Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Didalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal adanya tiga jenis wujud suatu
zat, yaitu padat, cair, dan gas. Saat benda padat berubah menjadi cair, maka disebut
meleleh/mencair/melebur. Jika benda cair berubah menjadi padat, maka disebut
membeku. Dan jika benda padat berubah menjadi gas, maka disebut menguap.

Seperti yang kita ketahui, zat padat yang sering kita temui seperti pulpen,
batu, buku, gelas, dan lain-lain. Zat cair yang sering kita temui seperti air, susu,
minyak, kecap dan lain-lain. Serta zat gas yang sering kita temui seperti udara DAN
asap. Namun ternyata ada beberapa zat yang sama yang juga dapat dijumpai dalam
bentuk yang berbeda. Contohnya, air. Air bisa kita jumpai dalam bentuk gas (uap),
cair (air), atau padat (salju, es).

Meski ketiga keadaan materi (gas, cair, padat) telah kita ketahui, namun akan
bermanfaat jika kita dapat merumuskan dengan jelas karakteristik untuk
membedakannya. Perbedaan wujud zat ditimbulkan oleh faktor jarak antara partikel
terkecil zat tersebut. Maka didalam makalah ini, kami akan memaparkan dan
menjelaskan ketiga keadaan materi tersebut, sifat-sifatnya, serta perubahan wujud
dari zat itu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi perumusan masalah


adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan wujud zat?


2. Bagaimanakah sifat-sifat dari zat itu?
3. Bagaimanakah perubahan yang terjadi pada wujud zat itu?
4. Bagaimanakah susunan partikel dari zat-zat itu?

1
5. Apakah yang dimaksud dengan Kohesi dan Adhesi?
6. Bagaimanakah cara dalam menentukan massa jenis dari suatu zat?

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan apa itu wujud zat.


2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari wujud zat.
3. Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada wujud zat.
4. Untuk mengetahui susunan partikel pada wujud zat.
5. Untuk mengetahui perbedaan antara Kohesi dan Adhesi.
6. Untuk menguraikan cara dalam menentukan massa jenis pada suatu zat.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat,


gambaran dan ulasan tentang wujud zat dan perubahannya agar dapat menambah
wawasan pembaca dalam memahami dan mempelajarinya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wujud Zat

Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Menempati
ruang berarti zat dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu,
sedangkan memiliki massa berarti zat dapat diukur baik dengan perkiraan atau
dengan alat tertentu seperti neraca atau alat ukur lainnya.

Sedangkan wujud zat adalah bentuk-bentuk berbeda yang diambil oleh


berbagai fase materi yang berlainan. Atau dengan kata lain wujud zat merupakan
bentuk dari fase suatu zat.

2.2 Sifat-sifat Wujud Zat

Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat,
cair dan gas. Masing-masing wujud zat itu memiliki ciri-ciri atau sifat-sifat
tersendiri, diantaranya sebagai berikut:

1) Sifat Zat Padat


 Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
 Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya
tidak bebas dan terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar ditempat saja.
Sehingga volumenya tetap.
 Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu
tetap atau tidak berubah.

Contoh: Kayu, batu, besi dan lain-lain.

2) Sifat Zat Cair


 Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi
lebih jauh dari pada padat.

3
 Gerakan molekulnya cukup bebas.
 Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan
kelompoknya, karena masih terdapat gaya tarik-menarik.
 Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya), tetapi
volumenya tetap.
 Selalu mengikuti wadahnya.
 Memiliki permukaan yang datar.
 Bergerak kesegala arah dari tempat yang tinggi menuju tempat yang lebih
rendah.

Contoh: Air, Minyak, Oli dan lain-lain.

3) Sifat Zat Gas


 Jarak antar molekulnya sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu
sendiri.
 Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas.
 Gaya tarik-menarik antar molekulnya hampir tidak ada.
 Baik volume maupun bentuknya mudah berubah.
 Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.

Contoh: Oksigen, Nitrogen dan lain-lain.

2.3 Perubahan Wujud Zat

Perubahan wujud zat dapat berlangsung apabila mendapat pengaruh panas


maupun tekanan, baik dari luar maupun dari dalam zat itu sendiri. Pengaruh panas
yang diserap suatu zat dapat mengubah wujud zat dari padat ke cair maupun
langsung ke bentuk gas, dapat juga mengubah wujud dari cair menjadi gas.

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut:

4
1) Membeku

Peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini
zat melepaskan energi panas. Contoh: Air yang dimasukkan kedalam freezer akan
menjadi es.

2) Mencair

Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas. Contoh: es yang dibiarkan dalam udara terbuka akan
menjadi cair kembali.

3) Menguap

Peristiwa perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat
memerlukan energi panas. Contoh: Air dalam ceret ketika direbus menjadi
mendidih.

4) Mengembun

Peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contoh: Embun di pagi hari.

5) Menyublim

Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas. Contoh: Kapur barus yang dibiarkan dalam udara
terbuka lama-kelamaan akan habis.

6) Mengkristal

Peristiwa perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini
zat melepaskan energi panas. Contoh: perubahan uap menjadi salju.

5
2.4 Susunan Partikel Zat

1) Zat Padat

Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur

2) Zat Cair

Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh
dari pada padat.

3) Zat Gas

Jarak antar molekulnya sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.

2.5 Kohesi dan Adhesi

Terdapat dua macam gaya tarik-menarik antar partikel, yaitu Kohesi dan
Adhesi.

Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis.


Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antara partikel didalam zat. Gaya

6
kohesi mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat.
Contohnya: tidak bercampurnya air dengan minyak, tidak melekatnya air raksa pada
dinding pipa kapiler.

Sedangkan Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang


tidak sejenis. Gaya adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila
dicampurkan. Contohnya: bercampurnya air dengan teh atau kopi, melekatnya air
pada dinding pipa kapiler, dan melekatnya tinta pada kertas.

2.6 Menentukan Massa Jenis Wujud Zat

Untuk menentukan massa jenis suatu zat, dapat dilakukan dengan melakukan
pembagian massa zat dengan volume zat. Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu
zat.

m
ρ=
v

Keterangan:

ρ : massa jenis (kg/m3)

m : massa zat (kg)

v : volume zat (m3)

1) Menentukan massa jenis zat padat


 Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan
menggunakan neraca atau timbangan.
 Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya,
misalnya kubus atau balok.
 Terakhir, menentukan massa jenisnya dengan menggunakan rumus diatas.

7
2) Menentukan massa jenis zat cair

Massa jenis zat cair dapat diukur langsung menggunakan hidrometer.


Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan
posisi hidrometer vertikal.

Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah:

 Memasukkan hidrometer kedalam zat cair tersebut.


 Hasil pengukuran dapat diperoleh dari acuan, semakin dalam hidrometer
tercelup menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.
3) Menentukan massa jenis zat gas

Secara langsung, massa jenis gas dapat diukur dengan alat yang namanya
“Gas Density Meter”. Sedangkan secara tidak langsung, massa jenis gas dapat
diukur dengan menggunakan bola kaca khusus untuk menimbang gas atau dapat
juga menggunakan siring jarum suntik yang telah dimodifikasi.

 Mula-mula, siapkan ruang vakum dengan volume tertentu didalam siring.


 Massa siring yang memiliki ruang vakum tersebut ditimbang.
 Ruang hampa dalam siring diisi dengan gas yang akan ditentukan massa
jenisnya.
 Siring yang telah berisi gas tersebut ditimbang massanya.
 Selisih massa siring antara sebelum dan sesudah diisi gas merupakan massa
gas.
 Volume gas adalah volume ruang hampa yang terdapat dalam siring.
 Terakhir, menentukkan massa jenisnya menggunakan rumus massa jenis
diatas.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Wujud zat terbagi menjadi tiga fase, yaitu padat, cair dan gas. Pada saat
tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah
dari wujud yang satu ke wujud yang lain.

Setiap benda yang berwujud padat bentuknya selalu tetap. Benda cair selalu
mengikuti wadahnya, memiliki permukaan yang datar, bergerak kesegala arah dari
tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah. Dan wujud benda gas
(udara dan asap), bentuknya sulit diamati namun dapat dirasakan.

Perubahan wujud zat ada enam, diantaranya: Membeku, mencair, menguap,


mengembun, menyublim dan mengkristal.

Susunan partikel pada setiap zat berbeda-beda. Zat padat memiliki letak
molekul yang sangat berdekatan dan teratur. Zat cair memiliki letak molekul yang
relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas namun lebih jauh dari zat padat.
Sedangkan zat gas memiliki letak molekul yang berjauhan dan tidak teratur.

Terdapat dua macam gaya tarik-menarik antar partikel, yaitu Kohesi dan
Adhesi. Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis.
Sedangkan Adhesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak
sejenis.

Serta penentuan massa jenis suatu zat dapat dilakukan dengan membagikan
massa zat dengan volume zat tersebut.

9
3.2 Saran

1. Kepada seluruh peminat Ilmu Alam, khususnya peminat Kimia, untuk terus
mempelajari dan mengkaji ilmu kimia demi mendapatkan informasi-
informasi yang lebih akurat dan mendalam tentang Kimia Karbon.
2. Kepada seluruh peminat Ilmu Alam, khususnya peminat Kimia, untuk terus
mendalami pemahamannya dalam bidang kimia serta terus
mengembangkan potensi diri demi meningkatnya ilmu dan wawasan bagi
kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aghrywiranata.blogspot.in/2013/03/wujud-dan-sifat-zat.html

Anaistianah.blogspot.in/2011/11/makalah-wujud-zat.html

Leo-arizona.blogspot.in/2009/02/latar-belakang-perubahan-wujud-zat.html

Mafia.mafiaol.com/2012/08/mengukur-massa-jenis-gas.html

Ncose.blogspot.in/2011/12/kimia-dasar-wujud-zat.html

Sifatdanwujudzat.blogspot.in/p/materi_12.html

11

Anda mungkin juga menyukai