Anda di halaman 1dari 1

FILSAFAT VS AGAMA

1. Filsafat dianut manusia kelas elit, yaitu orang-orang yang mempunyai akal atau kemampuan
berpikir cemerlang. Sementara agama dianut oleh kelas rendah(grassroot), masyarakat
kebanyakan. Mereka mengatakan bahwa tidak heran jika pertumbuhan agama, kehidupan
pembawa agama dan kondisi-kondisi ketika buku-buku agama dituliskan, tidak terlepas dari
catatan-catatan suram. Filsafat tidak mengalami ini, malah kebalikannya.

2. Agama diwarisi oleh manusia dari pendahulunya, sementara filsafat diperoleh dari kegiatan
berpikir dan perenungan, yang terkadang bertentangan dengan keyakinan yang diwariskan.

3. Falsafah selalu berevolusi, sementara agama cenderung kepada stagnan, tidak berkembang. Hal
ini wajar karena penganut agama tidak akan mau mengubah keyakinannya setiap hari atau
“mempertanyakan” ulang imannya, lebih-lebih penganut agama yang mempunyai kitab suci
yang diyakini sebagai wahyu Tuhan.

4. Agama tidak terlepas dari manifestasi sosial, berupa perayaan-perayaan, sebagai tanda
keterikatan penganutnya. Ide-ide agama juga butuh kepada bentuk ritual tertentu, atau
lambang-lambang tertentu, sebagai jalan bagi penganut untuk merenew “perjanjian”
keberagamaannya, yang selalu berpotensi untuk “terlupa” karena kesibukan kehidupan duniawi.
Sementera, filsafat tidak berhajat kepada ritual atau perayaan seperti ini. Karena akidah filsafat
selalu hadir dalam diri seorang filosuf di hampir semua waktu dalam hidupnya. Filsafat juga tidak
butuh kepada simbol tertentu, karena akal tidak mewajibkan itu, dan kalau ternyata ditemui
ada, maka itu adalah sebuah penyimpangan dalam berfikir filsafat.

5. Agama hidup dan berkembang dengan naungan kekuatan atau kekuasaan, seperti
negara/kerajaan. Filsafat hidup dalam alam bebas(tidak terikat).

Anda mungkin juga menyukai