Analisa persamaan dan perbedaan ketentuan umum UU PTUN dengan HIR dan
peraturan hukum acara perdata serta perbandingan antara Undang-undang
No. 30 Tahun 2014 dan UU PTUN
Disusun oleh :
b. Singkatan atau akronim yang dituangkan dalam batasan pengertian atau
definisi; dan/atau
c. Hal-hal lain yang bersifat umum yang berlaku bagi pasal atau beberapa pasal
berikutnya antara lain ketentuan yang mencerminkan asas, maksud, dan tujuan
tanpa dirumuskan tersendiri dalam pasal atau bab.
Berdasarkan UU nomor 12 tahun 2011 tersebut, maka dibawah ini adalah bagian
ketentuan umum dari UU PTUN, HIR, serta Perma terkait hukum acara perdata
Pasal 1
1. Pengadilan adalah pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata
usaha negara di lingkungan peradilan tata usaha negara.
2. Hakim adalah hakim pada pengadilan tata usaha negara dan hakim pada
pengadilan tinggi tata usaha negara.
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara tertentu yang hanya dapat dibentuk
dalam salah satu lingkungan badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah
6. Hakim ad hoc adalah hakim yang bersifat sementara yang memiliki keahlian dan
7. Tata Usaha Negara adalah administrasi negara yang melaksanakan fungsi
8. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara adalah badan atau pejabat yang
melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
9. Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum
tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku,
yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi
seseorang atau badan hukum perdata.
10. Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata
usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat
tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
11. Gugatan adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap badan atau pejabat
tata usaha negara dan diajukan ke pengadilan untuk mendapatkan putusan.
12. Tergugat adalah badan atau pejabat tata usaha negara yang mengeluarkan
keputusan berdasarkan wewenang yang ada padanya atau yang dilimpahkan
kepadanya yang digugat oleh orang atau badan hukum perdata.
b. HIR (Het Herziene Indonesisch Reglement) :
Pasal 1
Melakukan tugas kepolisian pada bangsa Indonesia dan pada bangsa Asing,
menurut perbedaan yang diadakan dalam reglemen ini, diwajibkan pada pegawai,
penjabat-penjabat dan orang-orang yang teristimewa yang disebut di bawah ini,
masing-masing sekian keluasan daerah, untuk mana ia diangkat:
1. Kepala-kepala desa dan kepala-kepala kampung serta sekalian penjabat polisi
bawahan yang lain, bagaimanapun namanya, termasuk juga penjabat-penjabat polisi
yang diangkat untuk tanah partikelir;
4. Residen-residen;
5. Semua pegawai, penjabat dan orang-orang lain, dalam perkara yang diserahkan
kepadanya supaya dijaganya, menurut aturan undang-undang yang istimewa;
Pasal 1
2. Perbedaan dan persamaan
a. Perbedaan
Berdasarkan penjelasan diatas terdapat beberapa perbedaan antara UU no
51 tahun 2009 pasal 1,Perma Nomor 4 Tahun 2019 pasal 1 dan HIR pasal 1
yaitu yang pertama UU no 51 tahun 2009 pasal 1 dan Perma Nomor 4 Tahun
2019 pasal 1 memuat tentang ketentuan umum UU yang berisi batasan
pengertian atau definisi, sedangkan dalam HIR pasal 1 memuat ketentuan
umum tentang Hal-hal yang bersifat umum yang berlaku bagi pasal atau
beberapa pasal berikutnya. perbedaan kedua yakni dalam UU no 51 tahun
2009 pasal 1,Perma Nomor 4 Tahun 2019 pasal 1 berisi mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan lingkungan peradilan, sedangka dalam HIR pasal 1
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepolisian.
b. Persamaan
Baik UU no 51 tahun 2009 pasal 1,Perma Nomor 4 Tahun 2019 pasal 1 dan
HIR pasal 1 merupakan ketentuan umum UU no 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. persamaan lainnya yakni
antara UU no 51 tahun 2009 pasal 1 dan Perma Nomor 4 Tahun 2019 pasal 1
dimana kedua pasal tersebut berisi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
lingkungan peradilan dan berisi mengenai pengertian atau definisi.
3. Komentar Penulis
ketentuan umum pada dasarnya merupakan bagian dari batang tubuh undang-
undang yang memuat pengertia atau definisi, singkatan atau akronim atau hal-hal
yang berkaitan dengan pasal-pasal selanjutnya. Dalam ketentuan umum juga
memuat mengenai rumusan akademik mengenai pengertian istilah, dan frasa.
KTUN adalah suatu penetapan yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat TUN
yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkrit, individual dan final, yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.
Menurut kami, seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan,
bahwa dengan diberlakukannya UU No. 30 Tahun 2014, kompetensi PTUN menjadi
semakin luas. Dengan meluasnya kewenangan PTUN, maka harapan masyarakat
akan perlindungan hukum kepada PTUN menjadi semakin tinggi. Fungsi PTUN
menjadi semakin kuat untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat yang
dirugikan oleh pejabat pemerintahan.