Status gizi
Aktifitas fisik
Genetik
Menarche Prekoks
Keterpaparan
media massa orang
dewasa
a.2 Hipotesis
Hipotesis didefinisikan sebagai sebuah proposisi yang menunjukan
hubungan diantara dua atau lebih konsep, atau interkoneksi diantara konsep
(Corbetta, 2003 dalam Swarjana, 2012).
Dalam penelitian ini peneliti menyusun hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Ada hubungan antara status gizi dengan kejadian menarche prekoks pada
siswi usia 10-13 tahun di Sekolah Islam Cikal Harapan Kabupaten Tangerang
Tahun 2017.
H2 : Ada hubungan antara kegiatan olahraga/aktifitas fisik dengan kejadian
menarche prekoks pada siswi usia 10-13 tahun di Sekolah Islam Cikal Harapan
Kabupaten Tangerang Tahun 2017.
H3 : Ada hubungan antara usia menarche ibu (genetik) dengan kejadian
menarche prekoks pada siswi usia 10-13 tahun di Sekolah Islam Cikal Harapan
Kabupaten Tangerang Tahun 2017.
H4 : Ada hubungan antara keterpaparan media massa orang dewasa dengan
kejadian menarche prekoks pada siswi usia 10-13 tahun di Sekolah Islam Cikal
Harapan Kabupaten Tangerang Tahun 2017.
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
1. Menarche Usia Observasi Lembar 1 = Menarche Ordinal
prekoks menstruasi ceklis prekoks (usia
pertama kali menarche < 12
dibawah usia tahun)
12 tahun. 2 = Tidak
Menarche
prekoks (usia
menarche ≥ 12
tahun)
F
Persentase = x 100%
N
Keterangan :
F = Jumlah soal yang benar
N = Jumlah seluruh soal
2. Analisa Bivariat
Analisis data bivariat menyajikan metode statistika deskriptif
dan inferensial untuk menganalisis data dua variabel penelitian
yang biasanya digunakan untuk melihat hubungan dan menguji
perbedaannya serta menguji hubungan antara dua variabel
(Tehubijuluw & Sugiarto, 2014). Data yang telah diolah dan
dianalisis disajikan dalam bentuk tabulasi silang yang disertai
dengan narasi atau penjelasan mengenai hubungan antar variabel
independen dan dependen. Dalam penelitian ini menggunakan jenis
uji chi square karena variabel yang digunakan adalah variabel
kategorik untuk melihat hubungan antar variabel.
Metode uji chi square digunakan untuk menguji perbedaan
atau persentase antara beberapa kelompok data. Dilihat dari segi
datanya uji chi square dapat digunakan untuk mengetahui hubungan
antar variabel katagorik dengan variabel katagorik (Hastono, 2007).
Proses pengujian chi square adalah membandingkan
frekuensi yang terjadi (observasi) dengan frekuensi harapan
(ekspektasi). Bila nilai frekuensi observasi dengan nilai frekuensi
harapan sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna
(signifikan). Sebaliknya, bila nilai frekuensi observasi dan nilai
frekuensi harapan berbeda, maka dikatakan ada perbedaan yang
bermakna (signifikan). Pembuktian uji chi square dengan formula
sebagai berikut (Hastono,2007):
(O-
E)2
X2 = ∑
E
Keterangan :
X2 = Nilai chi square
O = Nilai observasi
E = Nilai ekspektasi (harapan)