Anda di halaman 1dari 5

Tugas Paper Radiofarmasi

PERANAN RADIOISOTOP DALAM DUNIA FARMASI

DISUSUN OLEH :

Nama : Anisya Rohminawaty R

NIM : 1513015081

Kelas : S1 2015

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

2015
Radioisotop adalah suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinar
radioaktif. Radioaktif mempunyai peranan penting dalam melengkapi kebutuhan
manusia di berbagai bidang. Salah satunya di bidang farmasi dan kesehatan.
Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit, radioisotop juga digunakan untuk
terapi radiasi. Terapi radiasi adalah cara pengobatan dengan memakai radiasi.
Terapi seperti ini biasanya digunakan dalam pengobatan kanker. Pemberian terapi
dapat menyembuhkan, mengurangi gejala, atau mencegah penyebaran kanker,
bergantung pada jenis dan stadium kanker. Banyak radioisotop yang digunakan
dalam bidang kesehatan dan farmasi dan masing-masing radioisotop jenis-jenis
radioisotop, antara lain:

1. I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada


kelenjar gondok, hati dan otak.
2. Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung.
3. Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung.
4. Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah.
5. Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru.
6. P-32 Penyakit mata, tumor dan hati.
7. Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah.
8. Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa.
9. Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas.
10. Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru.
11. Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening.
12. C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia.
13. Co-60 Membunuh sel-sel kanker.
14. Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.

Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel
yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker
mendapat radiasi seminimal mungkin. Radiasi gamma dapat membunuh
organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan
untuk sterilisasi alat-alat farmasi.

Proses radiasi merupakan suatu teknologi isotop dan radiasi dengan


memanfaatkan radiasi ionisasi (radiasi energi tinggi) untuk tujuan sterilisasi,
sintesis dan modifikasi material sehingga menghasilkan suatu produk yang
bermanfaat, mempunyai kualitas yang baik dan aman. Teknologi isotop dan
radiasi terutama sinar gamma yang berasal dari radioisotop kobalt-60 dan radiasi
berkas elektron yang dihasilkan dari Mesin Berkas Elektron (MBE) telah banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti sterilisasi produk kesehatan,
sintesis dan modifikasi polimer biomaterial, mutasi genetik tanaman, pengawetan
bahan pangan dan lain sebagainya.
Sterilisasi Radiasi, suatu produk dikatakan steril apabila tidak ada satupun
mikroorganisme hidup pada produk tersebut. Sterilisasi adalah suatu proses untuk
membunuh atau menginaktivasi semua mikroorganisme yang terdapat pada suatu
produk. Ada 3 macam metode sterilisasi yang digunakan yaitu sterilisasi panas
(panas basah dan panas kering), sterilisasi dingin (filtrasi, radiasi) dan sterilisasi
dengan bahan kimia seperti etilen oksida.
Sterilisasi radiasi produk kesehatan merupakan salah satu aplikasi teknologi
proses radiasi yang berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan karena radiasi
ionisasi mempunyai kemampuan untuk membunuh seluruh mikroorganisme
pathogen. Beberapa produk kesehatan seperti syringes, hidrogel, katup jantung
buatan, jarum suntik, kantung darah, internal kateter, obat suntik, obat mata dan
produk-produk yang berkontak langsung dengan darah mempunyai salah satu
persyaratan yaitu steril.
Sebagian besar produk kesehatan tidak tahan panas dan akan mengalami
kerusakan bila diperlakukan dengan sterilisasi panas. Oleh sebab itu diperlukan
cara sterilisasi dingin. Sterilisasi dengan gas etilen oksida telah mulai ditinggalkan
karena adanya residu gas yang bersifat karsinogenik dan waktu sterilisasi yang
lama, sedangkan cara penyaringan hanya dapat digunakan untuk produk yang
akan disterilkan berupa larutan. Radiasi pengion merupakan salah satu alternatif
sterilisasi dingin yang dapat digunakan untuk mensterilkan produk-produk yang
tidak tahan panas seperti alat-alat kedoteran dan tissue graft karena sterilisasi
radiasi dilakukan pada suhu kamar dan tidak menimbulkan kenaikan suhu.
Teknologi radiasi untuk sterilisasi telah mengalami kemajuan yang sangat
pesat pada dua dekade terakhir. Teknik ini merupakan pilihan untuk beberapa
produk kesehatan dan merupakan metode yang paling mungkin untuk
mensterilkan bahan-bahan polimer yang sensitif terhadap pemanasan. Radiasi
dapat menembus ke seluruh bagian produk untuk mencapai tingkat sterility
assurance level (SAL) yang telah ditetapkan. Produk yang disterilkan dengan cara
radiasi pada dosis toleransi maksimum yang dapat membunuh populasi
mikroorganisme tanpa menimbulkan efek kerusakan pada produk yang
disterilkan.
Ada dua jenis radiasi pengion yang banyak digunakan untuk sterilisasi yaitu
sinar gamma yang dipancarkan dari radioisotop cobalt-60 atau cesium-137 dan
berkas elektron (elektron beam) merupakan elektron berenergi tinggi yang
dihasilkan dari akselerator elektron atau mesin berkas electron Beberapa
keuntungan sterilisasi radiasi dibandingkan dengan metode sterilisasi lain yaitu:
1. Tidak menimbulkan kenaikan temperatur yang berarti
2. Sterilisasi dilakukan pada suhu kamar
3. Sterilisasi dapat dilakukan pada produk dalam kemasan akhir
4. Proses mudah dikontrol (hanya dosis yang dikontrol)
5. Tidak meninggalkan residu yang membahayakan.

Alat-alat kesehatan dan sediaan farmasi yang telah disterilkan dengan radiasi:
No Produk Contoh
1 Sarung tangan Sarung tangan bedah
Sarung tangan eksperimen
Pembungkus alat bedah
2 Kateter Balon keteter, lateks kateter
3 Baju bedah (surgical, wear) Surgical gowns, masker operasi
Surgical caps
4 Pengemas Botol plastik, botol tetes mata, tutup botol
Kontainer plastik
5 Komsetik/bahan baku Baby powder, talcum powder, antibiotik
Starch, gom arab
6 Consumer hygiene product Kondom, cutton buds
7 Tissue graft Tulang garaft (allograft, xennograft),
amnion, jaringan lunak
8 Hidrogel Pembalut luka hidrogel
Lensa kontak
9 Tissue graft Tulang graft, amnion membran, tendon

Anda mungkin juga menyukai