Anda di halaman 1dari 4

Kepada Yth:

Ketua Pengadilan Negeri Jakarta selatan

Jl. Ampera Raya No.133, RT.5/RW.10, Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Perihal                         : Gugatan cidera janji (Wanprestasi)

Lampiran                     : Surat Kuasa Khusus

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Aulia Abdurrahman, S.H., Advokat pada kantor hukum “LBH Progresif”, beralamat di Jalan
Juana No. 45, Depok. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus pada tanggal 10 Februari 2020,
bertindak untuk dan atas nama:

Nama                            : Rafi

Kewarganegaran          : Indonesia

Alamat                          : Jl. Juara satu No. 33, Depok


Pekerjaan                      : Wirausaha

Agama                          : Islam

Dalam hal ini memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasanya diatas, yang
selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Penggugat dengan ini mengajukan gugatan kepada :

Nama                            : Anwar

Alamat                      : Jl. Perdamaian No.17 Pasar minggu, Jakarta Selatan

Yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT I

Nama                            : Kevin

Alamat                      : JL. Harapan Jaya No. 27 Ciracas, Jakarta timur


Yang selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT II
Adapun yang menjadi alasan dan dasar gugatan perbuatan wanprestasi ini didasarkan atas
fakta-fakta dan peristiwa seperti sebagai berikut:

I. LEGAL STANDING

Bahwa Penggugat merupakan pemilik modal yang dipinjamkan kepada Tergugat I

Bahwa Tergugat I merupakan pemilik toko garmen yang mendapatkan Modal dari Penggugat

Bahwa Tergugat II merupakan mantan kuasa hukum tergugat

II. POKOK PERKARA


1. Bahwa pada 15 Maret 2018 Penggugat memberikan pinjaman kepada Tergugat I
senilai Rp. 1.575.000.000 (satu milyar lima ratus tujuh puluh lima juta)
2. Bahwa dalam perjanjian tersebut mekanisme pembayaran utang adalah pada setiap
bulan di tanggal 5 sejumlah minimal 25 juta, dimulai sejak April 18 namun semuanya
harus ada 5 Maret 2019 dalam perjanjian ini disetujui denda Rp. 50.000 tiap hari
untuk kepentiangan sosial.
3. Bahwa pada 20 Juni 2018 dengan melakukan perjanjian kedua, Penggugat menambah
jumlah modal senilai Rp. 1.425.000.000 (satu milyar empat ratus dua puluh lima juta
rupiah)
4. Bahwa dalam perjanjian kedua tersebut mekanisme pembayaran pada setiap bulan di
tanggal 20, dimulai sejak 18 Juli 2018 namun semuanya harus selesai pada 20 Juni
2019 dalam perjanjian ini disetujui denda 50.000 tiap hari untuk kepentiangan sosial.
5. Bahwa hingga agustus 2019 anwar baru memenuhi cicilan pertama sejumlah
Rp.225.000.000 (Dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dan cicilan perjanjian kedua
Rp. 175.000.000 (seratus tujuh puluh lima juta rupiah)
6. Bahwa Tanggal 21 agustus 2019 muncul suarat kuasa No : 09/ASDR/SK/VIII/2000
untuk tergugat II sebagai kuasa hukum Penggugat untuk mengambil utang Penggugat
dari Tergugat I
7. Bahwa Tanggal 2 November Tergugat II membuat akta perdamaian tanpa
sepengetahuan Penggugat dengan mengalihkan rumah seharga 3 M, di Jalan Bambu
No.21 Pasar Minggu, Jakarta selatan.
8. Bahwa berdasarkan hukum TERGUGAT telah melakukan ingkar janji (wanprestasi)
yang berdasarkan hukum Pasal 1239 KUHPdt, menyatakan bahwa “Tiap-tiap
perikatan untuk berbuat sesuatu, atau tidak berbuat sesuatu, apabila dia berutang tidak
memenuhi kewajibannya, mendapatkan penyelesaiannya dalam kewajibannya
memberikan penggantian biaya, rugi, dan bunga”;Bahwa perbuatan tersebut adalah
Wanprestasi karena memenuhi unsur Pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata
9. Menurut Prof. R. Subekti, SH, mengemukakan bahwa “wanprestsi” itu adalah
kelalaian atau kealpaan terdiri antara lain: 1. Tidak melakukan apa yang telah
disanggupi akan dilakukannya. 2. Melaksanakan apa yang telah diperjanjikannya,
tetapi tidak sebagai mana yang diperjanjikan. 3. Melakukan apa yang diperjanjikan
tetapi terlambat, 4. Selakukan suatu perbuatan yang menurut perjanjian tidak dapat
dilakukan;
10. Bahwa akibat perbuatan wanprestasi yang dilakukan oleh TERGUGAT
mengakibatkan PENGGUGAT mengalami kerugian materiil (biaya, rugi dan bunga)
atas dana yang sudah dipinjamkan kepada TERGUGAT yang belum dikembalikani
dan kerugian immateril yang apabila dijumlahkan sebesar Rp 2.764.000.000(dua
milyar tujuh ratus enam puluh empat juta rupiah) yang apabila dirinci sebagai berikut:
a. kerugian Materil
dana yang belum dikembalikan
dari perjanjian pertama dengan tergugat I sejumlah Rp. 1.300.000.000
dari perjanjian kedua dengan Tergugat II sjumlah Rp. 1.250.000.000
b. Denda
denda dari perjanjian pertama dengan tergugat I sejumlah Rp 50.000 per hari sejak
tanggal 5 Maret 2019 hingga gugatan ini dibuat sehingga total Rp. 7.500.000
denda dari perjanjian kedua dengan tergugat I sejumlah Rp 50.000 per hari sejak
tanggal 20 Juni 2019 hingga gugatan ini dibuat sehingga total Rp 6.500.000
b. Kerugian Imateril
Di samping kerugian materiil PENGGUGAT juga mengalami kerugian immateriil
karena depresesi akibat harus mengurus istri yang sedang sakit namun tidak ada biaya
karena uang belum dikembalikan oleh para Tergugat sehingga menghambat
PENGGUGAT untuk mendapatkan pendapatan seperti biasanya. Maka tidak
berlebihan PENGGUGAT menuntut ganti rugi imateriil apabila dinilai dengan uang
berjumlah sebesar Rp. 200.000.000 juta rupiah
11. Sita jaminan Rumah senilai 3 milyar di Jalan Bambu No.21 Pasar Minggu, Jakarta
selatan yang dimiliki Tergugat I
12. Bahwa perbuatan para terdakwa adalah merupakan suatu wanprestasi

Berdasarkan alasan- alasan tersebut diatas,Penggugat dengan segala kerendahan hati


memohon Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan peradilan dapat dijalankan dulu sebelum banding kasasi
3. Menyatakan para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum terhadap
Penggugat
4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat dengan
perincian sebagai berikut:
 Kerugian materiil sebesar Rp 2.550.000.000,- (dua milyar lima ratus lima puluh
juta rupiah);
 Membayar denda sejumlah Rp. 14.000.000.000 (empat belas juta rupiah)
 Kerugian immateriil sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);
5. Melaksanakan sita jaminan terhadap rumah senilai 3 milyar di Jalan Bambu No.21
Pasar Minggu, Jakarta selatan
6. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara
aquo.

 Apabila Mejelis Hakim yang memeriksan dan mengadili perkara ini berpendapat lain mohon
dapat memberikan putusan yang seadil- adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Demikian gugatan ini Kami ajukan, atas perhatian terwujudnya prinsip keadilan
dalam pemeriksaan gugatan ini diucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Penggugat:

Aulia Abdurrahman, S.H.

Anda mungkin juga menyukai