Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

MATA KULIAH EVALUASI PENGAJARAN

OLEH :

Afdal Luthfi (18063047)

Pendidikan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
2021
Taksonomi Bloom membuat suatu klasifikasi berdasarkan urutan keterampilan
berpikir dalam suatu proses yang semakin lama semakin tinggi tingkatannya.
Mula-mula taksonomi bloom terdiri atas dua bagian yaitu ranah kognitif dan ranah
afektif. Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin
Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan
tujuan pendidikan dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Untuk lebih mudah memahami taksonomi bloom, maka dapat dideskripsikan


dalam dua pernyataan di bawah ini:
1. Memahami sebuah konsep berarti dapat mengingat informasi atau ilmu
mengenai konsep itu.
2. Seseorang tidak akan mampu mengaplikasikan ilmu dan konsep jika tanpa
terlebih dahulu memahami isinya.
3. Dalam revisi taksonomi bloom ada perubahan kata kunci, pada kategori dari
kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan
secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif
kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja.
Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah jumlahnya
karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak
ada. Perbandingan Taksonomi Bloom lama dan revisi yaitu posisi sintesis
digantikan dengan kreasi

Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang
memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-
kata kunci itu adalah Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,
Mengevaluasi, dan Berkreasi.

Dimensi pengetahuan dalam taksonomi bloom


1. Pengetahuan faktual : Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang
digunakan oleh para pakar dalam menjelaskan, memahami, dan secara sistematis
menata disiplin ilmu mereka. Pengetahuan faktual terbagi menjadi dua subjenis
yaitu:
a. Pengetahuan tentang terminologi: melingkupi pengetahuan tentang label dan
simbol verbal dan nonverbal (kata, angka, tanda, gambar). Setiap materi
kajian mempunyai banyak label dan simbol, baik verbal maupun nonverbal,
yang merujuk pada makna- makna tertentu. Label dan simbol ini merupakan
bahasa dasar dalam suatu disiplin ilmu.
Contoh : pengetahuan tentang angka-angka Romawi, pengetahuan tentang simbol-
simbol, dsb.
b. Pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik.
merupakan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal,
sumberinformasi, dan semacamnya.
2. Pengetahuan Konseptual : Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan
tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori
pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata. Pengetahuan konseptual terdiri dari
tiga subjenis yaitu:
a. Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori: Setiap disiplin ilmu memiliki
serangkaian kategori yang digunakan untuk menemukan dan mengkaji
elemen-elemen baru. Klasifikasi dan kategori menciptakan hubungan-
hubungan antara elemen-elemen.
b. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi: merupakan bagian yang
dominan dalam sebuah disiplin ilmu dan digunakan untuk mengkaji masalah-
masalah dalam disiplin ilmu tersebut.
c. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur: mencakup pengetahuan
tentang berbagai paradigma, epistemologi, teori, model yang digunakan
dalam disiplin-disiplin ilmu untuk mendeskripsikan, memahami,
menjelaskan, dan memprediksi fenomena. Contoh : pengetahuan tentang
interelasi antara prinsip-prinsip dalam penjumlahan sebagai dasar bagi teori-
teori matematika, pengetahuan tentang struktur inti pemerintahan
kotasetempat.
3. Pengetahuan Prosedural : Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan tentang
cara” melakukan sesuatu. Pengetahuan ini mencakup pengetahuan tentang
keterampilan, algoritma, teknik, dan metode, yang semuanya disebut dengan
prosedur. Pengetahuan prosedural ini terbagi menjadi tiga subjenis yaitu:
a. Pengetahuan tentang keterampilan dalam bidang tertentu dan algoritma:
pengetahuan ini misalnya cara menjumlahkan 2 dan 2 (algoritma) adalah
pengetahuan prosedural; jawabannya 4 merupakan pengetahuan faktual.
b. Pengetahuan tentang teknik dan metode dalam bidang tertentu: bagaimana
cara berpikir dan menyelesaikan masalah-masalah, bukan hasil penyelesaian
masalah atau hasil pemikirannya.
c. Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan harus menggunakan
prosedur yang tepat: kita contohkan antara lain pengetahuan tentang kriteria
untuk menentukan jenis esai apa yang harus ditulis (misalnya: eksposisi,
persuasi), pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan metode apa dalam
menyelesaikan persamaan- persamaan aljabar.
4. Pengetahuan Metakognitif : Pengetahuan metakognitif merupakan dimensi
baru dalam taksonomi revisi. Pencantuman pengetahuan metakognitif dalam
kategori dimensi pengetahuan dilandasi oleh hasil penelitian-penelitian terbaru
tentang peran penting pengetahuan siswa mengenai kognisi mereka sendiri dan
kontrol mereka atas kognisi itu dalam aktivitas belajar. Pengetahuan metakognitif
terbagi menjadi tiga subjenis yaitu:
a. Pengetahuan strategis: pengetahuan tentang strategi-strategi belajar dan
berpikir serta pemecahan masalah. Subjenis pengetahuan ini mencakup
pengetahuan tentang berbagai strategi yang dapat digunakan siswa untuk
menghafal materi pelajaran, mencari makna teks, atau memahami apa yang
mereka dengar dari pelajaran di kelas atau yang dibaca dalam buku dan bahan
ajar lain
b. Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif yang meliputi pengetahuan
kontekstual dan kondisional
c. Pengetahuan diri: mencakup pengetahuan tentang kekuatan, kelemahan,
minat, bakat, motivasi dalam kaitannya dengan kognisi dan belajar.

Dimensi proses kognitif terbagi menjadi 6 yaitu: (1) C.1 Mengingat (Remember),
terdiri dari mengenali (recognizing) dan mengingat (recalling); (2) C.2
Memahami (Understand), terdiri dari menafsirkan (interpreting), memberi contoh
(exampliying), meringkas (summarizing), menarik inferensi (infering),
membandingkan (compairing), menjelaskan (explaining); (3) C.3
Mengaplikasikan (Apply), terdiri dari menjalankan (executing) dan
mengimplementasikan (implementing); (3) C.4 Menganalisis (Analyze), terdiri
dari mnguraikan (diffentiating), mengorganisis (organizing), menemukan makna
tersirat (attribute); (5) C.5 Evaluasi (Evaluate), terdiri dari memeriksa (checking)
dan mengritik (critiquing); (6) C.6 Membuat (Create), terdiri dari merumuskan
(generating), merencanakan (planning), memproduksi (producing).

Salah satu contoh dimensi pengetahuan pada mata pelajaran dasar-dasar


kelistrikan, yaitu :
Misalnya, Menjelaskan pengertian arus listrik?

Tips dan trik untuk membuat soal sesuai C1-C6:


a. Bobot perbab ditentukan
b. Dilihat dari taraf kompetensi (presentasi tiap bab ditetapkan)
c. Butir soal yang dibuat sesuai presentasi yang ditetapkan.

Jenjang untuk semua C1-C6 digunakan sesuai materi yang dipelajari.


Dalam memahami pengklasifikasian C1-C6 dilakukan harus berurut, dipahami
dari tingkatan yang paing rendah. Peserta didik bisa memahami jika ia bisa
mengingat begitupun seterusnya .
jadi seorang guru harus memahami kemampuan peserta didiknya. Agar
kemampuan peserta didik merata, maka seorang guru harus menjelaskan secara
runtut, sesuai target yang ditetapkan. Apabila belum efektif, maka ambil rata-rata
dari pemahaman siswakemudian lakukan evaluasi agar siswa yang masih berada
di tingkatan rendah bisa memahami tingkataan yang lebih tinggi.

Nilai positif dari revisi taksonomi bloom yang berhubungan dengan assessment
diantaranya,
a. Guru lebih mudah dalam proses penilaian
b. Matriks bisa menunjukan C1-C6 sudah tercapai ataukah belum

Berikutnya, yang membedakan antara Taksonomi Bloom revisi dan sebelum


revisi terletak pada C5 dan C6. Dimana Taksonomi Bloom setelah revisi
memasukan sintesis ke dalam evaluasi.
Taksonomi adalah klasifikasi sedangkan Bloom adalah penemu dalam
pengklasifikasian itu. Taksonomi Bloom adalah pengklasifikasian dalam konteks
pendidikan dalam ranah kognitif, afektif, dan priskomotorik. Tujuan dari
pengklasifikasian itu adalah untuk mengukur capaian pembelajaran

Taksonomi Bloom C1-C6 adalah hirarki dari konsep pengklasifikasian untuk


tujuan pendidikan dalam hal ini yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Klasifikasi itu untuk memenuhi ketiga tujuan tersebut.

Contoh dari Penyusunan Kurikulum, assessment dan instruksi pengajaran


a. Penyusunan Kurikulum
Materi 1 dan lainnya saling berkaitan, sebelum mencapai materi selanjutnya
peserta didik harus memahami dan selesai mempelajari materi sebelumnya.
b. Assessment
Cara menilai lebih mudah bila menggunakan Taksonomi Bloom
c. Intruksi Pengajaran
Guru menginstruksikan pada peserta didik sehingga peserta didik dapat mencapai
pengklasifikasian taksonomi Bloom C1-C6.

Anda mungkin juga menyukai