PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa yang didahului dengan bertemunya sel atelur atau ovum
dengan sel sperma. Proses kehamilan akan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar,
atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari yang dihitung dari hari pertama
periode menstruasi terakhir (Wagiyo& Putrono, 2016). Kehamilan adalah Pertemuan
antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti dengan perubahan
fisiologis dan psikologis (Mitayani, 2009). Kehamilan berlangsug kurang lebih 200 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut dengan kehamilan matur (cukup bulan). Kehamilan 23
dan 35 minggu disebut kehamilan premature (Latief, 2016).Ada beberapa Keluhan yang
muncul pada kehamilan yaitu : 1) Mual dan muntah, dapat muncul pada bulan ke-1 dan
hilang setelah bulan ke-3, mual muntah terjadi saat pagi hari yang disebut dengan
morning sickness. 2) Sakit pinggang, sebagian besar dikarenakan perubahan sikap badan
selama kehamilan dan titik berat badan pindah kedepan disebabkan perut yang
membesar. 3) Varises, Dipengaruhi oleh factor keturunan, berdiri lama dan usia,
ditambah faktor hormonal (progesterone) dan bendungan dalam panggul. 4) Sakit kepala,
biasa di rasakan pada ibu hamil muda yang sukar menyebutkan penyebabnya. 5) Oedema
adalah pembengkakan yang sering terjadi pada kaki dan tungkai bawah. 6) Sesak nafas
yang disebabkan rahim membesar, mendesak diafragma ke atas (Purwaningsih &
Fatmawati, 2010).
Nyeri punggung bawah adalah ketidaknyamanan yang terjadi dibawah costa dan di
atas bagian inferior glueteal (Wahyuni & Prabowo, 2012). Menurut (Robson & Jason,
2012) Nyeri punggung bawah adalah gangguan yang umum terjadi, dan ibu hamil
mungkin saja memiliki riwayat “ sakit punggung” dimasa lalu. Nyeri punggung bawah
sangat sering terjadi dalam kehamilan sehingga digambarkan sebagai salah satu gangguan
minor dalam kehamilan, gejala nyeri biasanya terjadi antara 4-7 bulan usia kehamilan dan
nyeri biasanya terasa di punggung bagian bawah, terkadang menyebar ke bokong dan
1
paha, dan terkadang turun ke kaki sebagai siatika. Banyak ibu hamil yang mengalami
nyeri punggung bawah selama kehamilan.
Secara umum nyeri punggung bawah pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu 1) Peningkatan berat badan dan fisiologi tulang belakang (Schroder et al,
2015). 2) Adanya kelengkungan tulang belakang ibu hamil yang meningkat kearah akhir
kehamilan dan perubahan postur tubuh (Yoo, Shin & Song, 2015). 3) Adanya
ketidakseimbangan antara otot agonis dan anatagonis, yaitu M. erector spine dan
kelompok neksor lumbalis. Keadaan atau posisi yang salah 1tersebut jika berlangsung
lama akan menimbulkan ketegangan pada ligament dan otot yang menyebabkan
kelelahan pada M. abdomanalis (Latief, 2016). 4) Uterus yang membesar akan
memperbesar derajat lordosis sehingga sering menyebabkan sakit pinggang
(Siswosudarmo & Emilia, 2008).
Meningkatnya sakit pinggang terlihat ketika kehamilan berkembang (Johnson, 2014).
Wanita yang lebih tua, yakni yang mengalami gangguan punggung atau yang memiliki
keseimbangan yang buruk, dapat mengalami nyeri punggung bawah yang berat selama
hamil dan setelah hamil. Nyeri tersebut dapat menimbulkan kesulitan berjalan (Fauziah
&Sutejo, 2012). Nyeri punggung ini dapat bersifat muskulosketal atau dapat berhubungan
dengan gangguan panggul seperti infeksi.
Komplikasi lain dari nyeri pinggang adalah Perburukan mobilitas yang dapat
menghambat aktifitas seperti mengendarai kendaraan, merawat anak dan mempengaruhi
pekerjaan ibu, insomnia yang menyebabkan keletihan dan iritabilitas. Penanganan dalam
asuhan keperawatan yaitu memberikan pendidikan individu dapat mengurangi gejala
dengan memberdayakan ibu untuk memahami kondisi mereka, memberikan perawatan
punggung, dianjurkan untuk mempertahankan tingkat aktifitas yang nyaman bagi mereka
(Robson & Jason, 2012). Upaya untuk menganani nyeri pinggang ada farmakologis dan
non farmakologis, terapi farmakologis bisa dberikan dengan agen antiinflamasi non-
steroid, analgesic, relaksan otot. Untuk terapi non farmakologis dengan memberikan
relaksasi, imajinasi, kompres dingin atau hangat (Lukman & Ningsih, 2009).
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi nyeri dan nyeri punggung pada ibu hamil?
2. Bagaimana etiologi nyeri punggung pada ibu hamil?
3. Apa saja klasifikasi nyeri?
4. Bagaimana patofisiologi nyeri punggung pada ibu hamil?
5. Bagaimana penanganan pada nyeri punggung ibu hamil?
6. Bagaimana pengkajian keperawatan nyeri?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi nyeri dan nyeri punggung pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui bagaimana etiologi nyeri punggung pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi nyeri
4. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi nyeri punggung pada ibu hamil
5. Untuk mengetahui bagaimana penanganan pada nyeri punggung ibu hamil
6. Untuk mengetahui bagaimana pengkajian keperawatan nyeri
3
BAB II
KONSEP TEORITIS
A. Definisi
Menurut Mahon (1994) sebagaimana dikutip dalam Perry & Potter (2005)
mendefinisikan nyeri sebagai suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal
yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subyektif dan sangat bersifat
individual.
Nyeri dapat digambarkan sebagai sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila
kita mengalami cedera atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit,
panas, gemetar, kesemutan seperti terbakar,ditusuk dan ditikam (Bull,2005).
Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta
(tulang rusuk) sampai lumbo sakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke
daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002).
Nyeri punggung bawah atau low back pain merupakan kondisi yang tidak
mengenakkan atau nyeri kronik minimal keluhan 3 bulan disertai adanya keterbatasan
aktivitas yang diakibatkan nyeri apabila melakukan pergerakan atau mobilisasi
(Helmi,2012).
Nyeri adalah Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri pinggang bawah selama
kehamilan dapat timbul sebagai akibat ketidakseimbangan antara kerja otot postural
dan otot fasis yang terdapat pada daerah lumbalis, sehingga dapat menyebabkan otot
lumbalis cenderung memendek disertai hyperlordosis dari lumbal sedang otot
abdomen cenderung lentur dan perubahan sikap tubuh dari bertambahnya umur
kehamilan karena berat berpindah kedepan akibat janin dalam kandungan semakin
membesar dan juga di imbangi dengan adanya lordosis yang berlebihan pada lumbal.
Pertambahan uterus mengarah kedepan menyebabkan ibu akan berusaha membagi
berat dengan menarik bahu kebelakang. Sikap demikiaan akan menambah lordosis
lumbal dengan akibat tekanan pada otot menimbulkan rasa nyeri di dwerah pinggang
bagiaan bawah ( Thomas sullivan, 2005 ).
4
B. Etiologi nyeri punggung
Penyebab nyeri pinggang pada ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai factor
seperti perubahan postur tubuh, perubahan hormon, perubahan mekanisme tubuh dan
kelelahan otot ( DeboraVasseley, 2006 ). Menurut Plizer education health ( 2001 )
menyatakan bahwa nyeri pinggang bawah biasanya disebabkan oleh percabangan
ligamen tulang belakang yang berlebihan dan nyeri pinggang bawah jauh lebih sering
terjadi pada wanita daripada pria.
Pada ibu hamil timbul keluhan nyeri pada pinggang bawah akibat pengaruh
hormon yang menimbulkan gangguan pada substansi dasar bagian penyangga dan
jaringan penghubung sehingga mengakibatkan menurunnya elastisitas dan
fleksibilitas otot. Selain itu, disebabkan karena aktivitas fisik yang berlebihan, seperti;
mengangkat benda berat, membungkuk, posisi tubuh yang tidak tepat saat
beraktivitas, seperti; naik tangga, duduk dan berdiri dari tempat duduk (seperti masuk
dan keluar dari mobil, bak mandi, tempat tidur), memutarkan badan terlalu keras,
membungkukkan badan ke depan, berlari, dan berjalan dengan kecepatan yang
berlebihan.
Gangguan nyeri pinggang akan terasa lebih parah jika sebelum hamil si ibu telah
merasakan kondisi ini. Ada 2 titik lokasi yang diserang oleh rasa nyeri, yaitu:
■ Pinggang bagian bawah/lumbal
Biasanya rasa nyeri dirasakan pada bagian atas pinggang di garis tengah
tulang belakang. Nyeri ini bisa atau tanpa penjalaran ke tungkai atau kaki.
Biasanya nyeri ini timbul bila ibu hamil bekerja dengan posisi duduk atau berdiri
terlalu lama, atau melakukan pekerjaan mengangkat barang secara berulang. Otot-
otot di sepanjang punggung akan terasa tegang.
■ Panggul bagian belakang.
Nyeri pada bagian ini lebih sering dirasakan oleh ibu hamil dibandingkan
nyeri pada pinggang bagian bawah. Rasa nyeri dirasakan sampai garis pinggang
di atas tulang ekor. Dan cenderung meluas hingga ke bokong dan belakang paha.
Nyeri pada bagian ini kadang juga disertai dengan nyeri tulang kemaluan.
5
C. Klasifikasi nyeri
1. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau
intervensi bedah dan memiliki awitan yang cepat, dengan intensitas yang
bervariasi (ringan sampai berat) dan berlangsung untuk waktu singkat (Meinhart
dan McCaffery, 1986 dalam Smeltzer, 2002). Nyeri akut timbul secara mendadak
dan cepat menghilang, yang tidak melebihi 6 bulan dan ditandai adanya
peningkatan tegangan otot (Alimul,2006)
2. Nyeri Kronik
Nyeri kronik adalah nyeri yang konstan atau intermiten yang menetap
sepanjang suatu periode waktu. Nyeri kronik berlangsung lama, intensitas yang
bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih lama dari 6 bulan (McCaffery, 1986
dalam Potter & Perry, 2005).
6
tidak rata dan posisinya hampir dalam bidang sagital serta permukaan tulang sacrum
lebih cekung.
Gerakan yang terjadi adalah rotasi dalam jarak gerak terbatas yang dikenal dengan
nama nutasi dan konter nutasi. Pelvis menerima beban dari tulang belakang dengan
distribusi gaya merupakan ring tertutup. Pada kehamilan gerak sendi ini dapat
meningkat karena pengaruh hormonal. Panggul dan sakrum yang bergerak kedepan
menyebabkan posisi sendi sakroiliaka juga berubah, dikombinasi dengan adanya
laxity akan menyebabkan keluhan-keluhan pada sendi yang lain (Suharto 2001).
7
6. Menggunakan bantal di bawah perut saat tidur Tidur menyamping dengan
bantal ditempatkan di bawah perut telah terbukti mengurangi nyeri punggung.
7. Duduk dan berdiri dengan hati-hati Duduk dengan kaki sedikit ditinggikan.
Pilihlah kursi yang mendukung punggung atau tempatkan bantal kecil di
belakang punggung bawah. Sering-seringlah mengubah posisi dan
menghindari berdiri untuk jangka waktu yang lama. Jika Anda harus berdiri,
istirahatkan satu kaki di bangku yang lebih rendah.
8. Lakukan latihan kekuatan dan stabilitas Latihan panggul dan perut bagian
bawah dapat membantu untuk mengurangi ketegangan dari kehamilan di
punggung Anda. Caranya, luruskan tangan, lutut dan punggung hingga sejajar.
Tarik napas dalam dan kemudian ketika Anda bernapas keluar, lakukan latihan
dasar panggul dan pada saat yang sama tarik atau kontraksikan pusar dan
lepaskan. Tahan kontraksi ini selama 5-10 detik tanpa menahan napas
8
yang akan memvisualisasikan gradasi tingkatan nyeri yang diderita oleh
pasien.
Pada metode VAS, visualisasinya berupa rentang garis sepanjang
kurang lebih 10 cm, di mana pada ujung garis kiri tidak mengindikasikan
nyeri, sementara ujung satunya lagi mengindikasikan rasa nyeri terparah
yang mungkin terjadi. Selain dua indicator tersebut, VAS bisa diisi
dengan indikator redanya rasa nyeri.
VAS adalah prosedur penghitungan yang mudah untuk digunakan.
Namun, VAS tidak disarankan untuk menganalisis efek nyeri pada pasien
yang baru mengalami pembedahan. Ini karena VAS membutuhkan
koordinasi visual, motorik, dan konsentrasi.
sumber: unud.ac.id
9
sumber: unud.ac.id
sumber: unud.ac.id
sumber: wongbakerfaces.org
10
Saat menjalankan prosedur ini, dokter akan meminta pasien untuk memilih
wajah yang kiranya paling menggambarkan rasa nyeri yang sedang mereka
alami.
11
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
A. IDENTITAS KLIEN
Identitas klien Meliputi nama klien, Jenis kelamin, usia/tanggal lahir, status
perkawinan, agama, suku bangsa, pendidikan, bahasa yang digunakan, pekerjaan, dan
alamat.
B. KELUHAN UTAMA
keluhan utama yang umum pada ibu hamil yang mengalami masalah gangguan rasa
nyeri punggung yaitu mengeluh karena rasa nyeri pada bagian punggung daerah lumbal,
dan sering juga terasa kram otot tungkai.
12
mengalami sakit yg berat, apakah pernah mengalami keguguran, apakah pernah
mengalami kecelakaan yang hebat, apakah sebelumnya pernah mengonsumsi obat-
obatan, dan sebagainya.
2. Gerakan janin
Gerakan janin mungkin akan terasa di kehamilan 18 hingga 21 minggu, lalu di
kehamilan selanjutnya bisa jadi lebih awal, bisa di usia kehamilan 15 hingga 16
13
minggu, Pada trimester awal dan kedua, gerakan janin akan semakin aktif. Tapi yang
harus diperhatikan ibu adalah gerakan janin di trimester ketiga. Pastikan bayi
bergerak 10 kali dalam satu jam, setidaknya dua kali sehari.
14
I. RIWAYAT PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Riwayat psikososial
Meliputi siapa orang yang berada didekat pasien misalnya istri, suami, anak,
keluarga. Bagaiman pola komunikasi pada keluarga baik atau tidak, apakah ada
dampak dari penyakit pasien terhadap keluarga, apakah ada masalah yang
mempengaruhi keluarga pasien.
2. Riwayat Spiritual
Adakah nilai-nilai yang bertentangan dengan dengan kesehatan klien, aktivitas
agama kepercayaan apa yang di anut oleh pasien, apakah pasien sering beribadah.
15
oleh uterus, dan BAB nya menjadi susah dan
jarang karena hormone progesterone meningkat
dan menghambat pergerakan otot polos di saluran
cerna, sehingga menyebabkan pergerakan
peristaltiknya terganggu dan terjadilah masa fecal
yg menurun sehingga menyebabkan konstipasi.
Dan adaptasi gastrointestinal sehingga
menyebabkan penurunan tonus dan motiliti
lambung dan usus terjadi reabsorbsi zat makanan
peristaltik usus lebih lambat sehingga
menyebabkan obstipasi
16
R : Nyeri yang dirasakan biasanya di punggung
S : skala nyeri yang biasa dialami yaitu skala 5-6 (
sedang), dan masih bisa di tahan.
b. Tinggi badan
Seorang ibu hamil yang tinggi badannya 145 cm atau kurang kemungkinan
mengalami panggul sempit lebih besar agi ibu hamil dengan tinggi badan 145
cm atau kurang, sebaiknya kenaikan berat badan terkontrol tidak lebih dari 12,5
kg selama kehamilan agar terhindar dari resiko panggul sempit atau ketidak
sesuaian antara besar bayi dan luas panggul
c. Berat badan
17
Kenaikan berat badan yg baik yaitu 11-16 kg. pada trimester pertama kenaikan
berat badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti dengan
kenaikan berat 0,5 kg per minggu.
d. Lila
Lingkar lengan atas pada ibu hamil menjadi indikator status gizi pada ibu hamil.
LILA normal adalah lebih dari 23,5 cm. LILA kurang dari normal memang
beresiko membuat berat janin kurang, kelahiran prematur, kecacatan janin, dll.
Namun beresiko bukan berarti pasti akan terjadi
e. Tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil biasanya tetap normal kecuali bila ada kelainan,
darah mencapai 140/90 mmhg atau lebih, mintalah ibu berbaring ke sebelah kiri
dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat,
ukurlah tekanan darahnya. Bila tekanan darahtetap tinggi, maka hal ini
menunjukkan ibu menderita pre eklampsia.
f. Frekuensi nafas
Biasanya kebutuhan oksigen meningkat akibat percepatan laju metabolisme dan
peningkatan oksigen di jaringan uterus, dan terjadi peningkatan volume
pernafasan karena otot diafragma bergeser ke atas 4 cm.
2. Sistem pengelihatan
Biasanya penglihatan pada ibu hamil tidak mengalami gangguan pengelihatan,
konjungtiva tidak pucat, pupil mengecil dan bereaksi terhadap cahaya, sclera tidak
icterus,periksa juga posisi mata, kelopak mata bisa menutup dengan sempurna atau
tidak, pergerakan bola mata simetris atau tidak antara kanan atau kiri, pupilnya
bereaksi atau tidak terhadap cahaya, apakah memakai kaca mata atau lensa kotak,
bereaksi atau tidak terhadap cahaya.
18
3. Sistem pendengaran
Biasanya pada ibu hamil tidak terdapat masalah pada pendengaran dan
keseimbangan, telinga luar biasanya tampak bersih ,daun telinga utuh atau tidak,
bagaimana kondisi telingah tengah, ada atau tidak cairan ditelinga, apakah ada
perasaan penuh pada telinga, fungsi pendengaranya biasanya masih baik, memakai
alat bantu atau tidak.
4. System pernafasan
Biasanya pada ibu hamil volume pernafasanya cepat dan nafasnya cepat dan
dangkal,karena otot diafragma bergeser ke atas 4 cm, akibat percepatan laju
metabolisme dan peningkatan oksigen di jaringan uterus. Dan frekuensinya biasanya
> 24 x/menit. Menggunakan otot bantu pernafasan atau tidak, suara nafasnya
bagaimana biasanya terdengar seperti mengi, terdapat produksi sputum atau tidak.
5. System kardiovaskuler
Pada pemeriksaan nadi biasanya kuat dan irama cepat, tekanan darahnya biasanya
masih dalam rentang normal temperature kulit bisa menurun dan meningkat sesuai
kondisi pada ibu hamil dan warna kulit biasanya klien tampak agak pucat. Terdapat
distensi vena jugularis atau tidak, kapilarry refill nya biasanya kembali < 3 detik.
6. System hematologi
Biasanya keadaan umum klien tampak pucat dan tidak terdapat pendarahan pada
klien
7. System pencernaan
Klien biasanya nafsu makanya bertambah, gusi hyperemia, berongga dan
membengkak, terjadi penurunan sekresi asam HCL, tonus dan motilitas otot polos
menurun karena hormone progesterone meningkat, regurgitasi esophagus,
peningkatan waktu pengosongan lambung, dan peristaltic balik. Rasa tidak nyaman
diabdomen ( ketegaangan ligamentum teres uteri, flatulen, distensi dank ram usus,
19
tekanan akibat pembesaran uterus, kontraksi uterus ). Bising usus nya berapa kali,
normal bising usus 5- 35 x/menit. Mual dan muntahnya berapa kali.
8. System endokrin
Biasanya pada ibu hamil terjadi pembesaran kelenjar thyroid akibat hyperplasia
jaringan glandular dan peningkatan vakularitas. Hiperparathiroid sekunder ringan
akibat peningkatan kebutuhan kalsium dan vitamin D.hormon hPL, estrogen dan
progesterone meningkat. Nafasnya berbau keton atau tidak.
9. System urogenital
klien biasanya mengalami perubahan pola berkemih. Sering mengalami berkemih
karena adanya penekanan pada uterus, dan pembesaran uterus, ukuran uterus
membesar dari 7 mnggu gestasi berukuran sebesar telur ayam berkembang setiap
minggu, perubahan bentuk dan posisi uterus (seperti buah pir terbalik), pada trimester
3: dinding otot lebih kuat, lebih elastis, dan membulat, dan warna
BAK nya kuning jernih.
20
I. Pemeriksaan Laboratorium
1. Air kencing
Terutama diperiksa atas glucose, zat putih telur dan sedimen, adanya glucose dalam
urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes kecuali kalau kita
dapat membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkanya. Pada akhir kehamilan
dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif oleh adanya lactose dalam air
kencing.
2. Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali 3 bulan karena pada orang hamil sering timbul
anaemia karena defisiensi Fe.
3. Feses
Fese diperiksa atas telur-telur cacing.
21
Table 1.2 analisa data
22
Data Objektif:
(tidak tersedia)
Data objektif;
Saliva meningkat
Pucat
Diaforesis
Takikardia
Pupil dilatasi
23