Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 :
1. DEVI LUTFHIANI P. (1920007)
2. GRENDA ELSHINTA (1920018)
3. NAVITA WULANSARI (1920028)
4. SANDRA IRMAWATI (1920038)
5. CASRODI (1920048)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TAHUN AJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
PENDAHULUAN……………………………………………………………..
I. LATAR BELAKANG…………………………………………………
II. RUMUSAN MASALAH………………………………………………
III. TUJUAN……………………………………………………………….
PEMBAHASAN………………………………………………………………
I. PENGKAJIAN KELUARGA…………………………………………
II. ANALISA DATA……………………………………………………..
III. PERUMUSAN MASALAH…………………………………………..
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA..................
V. EVALUASI....................................................................
PENUTUP…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan
makalah konsep asuhan keperawatan keluarga ini.

Surabaya,02 Maret 2021

Penyusun,
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi symbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu alasan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang di
dasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan
ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan sesuai kondisi dan situasi
tempat perawat tersebut bekerja. Diberi dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model,
adanya tujuan praktek yang ingin tercapai dalam memberikan pelayanan atau asuhan
keperawatan terhadap kebutuhan semua pasien.
Keperawatan sebagai pelayanan professional, dalam aplikasinya harus dilandasi
oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu
berfikir logis dan kritis dalam menelaah dan identifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan keterampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain dengan menggunakan model-model keperawatan dalam
proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
membutuhkan pengetahuan yang dalam tentang variable-variabel utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
mengumpulkan informasi awal tentang focus kesehatan klien, umur, pola hidup, aktivitas
sehari-hari untuk identifikasi, dan mengerti keunikan pasien. Mempertimbangkan model
keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan
hubungan antar konsep,

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan teori dan teori keperawatan itu?
2. Apa saja huruf teori?
3. Apa saja model-model konseptual keperawatan?
III. TUJUAN
1. Mengetahui teori keperawatan dan konsep keperawatan
2. Mengetahui model-model konseptual keperawatan
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENGKAJIAN KELUARGA


Pengkajian keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat mengambil informasi dari
keluarga dengan pendekatan sistematis untuk data dan menganalisa, sehingga dapat diketahui
kebutuhan keluarga yang dibinanya. Metode dalam pengkajian bisa melalui wawancara,
observasi vasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari anggota keluarga dan
pengukuran dari data sekunder.
Langkah-langkah dalam pengkajian keluarga :
1. pengumpulan data (kegiatan sehari-hari, factor sosial-budaya-ekonomi, factor lingkungan,
riwayat kesehatan/riwayat medis, wawancara, pengamatan, pemeriksaan fisik, studi
dokumentasi).
2. analisa data (penyebab, gejala-gejala, masalah keperawatan)
3. perumusan masalah (dari analisa data ditemukan beberapa informasi yang berguna untuk
merumuskan masalah klien)

B. ANALISA DATA
1. Menetepkan masalah kesehatan keluarga
2. Menetapkan prioritas masalah kesehatan yang akan memecahkan masalah klien
3. Menetepkan diagnose keperawatan
Didalam menganalis data, terdapat 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga, yaitu :
1. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga termasuk kesehatan fisik,
mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dll.
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan termasuk rumah, sumber udara minum, jamban
keluarga, tempat pembuangan, dll.
3. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan termasuk rumah, sumber udara minum, jamban
keluarga, tempat pembuangan, dll.
4. Karakteristik keluarga

C. PERUMUSAN MASALAH
Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dan
keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan
kesehatan dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan
yang mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan, norma, nilai, dan kultur yang dianut oleh
keluarga tersebut.
            Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga yang diambil didasarkan kepada
penganalisaan praktek lapangan yang didasarkan kepada analisiskonsep, teori, prinsip dan standart
yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis, sebelum mengambil keputusan tentang masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga. Disamping itu, keputusan dapat diambil setelah perawat dan
keluarga, atau antar perawat itu sendiri melakukan diskusi-diskusi untuk mengambil keputusan
dengan mempertimbangkan situasi dan sumber daya yang ada pada keluarga.
            Dalam menetapkan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, perawat selalu mengacu
kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan, serta berbagai alasan dari ketidamampuan
keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
D. TAHAPAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Menstimulasi kesadaran/penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dengan cara :
 Memberikan informasi tentang penyakit
 Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
 Mendorong sikap emosi yang sehat dalam mengatasi masalah keluarga
 Beri penjelasan tentang keuntungan mengenal masalah kesehatan
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara :
 Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan
 Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
 Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap-tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit, dengan cara:
 Mendemonstrasikan cara perawatan
 Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
 Mengawasi keluarga melakukan perawatan
 Bantu anggota keluarga mengembangkan kesanggupan dalam merawat anggota keluarga
yang sakit
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat,
dengan cara :
 Modifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan
 Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
 Beri penjelasan keuntungan dan manfaat pemeliharaan rumah
 Gali sumber-sumber keluarga yang mendukung
5. Berikan penjelasan keluarga tentang pentingnya sanitasi lingkungan
 Melakukan perubahan lingkungan keluarga se optimal mungkin
 Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara :
Mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
6. Berikan penjelasan kepada keluarga tentang fungsi fasilitas kesehatan
 Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
 Beri penjelasan tentang keuntungan menggunakan fasilitas kesehatan bagi keluarga

E. EVALUASI
Evaluasi adalah tahap kelima dalam proses keperawatan, dimana perawat perlu menetapkan
sejauhmana keluarga telah mencapai criteria yang diharapkan. bila tujuan tidak tercapai perlu
ditentukan alasannya :
1. Mungkin tujuan tidak realistis
2. Mungkin tindakan tidak tepat
3. Mungkin ada faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi
Evaluasi disusun dg menggunakan SOAP secara operasional:

 S adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan
 O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang


ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat
sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat mencapai tujuan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan
para anggotanya dan saling memelihara.

Proses keperawatan keluarga terdiri pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi yang selalu terdokumentasi.
DAFTAR PUSTAKA

Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.

Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai