Anda di halaman 1dari 15

SAMBUNGAN ELAAH JURNAL

METODE
TAH
NO JUDUL JURNAL PENULIS PENGAMBILAN ISI JURNAL
UN
JURNAL
1

2 Pengaruh perawatan Ika Nur 2019 Jurnal ini diambil melalui 1) Introduction: BBLR merupakan salah satu
metode kangguru Sapurtri, Dwi mesin pencari google faktor penyebab kematian bayi khususnya
terhadap peningkatan Handayani, schoolar dengan kata padamasa perinatal sehingga memerlukan
suhu tubuh bayi berat Maharani kunci “suhu tubuh, bayi perawatan khusus. Sumber panas yang
lahir rendah di NICU Nazmi And metode kangguru”. paling efektif bagi bayi baru lahir baik yang
rumahsakit Grandmed Nasution Didapatkan hasil lahir cukup bulan maupun BBLR adalah
Lubuk Pakam tahun sebanyak 50 artikel dan kehangatan yang diberikan ibu dengan
2018 yang sesuai dengan metode scin to scin atau yang lebih dikenal
kriteria jurnal ada 10. dengan metode kanguru. Metode kanguru
Adapun kriteria jurnal merupakan metode revolusi perawatan pada
yaitu: Isi jurnal spesifik bayi kurang bulan (BKB)/BBLR yang
membahas tentang bermanfaat untuk meningkatkan ikatan
pengaruh hmetode antara ibu dan bayi karena terjadinya
perawatan kanguru kontak langsung ke kulit. Selain itu juga
(PMK) terhadap memulihkan bayi prematur dan
peningkatan suhu tubuh meningkatkan rasa percaya diri bagi
bayi dengan berat badan orangtua dalam merawat bayi premature.
lahir rendah (BBLR), 2) Methods :
desain penelitian a. Pendekatan penelitian : Pendekatan
eksperimen dengan pretest kuantitatif
dan post test design, b. Desain penelitian : rancangan pre
artikel dipublikasikan eksperiment dengan one group pretest-
dalam 5 tahun terkakhir postest design.
dan dapat diakses full text. c. Populasi : sebanyak 40 orang yaitu
seluruh BBLR yang dirawat di ruang
NICU.
d. Sampel : sejumlah 22 orang.
3) Result : Hasil analisis suhu tubuh pada
bayi berat lahir rendah (BBLR) sebelum
dilakukan metode kanguru yaitu dengan
nilai rata-rata 34,7 dengan standar deviasi
1,211. Hasil analisis suhu tubuh BBLR
sesudah dilakukan metode kanguru yaitu
dengan nilai rata-rata 36,9 dengan standar
deviasi 0,349. Maka perbedaan atau
selisihantara pengukuran suhu tubuh pretest
dan postes adalah 2.2273 dengan standar
deviasi (SD) 1.1977. Hasil Uji statistik
didapatkan nilai p= 0,004 < (α=0,05) maka
dapat disimpulkan bahwa Hipotesa (Ha)
diterima yaitu ada pengaruh perawatan
metode kanguru terhadap peningkatan suhu
tubuh bayi berat lahir rendah
4) Discussion : Suhu lingkungan bayi
sewaktu didalam kandungan sebesar36°C-
37°C dan segera setelah lahir bayi
dihadapkan padasuhu lingkungan yang
umumnya lebih rendah. Hal ini
menyebabkan bayi akan kehilangan panas
pada tubuh bayi atau yang disebut
hipotermia. Perawatan metode kanguru
merupakan suatu cara khusus dalam
Perawatan bayi BBLR dengan metode
kanguru yakni melakukan kontak langsung
BBLR mempunyai keterbatasan dalam
pengaturan fungsi tubuhnya, salah satunya
adalah ketidakstabilan suhu tubuh, sehingga
dapat menyebabkan hipotermi pada bayi
BBLR. Hipotermi dapat menyebabkan
kesakitan bahkan kematian pada bayi
BBLR. Salah satu solusi pencegahan
hipotermi pada BBLR dengan melakukan
perawatan metode kanguru dengan prinsip
melakukan skin to skin contact sehingga
bayi tetap hangat. Hal ini bertujuan untuk
memberikan lingkungan hangat pada bayi
dan meningkatkan hubungan ibu dengan
bayinya.
5) Conclusion : Studi ini menunjukkan
adanya perbedaan suhu tubuh sebelum dan
sesudah perawatan metode kanguru pada
bayi berat lahir rendah sehingga perawatan
metode kangguru berpengaruh terhadap
stabilitas suhu tubuh bayi di ruang
perinatologi rumah sakit umum daerah
bengkalis
3. Pengaruh perawatan Heni Heriyeni 2018 Jurnal ini diambil melalui 1) Introduction: Bayi baru lahir kehilangan
metode kangguru mesin pencari google panas empat kali lebih besar dari pada
terhadap stabilitas suhu schoolar dengan kata orang dewasa, sehingga mengakibatkan
tubuh bayi di ruang kunci “suhu tubuh, bayi terjadinya penurunan suhu. Pada 30 menit
perinatologi rumah And metode kangguru”. pertama bayi dapat mengalami penurunan
sakit umum daerah Didapatkan hasil suhu 3 -4 °C. Pada ruangan dengan suhu
Bengkalis sebanyak 50 artikel dan 20-25 °C suhu kulit bayi turun sekitar 0,3
yang sesuai dengan °C per menit. Suhu bayi yang rendah
kriteria jurnal ada 10. mengakibatkan proses metabolik dan
Adapun kriteria jurnal fisiologi melambat. Kecepatan pernafasan
yaitu: Isi jurnal spesifik dan denyut jantung sangat melambat,
membahas tentang tekanan darah rendah dan kesadaran
pengaruh hmetode menghilang. Bila keadaan ini terus berlanjut
perawatan kanguru dan tidak mendapatkan penanganan maka
(PMK) terhadap dapat menimbulkan kematian pada bayi
peningkatan suhu tubuh baru lahir. Biasanya upaya menghangatkan
bayi dengan berat badan bayi dilakukan dengan cara menempatkan
lahir rendah (BBLR), bayi di dalam inkubator. Kondisi pelayanan
desain penelitian kesehatan ibu dan anak di Indonesia tidak
eksperimen dengan pretest selalu memungkinkan untuk tersedianya
dan post test design, incubator dalam jumlah yang cukup.
artikel dipublikasikan Masalah ini diharapkan dapat teratasi
dalam 5 tahun terkakhir dengan meluaskan pelaksanaan Perawatan
dan dapat diakses full text. Metode Kanguru (PMK). Perawatan
Metode Kanguru (PMK) merupakan asuhan
kontak kulit dengan kulit agar bayi
memperoleh kehangatan dari tubuh ibunya
2) Methods :
a. Pendekatan penelitian : Pendekatan
kuantitatif
b. Desain penelitian : Quasy
Eksperimental rancangan pre
eksperiment dengan one group pretest-
postest design.
c. Populasi : sebanyak 128 bayi BBLR.
d. Sampel : sejumlah 34 bayi BBLR
e. Teknik pengambilan sampel :
Pemilihan sampel penelitididasarkan
atas kriteria inklusi daneksklusi
3) Result : rata –rata suhu tubuh bayi
sebelum dilakukan perawatan metode
kangguru adalah 35,49oC dan standar
deviasi 0,700 dengan suhu terendah 34oC
dan suhu tertinggi 36oC. Sedangkan rata –
rata suhu tubuh bayi sesudah dilakukan
perawatan metode kangguru adalah 37,10
o
C dan standar deviasi 0,509 dengan suhu
terendah 36 oC dan suhu tertinggi 38oC.
Setelah dilakukan uji wilcoxcon didapatkan
(p=0,000) sehingga ada pengaruh metode
kangguru terhadap stabiltas suhu tubuh bayi
di ruang perinatologi Rumah Sakit Daerah
Bengkalis.Hasil uji wilcoxcon diperoleh
(p=0,000). Hal ini menunjukkan bahwa ada
pengaruh metode kangguru terhadap
stabiltas suhu tubuh bayi di ruang
perinatologi Rumah Sakit Daerah
Bengkalis.
4) Discussion : Suhu tubuh adalah perbedaan
antara jumlah panas yang dihasilkan tubuh
dengan jumlah panas yang hilang
kelingkungan luar. Mekanisme kontrol suhu
pada manusia menjaga suhu inti (suhu
jaringan dalam ) tetap konstan pada kondisi
lingkungan dan aktifitas fisik yang ekstrim,
namun suhu permukaan berubah sesuai
aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang
hilang kelingkungan luar. Perawatan
metode kanguru juga meningkatkan ikatan
(bonding dan attachment) ibu dan bayi serta
ayah dan bayi secara bermakna. Posisi bayi
yang mendapat PMK memudahkan ibu
untuk memberikan ASI secara langsung
kepada bayinya.Bila telah terbiasa
melakukan PMK, ibu dapat dengan mudah
memberikan ASI tanpa harus mengeluarkan
bayi dari baju kangurunya. Selain itu,
rangsangan dari sang bayi dapat
meningkatkan produksi ASI ibu, sehingga
ibu akan lebih sering memberikan air
susunya sesuai dengan kebutuhan bayi.
5) Conclusion : studi ini menunjukkan hasil
bahwa adanya pengaruh metode kangguru
terhadap stabiltas suhu tubuh bayi di Ruang
Perinatologi Rumah Sakit Daerah Bengkalis
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Definisi
Hipotermia adalah suatu kondisi suhu tubuh yang berada di bawah
rentang normal tubuh. (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016). Menurut
Saifuddin dalam (Dwienda, Maita, Saputri, & Yulviana, 2014), sedangkan
hipotermia pada bayi baru lahir merupakan kondisi bayi dengan suhu
dibawah 36,50C, terbagi ke dalam tiga jenis hipotermi, yaitu Hipotermi ringan
atau Cold Stress dengan rentangan suhu antara 36-36,50C, selanjutnya
hipotermi sedang, yaitu suhu bayi antara 32-36,50C dan terakhir yaitu
hipotermi berat dengan suhu <320C.
Hipotermi pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan suhu tubuh yang disebabkan oleh berbagai keadaan terutama
karena tingginya konsumsi oksigen dan penurunan suhu ruangan.
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal sangat penting untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi baru lahir terutama bagi bayi
premature.

3.2 Etiologi
Hipotermi pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh :
a. Kehilangan panas yang berlebihan seperti lingkungan atau cuaca dingin
basah atau bayi telanjang.
b. Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir relatif besar sehingga
penguapannya bertambah.
c. Penurunan laju metabolisme, kurangnya metabolisme untuk
menghasilkan panas tubuhnya masih rendah.
d. Otot bayi masih lemah
e. Kekurangan lemak subkutan
3.3 Manifestasi Klinis
Secara umum tanda dan gejala hipotermia yaitu Kulit teraba dingin,
Menggigil dan Suhu tubuh di bawah nilai normal (Normal 36,50C-37,50C).
Hipotermi sedang (stres dingin) :
a. Aktifitas berkurang, letargis.
b. Tangisan lemah.
c. Kulit berwarna tidak rata (cutis marmorata).
d. Kemampuan mengisap lemah.
e. Kaki teraba dingin
Hipotermi lanjut :
a. Bibir dan kuku kebiruan.
b. Ujung kaki dan tangan berwarna merah terang.
c. Pernapasan lambat dan tak teratur. d.Bagian tubuh lainnya pucat.
d. Bunyi jantung lambat.
e. Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung kaki
dan tangan (Sarwono, 2010).

3.4 Patofisiologi
Mekanisme terjadinya hipotermi hipotermi pada bayi baru lahir timbul
karena adanya penurunan suhu tubuh yang dapat terjadi melalui cara
hipoksemin yaitu kadar O2 dalam darah.
a. Evaporasi
Adalah kehilangan panas karena penguapan cairan ketuban yang melekat
pada permukaan tubuh bayi yang tidak segera dikeringkan. Contoh : air
ketuban pada tubuh bayi baru lahir tidak cepat dikeringkan serta bayi
segera dimandikan.
b. Konduksi
Adalah kehilangan panas karena panas tubuh melalui kontak langsung
antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin seperti : meja, tempat
tidur atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi
akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila
bayi diletakan di atas benda tersebut.
c. Konveksi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi pada saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Kehilangan panas juga terjadi jika konveksi aliran
udara dan kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin
ruangan.
d. Radiasi
Kehilangan panas tubuh yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi
karena benda tersebut akan menyerap radiasi panas tubuh bayi
(Saifuddin, 2002).
Banyak faktor resiko dari hipotermi, antara lain bayi baru lahir tidak
segera dikeringkan, terlalu cepat dimandikan, setelah dikeringkan tidak
segera diberi pakaian, tidak segera didekap pada tubuh ibu, bayi baru lahir
dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya, berat badan bayi baru
lahir rendah, bayi tidak segera dibungkus dan bayi sakit

3.5 Penatalaksanaan Berdasarkan Artikel


Dari artikel yang telah kami temukan dan bahas sebelumnya, didapatkan
penatalaksanaan untuk meningkatkan suhu tubuh bayi baru lahir yaitu dengan
perawatan metode kanguru (PMK).

3.6 Persamaan Dan Perbedaan Antara Tiga Artikel Yang Menjadi


Pembahasan

No Judul Jurnal Persamaan Perbedaan

1. Pengaruh 1. Ketiga artikel 1. Pada Artikel 1 menggunakan


perawatan metode tersebut sama-sama teknik pengambilan sampel
kangguru (PMK) membahas tentang dengan total sampling
terhadap pengaruh sedangkan pada artikel 2 tidak
peningkatan suhu perawatan metode dijelaskan teknik pengambilan
tubuh pada BBLR kangguru (PMK) sampel dan artikel 3
di RSU Saweri terhadap menggunakan teknik
gading Palopo peningkatan suhu pengambilan sampel puposive
tahun 2016 tubuh pada BBLR sampling.
2. Pengaruh
2. Artikel 1, 2, dan 3 2. Pada artikel 1 menggunakan
perawatan metode
sama-sama artikel sebanyak 31 sampel, artikel 2
kangguru
yang menggunakan menggunakan sebanyak 22
terhadap
desain quasi sampel dan artikel 3
peningkatan suhu
experiment dengan menggunakan sebanyak 34
tubuh bayi berat
pretest postest sampel.
lahir rendah di
3. Artikel 1,2 dan 3 3. Pada artikel 1 dan 2
NICU rumahsakit
sama-sama mengggunakan uji paired
Grandmed Lubuk
menyimpulkan sample t test, sedangkan artikel
Pakam tahun2018
terdapat pengaruh 3 menggunakan uji wilcoxcon.
3. Pengaruh
perawatan metode perawatan metode

kangguru kangguru (PMK)

terhadap stabilitas terhadap

suhu tubuh bayi peningkatan suhu

di ruang tubuh pada BBLR

perinatologiruma
h sakit umum
daerah Bengkalis
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
Hipotermi pada neonatus adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan suhu tubuh yang disebabkan oleh berbagai keadaan terutama
karena tingginya konsumsi oksigen dan penurunan suhu ruangan.
Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal sangat penting untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan bayi baru lahir terutama bagi bayi
premature. Salah satu cara khusus dalam perawatan bayi BBLR untuk
mencegah hipotermia yaitu dengan metode kanguru.
3.2 Rekomendasi
Artikel ini kami rekomendasikan pada pihak rumah sakit khususnya
perawat agar dapat meningkatkan perannya dalam pelaksana anasuhan
keperawatan pada bayi BBLR untuk melaksanaka nperawatan metode
kangguru untuk meningkatkan suhu tubuh dan mencegah terjadinya hipotermi
pada bayi, terutama pada bayi dengan BBLR.
DAFTAR PUSTAKA

Andi F, Wahyuni A, Andi M. 2016. Pengaruh perawatan metode kangguru (PMK)


terhadap peningkatan suhu tubuh pada BBLR diRSU Sawerigading Palopo
tahun 2016.

Heni H. 2018. Pengaruh perawatan metode kangguru terhadap stabilitas suhu


tubuh bayi di ruang perinatologi rumah sakit umum daerah Bengkalis.
Menara Ilmu. Vol. XII, No. 10

Ika N.S, Dwi H, Maharani N.N. 2019. Pengaruh perawatan metode kangguru
terhadap peningkatan suhu tubuh bayi berat lahir rendah di NICU
rumahsakit Grandmed Lubuk Pakam tahun 2018. Jurnal Penelitian
Kebidanan & Kespro. Vol. 1no. 2.

Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016b). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed., p. 284). Jakarta Selatan

Wahyuni, Sari, 2011.Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai