Anda di halaman 1dari 3

1.

Analisis:
a. Lima bentuk kesesuaian kegiatan dikaitkan dengan prinsip pelaksanaan DAP berkenaan
dengan perencanaan kurikulum adalah sebagai berikut:
i. Kegiatan yang dilakukan mencakup semua aspek perkembangan anak (fisik, emosi,
sosial, spriritual, dan kognitif) melalui pendekatan yang terpadu. Hal ini ditunjukkan
dengan kegiatan makan bersama dan mencuci tangan (fisik dan sosial), duduk sesuai
tempat yang ditentukan guru (emosi), berdoa sebelum dan sesudah makan (spiritual
dan kognitif).
ii. Kegiatan yang dilakukan konkret, nyata, dan relevan dengan kehidupan anak (rutinitas
makan bersama setiap jam 10 pagi).
iii. Kegiatan yang dilakukan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri
dan melakukan eksplorasi melalui keterlibatan anak secara aktif (membiarkan anak
membawa bekal sesuai kesukaan mereka dan membuka bekalnya sendiri).
iv. Kegiatan yang dilakukan memperkenalkan anak melakukan kegiatan di luar ruang
(mencuci tangan di luar ruangan kelas).
v. Kegiatan yang dilakukan mengarah pada pembelajaran sebagai proses yang interaktif
(guru membiarkan anak berusaha memecahkan masalah untuk membuka bekal
makanan mereka dengan berbagai macam cara).
b. Anak-anak membutuhkan rutinitas kegiatan makan agar pendidik dapat merespon semua
kebutuhan dan keinginan anak, disesuaikan dengan gaya dan kemampuan tiap anak. Jika
anak menangis, maka perlu segera didekati dengan kasih saying dan dipenuhi
kebutuhannya.
c. Untuk mencapai DAP yang memenuhi aspek kesesuaian individu, perlu terjalin kerja
sama yang baik antara orang tua di rumah dengan guru di sekolah. Orang tua perlu
diarahkan untuk terus mengamati perkembangan anak, misalnya dalam hal latihan
BAK/BAB di kamar mandi sendiri, berbagi sesuatu dengan teman sebaya, atau latihan
membuka bekal makanan.
d. Ketidaksesuaian kegiatan tersebut terletak pada pengaturan tempat duduk anak. Hal ini
dapat menimbulkan bias gender pada anak dan mengekang anak. Ketidaksesuaian lainnya
adalah tidak adanya batasan jumlah anak dalam kelompok. Rasio ideal antara pendidik
dengan anak pada program pendidikan anak usia 4 tahun adalah 2:20, sedangkan pada
kegiatan tersebut terdapat 25 anak dalam satu kelompok. Hal ini akan menyebabkan
pendidik kewalahan.

2. Ditinjau dari kesesuaian tinggi dan berat badan, anak laki-laki usia 4 tahun idealnya memiliki
tinggi 100,6 cm dan berat 18,25 kg. Perkembangan motorik kasarnya bagus karena senang
bermain bola, berlari, melompat, dan senam irama, tetapi perkembangan dan motorik
halusnya kurang bagus karena suka menolak menulis, membaca, menempel, dan
menggunting. Kebiasaan tidur tidak terlalu mempengaruhi perkembangan fisik motoriknya
karena anak usia 4 tahun memang susah untuk tidur. Mereka lebih banyak beraktifitas.
Lima bentuk kegiatan belajar dikaitkan dengan urutan perkembangan motorik anak usia 4
tahun antara laian sebagai berikut:
a. Belajar coba dan ralat (trial and error) : mencoba menaiki ayunan.
b. Meniru (imitation) : meniru atlit berenang atau menari.
c. Menyusun puzzle.
d. Melukis dan membuat kolase.
e. Melakukan permainan tradisional.

3. Perkembangan kognitif yang dapat distimulasi melalui kegiatan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Perkembangan keterampilan memecahkan masalah: memecahkan masalah bagaimana
menyusun balok sesuai bentuk dan warnanya.
b. Perkembangan imitasi: meniru susunan yang dicontohkan guru.
c. Perkembangan ketetapan benda: menyusun balok yang bentuk dan warnanya tetap atau
sejenis.
d. Perkembangan mengolah bentuk, warna, dan ukuran.
e. Perkembangan mengelompokkan benda.
Kegiatan pengembangan yang dapat distimulasi antara lain adalah program pengembangan
bentuk, warna, ukuran, pengelompokan, dan pengurutan.

4. Bentuk pengembangan moral melalui kegiatan memasak yang dapat dilakukan di rumah
bersama orang tua dikaitkan dengan 10 ide-ide besar Thomas Lickona antara lain sebgai
berikut:
a. Moralitas penghormatan: anak diajarkan untuk hormat kepada orang tua dalam kegiatan
memasak bersama di rumah.
b. Perkembangan moralitas penghormatan berjalan secara bertahap: orang tua perlu
melakukan sosialisasi secara terus menerus dan berkelanjutan dalam mengajarkan
penghormatan (memasak secara berkelanjutan).
c. Mengajarkan prinsip saling menghormati: anak dan orang tua saling menghormati saat
melakukan kegiatan memasak bersama, perlu adanya kerja sama yang baik.
d. Mengajarkan dengan contoh: orang tua perlu memberikan contoh memasak yang baik
kepada anak.
e. Mengajarkan dengan kata-kata: orang tua mengajarkan anak cara memasak yang baik
dengan kata-kata dan mensyukuri anugerah Tuhan berupa makanan sehat.
f. Mengajarkan anak mengemban tugas: orang tua memberi tanggung jawab kepada anak
untuk membuat suatu makanan dari hasil memasaknya sendiri.
g. Menciptakan keluarga bahagia: memasak bersama dapat melatih kekompakan orang tua
dan anak serta menciptakan kebahagiaan dalam keluarga.
Hari ke- Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Nama Membaca Cerita Makan Bermain Melukis Bersih-Bersih
Kegiatan Bersama Bola Bersama Kelas
Teman Bersama Teman Bersama
Teman Teman
Deskripsi Anak membaca Anak mencuci Anak-anak Anak melukis Anak
Kegiatan cerita di depan tangan, bermain bola bersama membersihkan
kelas, teman yang berdo’a bersama dalam kelas bersama
lain sebelum dan sesuai tim selembar dan membagi
mendengarkan sesudah masing- kertas tugas.
makan, dan masing. berukuran
makan besar.
bersama.
Bentuk Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan
Tiga tentang moral tentang moral tentang moral tentang moral tentang moral
Karakter (moral knowing), (moral (moral (moral (moral
Moral perasaan yang knowing), knowing), knowing), knowing),
dilandasi moral perasaan yang perasaan perasaan perasaan yang
(moral feeling), dilandasi yang yang dilandasi moral
perilaku bermoral moral (moral dilandasi dilandasi (moral
(moral action) feeling), moral (moral moral (moral feeling),
perilaku feeling), feeling), perilaku
bermoral perilaku perilaku bermoral
(moral action) bermoral bermoral (moral action)
(moral (moral
action) action)
Hubungan Anak menghargai Anak Anak Anak Anak membagi
Kegiatan teman yang menghargai menghargai mengahrgai tugas
Dengan sedang bercerita bekal yang di permainan lukisan membersihkan
Karakter di depan kelas bawa teman bola bersama temannya dan ruang kelas
Moral dengan dan saling tim dan berbagi dan saling
mendengrakannya berbagi bekerja sama tempat dan bekerja sama.
secara seksama. makanan. dengan baik. peralatan
melukis.

Anda mungkin juga menyukai