Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunitas


Dosen pembimbing : Dr. Faisal Ibnu, S.Kep.Ns., M.Kes

Oleh :

DIA FITRIANAH

202003069
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok sosial yang tiggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komu nitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal disuatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (riyadi 2007).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri
adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan
perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif secara menyeluriuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan
fungsi kehiduoan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.

Peningkatan peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat


dalam berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan
masalah kesehatan. Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu
pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai
tujuan pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam
Indonesia sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas dalam polusi, tersedianya air
bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat,
perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya kehidupan
masyarakt yang saling tolong-menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Selain lingkungan, perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah
yang berifat proaktif untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah resiko
terjadinya penyakit, melingdungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif
dalam gerakan kesehatan masyarat (Yuddi, 2008).

Selanjutnya kemampuan masyarakat yang diharapkan pada masa depan adalah yang
mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik
bersifat ekonomi maupun non ekonomi (Yuddi, 2008). Diharapkan dengan terwujutnya
lingkungan dan perilaku sehat serta meningkatnya kemampuan masyarakat, derajat
kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal
(Yuddi, 2008). Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan
untuk mancapai tingkat kesehatan yang optimal (Riyadi, 2007). Dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan masyarakat terfokus pada peningkatan kesehatan dalam kelompok
masyarakat (Naomi, 2002).
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas


Keperawatan kesehatan komunitas menurut Pradley (1985) adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui
pecegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayan kesehatan yang dibutukan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan.

Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai suatu


lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar manusia dan
keterampilan terorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan
anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara
kesehatan masyarakat. Oleh karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan
kepada individu-individu, keluarga, kelompok-kelompok yang mempengaruhi kesehatan
terhadap keseluruhan penduduk, peningkatan kesehatan, pemeliharaan kesehatan,
penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan
dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh terhadap keluarga, kelompok dan
masyarakat.

Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang


diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa
data, diagnosa keperawatana, rencana asuhan keperawatan, implementasi asuhan
keperawatan dan evaluasi asuhan keperawatan. Dimana proses ini bervariasi dalam
setiap situasi dan memiliki elemen-elemen penting yaitu kesungguhan (deliberative),
kesesuaian (adaptable), siklus (cycilc), berfokus pada klien (client focused), interaktif
(interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented).

2.2 Asumsi dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas


Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan dasar
yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan keperawatan komunitas.
Sedangkan asumsi dasar keperawatan komunitas menurut American Nurses Assicoation
(ANA, 1980) didasarkan pada asumsi:
1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen pelayanan
kesehatan
3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil pendidikan
dan penelitian melandasi praktek.
4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan komunitas perlu
dikembangkan di tatanan kesehatan utama.
Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-asumsi dasar
mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2. Merupakan bidang khusus keperawatan
3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial
(interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
baik yang sehat maupun yang sakit.
5. Ruang lingkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif dan promotif.
6. Melibatkan partisipasi masyarakat
7. Bekerja secara team (bekerjasama)
8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktik keperawatan komunitas
adalah:
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua
orang
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini
komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu
terjalin kerjasama yang baik
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung
maupun mengahambat
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafah keprawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan
komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas, dan memberikan prioritas pada
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi
keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal
penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan


manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia
yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai konsumer
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus menerus
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam
pelayanan kesehatan mereka sendiri.
2.3 Falsafah Keperawatan Komunitas
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
dikembangkan falsafak keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan
komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan kumunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (Bio-Psiko-Sosio-
Kultur-Spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penytakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu pada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal yang penting,
yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan


manusiawi yang ditunjukkan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah seuatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat
khusunya dan masyarakat yang sehat pada umumnya
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh
semua orang dan merupakan bagian intregal dari upaya kesehatan.
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara
berkesinambungan.
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai customer
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjaminsuatu hubungan yang saling
mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan
kesehatan kearah peningkatan status kesehatan masyarakat.
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara
berkesinambungan dan terus-menurus.
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggungjawab atas kesehatannya, ia harus
ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan
kesehatan mereka sendiri.
Komunitas dengan Keluarga sebagai
unit pelayanan dasar.

MANUSIA

KEPERAWATAN KESEHATAN
3 Tingkatan Pencegahan (SEHAT-SAKIT)

LINGKUNGAN
(Physic, Biologic,
Psychologist, Social Cultural
dan Spiritual)

Gambar 2.1 Paradigma / Falsafah Keperawatan


Komunitas

Berdasarkan gambar diatas dapat dijabarkan masing-masing unsur sebagai


berikut:
1. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu yang berada pada lokasi
atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan dan minat yang
relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas.
Komunitas sebagai klien yang dimaksud adalah kelompok resiko tinggi antara lain
: daerah terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.

2. Kesehatan
Sehat adalah kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
klien/komunitas.Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak
dari keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual.

4. Keperawatan
Intervensi atau tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier.

2.4 Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai
dengan kapasitas yang mereka miliki.

b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan masyarakat dalam hal:

1) Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi


2) Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
3) Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/keperawatan
4) Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi
5) Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan atau
keperawatan
6) Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan atau keperawatan
7) Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self
care).
8) Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan
9) Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam
menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera
10) Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah
kesehatan.
2.5 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah
kesehatan/perawatan.

a. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri
sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.

b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling
tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggotat keluarga
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.

c. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adala kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan


petumbuhannya, seperti:
a. Ibu hamil
b. Bayi baru lahir
c. Balita
d. Anak usia sekolah
e. Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
a. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyakit kelamin dan
lain sebagainya.
b. Penderita dengan penyakit tidak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus,
jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
a. Wanita tuna susila
b. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c. Kelompok-kelompok pekerja tertentu
d. Dan lain-lain
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a. Panti wredha
b. Panti asuhan
c. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d. Penitipan balita

d. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup
lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas.
Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling tergantung
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
2.6 Strategi
Strategi intervensi keperawatan komunitas:

1. Proses kelompok
2. Pendidikan kesehatan
3. Kerjasama (partnership)
2.7 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan
(kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan
kembali baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah


upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan
resosialitatif.

a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat


2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui
kegiatan:

1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil


2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas maupun
kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas ataupun di rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,
kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan:

1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)


2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan rumah
sakit.
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
4) Perawatan payudara
5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang
menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya,
dilakukan melalui kegiatan:

1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita Kusta, patah
tulang mapun kelainan bawaan
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya
TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin
dilakukan oleh perawat
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita
Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya resosialisasi
meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai
masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang
mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau
batasan-batasan yang jeals dan dapat dimengerti.

2.8 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas


Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai
lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan wilayah
kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan praktik keperawatan komunitas adalah
sebagai berikut:

1. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga, kelompok


khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (school health nursing), di
perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di daerah binaan kesehatan masyarakat.
2. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan penanganan lebih
lanjut
6. Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, melalui pengenalan masalah
kesehatan masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu usaha
pendekatan ilmiah keperawatan.
9. Mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait.
11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan dan kesehatan.

2.9 Model Pendekatan


Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah kesehatan
masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat secara
keseluruhan adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) yang
dituangkan dalam proses keperawatan dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi
yang dikatkan dengan upaya kesehatan dasar (PHC).
Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan dapat diatasi oleh perawat
melalui keterampilan melaksanakan intervensi keperawatan sebagai bidang keahliannya
dalam melaksanakan profesinya sebagai perawat kesehatan masyarakat.
Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan pendekatan
terhadapat keluarga binaan disebut dengan family approach, maka bila pembinaann
keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke Puskesmas yang dinilai
memerlukan tindak lanjut disebut dengan case approach, sedangkan bila pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat
daerah binaan melalui survei mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat
disebut community approach.
2.10 Asuhan Keperawatan Komunitas
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode yang
digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang
keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:

2.10.1 Pengkajian
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat dalam mengkaji
masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
adalah:
1) Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang
dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat melalui
wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan menggunakan instrumen
pengumpulan data dalam menghimpun informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta faktor
lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas menurut Anderson dan MC.
Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu meliputi demografi; populasi;
nilai-nilai keyakinan dan riwayat individu termasuk riwayat kesehatan.
Sedangkan faktor lingkungan adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan
transportasi; politik dan pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial;
komunikasi; ekonomi dan rekreasi.
Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai dan efektif
dalam langkah-langkah selanjutnya.
2) Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah diperoleh dan
disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam menganalisa data
memerlukan pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor stressor
yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di komunitas.
Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa keperawatan. Menurut Mueke
(1987) maslah tersebut terdiri dari:
a. Masalah sehat sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan
3) Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan/Kesehatan
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan prioritasnya.
Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual, ancaman resiko atau
wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara lain:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk menentukan tindakan yang
lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kehidupan
masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
Kriteria skala prioritas:
a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk
segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun waktu
tertentu
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan masyarakat
d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan berbagai
alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang menyangkut biaya, sumber
daya, srana yang tersedia dan kesulitan yang mungkin timbul (Effendi Nasrul,
1995).

2.10.2 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan dilakukan.
2.10.3 Pelaksanaan
Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan melibatkan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya dalam mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
pelaksanaan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat adalah:
1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi terkait
2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatannya
3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri atas:
a. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan perlindungan
khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang tepat
untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek waktu sakit dan
tingkat keparahan.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi ketidakmampuan sambil
stabil atau menetap atau tidak dapat diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai
pencegahan primer lebih dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya.
2.10.4 Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-
hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil
akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4 dimensi yang harus
dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian, yaitu:
1) Daya guna
2) Hasil guna
3) Kelayakan
4) Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
1) Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
2) Perkembangan atau kemajuan proses
3) Efisiensi biaya
4) Efektifitas kerja
5) Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka waktu
berapa?
Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:

Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat

Pada gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam
menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar daripada
klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait
dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan
yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai