Macam-Macam Perencanaan Pendidikan

Dalam mengelola perencanaan pendidikan sudah tentu diperlukan adanya kegiatan

perencanaan atau yang biasa kita sebut dengan planning. Perencanaan pendidikan berperan
sebagai suatu alat untuk mengukur sistem pendidikan yang disesuaikan dengan aspirasi dan
kebutuhan seseorang dalam masyarakat.
E.C Bebby dalam tulisannya memberikan definisi tentang perencanaan pendidikan yang
dianut oleh banyak negara berkembang, salah satunya negara Indonesia. Beliau
mengemukakan suatu definisi berikut:
“ Educational planning is the exercising of foresight in determining the policy, priorities,
and costs of an educational system, having dueregard for economic and political realities,
for the systems potential for growth and for the needs of the country and the pupils served by
the sistem.”1
“(Perencanaan pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan dalam hal menentukan
kebijakan prioritas dan biaya pendidikan dengan mempertimbangkan kenyataan-kenyataan
yang ada dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik untuk mengembangkan potensi dalam
sistem pendidikan nasional, memenuhi kebutuhan bangsa dan peserta didik yang dilayani
oleh sistem tersebut)’’
Dalam konteks manajemen, perencanaan merupakan proses dasar dalam rangka menentukan
tujuan dan cara untuk mencapainya. Dalam banyak hal, perencanaan merupakan hal yang
sangat penting dibandingkan fungsi manajemen lainnya, karena pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan sebenarnya melaksanakan keputusan yang dibuat dalam
perencanaan. Dengan perencanaan, berarti manajemen telah menentukan apa yang harus
dilakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang harus melakukannya.2
Lalu, apa sajakah macam-macam perencanaan pendidikan? Dalam hal ini kita sesuaikan
dengan Peraturan Madrasah (PMA No. 90 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah pasal 44).
Dalam PMA No. 90 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah pasal 44
disebutkan bahwa:
1) Setiap madrasah dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah madrasah untuk 4 ( empat)
tahun.
2) Rencana kerja tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
 Kalender pendidikan yang meliputi jadwal pembelajaran, ulangan, ujian,
kegiatan ekstra kurikuler, dan hari libur.
 Jadwal pembelajaran persemester.
 Penugasan pendidik pada mata pelajaran dan kegiatan lainnya.
 Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

1
E.C Bebby, The Quality of Education in Developing Countries, (Harvards University Press, 1966), Hlm.4
2
Steiner George, Top Management Planning, (New York: Macmillan Co and Ltd, 1969), Hlm.9
  Pemilihan dan penetapan buku teks pelajaran yang digunakan untuk setiap
mata pelajaran.
 Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran
 Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal barang habis pakai.
 Program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan yang meliputi
paling sedikit jenis, durasi, peserta, dan penyelenggara program.
 Jadwal rapat dewan guru, rapat konsultasi madrasah dengan orang tua/wali
peserta didik, dan rapat madrasah dengan komite madrasah.
 Rencana anggaran pendapatan dan belanja madrasah untuk masa kerja 1
( satu ) tahun, dan
 Jadwal penyusunan laporan keuangan dan laporan kinerja madrasah untuk 1
( satu ) tahun terakhir.
3) Rencana kerja madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus
disetujui oleh rapat dewan guru.
4) Komite madrasah dapat memberikan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan
rencana kerja madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat satu (1) dan (2).

Manajemen perencanaan pendidikan mengandung makna strategik karena dalam konsep

manajemen perencanaan mengandung arti keseluruhan manajemen proses perencanaan baik
dari tahap penyusunan perencanaan maupun implementasi perencanaan.3

3
Indra Jaya, Perencanaan Personel Pendidikan dalam Kerangka Otonomi Daerah, Jurnal Pendidikan dan
Keislaman, Vol. XXVII No. 1 Januari-Juni 2010, ISSN 0845-2627, (Medan: Fakultas Tarbiyah IAIN Sumatera
Utara, 2010), Hlm. 21