Anda di halaman 1dari 4

Memori dalam psikologi 

disebutkan sebagai proses penyimpanan informasi dari apa yang


ditangkap oleh panca indera manusia. Hal hal berupa gambaran dari pengelihatan, penciuman,
pendengaran dan apa yang dirasakan akan dipersepsikan lalu disimpan di dalam otak

Tahapan daya ingat:

Para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu :

a. Memasukkan pesan dalam ingatan (encoding). Mengacu kepada pengubahan fenomena fisik
yang diterima oleh indera menjadi sejenis kode yang ditempatkan dalam memori.

b. Penyimpanan ingatan (storage). Mengacu kepada cara individu menyimpan informasi yang
sudah disimpan dalam memori.

c. Mengingat kembali (retrieval). Mengacu kepada bagaimana individu memperoleh akses


menuju informasi yang sudah disimpan dalam memori.

Cara yang digunakan untuk mengembalikan ingatan yang tersimpan yaitu melalui proses berikut:

 Recall: yaitu proses mengingat kembali informasi dari masa lalu tanpa petunju yang ada
pada organisme. Misalnya mengingat nama orang yang saat itu tidak berada di depannya.
 Recognize: yaitu proses mengenali informasi yang pernah disimpan melalui petunjuk
seperti jejak jejak pada ingatan organisme. Proses ini bisa berlangsung dengan cepat atau
berjalan beberapa saat.
 Redintegrative: yaitu proses mengingat tentang suatu kompleks cerita yang panjang.
Proses ini yang memberikan respon pada manusia dapat menceritakan suatu kejadian dengan
runtut. Misalnya menceritakan isi buku yang telah dibacanya.
Ketiga tahapan daya ingat di atas tidak berdiri sendiri atau terpisahpisah, melainkan saling
berkaitan dan bergantung satu sama lain

Untuk suatu perjalanan wisata, hal-hal yang disimpan di dalam otak bisa berupa:

 Kesenangan/sesuatu yang menyenangkan


 Estimasi waktu perjalanan
 Cakupan jarak
 Biaya yang dikeluarkan

2. Memori Jangka Pendek


Memori jangka pendek merupakan proses penyimpanan memori secara sementara yang artinya
memori tidak bisa disimpan lama.

 Encoding dalam memori jangka pendek: informasi yang didapatkan akan diterima di otak
dengan sebutan kontrol proses. Informasi akan diproses dan kemudian disimpan. Kontrol proses
merupakan proses yang mengatur masuknya informasi serta laju kecepatan menangkap
informasi.

 Storage dalam memori jangka pendek: kapasitas memori dalam jangka pendek terbatas
sehingga memiliki kemungkinan untuk hilang.

 Retrieval dalam memori jangka pendek: Proses mengingat kembali dalam memori jangka
pendek tidak terlalu lama karena kapasitas memori yang terbatas.

3. Memori Jangka Panjang


Memori jangka panjang meripakan proses penyimpanan yang bisa diingat cukup lama dan relatif
bersifat permanen.

 Encoding dalam memori jangka panjang: prosesnya yang terjadi hampir sama dengan
memori jangka pendek namun setelah itu dilakukan proses pengkodean suatu peristiwa. Data
yang diapat biasanya akan dianalisa lebih lagi.

 Storage dalam memori jangka panjang: proses encoding dilakukan dengan menyaring inti
dari informasi yang didapat. Maka penyimpanan informasi bisa berlangsung lebih lama. Selain
itu kapasitas penyimpanan memori juga lebih besar sehingga banyak memori yang diingat
permanen.

 Retrieval dalam memori jangka panjang: penyimpanan pada memori jangka panjang ini
sangat terorganisir sehingga proses pengambilan memori sangat tepat.

Biasanya untuk kegiatan wisata,informasi yang disimpan akan dimasukan ke memori jangka
panjang dalam bentuk pengkodean bisa berupa :

 Kesenangan/sesuatu yang menyenangkan


 Estimasi waktu perjalanan
 Cakupan jarak
 Biaya yang dikeluarkan

Memori Flashbulb:merupakan memori pada situasi dimana seseorang untuk pertama kalinya
belajar/mencoba sesuatu yang sangat berkesan baginya atau yang secara emosional menyentuh
perasaannya. Pada kasus wisatawan salah satu contohnya adalah ketika wisatawan berkunjung ke
suatu destinasi wisata desa adat dan belajar hal-hal yang baru disana semisal tarian daerah dan
kebiasaan masyarakatnya disana dan dia terkesan akan hal tersebut maka terciptalah memori
flashbulb ini.

Memori eksplisit

Pemanggilan kembali informasi terkait suatu peristiwa atau suatu objek secara sadar disebut
dengan memori eksplisit. Contohnya, ketika seseorang ingin menceritakan pengalaman
wisatanya kepada orang lain, maka yang dilakukannya adalah secara sadar memanggil kembali
informasi-informasi masa lalu di dalam ingatannya

1) Memori Episodik. Memori episodik adalah memori yang berisi pengalaman-pengalaman


sendiri yang biasanya berhubungan dengan riwayat hidup.

2) Memori Semantik. Memori semantik berisikan jumlah total pengetahuan yang dimiliki seperti
perbendaharaan kata, pemahaman matematika dan segala fakta yang diketahui. Memori sematik
berperan penting saat survival kita dalam menjalani kehidupan termasuk dalam kegiatan
wisata, karena biasanya memori ini terdiri dari memori-memori episodik dari berbagai hal
yang terjadi dalam hidup kita

5. Faktor yang Mempengaruhi Daya Ingat Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh
berberapa faktor (Ahmadi, 2004) yaitu :

a. Faktor Individu. Proses mengingat dipengaruhi dari dalam individu seperti sifat, keadaan jasmani,
keadaan rohani dan umur. Mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar,
motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran, dan memiliki
kondisi fisik dan kesehatan yang baik.
b. Faktor objek yang diingat. Sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti,
mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat lebih
mudah diingat oleh seseorang.

c. Faktor Lingkungan. Proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yang menunjang dan
terhindar dari adanya gangguan-gangguan

Anda mungkin juga menyukai