Kelompok : 4C
Anggota :
3311181107 Khansa Nurul Ashila
3311181109 Nindyra Salsabila
3311181110 Fabiola Indah Rahayu
3311181111 Hafizha Shofina Bilqis
3311181112 Maria Theresia C.R.M.
3311181113 Sunjaya Ahmad
A. BATCHSHEET
II. PEMBUATAN
Pembuatan Sirup Gula Paraf Cek
1. Dipanaskan sebagian aquadest dengan suhu 800C, dimasukkan
sukrosa sedikit demi sedikit.
Tanggal Tanggal
Pengawas Apoteker Kepala Seksi
06 April 2021 06 April 2021
Tanggal Tanggal
Pengawas Apoteker Kepala Seksi
06 April 2021 06 April 2021
B. PRAFORMULASI SEDIAAN
a. Zat Aktif
Paracetamol (Asetaminofen)
4’-Hidroksiasetanilida (C₈H₉NO₂)
Parasetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C8H9NO2,
dihitung terhadap zat kering.
AKTIVITAS FARMAKOLOGI
Acetaminophen adalah salah satu derivate dari para amino fenol. Asetaminofen merupakan
metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama. Efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus
aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih dikenal dengan nama paracetamol dan tersedia
dalam golongan obat bebas.
Mekanisme : Paracetamol bekerja secara non selektif dengan menghambat enzim
siklooksigenase (cox-1 dan cox-2). Pada cox-1 memiliki efek cytoprotektif yaitu
melindungi mukosa lambung, apabila dihambat akan terjadi efek samping pada
gastrointestinal. Sedangkan ketika cox-2 dihambat akan menyebabkan
menurunnya 20 produksi prostaglandin yang merupakan mediator nyeri, demam
dan anti inflamasi. Sehingga apabila parasetamol menghambat prostaglandin,
maka akan menyebabkan menurunnya rasa nyeri. Sebagai Antipiretik,
parasetamol bekerja dengan menghambat cox-3 pada hipotalamus. Parasetamol
memiliki sifat yang lipofil sehingga mampu menembus Blood Brain Barrier,
sehingga menjadi first line pada antipiretik. Paracetamol tidak menimbulkan
ketergantungan dan tidak menimbulkan efek samping sentral yang merugikan.
Oleh karena itu paracetamol aman diminum 30 menit – 1 jam setelah makan
atau dalam keadaan perut kosong untuk mengatasi efek samping tersebut
(Goodman and Gilman, 2012)
Farmakokinetik : Paracetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna.
Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan waktu
paruh plasma antara 1-3 jam. Paracetamol tersebar ke seluruh cairan tubuh.
Paracetamol dimetabolisme oleh enzim microsom hati. Sebagian paracetamol
(80%) di konjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian kecil lainnya dengan
asam sulfat. Selain itu, obat ini diekskresikan melalui ginjal, sebagian kecil
dalam bentuk paracetamol (3%) dan sebagian besar dalam bentuk konjugasi.
Indikasi : Paracetamol digunakan sebagai analgesic dan antipiretik. Sebagai anlagesik
lainnya, paracetamol sebaiknya tidak diberikan terlalu lama karena
kemungkinan menimbulkan gangguan fungsi hati. Jika dosis terapi tidak
memberikan manfaat, biasanya dosis besar pun tidak menolong
Kontraindikasi : Penggunaan paracetamol tidak diberikan kepada penderita yang hipersensitif
terhadap acetaminophen dan penderita yang mempunyai ganguan fungsi hati
Efek Samping : Jarang sekali terjadi adanya alergi pada kulit, alergi silang dengan salisilat,
leucopenia, neutropenia, panzikopenia, methemoglobinemia, nefopati analgesic
(pada penyalahgunaan kronis), tumor pada saluran pembuangan urine. Pada
dosis tinggi, kerusakan hati yang berat dan mungkin lethal disebabkan oleh
pembentukan metabolit yang reaktif dan toksik
b. Eksipien
1. Propilen Glikol
2. Sukrosa (C12H22O11)
Sifat Fisikokimia :
a. Kelarutan
3. Kalium Sorbat
Kadar penggunaan : 0,1 -0,2 % untuk formulasi sediaan oral dan topical
Inkompatibilitas : aktivitas antimikroba dapat menurun dengan keberadaan non ionik
surfaktan dan plastik
4. Natrium sakarin
Penggunaan : Pemanis
Penampilan : bubuk kristal warna putih , tidak berbau atau sedikit berbau , berkilau .
Memiliki rasa yang sangat manis dengan rasa logam atau pahit
setelahnya namun rasa tersebut dapat ditutupi dengan mencampurkan
sakarin dengan pemanis lainnya , mengandung air dengan jumlah yang
bervariasi
Sifat fisikokimia :
a. Keasaman / kebasaan : pH =6,6
b. Titik leleh : terurai saat dipanaskan
c. Kandungan air : natrium sakarin 76 % mengandung 14,5% w/w air , natrium
sakrin 84% mengandung 5,5% w/w air . Selama pengeringan , evolusi air terjadi dalam dua
fase berbeda . 76% bahan mongering dibawah kondisi ambien sampai dengan kurang lebih 5,5
%
d. Kerapatan ruahan : 0,8- 1,1 g/cm3 (natrium sakarin 76%) dan 0,8-1,1 g/cm 3 (84%
natrium sakarin)
e. Kelarutan :
Pelarut Kelarutan
Dapar
a. pH 2,2 (ftalat) 1 dalam 1,15
b. pH 4 (sitrat-fosfat) 1 dalam 0,66 sugu 60 oC
c. pH 7 (sitrat-fosfat) 1 dalam 1,21
d. pH 9 (borat) 1 dalam 1,21
Etanol 1 dalam 102
Etanol 95% 1 dalam 50
Propilen Glikol 1 dalam 50
Propan 2-ol Praktis tidak larut
Air 1 dalam 1,2
5. Maltol (C6H6O3)
c. Kelarutan :
Pelarut Kelarutan
Kloroform Sangat Mudah Larut
Dietil eter Larut dengan cepat
Etanol 95% 1 dalam 21
Gliserin 1 dalam 80
Propile glikol 1 dalam 28
Propan-2-ol 1 dalam 53
Air 1 dalam 83
6. Karmin (C22H20O13)
1. KEMASAN DUS
2. STICKER PADA BOTOL
3. BROSUR OBAT
DAFTAR PUSTAKA
Berrie, B. H., & Strumfels, Y. (2017). Change is permanent: Thoughts on the fading of
cochineal-based watercolor pigments. Heritage Science, 5(1), 1–9.
https://doi.org/10.1186/s40494-017-0143-4
Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2014). Farmakope Indonesia edisi
VI halaman 1359. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dravenstadt, L. V, Lem, R. A., & Schmidt, E. (1992). United States Patent (19). 19.
Giannopoulou, I., Saïs, F., & Thomopoulos, R. (2015). Linked data annotation and fusion
driven by data quality evaluation. Revue Des Nouvelles Technologies de
l’Information, E.28, 257–26
Goodman & Gilman, 2012, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Editor Joel. G. Hardman &
Lee E. Limbird, Konsultan Editor Alfred Goodman Gilman, Diterjemahkan oleh
Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Lund, Walter. (1994). The Pharmaceutical Codex, 12th edition, The Pharmaceutocal Press,
London
National Center for Biotechnology Information (2021). PubChem Compound Summary for
CID 1983, Acetaminophen. Retrieved April 4, 2021 from
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Acetaminophen