Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mutiara Tobing

NIM : 1710711085

Kelas : Keperawatan Gawat Darurat C

Video 1: Tingkatan pada trauma

Tauma ada 3 tingkatan aktivasi trauma, yang mendasari krtiteria aktivasi ini yaitu

1. Tanda vital,

2. Penilaian tanda mekanisme cedera yang jelas, dan

3. Pertimbangan khusus seperti penggunaan antikoagulan atau penggunaan ekstrim.

Tingkatan trauma ada trauma I, trauma II, dan trauma III.

 Cara menangani korban trauma

Penanganan korban trauma (pra rumah sakit sampai ke rumah sakit) dari tempat kej
adian pasien langsng dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans. Saat dalam
perjalanan, tim ambulan menelfon petugas ETA lalu petugas ETA menginformasikan kondisi
pasien, seperti pasien dikategorikan tipe trauma berapa. Selanjutnya jika sudah mengetahui
keadaan pasien, maka akan terlihat petugas medis apa saja yg dibutuhkan. Lalu petugas
medis melakukan persiapan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan serta ruangan yang akan
dipakai. Saat sudah melakukan persiapan, petugas medis selanjutnya membagi tugasnya
masing-masing.

Saat melakukan tugas, seorang leader bertugas menerima laporan dari rumah sakit
yang melakukan penolongan, dengan memberi tanda luka yang terdapat pada tubuh pasien di
sebuah kertas anatomi tubuh, obat apa yang sudah diberikan, penolongan apa yang diberikan,
kejadiannya seperti apa dan posisi pasien seperti apa.

Selesai penanganan trauma selama 15 menit, tentukan pasiennya akan menjalani


pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan, seperti CT Scan untuk masuk ke ruang ICU atau
masuk ke ruang observasi.
 Pembagian Tugas

1. Pemimpin Tim trauma


Posisi : berada di kaki tempat tidur
Peran : penanggung jawab untuk mengambil laporan

2. Penyedia jalan nafas


Posisi : berada di kepala tempat tidur
Peran : menilai jalan nafas dan membangun jalan nafas sesuai kebutuhan, menilai
GCS dan melakukan uji kepala

3. Pemeriksa 1
Posisi : berada di sebelah kanan pasien
Peran : bertanggung jawab atas jalan nafas awal, pernafasan, dan sirkulasi, dan
melakukan USG perut dengan cepat untuk menilai pemeriksaan pendarahan
internal

4. Pemeriksa 2
Posisi : berada di sebelah kiri pasien
Peran : mengekspos pasien dan melakukan survei sekunder

5. Perawat trauma
Posisi : berada di sebelah kiri pasien
Peran : melakukan pengukuran tekanan darah secara manual, menempatkan monito
r, membantu untuk memasangkan akses IV

6. Juru tulis trauma


Posisi : berada di belakang ketua tim
Peran : mencatat kejadian temuan fisik, respon pasien terhadap pengobatan

Video 2

Pada video kedua, perawat melakukan pengkajian ABCDE kepada pasien yang
masih sadar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Airway
 Memposisikan kepala pasien seperti mendangak agar jalan napas pasien terbuka
dengan cara posisi tangan perawat di dagu pasien seperti huruf C dan
memasang amubag serta memasang penyanggah leher
 Membuka dan membersihkan jalan nafas dari benda asing
 Memberikan oksigen
 Memasang masker udara
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
2. Breathing
 Memasang alat oximetri untuk mengetahui tekanan oksigen pasien
 Memasang balutan tiga sisi
 Melakukan pemasangan thorakosentesis jika kondisi pasien terdapat cairan di
rongga pleura
 Melakukan pemasangan selang dada
 Melakukan pemeriksaan x-ray pada dada pasien
 Melakukan pembedahan sesuai dengan kondisi pasien
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
3. Circulation
 Melakukan pemasangan IV line di dua jalur, kanan dan kiri
 Menjaga suhu tubuh pasien agar terhindar dari hipertermi
 Memberhentikan perdarahan dengan menggunakan balutan tekanan, turniket,
dan pengikat panggul
 Melakukan pericardiocentesis jika kondisi pasien terdapat cairan di ruang
perikardium
 Melakukan PXR
 Melakukan pembedahan secara cepat
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
4. Disability
 Memberikan analgesik
 Melakukan pemeriksaan glukosa
 Melakukan pemeriksaan CT scan
 Melakukan pembedahan sesuai dengan kondisi pasien
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
5. Exposure
 Melakukan pemeriksaan temperature tubuh pasien
 Melepaskan semua pakaian pasien
 Mempertahankan suhu tubuh pasien 37°C
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien

Video 3 dan 4

Pada video ketiga dan keempat, perawat melakukan pengkajian ABCDE kepada
pasien yang memiliki kesadaran menurun dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Airway
 Memposisikan kepala pasien seperti mendangak agar jalan napas pasien terbuka
dengan cara posisi tangan perawat di dagu pasien seperti huruf C dan memasang
amubag serta memasang penyanggah leher
 Membuka dan membersihkan jalan nafas dari benda asing
 Memberikan oksigen
 Memasang tabung udara dan masker melalui orofaring atau nasofaring
 Memasang ETT atau membedah jalan nafas pasien
 Memberikan anestesi
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
2. Breathing
 Memasang alat oximetri untuk mengetahui tekanan oksigen pasien
 Memasang balutan tiga sisi
 Melakukan pemasangan thorakosentesis jika kondisi pasien terdapat cairan di
rongga pleura
 Melakukan pemasangan selang dada
 Melakukan pemeriksaan x-ray pada dada pasien
 Melakukan pembedahan sesuai dengan kondisi pasien
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
3. Circulation
 Melakukan pemasangan IV line di dua jalur, kanan dan kiri
 Menjaga suhu tubuh pasien agar terhindar dari hipertermi
 Memberhentikan perdarahan dengan menggunakan balutan tekanan, turniket,
dan pengikat panggul
 Melakukan pericardiocentesis jika kondisi pasien terdapat cairan di ruang
perikardium
 Melakukan PXR
 Melakukan pembedahan secara cepat
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
4. Disability
 Memberikan analgesik
 Melakukan pemeriksaan glukosa
 Melakukan pemeriksaan CT scan
 Melakukan pembedahan sesuai dengan kondisi pasien
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien
5. Exposure
 Melakukan pemeriksaan temperature tubuh pasien
 Melepaskan semua pakaian pasien
 Mempertahankan suhu tubuh pasien 37°C
 Melakukan pengecekan kembali kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai