Anda di halaman 1dari 6

FASE PERKEMBANGAN

Pada periode awal setelah kelahiran bayi hanya bisa mwnggerakkan bibir dsn lidahnya,
gerakan menghisap ketika diberikan susu, air manis, dan sebagainya. Antara bayi satu dengan
lainnya menunjukkan perbedaan kesanggupan dan kondisi tubuh, seperti menggenggam
menangis, berat badannya, panjang rambutnya dan lain-lain. Ada beberapa kategori
perkembangan pada masa bayi

A. Perkembangan Sosial dan Kepribadian


1. Perkembangan sosial dalam bulan-bulan pertama
Pada bulan-bulan pertama arah sosial bayi adalah kepada manusia pada umumnya
karena rasa ketertarikan pada uniknya roman muka manusia. Bayi belum dipengaruhi
proses belajar ketika bulan pertama, mereka mulai menunjukan pengenalan terhadap
orang-orang tertentu dan belajar mengerti tanda-tanda yang didapat.
Pada usia 3 bulan, alat pengamatan bayi sudah berfungsi, yaitu mata dengan
ketajaman penglihatannya, reflek pupil sedah berjalan dengan baik. Mata mengikuti
objek yang berjalan pada masa 2 bulan. Bayi sendiri memiliki prioritas rangsangan
yang menarik perhatian mereka, antara lain rangsangan dengan pola yang jelas
(kontras), rangsangan yang sederhana, tidak terlalu komplek,rangsangan yang
bergerak terutama gerakan tlba-tiba, rangsangan tiga dimensi.
2. Pengenalan benda dan manusia
Selang usia tiga sampai empat tahun bayi akan mengenal ibunya sebab pada usia
ini otaknya telah membentuk koneksi yang jumlahnya kurang lebih duakali dari yang
dimiliki orang dewasa. Koneksi akan terbentuk dengan kuat apabila suatu rangsangan
diberikan secara terus-menerus, apabila semakin lama bayi semakin berkurang
perhatiannya terhadap stimulus tersebut maka bertanda bahwa bayi sudah mengenal
rangsangan yang diberikan.
3. Perkembangan tingkah laku lekat
Hal ini terjadi pada tahun pertama, yaitu ketika bayi memiliki rasa kedekatan
dengan seseorang atau beberapa orang, biasanya ibulah objek lekat bayi dimana si
bayi menangis kalau ibunya jauh dari jangkauan dan ketawa dan tersenyum ketika
sang ibu kembali.
4. Peranan Stimulasi
Stimulus menimbulkan reaksi terhadap anak, seperti halnya stimulus, reaksi juga
ada yang positif dan negatif. Stimulus sangat berperan penting dalam perkembangan
bayi, apabila ketika bayi lebih banyak diajak bicara dan diajak berinteraksi, beramain
dengan orang orang disekitarnya maka ketika dewasa pasti dia akan mudah
bersosialisasi. Ketika bayi menangis lalu kita tersenyum kepadanya maka akan
berdampak positif terhadap emosi bayi.
White mengatakan bahwa pemberian stimulus visual kepada bayi pada bulan-
bulan pertama dimana bayi masih dalam keadaan tidur terus menerus, akan sangat
membantu bayi untuk lebih memperhatikan sekitar, akan tetapi apabila stimulus
terlalu banyak malah akan terjadi hal sebaliknya.
Tahun pertama disebut masa mendengarkan, masa penting bayi dalam
pengembangan bahasanya, stimulus verbal berperan penting disini karena kualitas
dan kuantitas vokalisasi bayi akan bertambah dengan reinforsmen verbal. Memasuki
usia kedua bayi mulai menirukan anak kata-kata yang didengar. Bayi yang sering
diajak berbicara akan memiliki kemampuan bicara yang berbeda dengan yang jarang
diajak bicara
B. Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Selama Tahun Pertama
1. Perkembsngsn fisik
Pada masa bayi yaitu kisar usia 2 tahun pertama terjadi pertumbuhan fisik yang
yang dramatis. Dalam 9 bulan pertama lemak terbentuk dengan cepat sedang
perkembangan otot lambat dan bertahap. Diakhir tahun pertama tinggi bayi biasanya
81 centimeter atau lima puluh persen lebih tinggi dibanding ketika pertama
dilahirkan. Setelah 2 tahun tingginya mengalami kenaikan menjadi 91 centimeter .
Adapun berat badan pada usia 5 bulan bertambah dua kali lipat sekitar 2,2 kg. Di usia
1 tahun bobotnya tambah tiga kali lipat menjadi 9,9 kg dan menjadi sekitar 13,6 kg di
usia 2 tahun.
2. Perkembangan psikomotorik
Anak yang baru lahir memiliki berbagai reflek yang menjadi dasar bagi bayi untuk
melakukan tindakan dan reaksi yang aktif.
Refleks anak menyusu diantaranya adalah
a. Refleks Moro: bayi mengembangkan tangan seperti ingin memeluk, hal ini sebab bayi
masih kaget. Kebiasaan ini akan hilang sekitar 4 bulan atau 6 bulan setelah lahir.
b. Refleks mencium-cium atau rooting- reflek: bayi memutar-mutar kepala seakan mencari
puting susu.
c. Refleks hisap
d. Refleks genggam
e. Refleks babinski

Reflek permanen yaitu:

a. Reflek urat Archilles


b. Reflek urat lutus atau patellair
c. Refleks pupil

Adapun refleks yang berhubungan dengan panca indra:

a. Pencium/pembau; bayi hanya bisa memalingkan wajah ketika mencium bau tidak enak
b. Pengecap sekitar bulan kedua dan ketiga
c. Indra kulit; pada bulan terakhir periode fetal sudah mulai ada rasa tekanan dan rasa sakit
meskipun masih global dan belum jelas
d. Rasa suhu;
e. Penglihatan; anak sudah mulai bisa melihat terang, gelap, dan warna
C. Perkembangan Motorik
1. Gerak Motorik
Dalam tubuh ada tiga unsur yang memegang peranan yaitu otot, otak, dan saraf.
Kerjasama antara ketiga itu dinamakan motorik. Gerakan motorik biasanya mulai
muncul pada usia 3 bulan seperti mengembangkan telapak tangannya sebelum bisa
menyatukan kedua tangannya, lalu pada usia 5 bulan bisa memindahkan benda dan
pada usia sembilan bulan bisa melempar benda menggunakan kedua tangannya.
Macam-macam gerak
a. Gerakan Instinktif. Adalah kemampuan bertindak cepat tanpa menggunakan
pikiran, gerakan ini diperolah dari alam sejak dilahirkan.
b. Gerakan Refleks. Adalah berupa reaksi atas dorongan yang datang dari luar.
c. Gerakan Spontan. Gerakan ini berasal dari diri sendiri tanpa ada tujuan. Seperti
menggerak-gerakkan kaki dan lain-lain.
D. Belajar Berjalan
Hasil penelitian dari A. Gessell, mengemukakan tentang kemajuan-kemajuan dalam
belajar berjalan:
Umur 1 bulan Bayi hanya bisa mengenal gerak
Umur 2 bulan ia menggerakkan kepalanya, berusaha memutar-mutar kepala
Umur 3 bulan belajar tengkurap
Umur 4 bulan ketika tengkurap ia akan mencoba mendongakkan kepalanya
Umur 5 bulan setelah itu ia berusaha mengangkat dadanya dengan menopangkan
kedua kaki dan tangan
Umur 6 bulan Sudah ada keinginan untuk merangkak
Umur 7 bulan dapat duduk sendiri dan berbaring berbolak balik
Umur 8 bulan dibantu belajar berdiri
Umur 9 bulan dapat berdiri sambil berpegangan pada sisi meja
Umur 10 bulan jika ototnya sudah kuat ia belajar merangkak sendiri
Umur 11 bulan belajar merambat dengan berpegang perabot rumah tangga
Umur 12 bulan belajar mencoba berdiri sendiri, selanjutnya ia berjalan sendiri.
E. Belajar Berbicara

Willian Stern dan Clara Stern mengemukakan pendapat tentang masa-masa bayi belajar
bicara yaitu:

a. Masa Permulaan. Atau stadium purwoko (6-12 bulan), bayi sering mengucapkan satu
suku kata secara berulang tanpa arti
b. Masa Pertama. Atau Stadium kalimat satu kata (12-16 bulan), bayi bisa mengucap kan
satu kata seperti mama, atau papa. Pada masa ini juga bayi mulai bisa menirukan kata-
kata yang ia dengar.
c. Masa Kedua. Stadium nama (16-24 bulan), yaitu ketika si bayi sadar bahwa setiap benda,
orang pekerjaan mempunyasi nama, maka pada saat ini anak sering bertanya “ini apa”
dan lain-lain sehingga fase ini juga disebut fase haus nama.
F. Perkembangan Psikososial
1. Perkembangan emosional
Beberapa ahli psikolog mencoba membaca keadaan emosi bayi melalui gerak
tubuh dan emosinya. Berdasarkan klasifikasi Izard, bahwa ekspresi emosi bayi antara lain
kegembiraan tertawa dapa t diekspresikan ketika usia 4 bulan, ketakutan pada 5 bulan
hingga 8 bulan, dan emosi-emosi lain seberti malu, cemas, sedih, rasa bersalah,
diekspresikan selama anak belajar berjalan.
2. Perkembangan tempramen
Setiap bayi pasti menunjukkan sikap yang berbeda-beda, sebagian ada yang
sangat aktif dan menggerak-gerakkan tangannya secara terus menerus, disamping itu
sebagian terlihat lebih tenang, ada yang sangat gembira kalau ada orang baru tapi juga
ada yang rewel dan susuah diatur, itu adalah tempramen yang melekat pada bayi.
3. Perkembangan rasa percaya

Erikson menjelaskan keadaan percaya pada umumnya memenuhi 3 aspek, yakni:

a. Bahwa bayi belajar percaya pada kesamaan dan kesinambungan dari pengasuh diluarnya
b. Bayi belajar percaya diri dan dapat percaya pada oragan-organnya sendiri untuk
menanggulangi kdorongan-dorongan.
c. Bahwa bayi percaya kepada kemampuannya sehingga pengasuh tidak perlu takut
dirugikan.
4. Perkembangan bermain
Hurlock dalam Mayke S. Tedjasaputra mengemukakan bahwa perkembangn bermain
bayi dalam beberapa fase yaitu:
a. Tahap penjelajahn, cirinya adalah bayi meraih benda disekelilingya lalu mengamati
b. Tahap main, tahap ini terjadi pada masa prasekolah
c. Tahap bermain yaitu ketika usia anak menginjak masa sekolah
d. tahap melamun, ketika anak mau menginjak pubertas
G. Perkembangan Intelegensi

Ada enam periode sensorimotor, sebagai berikut:

1. Modifikasi (pelatihan reflek-reflek), usia 0-1 bulan


Pada fase ini terbatas pada gerakan refleks seperti menghisap, menghirup DLL.
2. Perkembangan skema (reaksi pengulangan pertama), usia 1-4 bulan
Bayi melakukan kegiatan yang menyenangkan dan berulang-ulang, seperti mengenyot
jempol terus-terusan karena menyenangkan
3. Reaksi pengulangan kedua, 4-8 bulan
Bertingkah laku dengan orientasi dari luar, bayi bisa mengembangkan perhatiannya
terhadap sesuatu, mulai mengimitasi objek dan menyusun persepsi klasifikikasi dan relasi
4. Koordinasi reaksi-reaksi, usia 8-12 bulan
Bayi melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan dengan kata lain
bahwa bayi sudah memiliki tujuan. Menggunakan kegiatan yang ia bisa untuk
menghadapi situasi baru.
5. Reaksi pengulangan ketiga, 12-18 bulan
Bayi mulai mengubah skema secara sistematik untuk menghasilkan efek baru. Belajar
tentang dampak kegiatan yang dilakukan terhadap lingkungan.
6. Permulaan berfikir, 18-24 bulan
Anak sudah mampu memahami fungsi-fungsi simbolik atau representasi mental.

Anda mungkin juga menyukai