Anda di halaman 1dari 13

PENGENDALIAN INTERN DAN MANAJEMEN RESIKO

Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Sistem Informasi Akuntansi

Dosen : Entis Haryadi, SE, M.Akt

Disusun oleh :
Ilham Muhyidin
Melin Rolizda (00219007)
Akuntansi (D3)

PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI


UNIVERSITAS SERANG RAYA
2020/2021

Page | 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Kami sampaikan terimakasih kepada bapak
Entis Haryadi, SE, M.Akt selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi
karena telah memberikan ilmu kepada kami. Kami sangat berharap dengan adanya
makalah ini, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi
kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Cilegon, 26 April 2021


Kelompok 5

Page | 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah..............................................................................................5
BAB II..............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Mengapa pengendalian intern diperlukan..........................................................................6
2.2 Penyelewengan/Penyimpangan (Fraouf).............................................................................7
2.3 Pengendalian Intern..............................................................................................................7
2.4 Keterbatasan Pengendalian Internal...................................................................................9
2.5 Resiko Bisnis dan Manajemen Resiko...............................................................................10
2.6 Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi.......................................................................11
BAB III..........................................................................................................................................12
PENUTUPAN................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

Page | 3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era globalisasi memberikan jalan bagi perdagangan bebas yang dimana tidak
berlaku secara makro maupun mikro ekonomi yaitu dengan adanya persaingan
ketat antar perusahaan. Adanya persaingan ini menyebabkan perusahaan berupaya
untuk mengatasinya dengan mengimplementasikan berbagai macam strategi yang
tepat baik itu menghasilkan suatu produk jasa /barang.
Produk jasa atau barang yang dihasilkan harus memiliki keunggulan bersaing
baik dari segi kualitas maupun harga. Perusahaan atau manajemen perusahaan
harus memiliki tingkat kualitas kerja yang tinggi yang dapat memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki secara efesien, efektif, dan terkendali agar tujuan utama
perusahaan untuk memperoleh laba dapat tercapai.
Disisi lain, manajemen dalam suatu perusahaan harus bisa memantau
perubahan yang sedang terjadi seperti perubahaan ekonomi, konsumen serta
lingkungan bisnis agar perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
mendapatkan konsumen dan memenangkan persaingan bisnis dengan perusahaan
lain.
Untuk meningkatkan perfoma kinerja, perusahaan harus dihadapkan pada
resiko yang bersal dari dalam perusahaan yang memiliki dampak luas bagi
perusahaan. Misalnya, resiko dan praktek manipulasi akuntasi serta resiko konflik
intern sebuah perusahaan yang akan menyebabkan turunnya akuntabilitas serta
berkurangnya tingkat keandalan atas laporan keuangan yang dihasilkan. Hal ini,
dapat merugikan pihak pengguna laporan keuangannya.
Pengendalian intern ini bagian integral dari system informasi sehingga
pengendalian intern yang memadai sangat penting dilaksanakan oleh berbagai
perusahaan. Jika tidak memadai, perkembangan perusahaan akan menurun. Dalam
upaya mencapai tujuan organisasi, para manajer perusahaan harus dapat mengelola
(manajemen) sumber daya yang dimilikinya.Upaya pengelolaan tersebut dijalankan
dengan tata cara yang baik (Good Corporate Governence) melalui penerapan suatu
sistem.
Sistem pengendalian mengendalikan sistem informasi dan sistem operasi
perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan seharusnya. Informasi merupakan
dasar bagi manajer dan non manajer untuk memutuskan melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Informasi berkualitas yang dihasilkan sistem informasi yang
baik tidak akan menyesatkan para pengambil keputusan saat mengelola
organisasinya,dan mampu mendeteksi potensi resiko sejak dini (Early Warning
Systems). Dengan didukung informasi berkualitas dan pengendalian intern yang
baik maka tata kelola perusahan (GCG) termasuk pengelolaan resiko akan berjalan

Page | 4
dengan baik membawa perusahaan melangkah dengan benar terhindar dari resiko
yang dihadapi.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pengendalian internal?
b. Apa yang dimaksud dengan manajemen resiko?
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah
a. Untuk memahami pengertian pengendalian internal.
b. Untuk memahami pengertian manajemen resiko.
c. Untuk mengetahui manfaat adanya pengendalian internal dan manajemen
resiko.

Page | 5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengapa pengendalian intern diperlukan


Tujuan organisasi adalah sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi.Organisasi
mencapai sasaran tersebut dengan menerapkan suatu sistem yang merupakan sinergi
dari unsur-unsur yang dimilikinya. Sistem ada karena tujuan, sistem dibentuk oleh semua
pihak yang terkait dalam organisasi dengan berbagai macam persepsi dan tujuan. Karena
persepsi tentang tujuan organisasi sering tumpeng tindih dengan tujuan pribadi maka
seringkali persepsi berbagai pihak terhadap tujuan organisasi menjadi kabur.

Pengendalian meliputi semua metode, kebijakan dan prosedur organisasi yang


menjamin keamanan harta kekayaan perusaha an, akurasi dan kelayakan data
manajemen serta standar operasi manajemen lainnya. Selain itu, berperan penting
untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya
organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud
(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).
Alasan melakukan pengendalian intern terhadap aktivitas bisnis yaitu :
1. Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan dari setiap
aktivitas bisnis akan dicapai.
2. Untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi perusahaan karena kejahatan,
bahaya atau kerugian yang disebabkan oleh penipuan, kecurangan ,penyelewengan
dan penggelapan.
3. Untuk memberikan jaminan yang meyakinkan dan dapat dipercaya bahwa
semua tanggungjawab hukum telah dipenuhi.
Contoh pengendalian pada beberapa parameter karakteristik SIA Keuangan

Page | 6
Selain itu terdapat contoh kasus perubahan kebutuhan dalam parameter SIA
penjualan sebagai respon terhadap perubahan lingkungan (Internal dan eksternal
organisasi). Perubahan parameter karakteristik SIA penjualan diperlukan
berdasarkan pengaruh yang diterima oleh SIA yang berasal dari berbagai sumber.
Akan tetapi, apakah suatu perubahan harus dilakukan atau tidak tergantung kepada
kebijakan manajemen? Manajemen akan mengelola resiko dengan mengendalikan
kebutuhan perubahan tersebut melalui identifikasi dari berbagai jenis potesi resiko
apa yang mungkin muncul, menganalisisnya dan memutuskan sejauh mana
tindakan perubahan harus dilakukan setelah dipertimbangkan dengan manfaat dan
biayanya.
Secara umum ada dua aktivitas organisasi perusahaan yang harus
dikendalikan,yaitu:
1. Sistem operasi bertujuan agar dapat berjalan secara efektif, sumber daya yang
digunakan efesien, serta dapat mengamankan sumber daya yang digunakan.
2. Sistem informasi bertujuan agar data yang dimasukan dan di update telah sah
(valid), lengkap, akurat.

2.2 Penyelewengan/Penyimpangan (Fraouf)


Penyelewengan (fraud)/ kecurangan atau pelanggaran hukum merupakan
kebohongan, penyimpangan atau tindakan yang dilakukan secara sengaja dengan
maksud untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah (melawan hukum) seperti
penyalahgunaan computer (kejahatan komputer), penyalahgunaan jabatan,
pelanggaran prosedur dan lain-lain. Terjadinya penyelewengan disebabkan
karyawan yang nekat karena membutuhkan uang dan percaya bahwa setiap orang
melakukan penyelewengan, karyawan ditantang untuk melawan system, lemahnya
pengendalian intern, rendahnya kemungkinan karyawan akan terdeteksi, rendahnya
kemungkinan karyawan akan dituntut.

2.3 Pengendalian Intern


Menurut The Commite of Sponsoring Organizations of The Treadway
Commission (COSO) dalam Executive Summary (2013:3) pengendalian internal
adalah “Internal control is a process, effected by an entity’s board of directors
management and other personnel, designed to provide reasonable assurance
regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and
compliance.”
Pengendalian intern dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi
oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan
jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui:
efisiensi dan efektivitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya,
ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.

Page | 7
Pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses
yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi
dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan
mengukur sumber daya suatu organisasi.
Terdapat 5 kompenen dalam pengendalian internal yaitu lingkungan
pengendalian, penilaian resiko, pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi,
dan monitoring. Lingkungan pengendalian (Controlenvironment) adalah kompenen
pertama sebagai pembentukan suasana organisasi serta memberi kesadaran tentang
perlunya pengendalian bagi suatu organisasi. Lingkungan pengendalian merupakan
dasar bagi semua komponen pengendalian intern lain yang melahirkan hierarki
dalam membentuk struktur organisasi. Lingkungan pengendalian dipengaruhi oleh
sejarah dan budaya organisasi yang mempengaruhi bagaimana organisasi mencapai
tujuannya. Faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian diantaranya
integritas & nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan direksi &
tim auditor, filosofi & gaya manajemen, struktur organisasi, pemberian wewenang
& tanggung jawab, kebijakan mengenai sumber daya manusia & penerapannya.
Kompenen kedua dari pengendalian intern adalah menilai resiko. Menilai
resiko merupakan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dalam
mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang menghambat perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Resiko dibedakan menjadi dua yaitu resiko dari dalam
perusahaan dan dari luar perusahaan. Resiko dari luar perusahaan seperti pesaing,
kondisi ekonomi, kemajuan teknologi, bencana alam. Sementara resiko dari dalam
perusahaan seperti karyawan yang tidak terlatih, motivasi, perubahan tanggung
jawab manajemen.
Pengendalian aktivitas merupakan komponen pengendalian intern ketiga
diartikan bahwa kebijakan dan prosedur yang dimiliki manajemen untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa manajemen telah dijalankan
sebagaimana seharusnya. Pengendalian aktivitas ini harus memberi jaminan bahwa
aktivitas yang dilakukan saat ini adalah untuk menghindari resiko yang dihadapi
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Pengendalian aktivitas meliputi prosedur
otorisasi, mengamankan aset dan catatannya, pemisahan fungsi, catatan dokumen
yang memadai.
Langkah langkah yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah
pengendalain aktivitas dijalankan sesuai dengan harapan yaitu lakukan
pemeriksaan mendadak terhadap saldo kas, pelajari komposisi deposito, susunan
dokumen berdasarkan nomor urut, pelajari pengendalian terhadap pembatalan chek,
pelajari chek-chek yang diotorisasi dan dikeluarkan, pastikan pengendalian
terhadap pembayaran elektronik sudah memadai, pelajari rekonsiliasi bank, cari
kemungkinan adanya duplikasi pembayaran, samakan alamat supplier dengan
alamat karyawan, konfirmasi saldo piutang kepada pelanggan dan hutang kepada

Page | 8
supplier, lakukan pengecekan terhadap jumlah persediaan, dan observasi
keberadaan asset fisik.
Infomasi merupakan kompenen pengendalian intern keempat. Informasi dan
komunikasi diperlukan oleh semua tingkatan manajemen organisasi untuk
mengambil keputusan, laporan keuangan dan mengetahui kepatuhan terhadap
kebijakan yang telah ditentukan. Sistem informasi akuntansi modern menerapkan
sistem double entry dengan beberapa alat/unsur yang digunakan untuk menjaga dan
mendeteksi adanya kesalahan dan penyimpangan seperti analisis debet dan credit,
chart of account, standard journal voucher, trial balance dan control account.
Pengawasan sebagai komponen kelima dari sistem pengendalian intern.
Pengawasan merupakan proses penilaian terhadap kualitas kinerja sistem
pengendalian intern. Pengawasan dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:
1. Melalui aktivitas yang sedang berjalan untuk mengawasi efektivitas
pengendalian intern dalam aktivitas sehari-hari. Seperti, clerical check,
rekonsiliasi, membandingkan asset ditangan dengan yang ada dalam catatan
akuntansi, prosedur pengendalian yang dilakukan oleh program komputer,
review manajemen terhadap ringkasan perubahan dalam saldo akun, dan review
yang dilakukan oleh karyawan yang ditugaskan terhadap laporan yang
dihasilkan oleh computer.
2. Melalui penilaian yang dilakukan secara terpisah untuk mengetahui efektifitas
sistem pengendalian intern

2.4 Keterbatasan Pengendalian Internal


Keterbatasan dari pengendalian intern sehingga pengendalian intern tidak
dapat berfungsi disebabkan oleh :
 Kesalahan biasanya muncul ketika karyawan melakukan pertimbangan yang
salah atau perhatiannya selama bekerja terpecah.
 Kolusi terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untuk
melakukan pencurian (korupsi) ditempat mereka bekerja. Sebagai contoh bagian
penjualan dan kepala bagian penjualan setuju untuk mengambil uang dari cash
register dan untuk menutup pencurian tersebut dilakukan pemalsuan rekonsiliasi
harian cash register tersebut. Dengan melakukan kolusi seperti ini, mereka dapat
sukses dalam melakukan pencurian.
 Penyimpangan manajemen disebabkan karena manajer suatu organisasi
memiliki lebih banyak otoritas dibandingkan karyawan biasa, proses
pengendalian efektif pada tingkat manajemen bawah dan tidak efektif pada
tingkat atas. Sebagai contoh manajer persediaan dapat mencuri uang dari
penerimaan harian setelah rekonsiliasi kas harian setiap register lengkap.
Manajer kemudian menyesuaikan jumlah penerimaan tersebut saat melaporkan
ke atasannya dalam organisasi. Jadi rekonsiliasi hanya efektif pada bagian
administrasi tingkat bawah dan tidak efektif mada manajer tingkat atas.

Page | 9
 Manfaat dan biaya konsep jaminan yang meyakinkan atau masuk akal
mengandung arti bahwa biaya pengendalian intern tidak melebihi manfaat yang
dihasilkannya. Pengendalian yang masuk akal adalah pengendalian yang
memberikan manfaat lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkannya untuk
melakukan pengendalian tersebut. Sebagai contoh misalnya kasir penjualan
mencuri uang dari kasdan segerameninggalkannegara ini. Supervisor mungkin
tidak dapat langsung mendeteksi ini sampai dilakukan rekonsiliasi pada sore
hari.

2.5 Resiko Bisnis dan Manajemen Resiko


Resiko adalah kondisi atau kejadian yang tidak pasti, yang apabila terjadi
memiliki efek positif atau negatif terhadap tujuan organisasi. Mengelola resiko
tanggung jawab manajemen, ada beberapa frameworks (format) dalam pengelolaan
resiko perusahaan yang dikenal saat ini diantaranya yaitu framework dari COSO
(Committee of sponsoring organization) dan RIMS (Risk and insurance
management society). Manajemen akan memilih strategi untuk merespon dan
mengendalikan resiko yang teridentifikasi dan telah dianalisis dengan cara :

 Menghindari (Avoidance) yaitu menjauhi aktivitas yang meningkatkan


resiko.
 Membiarkan (Retain) yaitu membiarkan resiko tetap ada karena biaya
menguranginya lebih besar dari manfaatnya (menerima resiko).
 Mengurangi (Reduction) yaitu melakukan segala aktivitas yang dapat
mengurangi resiko.
 Membagi ataumenjaminkan (share or insure) yaitu mengalihkan atau
membagi bagian resiko tertentu kepada pihak lain.
 Memanfaatkan (Exploit) yaitu memanfaatkan resiko untuk menambah
peluang penerimaan.
Resiko yang dihadapi oleh suatu organisasi sangat bervariasi tergantung
kepada jenis perusahaan dan akvitas bisnis yang dilakukan. Secara umum resiko
yang dihadapi oleh perusahaan adalah resiko keuangan, resiko modal intelektual,
resiko hukum dan peraturan, resiko strategi, resiko pasar, resiko operasional, resiko
komersial dan resiko teknis. Manajemen resiko adalah proses yang dipengaruhi
dewan direksi, manajemen dan karyawan diterapkan dalam penyusunan strategi
dan diseluruh perusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi kejadian
kejadian yang berpotensi mempengaruhi perusahaan, dan mengelola resiko agar
resiko tersebut sesuai harapan, untuk memberikan jaminan yang masuk akal yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Resiko bisnis yang tidak
diharapkan dalam manajemen diperusahaan yaitu salah mencatat, menerpakan
kebijakan akuntansi yang salah, berhentinya usaha, keputusan manajemen yang
salah, penyelewengan dan Penggelapan, mendapat sanksi, tidak efisien, hilang
atau rusaknya sumber daya, dan persaingan.

Page | 10
2.6 Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan suatu sistem demikian pula dengan sistem
informasi akuntansi (SIA), pengendalian sangat diperlukan untuk menjamin bahwa
SIA bekerja sesuai dengan yang seharusnya sehingga resiko terhadap
penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan akan dapat dihindari. Dengan
adanya penggunaan komputer dalam SIA maka SIA pun harus menyesuaikan
karena komponen SIA manual (sistem akuntansi) dan berbasis komputer berbeda
sehingga membawa problem tertentu yang berbeda pula. Penerapan SIA berbasis
komputer Problem hanya dapat hilangkan atau diminimalisir dengan
menggunakan sistem pengendalian yang berkembang sesuai dengan kebutuhan
saat ini.

Pengendalian sistem informasi berbasis komputer terdiri dari penegendalian


umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mengontrol rancangan,
keamanan dan penggunaan komputer serta keamanan dari file-file data organisasi
secara umum sedangkan pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khusus
bagi setiap aplikasi computer.

Page | 11
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi,
manajemen, dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang
meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui efisiensi dan
efektivitas operasi, penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya dan ketaatan
terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.
Pengendalian meliputi semua metode, kebijakan dan prosedur organisasi yang
menjamin keamanan harta kekayaan perusaha an, akurasi dan kelayakan data
manajemen serta standar operasi manajemen lainnya. Ada dua aktivitas utama
perusahaan yang harus dikendalikan yaitu sistem operasi dan sistem informasi.
Tujuan Pengendalian sistem operasi yaitu agar sistem operasi dapat berjalan secara
efektif, Sumberdaya digunakan secara efisien dan dapat mengamankan sumber
daya yang dgunakan. Sedangkan tujuan pengendalian sistem informasi yaitu untuk
menjamin bahwa data yang dimasukan telah sah/valid, lengkap,akurat dan diupdate
seluruhnya.
Ada beberapa aktivitas perusahaan dapat menimbulkan resiko bisnis yang tidak
diharapkan seperti salah mencatat, menerapkan kebijakan akuntansi yang salah,
berhentinya usaha bisnis, Keputusan manajemen yang salah, penyelewengan dan
penggelapan, mendapat sangsi tidak efisien, hilang ata rusaknya sumber daya serta
persaingan.

Page | 12
DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Azhar. 2017. Sistem Informasi Akuntansi: Pemahaman Konsep Secara Terpadu.
Bandung : Lingga Jaya

https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitsream/handle/123456789/8694/Bab%202.pdf?
sequence=10

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern

Page | 13

Anda mungkin juga menyukai