Anda di halaman 1dari 3

Terapi Komplementer untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien ICU

Terdapat beberapa terapi komplementer yang dapat digunakan pada pasien di ruang
perawatan kritis (ICU). Terapi komplementer sangat digemari di masyarakat awam karena hemat
biaya dan tidak memerlukan alat dan bahan yang banyak, namun tetap efektif mengurangi
masalah kesehatan. Terapi komplementer pun bisa digunakan pasien ICU untuk indikasi tertentu,
salah satunya yaitu mengatasi gangguan tidur.
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat sederhana namun
penting. Pasien yang dirawat di ruang ICU mengalami perubahan pada tidurnya dimana pasien
akan mengalami jam tidur yang singkat sehingga membuat pasien mengalami kesulitan
pencapaian REM dan tidur yang dalam, mengakibatkan pasien mudah terbangun. Gangguan
tidur di ICU disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya lingkungan, kebisingan, pencahayaan,
kegiatan perawat, penyakit yang diderita, tindakan keperawatan, dan terapi obat.
Banyak penelitian yang sudah mengembangkan ide – ide terapi komplementer untuk
mingkatkan kualitas tidur pasien ICU. Berikut beberapa terapi komplementer yang bisa
dilakukan pada pasien ICU.

1. Terapi Suara Alam


Musik suara alam merupakan suara alam seperti suara burung, gelombang
laut, angin, air mengalir dll, sebagai terapi kesehatan yang mencapai hasil yang
sangat memuaskan antara lain peningkatan kualitas tidur, kondisi fisik, mental
bagi individu diberbagai tingkat umur. Musik yang digunakan adalah musik suara
alam yang sudah ditentukan selama 30 menit dipagi hari dan 30 menit dimalam
hari selama enam hari dengan menggunakan pengeras suara.
Hubungan musik dengan fungsi otak manusia yang dapat dapat
mempengaruhi kualitas tidur yaitu jarak retikuler-talamus. musik akan diterima
langsung oleh thalamus, lalu melalui axon neuron rangsangan mencapai thalamus,
maka secara otomatis pusat otak telah diinfasi.mengurangi aktivitas sistem syaraf
simpatik, mengurangi kecemasan, jantung dan laju pernapasan serta memiliki
efek positif pada tidur melelui relaksasi otak gangguan dari pikiran.
2. Terapi Pijat Kaki/ Foot Masage
Foot Massage adalah manipulasi jaringan ikat melalui pukulan, gosokan
atau meremas untuk memberikan dampak pada peningkatan sirkulasi,
memperbaiki sifat otot dan memberikan efek relaksasi. Foot massage dilakukan
pada malam hari menjelang pasien tidur selama dua hari berturut-turut. Foot
massage diberikan selama 10 menit pada masing-masing bagian kaki sehingga
total lama perlakuan 20 menit.
Pijatan pada kaki ini dapat meningkatkan neurotransmiter serotonin dan
dopamin yang rangsangannya diteruskan ke hipotalamus dan menghasilkan
Cortocotropin Releasing Factor (CRF) yang merangsang kelenjar pituary untuk
meningkatkan produksi Proopioidmelanocortin (POMC) dan merangsang medula
adrenal meningkatkan sekresi endorfin yang mengaktifkan parasimpatik sehingga
terjadi vasodilatasi pada pembuluh serta memperlancar aliran darah sehingga
membantu otot-otot yang tegang menjadi relaks sehingga RAS terstimulasi untuk
melepaskan serotonin dan membantu munculnya rangsangan tidur serta
meningkatkan kualitas tidur seseorang.

3. Terapi Earplug dan Eyemask


Earplug dan Eye Mask merupakan intervensi keperawatan yang dapat
dilakukan untuk mengurangi gangguan tidur pasien untuk mempertahankan ritme
sirkadian secara normal.
Earplug dan Eye Mask adalah suatu cara yang relevan dan logis menutup
telinga dan masker penutup mata yang dapat digunakan untuk mencegah
terbangunnya saat tidur yang dise-babkan oleh rangsangan eksternal. Earplug
digunakan setiap malam sebelum klien tidur.
DAFTAR PUSTAKA

Afianti, N., & Mardhiyah, A. (2017). Pengaruh Foot Massage terhadap Kualitas Tidur Pasien di
Ruang ICU. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(1), 86–97.
https://doi.org/10.24198/jkp.v5n1.10
Iman, N., Novalinda, Devis, & Darwisman. (2019). Pengaruh terapi musik suara alam terhadap
kualitas tidur pasien kritis di ruang icu rsu royal prima medan tahun 2019. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Imelda, 5(2), 674–679.
Mutarobin, M., Nurachmah, E., Adam, M., Sekarsari, R., & Erwin, E. (2019). PENERAPAN
EVIDENCE-BASED NURSING PENGARUH EARPLUG DAN EYE MASK
TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA PASIEN DI ICU. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 22(2), 129–138. https://doi.org/10.7454/jki.v22i2.735

Anda mungkin juga menyukai