Anda di halaman 1dari 5

Pengertian hipotesis

Berikut beberapa pengertian hipotesis berdasarkan para ahli atau pakar:


a. Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti “kurang dari” dan
thesis yang berarti pendapat. Jadi, hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang
belum final, yang harus diuji kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13).
b. Hipotesis adalah suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan suatu
masalah, atau untuk menerangkan suatu gejala (Donald Ary, 1992 : 120).
c.Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris (Moh.Nazir, 1998: 182).

Jadi, Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan


penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.Mendeskripsikan secara konkrit apa
yang ingin dicapai atau diharapkan terjadi dalam penelitian. Jika kemudian percobaan yang
dilakukan tersebut terbukti kebenarannya, maka hipotesa tersebut dapat disebut sebagai teori
Apakah setiap penelitian ilmiah perlu membuat hipotesis?
 Jawabannya IYA apabila jika didalam suatu penelitian berkenaan dengan
verifikasi suatu teori atau masalah,
 Jawabannya TIDAK jika dalam penelitian tersebut masih bersifat eksporatif
jadi tidak menggunakan hipotesis.
Menurut bartos (1992) hipotesis penelitian dinyatakan dengan baik apabila memiliki 6
karakteristik utama, yaitu :
1. Menyatakan hubungan yang diharapkan antara variabel
2. Dapat diuji kebenarannya
3. Dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin
4. Diturunkan dari pernyataan masalah dan didukung oleh literatur
5. Selaras dengan pertanyaan penelitian
6. Menggunakan terminologi yang tepat
 Manfaat hipotesis
1. Membatasi ruang lingkup penelitian dan pembahasan
2. Mengarahkan peneliti berkenaan dengan kondisi fakta dan hubungan antar
fakta
3. Sebagai alat memfokuskan data
4. Sebagai panduan dalam pengujian atau menyesuaikan fakta
5. Menentukan jenis data dan cara mengumpulan data
6. Merupakan kerangka pelaporan kesimpulan hasil penelitian
 
 Fungsi dan peran hipotesis
-          --Membantu pengujian teori
-          --Platform kegiatan investigasi
-          --Panduan untuk penelitian
-          --Menyarankan teori
-          --Mengetahui kebutuhan data
-          --Menjelaskan fenomena social
-          --Mengembangkan teori
-          --Jembatan antara teori dan investigasi
-          --Hubungan antar fenomena
-          --Mengetahui Teknik analisis yang paling cocok
-          --Menentukan jenis penelitian yang paling cocok
-          --Memberi pengetahuan tentang sumber data yang dibutuhkan
-          --Penelitian menjadi lebih focus
-          --Membantu dalam melakukan penyelidikan
-          --Membantu mencapai kesimpulan
Lima fungsi utama hipotesis dalam proses penelitian (Mc. Ashan):
1. Solusi sementara dari suatu masalah yang berkaitan dengan kebenaran yang
memungkinkan seseorang untuk memulai penelitiannya
2. Menawarkan dasar dalam menetapkan spesifik yang harus dipelajari dan dapat
memberikan solusi yang mungkin untuk masalah tersebut
3. Setiap hipotesis dapat merumuskan hipotesis lain
4. Hipoteis awall dapat berbentuk hipotesis akhir
5. Hipotesis memberi pernyataan yang pasti dapat diuji diterima atau ditolak dan
apat ditafsirkan untuk menarik kesimpulan
 
 Syarat pengajuan hipotesis
1. Hipotesis harus dirumsukan secara singkat tetapi jelas
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukan adanya hubungan dua atau lebih
variabel
3. Hipotesis harus didukung teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau
hasil penelitian yang relevan
4. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
5. Bersifat koseptual
6. Pernyataan verbal dalam bentuk deklaratif
7. Memiliki refrensi empiris
8. Merupakan alat yang kuat untuk kemajuan pengetahuan, konsisten dan
kondusif untuk penelitian lanjutnya
9. Dapat diuji, diverifikasi
10. Bukan pertanyaan moral atau etika
11. Tidak pernah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
12. Dapat diuji secara empiris (benar atau salah)
 
Cara mengetahui kedudukan hipotesis
1. Perlu diuji apakah ada data yang menunjukan hubungan antara variabel
penyebab dan variabel akibat
2. Adanya bukti yang menunjukan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan
oleh penyebab itu.
3. Adanya data yang menunjukan bahwa tidak adanya penyebab lain yang bisa
menimbulkan akibat tersebut.
  Langkah-langkah penyusunan hipotesis
1. Pertama ialah merumuskan masalah, artinya kita harus menentukan atau
menetapkan masalah yang akan diteliti sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan
atau fenomena di lapangan.
2. Langkah kedua adalah menetapkan Hipotesis dari permasalahan tersebut.
selanjutnya adalah mentukan Hipotesa awalannya.
3. Berikutnya ialah mengumpulkan fakta-fakta yang bersifat relevan dan/atau
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.
4. Setelah tahap pengumpulan data secara obyektif dalam bentuk fakta-fakta,
selanjutnya adalah membandingkan fakta-fakta yang didapat tersebut apakah
benar-benar relevan ataukah tidak.
5. Selanjutnya ialah masuk tahap membandingkan, yaitu melakukan pengujian
terhadap Hipotesa tersebut hingga mendapatkan jawaban sesungguhnya dari
pertanyaan penelitian yang awalnya masih praduga.
6. Dan tahap akhir ialah penerapan dari jawaban hipotesis yang sudah teruji
kebenarannya melalui tahapan penelitian di awal tadi.
Macam Macam Hipotesis Berdasarkan Bentuknya
1.      Hipotesis Deskriptif

Hipotesis Deskriptif adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang
bersifat deskriptif atau persamasalahan yang berhubungan dengan variabel tunggal.

Contoh Hipotesis Deskriptif yaitu: Misalnya ada seorang peneliti yang ingin mengetahui
bahwa, apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya.
Maka peneliti tersebut kemudian menyusun sebuah rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah Jamu Merk A yang dijual di pasaran mengandung bahan kimia berbahaya?
Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai dengan konsep
teori yang digunakannya, yaitu:

H0 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut mengandung bahan kimia berbahaya. Atau:
H1 : Jamu yang dijual di pasaran tersebut tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
2.      Hipotesis Komparatif ( Perbandingan)

Hipotesis Komparatif adalah sebuah dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang sifatnya untuk menjawab pertanyaan perbandingan atau komparasi antara 2
variabel.

Maka selanjutnya dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan variabel yang bersifat
jamak. Pada Variabel yang pertama digunakan untuk menilai tingkat kematian akibat virus
Corona, dan yang kedua adalah tingkat kematian akibat virus flu burung. Selanjutnya ada dua
pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut yang sesuai dengan konsep keilmuannya,
yaitu:

H0 : Tingkat kematian akibat virus corona tidak berbeda dengan tingkat kematian akibat
virus flu burung. Atau:
H1 : Tingkat kematian akibat virus corona berbeda dengan tingkat kematian akibat virus flu
burung.
3.      Hipotesis Asosiatif ( hubungan)

Hipotesis Asosiatif adalah sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
didalamnya untuk menjawab pertanyaan adakah hubungan antara dua variabel penelitian.

Contoh Hipotesis Asosiatif yaitu: Ada seorang peneliti yang akan meneliti apakah tingkat
keparahan akibat infeksi virus corona berhubungan dengan jenis kelamin penderita?

Maka dalam rumusan masalah tersebut, variabel yang digunakan dalam penelitian adalah
variabel jamak. Pada Variabel yang pertama adalah tingkat keparahan akibat infeksi virus
corona. Sedagkan variabel kedua adalah jenis kelamin penderita.

Selanjutnya ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti tersebut sesuai dengan konsep
teori yang digunakannya, yaitu:
H0: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin
penderita. Atau
H1: Tingkat keparahan akibat infeksi virus corona dipengaruhi oleh jenis kelamin penderita.
  Jenis-jenis Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis sederhana: memprediksi hubungan antara variabel independent
tunggal dan variabel dependen tunggal.
2. Hipotesis kompleks: memprediksi hubungan antara dua atau lebih variabel
dependen.
3. Hipotesis arah: mungkin menyiratkan bahwa peneliti berkomitmen untuk
hasil tertentu. Peneliti menentukan arah yang diharapkan dari hubungan antar
variabel yaitu memprediksi keberadaan dan juga sifatnya.
4. Hipotesis non-rediksional: hipotesis yang digunakan jika tidak ada penelitian
yang mendahului dan tidak memadai untuk menjadi dasar prediksi.
5. Hipotesis asosiatif: hipotesis hubunganantar variabel, ketika satu variabel
berubah maka yang lain juga berubah. Menunjukkan sebab-akibat.
6. Hipotesis kausal: mengusulkan sebab-akibat antar dua variabel atau lebih.
Variabel independent dimanipulasi untuk menyebabkan efek pada variabel
dependen
7. Hipotesis induktif dan deduktif: hipotesis induktif yaitu hipotesa yang
dirumuskan berdasarkan pengamatan untuk menghasikan teori baru (pada
penelitian kualitatif). Hipotesis deduktif merupakan hipotesa yang dirumuskan
berdasarkan teori ilmiah yang telah ada (pada penelitian kuantitatif).
8. Hipotesis Null: hipotesis yang tidak ada hubungan atau berbeda antara dua
variabelnya. Pendekatan secara kovensional dalam membuat hipotesa.
9. Hipotesis alternative atau penelitian: hipotesis yang mengusulkan hubungan
antara dua atau lebih variabel, dilambangkan sebagai H1.
10. Hipotesis statistic: hipotesis yang berdasarkan populasi statistic yang ingin
didukung atau disangkal. Hipotesis nol dan hipotesis alternative disebut
hipotesis statistik

a. Ditinjau dari rumusannya, dibedakan menjadi :

1) Hipotesa kerja, yaitu jawaban sementara “yang sebenarnya” yang merupakan sintesis dari
hasil kajian teoritis. Hipotesa kerja biasanya disingkat H1 atau Ha.

Rumusan hipotesis kerja :

1. Jika.... Maka.....

Contoh : jika anton jarang makan, maka berat badannya turun.

2. Ada perbedaan antara..... dan....


contoh : ada perbedaaan dalam motor honda beat baru dan honda beat lama
dalam kenyamanannya
3. Ada pengaruh... antara...
contoh :ada pengaruh makanan terhadap berat badan
2) Hipotesa nol atau hipotesa statistik, merupakan lawan dari hipotesis kerja dan sering
disingkat Ho. tiidak adanaya pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Rumusan hipotesis nol:
1. Tidak ada perbedaan antara ..... dengan....
contoh : tidak ada perbedaan antara siswa perempuan dan siswa laki-laki dalam
disiplin kuliah
1. Tidak ada pengaruh.... terhadap....
Contoh: tidak ada pengaruh antara jarak dari kost kekampus terhadap kedisiplinan
kuliah
Taraf Kesalahan
Dua Kesalahan dalam Menguji Hipotesis
Sugiyono (2008: 88) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi berdasarkan data
sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu:
1.       Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar
(seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan a.
2.       Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).
Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan b.
Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara keputusan menolak atau menerima hipotesis
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Keputusan menerima hipotesis nol yang benar, berarti tidak membuat kesalahan.
b. Keputusan menerima hipotesis nol yang salah, berarti terjadi kesalahan tipe II.
c. Keputusan menolak hipotesis nol yang benar, berarti terjadi kesalahan tipe I.
d. Keputusan menolak hipotesis nol yang salah, berarti tidak membuat kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai