ANTENATAL CARE
Ny. C G1P0A0 H 39-40 MINGGU JTH PRESENTASI
KEPALA
DENGAN INDIKASI CHEVALOPELVIK DISPROPORTION
DI RUANG POLI RS BHAYANGKARA JAMBI
TEORI CPD
Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah diagnosa
medis digunakan ketika kepala bayi dinyatakan terlalu
besar untuk muat melewati panggul ibu. Disproporsi
sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarka
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu
sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina.
ETIOLOGI
Kelainan karena gangguan pertumbuhan
Kelainan karena penyakit tulang panggul
atau sendi-sendinya
Kelainan panggul disebabkan kelainan tulang
belakang
Kelainan panggul disebabkan kelainan aggota
bawah Coxitis, luxatio, atrofia.
PENYEBAB DARI CEPHALOPELVIC
DISPROPORTION SENDIRI ANTARA LAIN OLEH
KARENA :
Kapasitas panggul yang kecil atau ukuran
panggul yang sempit
Ukuran janin yang terlalu besar atau yang
paling sering menyebabkan CPD
Kedua hal di atas yang terjadi pada saat yang
bersamaan
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya penyakit ini
berhubungan erat dengan penyabab CPD itu
sendiri. yaitu kapasitas panggul atau ukuran
panggul yang sempit dan ukuran janin yang
terlalu besar.
WOC
TANDA DAN GEJALA
1. Pada palpasi abdomen, pada primipara
kepala anak belum turun setelah minggu ke-
36.
2. Pada primipara ada perut menggantung.
3. Pada anamnesa, multipara persalinan yang
dulu-dulu sulit.
4. Ada kelainan letak pada hamil tua.
5. Terdapat kelainan bentuk badan ibu (cebol,
skoliosis, pincang, dan lain-lain).
6. Persalinan Lebih lama dari biasa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Radrologi Untuk Pelvimetri
dibuat 2 buah foto
a. Foto pintu atas panggul
b. Ibu dalam posisi setengah duduk (Thoms),
sehingga tabung rontgen tegak lurus diatas
pintu atas panggul
2. Foto lateral
Ibu dalam posisi berdiri, tabung rontgen
diarahkan horizontal pada trochanter maya
samping.
PENATALAKSANAAN
1. Persalinan Percobaan
Setelah dilakukan penilaian ukuran panggul
serta hubungan antara kepala janin dan
panggul dapat diperkirakan bahwa persalinan
dapat berlangsung per vaginan dengan selamat
dapat dilakukan persalinan percobaan.
2. Sectio Caesarea
Seksio sesarea elektif dilakukan pada
kesempitan panggul berat dengan kehamilan
aterm, atau disproporsi sephalopelvik yang
nyata. Seksio juga dapat dilakukan pada
kesempitan panggul ringan apabila ada
komplikasi seperti primigravida tua dan
kelainan letak janin yang tak dapat diperbaiki
3. Simfisiotomi
Tindakan ini dilakukan dengan memisahkan
panggul kiri dan kanan pada simfisis.
Tindakan ini sudah tidak dilakukan lagi.
4. Kraniotomi
Dilakukan Pada janin yang meninggal.
KOMPLIKASI
Bahaya bagi ibu
Bahaya bagi bayi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Ras: ukuran jenis-jenis panggul berbeda-
beda dari berbagai ras.
b. Pada wanita yang tinggi badan < 145 cm,
kemungkinan panggul kecil perlu diperhatikan.
2. Riwayat penyakit
a. Ibu yang mempunyai penyakit diabetes mellitus akan
mempengaruhi besar janin.
b. Pada postpoliomyelitis masa kanak-kanak mengakibatkan
panggul miring.
c. Fraktur pada ekstremitas timbul kallus atau kurang
sempurna sembuhnya dapat mengubah bentuk panggul.
d. Penyakit rankitis pada masa kanak-kanak, jika duduk
tekanan badan pada panggul dengan tulang-tulang atau sendi-
sendi yang lembek menyebabkan sacrum dengan
promontoriumnya bergerak ke depan dan bagian bawahnya
mendatar sehingga sacrum mendatar.
3. Riwayat persalinan yang lalu
a. Apakah partus yang lalu berlangsung lama, ada
riwayat letak lintang atau sunsang, persalinan
ditolong dengan alat atau operasi.
4. Riwayat kehamilan sekarang
a. Usia kehamilan tidak boleh > 42 minggu.
b. Pergerakan anak
c. Tinggi fundus uteri.
d. Letak anak lintang atau sunsang.
5. Pola pemenuhan kebutuhan dasar
a. Nutrisi
Pada trimester ke 7 ibu harus mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat karena
berat badan janin besar akan mempengaruhi
prises persalinan.
b. Psikososial
Kecemasan akan Nampak karena takut apakah ibu
dan janin dapat melalui proses persalinan dengan
lancar atau tidak, keduanya harus menyiapkan
dana yang lebih jika harus dilakukan secsio
sesarea.
6. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan panggul luar.
b. Palpasi: usia kehamilan36 minggu bagian terendah
janin belun turun pada primigravida.
c. Selisih distansia spinarum dan distansia
cristarum<1,6 cm.
d. Conjugata eksterna < 16 cm
e. Pemeriksaan panggul dalam: promontorium
teraba, linea inominata teraba, sacrum, spina
iskhiadika menonjol.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
13. Ekstremitas:
Ekstremitas atas
Edema : Tidak terdapat edema
Varises : Tidak terdapat varises
Ekstremitas bawah
Edema : Tidak terdapat edema
Varises : Tidak terdapat varises
Reflex patella :…., jika ada:
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan USG, pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan tes rapid dan
pemeriksaan EKG untuk persiapan operasi SC
KESIMPULAN
G1P0A0 Hamil 39-40 minggu JTH Presentasi Kepala Dengan Chevalopelvik
Disproportion
ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Subjektif : Kontraksi Nyeri
Klien datang dengan keluhan keluar
cairan/lendir per vagina
Klien mengeluh nyeri perut bagian
bawah sejak malam hari
Data Objektif :
Pemeriksaan tanda-tanda vital
TD : 140/100 mmhg
HR : 106x/i
RR : 20x/i
S : 36,5oC
Hasil pemeriksaan USG : kepala janin
tidak dapat memasuki PAP
4
1
Nyeri
.
akut b.d Tujuan : 1. Menjelaskan penyebab 1. Menjelaskan penyebab S : klien
dilatasi serviks t.d Setelah dilakukan nyeri nyeri mengatakan
klien datang dengan tindakan 2. Mengajarkan teknik 2. Mengajarkan teknik masih nyeri, nyeri
keluhan keluar keperawatan napas dalam pada napas dalam pada saat dirasakan hilang
cairan/lendir per diharapkan klien saat nyeri timbul nyeri timbul timbul
vagina, klien dapat mengontrol 3. Mengukur TTV klien 3. Mengukur TTV klien O : Pada saat
mengeluh nyeri perut nyeri, dengan nyeri timbul,
bagian bawah sejak kriteria hasil : klien tampak
malam hari, Klien mampu meringis. Hasil
pemeriksaan tanda- menggunakan teknik pemeriksaan USG
tanda vital TD : nonfarmakologi kepala janin tidak
140/100 mmhg, HR : Klien tampak rileks dapat memasuki
106x/I, RR : 20x/i, S pada saat terjadi PAP
: 36,5 C dan hasil
o
kontraksi A : Masalah belum
pemeriksaan USG : teratasi
kepala janin tidak P : Klien di
dapat memasuki PAP rencanakn operasi
SC. Melakukan
pemeriksaan EKG,
pemeriksaan
labor, dan tes
rapid
Ansietas
2 b.d Tujuan : 1. Informasikan 1. Menginformasikan S : Klien
tindakan
. operasi Setelah tentang kondisi tentang kondisi ibu mengatakan
SC t.d klien dilakukan ibu dan janin dan janin bisa sedikit
mengatakan tindakan 2. Anjurkan klien 2. Menganjurkan klien lebih rileks
takut untuk keperawatan untuk untuk O :
menalani operasi diharapkan mengungkapkan mengungkapkan Ketegangan di
SC dan wajah kecemasan perasaannya perasaannya wajah klien
klien tampak klien 3. Diskusikan 3. Mendiskusikan berkurang,
tegang berkurang, tentang rencana tentang rencana klien tampak
dikarenakna ini dengan kriteria persalinan persalinan mendiskusika
merupakan hasil : 4. Anjurkan keluarga 4. Menganjurkan n persiapan
kehamilan Postur tubuh, untuk keluarga untuk operasi
pertama klien ekspresi wajah, memberikan memberikan dengan
bahasa tubuh dukungan kepada dukungan kepada keluarga
dan tingkat klien klien A : Masalah
aktivitas 5. Jelaskan semua 5. Menjelaskan semua teratasi
menunjukkan prosedur dan apa prosedur dan apa sebagian
berkurangnya yang dirasakan yang dirasakan P : Intervensi
kecemasan selama prosedur selama prosedur dilanjutkan
6. Instruksikan klien 6. Meginstruksikan
menggunakan klien menggunakan
teknik relaksasi teknik relaksasi
TERIMAKASIH