Anda di halaman 1dari 5

teori Keperawatan Hildegard E.

Peplau
By
Deby Kurniadi
-
January 19, 2019
0
386

Share on Facebook

Tweet on Twitter

ePerawat.com Kali ini kita akan membahas seputar Teori Keperawatan dari seorang pionir
keperawatan jiwa “Hildegard E. Peplau”. Pada pembahasan ini kami sisipkan sejarah singkat
beserta konsep teorinya “Interpersonal Relations”.

Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

Biografi Singkat

Hildegard E. Peplau lahir dari Reading, Pennsylvania tahun 1909 (Amerika Serikat). Dikenal
sebagai pionir keperawatan jiwa yang berkarir lebih dari 7 dekade. Latar belakang
pekerjaannya yaitu sebagai perawat jiwa. Peplau meninggal pada tanggal 17 Maret 1999 di
Oaks, California.
Pendidikan

Hildegard E. Peplau menyelesaikan pendidikan D3 keperawatan di Pottstown, Pennsylvania


pada tahun 1931. Kemudian melanjutkan pendidikan S1 jurusan interpersonal psikologi tahun
1943 di Bennington. Tahun 1947, Peplau menyelesaikan pendidikannya dengan jurusan
keperawatan jiwa di Universitas Colombia, New York dan mendapatkan gelar professor dari
Universitas Rutgers. Dirinya dikenal dengan “ibu keperawatan jiwa” karena teori yang
dikemukakannya.

Ruang lingkup pekerjaannya sebagai perawat jiwa juga memengaruhi kontribusinya di


keperawatan sebagai ahli dalam keperawatan jiwa, pendidik, penulis, dan penteori.
Sejarahnya sebagai pionir keperawatan jiwa modern ditandai dengan publikasinya pada tahun
1952 yang berjudul “Interpersonal Relations in Nursing”. Paradigma keperawatan
dikeluarkan berkaitan dengan publikasinya dalam bidang ini.

Konsep Teori Peplau

Hildegard Peplau, seorang perawat psikiatri, mengenalkan konsep interpersonalnya pada


tahun 1952. Inti dari teori Peplau adalah pemanfaatan hubungan yang terapeutik antara
perawat dan klien. Teori dan konsep keperawatan menurut Peplau tertuang dalam bukunya
yang berjudul “Interpersonal Relations in Nursing”. Buku ini awalnya diterbitkan pada tahun
1952.

Model konsep dan teori keperawatan peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam
memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia
yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit. Model teori ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan
kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi antara klien dengan perawat.

 Klien

Sistem klien yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan
kebutuhan selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar
pengalaman. Klien adalah subjek yang dipengaruhi adanya proses interpersonal.

 Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan serta proses interaksi interpersonal dengan pasien yang
bersifat pertisipatif. Perawat juga berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber,
pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal yang
dilalui.

 Masalah Kecemasan yang Terjadi Akibat Sakit

Gangguan kecemasan tingkat berat yang disebabkan oleh sulitnya mengintegrasikan


pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas atau gangguan
kecemasan terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi
dan biologi individu. Dalam teori Peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting
karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.
 Proses Interpersonal

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini meggambarkan metode
transformasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase: fase orientasi,
fase identifikasi, fase eksploitasi, fase resolusi.

Baca juga  Konsep Berubah Menurut Rogers (1962)

Skema dan Tahap Proses Hubungan Interpersonal Peplau

Seperti yang telah digambarkan melalui skema di atas, terdapat beberapa tahap proses
Interpersonal saat perawat sedang berhubungan dengan klien, yaitu:

1. Fase Orientasi

Pada fase Orientasi, perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali
pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, kemudian perawat dan klien malakukan
kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi sebuah proses pengumpulan data.
Hal paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan
keluarganya dalam menganalisis situasi. Perawat dan klien saling mengenali, memperjelas
dan menentukan masalah, Setelah itu, mengambil keputusan bersama untuk menentukan  tipe
bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli lain
sesuai dengan kebutuhannya.

2. Fase Identifikasi
Fase identifikasi berfokus memilih bantuan profesional yang tepat. Pada fase ini, pasien
merespons orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya secara selektif.

Respons pasien terhadap perawat:

 Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat: Partisipan mandiri dalam


hubungannya dengan perawat.
 Anatomy dan independent: Individu mandiri terpisah dari perawat.
 Pasif dan dependent: Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

3. Fase Eksploitasi

Fase Eksploitasi berfokus menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan


masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan pasien. Pasien mulai
menerima informasi tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat
dan sebagainya. Hingga akhirnya pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari
lingkungan pelayanan.

4. Fase Resolusi

Fase resolusi terjadi setelah fase orientasi, identifikasi dan eksploitasi berjalan dengan sukses.
Fase resolusi berfokus mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat. Pasien berusaha
untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuannya
untuk menjalankan segala sesuatu secara sendiri.

Baca juga  Strategi Dalam Perubahan

Konsep Mayor Hildegard E. Peplau

Konsep Mayor dari Teori Hildegard E. Peplau ada empat bagian yang tak terpisahkan, yaitu:

 Manusia

Manusia dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk
mengurangi ketegangan dan menjaga keseimbangan yang disebabkan oleh kebutuhan dan
ketidak seimbangan dirinya. Setiap individu merupakan makhluk unik yang mempunyai
persepsi dan ide, hal ini penting untuk proses interpersonal.

 Lingkungan

Peplau menjelaskan bahwa lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks
kebudayaan. Dari sinilah kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. Dalam menghadapi
kehidupan, budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan.

 Keperawatan
Keperawatan adalah alat pendidikan yang bertujuan untuk mendukung kekuatan seseorang
dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari kehidupan masyarakat.
Perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan saling berkesinambungan dan berjalan
kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

 Kesehatan

Peplau menjelaskan tentang kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk
lain secara terus menerus dalam kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari kehidupan
masyarakat. Proses interpersonal merupakan materna force dan alat edukatif yang baik bagi
perawat maupun klien.

Anda mungkin juga menyukai