Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP KELUARGA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Mata Kuliah : Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Dewi Sari Pratiwi, S.Kep., Ns., M. Kes

Di Susun Oleh
Kelompok I :

PUTRI KIRANA (P201801044)


NISAN (P201801043)
DITA RULAN (P201801045)
NANI (P201801046)
IRFAN (P201801047)
FEBRIANTI PUTRI JS (P201801048)
HELDA NATASYA JUNIAR H (P201801049)

L2 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA KENDARI
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Atas segala taufik dan
hidayah-Nya yang senantiasa tercurah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
tentang MAKALAH KONSEP KELUARGA ini tanpa adanya halangan dan
hambatan yang berarti. Sholawat serta salam tidak lupa juga kami panjatkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Kami berharap tugas ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
menjadi gambaran bagi pembaca mengenai MAKALAH KOPNSEP KELUARGA.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi sempurnanya hasil tugas ini. Kami hanya dapat berharap agar hasil tugas ini
dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang berarti dari usaha
kami selama ini.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN LITERATUR.......................................................................6
A. Definisi Dari Keluarga............................................................................6
B. Ciri-Ciri Dan Tipe/Bentuk Keluarga.......................................................6
C. Dimensi Struktur Keluarga, Fungsi Dan Tugas Keluarga.......................9
D. Tahap-Tahap Perkembangan keluarga....................................................12
E. Peranan Dari Keluarga............................................................................15
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................17
A. Simpulan .................................................................................................17
B. Saran .......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus
menerus mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang
dengan mudah berobat dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini
dipengaruhi oleh peningkatan biaya pengobatan sementara masyarakat, masih
banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh karena itu masyarakat
Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan dan oleh sebab itu disini akan
dibahas tentang konsep keperawatan keluarga dalam keperawatan di Indonesia.
Agar masyarakat Indonesia hidup sehat keperawatan keluarga merupakan salah
satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus kepada keluarga sebagai
target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk meningkatkan
kesehatan keluarga secara menyeluruh dan setiap anggota keluarga.
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si
penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan
yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah
sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris
dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan
keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua
keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat menerima. Maka dari itu penulis akan
meninjau beberapa tinjauan kepustakaan untuk melengkapi teori teori dasar
mengenai kosep dasar keluarga.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bgaimana Definisi Dari Keluarga ?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Dan Tipe/Bentuk Keluarga ?
3. Bagaimana Dimensi Struktur Keluarga, Fungsi Dan Tugas Keluarga ?
4. Bagaiamana Tahap-Tahap Perkembangan keluarga
5. Bagaimana Peranan Dari Keluarga ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Dan Memahami Definisi Dari Keluarga
2. Untuk Mengetahui Dan Memahami Ciri-Ciri Dan Tipe/Bentuk Keluarga
3. Untuk Mengetahui Dan Memahami Dimensi Struktur Keluarga, Fungsi Dan
Tugas Keluarga
4. Untuk Mengetahui Dan Memahami Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
5. Untuk Mengetahui Dan Memahami Peran Dari Keluarga

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dau individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak
belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak
melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga
(Duval, 1972 dalam Setiadi 2008).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Keluarga didefinsikan
dengan istilah kekerabatan dimana invidu bersatu dalam suatu ikatan perkawinan
dengan menjadi orang tua. Dalam arti luas anggota keluarga merupakan mereka
yang memiliki hubungan personal dan timbal balik dalam menjalankan kewajiban
dan memberi dukungan yang disebabkan oleh kelahiran, adopsi. maupun
perkawinan (Stuart, 2014)

B. Ciri-Ciri Dan Tipe/Bentuk Keluarga


Ciri-Ciri Keluarga
1. Suatu keluarga terdiri dari orang-orang yang mempunyai hubungan darah
atau adopsi.
2. Semua anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah dan mereka
membentu suatu rumah tangga.
3. Memiliki satu kesatuan orang yang berinteraksi dan berkomunikasi dan
memainkan peran sebagai suami istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.

6
4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari
kebudayaan umum yang luas.

Tipe/Bentuk Keluarga
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan,
oleh karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan
tepat, perawat harus memahami tipe keluarga yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Tradisional
a. The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak.
b. The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang
hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman,
tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan.
f. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah
atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan).
g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pad saat
”weekend”.
h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang

7
dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi,
telepon,dll).
j. Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri
dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(perceraian atau ditinggal mati)
2. Non-Tradisional
a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The stepparent family : Keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang
tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah,
sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak
dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexsual cohabiting family : Keluarga yan ghidup
bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex
hidup bersama sebagaimana ”marital pathners”.
f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
pernikahan karena beberapa alasan tertentu.
g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan
alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah
satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan
membesarkan anak.
h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-
barang rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab
membesarkan anaknya
i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak

8
tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga
yang aslinya.
j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda
yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian
tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

C. Dimensi Struktur Keluarga, Fungsi Dan Tugas Keluarga


1. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, 2012) sebagai berikut:
a. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila dilakukan secara
jujur terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan ada hierarki
kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin mengemukakan
pesan secara jelas dan berkualitas, sertameminta dan menerima
umpanbalik. Penerima pesan mendengarkan pesn, memberikan umpan
balik, dan valid.
b. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan. Jadi, padastruktur peran bisa bersifat formal atau informal.
Posisi status adalah posisi individudalam masyarakat misal status sebagai
istri suami.
c. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilakuorang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent
power), keahlian (exper power), hadiah (reward power), paksa (coercive
power), dan effektif power.
d. Strukur nilai dan normaa

9
1. Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak
dapat mempersatukan annggota keluarga.
2. Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan
sistem nilaidalam keluarga.
3. Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi
dan ditularkandengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
Adapun Struktur Keluarga Lainnya:
a. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
b. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarahdalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ibu.
c. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
ibu.
d. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
e. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga
karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
2. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi
sebagai unit dan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini
mencerminkan gaya pengasuhan, konflik keluarga, dan kualitas hubungan
keluarga. Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan kesejahteraan
seluruh anggota keluarga (Families, 2010).
Fungsi keluarga menurut (Marilyn M. Friedman, 2010):
a. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi kebutuhan
psikologis anggota keluarga.
b. Fungsi Sosialisasi

10
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan anak
sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status pada
anggota keluarga.
c. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa generasi
dan untuk keberlangsungan hidup masyaraka.
d. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi efektifnya.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal,
perawatan kesehatan.
f. Fungsi Pendidikan.
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak
dewasa.
g. Fungsi Perlindungan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-
tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
h. Fungsi Perasaan.
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan
perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
i. Fungsi Religius.
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak
anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada
keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini.

11
j. Fungsi Rekreatif.
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah
dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-
masing, dsb.
3. Tugas Keluarga
a. Memelihara fisik keluarga dan para anggota keluarga
b. Memelihara sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Membagi tugas masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya
masing-masing
d. Bersosialisasi dengan anggota keluarga
e. Mengatur jumlah anggota keluarga
f. Memelihara ketertiban anggota keluarga
g. Menempatkan anggota keluarga didalam masyarakat yang lebih luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

D. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan dibagi menurut kurun waktu tertentu yang dianggap
stabil. Menurut Rodgers cit Friedman (1998), meskipun setiap keluarga melalui
tahapan perkembangan secara unik, namun secara umum seluruh keluarga
mengikuti pola yang sama. Tahap perkembangan keluarga menurut Duvall dan
Milller (Friedman, 1998).
Tahapan Tugas Perkembangan Keluarga Tahap perkembangan keluarga
menurut Friedman (2010) adalah :
 Tahap 1 : Keluarga pemula Perkawinan dari sepasang insan menandai
bermulanya sebuah keluarga baru, keluarga yang menikah atau prokreasi dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan barun yang
intim.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.

12
2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua).
 Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak Tahap kedua dimulai
dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30 bulan.
Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak pertama mereka,
tapi agak takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi biasanya berkurang setelah
beberapa hari, karena ibu dan bayi tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah
tiba-tiba berselisih dengan semua peran-peran mengasyikkan yang telah
dipercaya kepada mereka. Peran tersebut pada mulanya sulit karena perasaan
ketidakadekuatan menjadi orang tua baru.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
(mengintegrasikan bayi baru kedalam keluarga).
2. Rekonsilisiasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peran-peran orangtua dan kakek-nenek.
 Tahap III : Keluarga yang anak usia prasekolah
Tahap ketiga siklus kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama berusia
2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun. Sekarang, keluarga
mungkin terdiri tiga hingga lima orang, dengan posisi suami - ayah, istri - ibu,
anak laki-laki - saudara, anak perempuan - saudari. Keluarga menjadi lebih
majemuk dan berbeda.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti rumah, ruang bermain,
privasi, keamanan.
2. Mensosialisasikan anak.
3. Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan
anak-anak yang lain.

13
4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga (hubungan
perkawinan dan hubungan orangtua dan anak) dan diluar keluarga
(keluarga besar dan komunitas).
 Tahap IV : Keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk
sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
Keluarga biasanya mencapai jumlah anggota maksimum, dan hubungan
keluarga di akhir tahap ini.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan
2. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat
4. Meningkatkan komunikasi terbuka
 Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
Ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap kelima dari siklus
kehidupan keluarga dimulai. Tahap ini berlangsung selama 6 hingga 7 tahun,
meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak meninggalkan keluarga lebih
awal atau lebih lama jika anak masih tinggal dirumah hingga berumur 19 atau
20 tahun.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri.
2. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.
3. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak
 Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda
Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan rumah kosong, ketika
anak terakhir meninggalkan rumah. Tahap ini dapat singkat atau agak
panjang, tergantung pada berapa banyak anak yang ada dalam rumah atau
berapa banyak anak yang belum menikah yang masih tinggal di rumah.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :

14
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Membantu orang tua suami/isteri yang sedang sakit dan memasuki masa
tua
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
 Tahap VII : Orang tua pertengahan
Tahap ketujuh dari siklus kehidupan keluarga, tahap usia pertengahan dari
bagi orangtua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan. Tahap ini biasanya
dimulai ketika orangtua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat
seorang pasangan pensiun, biasanya 16-8 tahun kemudian.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Mempertahankan kesehatan
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan
anak-anak
3. Meningkatkan keakraban pasangan
 Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tahap terakhir siklus kehidupan keluarga dimulai dengan salah satu atau
kedua pasangan memasuki masa pensiun, terus berlangsung hingga salah satu
pasangan meninggal, dan berakhir dengan pasangan lain meninggal.
Adapun tugas perkembangan keluarga yaitu :
1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
2. Adaptasi dengan perubahan, kehilangan pasangan, teman, dll
3. Mempertahankan keakraban suami-isteri dan saling merawat
4. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

E. Peranan Keluarga
Posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai
peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

15
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai
kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu
dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota
keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau
kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang
harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat.

B. Saran
Demikian MAKALAH KONSEP KELUARGA yang kami buat, semoga
dapat bermanfaat. Kami menyadari bahwa makalah kami belum begitu sempurna
apabila terdapat kesalahan mohon di maafkan dan di maklumi karena kami masih
dalam proses belajar. Maka dari itu kami meminta saran dan kritik yang
membangun kepada teman-teman dan bapak dosen guna penyempurnaan
makalah kami selanjutnya.

17
DAFTAR PUSTAKA
http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-
keluarga.html
Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba
Medika.
Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga (Pertama.). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Friedman, E.T.., Bowden, V., & Jones, E. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Hasanah, Uswatun. Mulyati, Teori Keluarga: Fakultas Teknik Universitas
Negeri Jakarta, 2013
Muhlisin, A. (2012). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Ratnasari, N.Y., (2011). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Activities Daily
Living (ADL) Lansia Terhadap Pengetahuan dan Sikap Keluarga (Di Wilayah
RWV Giriwono Kecamatan Wonogiri). PhD Thesis. Surakarta: Program Pasca
Sarjana Universitas Sebelas Maret.
Setiadi. (2012). Konsep & penulisan dokumentasi asuhan keperawatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

18

Anda mungkin juga menyukai