SKRIPSI
Oleh:
MUJIBCHALIL
D93212089
2019
ABSTRAK
vii
MOTTO ..................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ......................................................................................................vi
ABSTRAK .................................................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................................x
ISLAM .......................................................................................................................80
A. Kesimpulan ..............................................................................................98
B. Saran ........................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam suatu satuan pendidikan membutuhkan kerjasama dari segala lini, tidak
perbaikan mutu sekolah dengan berbagai strategi. Hal itu hanya dapat dicapai
secara berkelanjutan. Dan pada bab III pasal 4 ayat 6 di sebutkan bahwa prinsip
1
Sri Minarti, Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 401.
layanan pendidikan.
nasional yang bermutu antara lain sebagai berikut: Pertama, bahwa Peraturan
global guna mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Kedua, bahwa
untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa melalui pengaturan kembali
Standar Kompotensi Lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penelitian,
Pendidikan.2
2. Bidang akhlak sekedar dimaknai sebagai urusan sopan santun dan belum
2
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan, www.kopertis4.or.id, Rabu, 24 Mei 2017, Minggu, 30 Juni 2019.
tidak akan berubah sepanjang masa; dan kurang memahami dinamika dan
pengetahuan.
makna.3
Apabila diamati ada banyak faktor yang membuat kualitas madrasah rendah, yang
disamping memberikan materi umum juga menanamkan ajaran agama pada rana
kognitif, etika, moral dan tingkah laku. Tantangan untuk membuktikan bahwa
3
http://eprints.uinsby.ac.id/222/1/Buku%201_38.pdf.
hakikatnya harus bisa diarahkan pada pencapaian mutu. Walau hingga sekarang
menjadi realitas, sehingga mutu pendidikan ini benar-benar misterius. Maka, perlu
dikerahkan semua pikiran, tenaga dan strategi untuk bisa mewujudkan mutu
tersebut. Rata-rata pendidikan Islam belum ada yang berhasil merealisasikan mutu
pemikir dan praktisi pendidikan Islam, bahkan telah diupayakan melalui berbagai
sebagaimana dikutip oleh Mulyasa, pengertian mutu mencakup input, proses, dan
Manajemen Mutu Terpadu sudah ada dalam pendidikan Islam walaupun mungkin
4
Qomar, M. (2007).Manajemen Pendidikan Islam Strategi Baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan
Islam(Jakarta,Erlangga), 203-204.
konsep-konsep yang dijelaskan dalam Alquran dan Hadits. Beberapa pilar utama
Manajemen Mutu Terpadu yang terdapat dalam pendidikan Islam, meliputi atas
perbaikan terus menerus. Dengan konsep Manajemen Mutu Terpadu yang ada
dalam Alquran dan Hadits diharapkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik dan
masyarakat sebagai konsumen pendidikan merasa puas dengan hasil output dari
◼
⬧
menurut ukuran.”
pihak termasuk didalamnya orang tua dan dunia usaha sebagai customer internal
Dasar dan Menengah, pada bab I tentang “Ketentuan Umum” yang terlampir pada
pasal 1 dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: Pertama, Mutu
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur
yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala
kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah yang saling
kebijakan dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan
selanjutnya disingkat SPME Dikdasmen, adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri
atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan fasilitasi dan
dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data satuan
pendidikan yang datanya bersumber dari satuan pendidikan yang terus menerus
Republik Indonesia.5
mengarah pencapaian pada mutu. Di dalam fungsi dan tujuannya pada pasal 2
Dasar dan Menengah bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar pada satuan
5
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2006,http://pmp.dikdasmen.kemendikbud.go.id. Minggu, 30 Juni 2019.
6
Ibid.,
dalam pendidikan ini lebih populer dengan sebuah istilah Total Quality Education
dirinya sebagai institusi jasa atau dengan kata lain menjadi industri jasa. Yakni
institusi yang memberikan pelayanan (service) sesuai apa yang diinginkan oleh
saja merupakan dan memberikan kepuasan kepada mereka.Maka pada saat itulah,
internal dan eksternal telah terjalin kepuasan atas jasa yang diberikan.
jasa, harus memenuhi standar mutu.Institusi dapat disebut bermutu, dalam konsep
disebut quality in fact (mutu sesungguhnya) dan yang kedua disebut quality in
pesception(mutu persepsi).
Standar mutu produksi dan pelayanan diukur dengan kriteria sesuai dengan
spesifikasi, cocok dengan tujuan pembuatan dan pengunaan, tanpa cacat (zero
defects) dan selalu baik sejak awal (right first time and every time).Mutu dalam
sektor kehidupan. TQM telah banyak diadopsi kedalam berbagai bidang terutama
pada dunia bisnis dan ekonomi. Tetapi TQM bukan saja terpaku hanya untuk
7
Edward Sallis, Total Management in Education (Yogyakarta: IRCiSoD, 2012), 5-7.
aspek bisnis dan ekonomi saja, nilai-nilai yang ada dalam manajemen mutu
B. Fokus Masalah
terhadap Manajemen Mutu Terpadu dan Konsep Pendidikan Islam yang diuraikan
Islam?
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Mutu Terpadu.
E. Definisi Konseptual
ini,maka perlu penulis menjelaskan terlebih dahulu maksud beberapa istilah yang
keinginan, dan harapan para pelanggannya, saat ini dan untuk masa yang
akan datang.8 Pendapat ini sejalan dengan teori Joseph Juran yang pernah
8
Edward Sallis, Total Quality Management In Education(Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), 73.
9
Ibid.,110.
dalam Alquran dan Hadits, maka manajemen pendidikan tidak lagi berbasis
sesuai dengan standar, indikator dan norma tertentu yang diturunkan dari
10
AbuddinNata, Manajemen Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2003), 379-380.
lembagapendidikan.
staf, guru, siswa dan berbagai unsur terkait lainnya, seperti pimpinan
kepuasan pelanggan.
2. Pendidikan Islam
(hadis Nabi).
11
Hamdani Ihsan dan Fuada Ihsan, Fissafat Pendidikan Islam(Bandung: Pustaka Setia, 1998), 15
12
Zakiah Darodjat dkk, Ilmu Pendidikan Islam(Jakarta: Bumi Aksara,2000), 28.
melihatbahwadalampendidikanIslamterdapatajaranyangdapatdijadikanlan
⧫❑⧫◆
❑➔◆
❑➔⬧◆❑⬧
→⬧⧫✓
13
Edward Sallis, Total Quality Management In Education(Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), 73.
berikut:14
b. Kepemimpinan
d. Pendekatan proses
f. Perbaikan terus-menerus
menguntungkan.
14
VeithzalRivai dan Sylviana Murni, Education Management(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2010),520-530.
di Indonesia.
F. Kajian Pustaka
guna mencari informasi tentang permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti.
memeriksa daftar pustaka agar dapat mengetahui apakah permasalahan yang akan
diteliti sudah atau belum adanya mahasiswa yang meneliti atau mengkajinya. Maka
penelitian lapangan.
Secara umum sudah ada beberapa karya ilmiah yang membahas masalah ini,
(2013) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan
(2012) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya,
Islam
dengansistemmanajemenmutuISO9001:2008SMKSepuluhNovemberSidoarjo.
Dari beberapa penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka akan penulis
akan penulis lakukan. Dalam pengertian lain bahwa penelitian yang akan penulis
lakukan adalah upaya penelitian yang lebih spesifik dari penelitian yang sudah ada.
G. Metode Penelitian
penelitiannya.15
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini terdiri dari dua macam, yakni data
disebut juga dengan data tangan pertama. Atau data yang langsung
sintesa, menyususn kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
17
Ibid., 91.
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2007) 308.
orang lain.19
data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar bukan dalam bentuk
angka angka, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif.
dari pengetahuan yang bersifat umum itu hendak menilai sesuatu kejadian
H. Sistematika Penelitian
19
Ibid.,334.
20
WinarnoSurachman, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, Teknik (Bandung:
Tarsita, 1990), 139.
21
Lexy J. Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002) Cet. Ke-16.
22
Sutrisno Hadi, Metode Research I, 42.
pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, sasaran dan konsep mutu dalam
pendidikan Islam.
BAB II
untuk produksi di pabrik, pada tahun 1924 Control Chart diperkenalkan oleh
(Company Wide Quality Control). Disini Quality Control diterapkan oleh semua
gerakan total quality mulai dari masa studi waktu dan gerak oleh Bapak
1
VeithzalRivai, Islamic Human Capital(Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 518.
23
4. Motivasi prestasi.
5. Keterlibatan karyawan.
yang terbuka.
7. Pengembangan organisasi.
fungsional silang.
Mutu (TQM) pertama kali lahir sebagai respons terhadap munculnya persoalan
“krisis produktivitas”. Fenomena ini pertama kali mencuat di dunia industri yang
(integrated quality control) mempunyai sejarah yang agak panjang. Hampir lima
dekade yang lalu istilah manajemen mutu terpadu telah tumbuh dan berkembang
sebagai hasil sistesis dari berbagai sumber.2 Pada saat itu terjadi banjir barang
buatan Jepang di pasar Amerika dan Kanada. Sementara itu, di Amerika utara
2
VeithzalRivai dan Sylviana Murni, Education Management(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 477.
berada dalam periode dengan inflasi tinggi dan pengangguran yang tinggi. Para
meningkatkan produktivitas.
Dunia II, manajemen mutu terpadu ini diseminarkan sekaligus diterapkan dalam
Amerika Serikat adalah W. Edward Deming dan Joseph M. Juran. Peran Deming
harus bertanggung jawab penuh dalam penerapan sistem kualitas produk secara
total dalam menghasilkan produk yang baik dan tidak cacat. Artinya Deming
terjadinya produk cacat (defect product). Salah satu keberhasilan industri Jepang
Manajemen mutu terpadu (total quality management) berasal dari tiga kata
yaitu total, quality, dan management. Fokus utama dari TQM adalah kualitas/
Plan do
Act check
Gambar 1.1
Proses Perbaikan
Kalau kualitas produk mau ditingkatkan, maka kualitas ke 4 faktor itu harus
3
Ismanto, Manajemen Syari’ah Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan Syari’ah
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 64.
4
Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 137-145.
penyimpanannya saja, tapi juga pada saat masih berada di supplier. Manusia
dalam hal ini tenaga kerja harus dilibatkan untuk memikirkan masalah kualitas
untuk meningkatkan kualitas semua faktor yang tekait dalam perusahaan harus
terpadu.
Berbicara tentang mutu berarti berbicara tentang suatu bisa barang atau
jasa. Barang yang bermutu adalah barang yang sangat bernilai bagai seseorang,
barang tersebut secara fisik sangat bagus, indah, elegent, mewah, antik, tidak ada
ingin memilikinya tetapi hanya sedikit saja yang dapat menjangkaunya. Karena
harganya biasanya sangat mahal. Jasa yang bermutu adalah pelayanan yang
dan bahkan orang tidak segan-segan untuk memuji dan memberi acungan
jempol. Mutu bukanlah konsep yang mudah didefenisikan, apalagi bila untuk
5
SobarsaKosasih, Manajemen Operasi Internasional(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), 80.
suatu produk atau hasil kerja, baik berupa barang maupun jasa. Dalam konteks
harapan.
manajemen mututerpadu.
comformance to customerrequirement”.
6
SudarwanDanim, Visi Baru Manajemen Sekolah(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 53.
7
Abdul Hadis dan Nurhayati, Manajemen Mutu Pendidikan (Bandung: AlfaBeta, 2010), 84-85.
proses Manajemen Mutu Terpadu bermula dari pelanggan dan berakhir pada
pelanggan pula. Proses Manajemen Mutu Terpadu memiliki input yang spesifik
input dalam organisasi untuk memproduksi barang atau jasa yang pada
dipakai kata menyeluruh atau terpadu.8 Kata terpadu (total) dalam manajemen
mutu terpadu menegaskan bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi
harus terlibat dalam upaya peningkatan secara terus-menerus.9 Unsur ketiga dari
manajemen mutu terpadu, adalah kata manajemen, yang merupakan konsep awal
dari manajemen mutu terpadu itu sendiri. Ada banyak definisi manajemen yang
telah dikemukakan oleh para pakar. Secara etimologis, kata manajemen berasal
dari bahasa Inggris management yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan
pengelolaan.10
Manajemen mutu terpadu merupakan satu sistem yang saat ini mulai
8
Siswanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT. Bumi Aksara Sallis, 2007), 195.
9
Edward Sallis, Total Quality Management In Education(Jogjakarta: IRCiSoD, 2012), 74.
10
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), 9.
(2005:62);
TQM adalah sebuah kultur, dengan sifat yang melekat di dalam kultur ini
maupun jasa secara kontinyu, melalui penggunaan metode ilmiah yang inovatif.
kebutuhan pelangan dan kliennya. Tujuannya adalah untuk mencari hasil yang
lebih baik. Manajemen mutu terpadu dapat dipahami sebagai filosofi perbaikan
tanpa henti hingga tujuan organisasi dapat dicapai dan dengan melibatkan
secara terus-menerus.
perusahaan yang terus ingin meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan
jasa yang penting bagi pelanggan. Manajemen mutu terpadu penting karena
harus disebarluaskan pada seluruh karyawan dan pada semua level dan
14
Jay Heizer dan Barry Render, Operations Management Manajemen Operasi (Jakarta: Salemba
Empat, 2009),307.
manajemen mutu terpadu adalah suatu alat yang digunakan oleh manajemen
metode kerja/cara kerja efektif dan efisien, untuk menghasilkan produk berupa
15
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber daya manusia untuk bisnis yang kompetitif. Cetakan
keempat, (Yogjakarta, Gajah Mada University Press: 2005), 47.
garis besar dapat diartikan sebagai strategi dan filosofi manajemen yang
yaitu, sebagai berikut: orientasi kepada pelanggan, berorientasi pada cara kerja
tim (team work) dan partisipasi total dari setiap anggota tim, orientasi pada
Terdapat 8 prinsip utama dari Manajemen Mutu Terpadu atau Total Quality
16
SritomoWignjosoebrozo, Pengantar Teknik dan Manajemen Industri(Surabaya: Prima Printing,
2003), 304-305.
17
SuyadiPrawirosentono, Filosofi Baru Tentang Manajemen Mutu Terpadu (Total
QualityManagement) Abad 21(Jakarta: Bumi Aksara, 2001), 91-93.
3. Desain proses produksi dan metode kerja harus jelas untuk mencapai
dan alat produksi yang berfungsi baik dan benar, proses perbaikan dari
bekerja dengan cepat berpikir dan cepat bertindak. Ubahlah cara kerja
kerja sama antar karyawan untuk cepat menemukan masalah mutu suatu
5. Mutu tidak boleh dinilai setelah menjadi barang jadi, tetapi harus sejak
6. Temukan masalah secara cepat lalu pecahkan secara cepat pula (identify
menemukan yang salah cepat perbaiki atau laporkan lebih dahulu untuk
yang terus-menerus.
penyuplai (penedialayanan).
Adapun menurut Hensler dan Brunell ada empat prinsip utama dalam
1. Kepuasan pelanggan.
19
FandyTjiptono dan Anastasia Diana, Op.Cit., 14-15
konsumen, hanya satu kunci utama yang paling penting yaitu kerjasama atara
daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam
perasaan.
4. Perbaikan berkesinambungan
20
Vincent Gaspersz, Manajemen Bisnis Total(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), 34.
sebagian besar untuk pelatihan dan konsultan sehingga dana harus selalu
pelatihan.
21
H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 197-198.
manajemen.
berkesinambungan.
organisasi.
Selain kelima tugas awal tersebut, masih terdapat tugas lain yang harus
1. Ciptakan tujuan yang mantap demi perbaikan produk dan jasa, dengan
tujuan menjadi lebih kompetetif dan tetap dalam bisnis serta memberikan
lapangan kerja.
5. Perbaiki sistem produksi dan jasa secara konstan dan terus menerus
8. Hilangkan rasa takut dalam bekerja sehingga setiap orang dapat bekerja
22
Engkoswara dan AanKomariah, Administrasi Pendidikan(Bandung: Alfabeta, 2011), 307.
upaya peningkatan kualitas menjadi 6 cara dalam manajemen mutu terpadu. Ke-
4. Terapkan konsepjust-in-time
karyawan mulai dari top pimpinan atau “Top Management” sampai dengan
terpadu harus dimegerti, dipahami dan diterapkan secara sinergis, efisien dan
23
SobarsaKosasih,Op.Cit., 81.
sebagai berikut:24
efektivitas produksi, secara serius hal ini harus dicermati dan ditangani
education).
24
Engkoswara dan Aan Komariah, Op.Cit., 309-340.
bahwa manajemen yang bermutu menganut konsep zero defect yaitu dengan
4. Cost of Quality; biaya mutu terdiri dari hal-hal yang berkaitan dengan
dan pemecahannya.
9. Zero Defect Day; suatu ide untuk menetapkan bahwa “setiap hari adalah
10. Goal Setting; berkaitan dengan Zero Defect Day, perlu kiranya
dan prestasi anggota. Karena pengakuan merupakan salah satu hal yang
13. Do it Over Again; program mutu senantiasa tidak pernah berakhir. Satu
pada kondisi saat ini. Prinsip dari sistem manajemen mutu terpadu adalah
terpadu harus dimengerti, dipahami dan diterapkan dengan efisien dam efektif
dan target produktivitas sesuai dengan kebijakan Top management, yang dapat
informasi.
oleh Goetsch dan Davis yaitu seperti Fokus pada Pelanggan, Obsesi terhadap
sebagai berikut:25
dan jasa.
25
M.NurNasution, Op.Cit, hal. 22
melebihi apa yang ditentukan mereka. Hal ini berarti bahwa semua
3. Pendekatan Ilmiah
baru pula. Oleh karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting
merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut
9. Kesatuan tujuan
usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan
kondisi kerja.
atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup pandangan dan
perbaikan atau sebuah perubahan untuk menunjang suatu lembaga itu agar
mendapat nilai plus dari konsumen. Dari kesepuluh nilai-nilai yang disebut di
pendidikan akan mendapat nilai lebih dari masyarakat karena produk yang dijual
utama dari manajemen mutu terpadu berdasar pada sebuah tinjauan dari
literatur:26
tanggungjawab individual.
5. Mutu harus meliputi hubungan di tempat kerja misal struktur pekerja dan
26
Tony Bushdan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan (Jogjakarta:
IRCiSoD, 2008), 193.
produk yang dihasilkan dapat memenuhi harapan pelanggan serta bebas dari
teknik dan peralatan mutu, dan kerja tim. Sejalan dengan ciri-ciri tersebut, David
yaitu:27
departemen.
sasaran finansial.
maupun ciri-ciri yang perlu diperhatikan dan dipahami agar dalam penerapan
manajemen mutu terpadu dapat berjalan dengan baik dan berjalan sesuai dengan
27
Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin, Manajemen Produksi Modern (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), 140-141.
apa yang direncanakan, yang pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang
Ishikawa (1992) yang dikutip oleh Chairany dan Lestari (2011:13), antara lain:
cacat.
28
Buddy Ibrahim, TQM Total Quality Management – Panduan Untuk Menghadapi Persaingan
Global(Jakarta: Djambatan, 2000),22.
perusahaan.
pelanggan.
akhirnya adalah untuk meningkatkan laba instansi yang terkait agar instansi
tersebut dapat terus berjalan dan tetap hidup dalam persaingan yang semakin
ketat saat sekarang ini. Manfaat dari manajemen mutu terpadu, yaitu: keluhan
daya yang dimiliki lebih optimal, aktivitas lebih efektif dan efisien, memperoleh
BAB III
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan
kesadaran dan kepribadian peserta didik di samping transfer ilmu dan keahlian.
Dengan proses semacam ini suatu bangsa atau negara dapat mewariskan nilai-
daya upaya untuk memajukan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek),
“didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, yang berarti “proses
1
AzyumardiAzra, Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2012), 4-5.
54
memimpin).3
Berpijak dari istilah di atas, pendidikan bisa diartikan sebagai usaha yang
kedewasaan. Atau dengan kata lain, pendidikan ialah “bimbingan yang diberikan
baik jasmani maupun rohani, agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakatnya.”
2
Aat Syafaat, dkk., Peranan Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2008).
3
ArmaiArief, Reformasi Pendidikan Islam (Ciputat: CRSD Press, 2007), cet. Ke-2, 15.
4
Rusmaini, Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2013), 2.
baik, melalui proses “belajar” dalam arti yang luas.Manusia dalam hal ini
(designer) tatanan dalam arti konsep dan aksi. Dan dalam waktu yang bersamaan
ada dua istilah yang dapat mengarahkan pada pemahaman hakikat pendidikan,
(mengajar orang dewasa). Perkataan untuk pedagogi yang juga berasal dari
bahasa Yunani kuno juga dapat dipahami dari kata “paid” yang bermakna anak,
dan “ogogos” yang berarti membina atau membimbing. Apa yang dipraktikkan
dalam pendidikan selama ini adalah konsep pedagogi, yang secara harfiah adalah
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan
mereka.7
tertentu, yaitu pendidikan yang berwarna Islam, pendidikan yang Islami, yaitu
dan ta’dib. Menurut pendapat Naquib Al-Attas yang dikutip oleh Ahmad Tafsir
7
RedjaMudyahardjo,PengantarPendidikan (Jakarta:RajaGrafindoPersada,2010),3-6.
8
AhmadTafsir,IlmuPendidikanPerspektifIslam(Bandung:RemajaRosdakarya,2005), 24.
istilah ta’dib adalah istilah yang paling tepat digunakan untuk menggambarkan
dalam istilah ini mencakup juga pendidikan untuk hewan. Istilah ta’dib
pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud
tersebut. Pendidikan menurut Islam adalah usaha agar orang mengenali dan
proses pentrasferan nilai yang dilakukan oleh pendidik, yang meliputi proses
perubahan sikap dan tingkah laku serta kognitif peserta didik baik secara
9
Ibid., 28-29.
dunia sesuai dengan perintah syari’at Islam. Kehidupan yang konsisten dengan
syari’at ini diharapkan akan memberi dampak yang sama dalam kehidupan di
akhirat, yaitu keselamatan dan kesejahteraan.11 Secara lebih rinci, Yusuf al-
individu dibentuk agar dapat mencapai derajat yang tinggi sehingga ia mampu
10
Rusmaini, Ilmu Pendidikan (Palembang: Grafika Telindo Press, 2011), 7-9.
11
Jalaludin, Teologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001), 99.
ukuran-ukuran Islam”.12
kehidupan manusia. Ini tentu saja merupakan proses jangka panjang melalui
Kinerja mutu tidak diukur berdasarkan output yang diproduksi oleh seorang
karyawan, tapi dimulai dari pebisnis atau produsen itu sendiri. Jika
berkualitas. Jadi ada dua hal penting, yaitu kualitas hasil dan kualitas
produk berkualitas agar konsumen merasa puas, tapi lebih dari itu mencakup
profit dan sekaligus falah (kesuksesan di dunia dan di akhirat)”. Dalam Islam,
12
AyzumardiAzra, Pendidikan Islam :Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III
(Jakarta: Kencana, 2012),6.
negara hanya dapat dicapai melalui peningkatan kinerja kualitas dari semua
dan “together we share our quality living” harus menjadi tujuan dari
meyakini bahwa Allah SWT adalah Sang Pencipta alam semesta beserta
Allah SWT di muka bumi yaitu mengelola berbagai urusan di dunia seefisien
mungkin sesuai kehendak, norma dan nilai-Nya. Allah SWT ingin melihat
yang akan diakhiri dengan sebuah kematian untuk menguji siapa yang terbaik
alam akhirat.
pada masalah yang besar, tapi juga masalah yang kecil seperti ketika
memakai pisau yang tajam agar tidak membuat hewan menderita. Tapi
dilakukan sesuai dengan risalah, Alquran dan Hadis. Pada hari akhir
Total Quality”(Musa dan Salleh, 1996) (lihat Gambar 1). Berdasarkan konsep
ini, ada delapan elemen yang mempengaruhi kualitas total dalam sebuah
konsumen, lingkungan, dan publik. Semua elemen ini harus memiliki satu
ALLAH SWT
DAN
KONSUMEN
KUALITAS
TOTAL
Sumber : Musa dan Salleh, “Quality Standard from the Islamic Perspective”,
1996
penyembelih, bukan berasal dari rekaman CD. Contoh lain, tanggung jawab
sekitarnya. Sebagai landasannya adalah firman Allah SWT dalam QS. al-
Qasas ayat 77: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
Ketika telah masuk waktu Dhuhur dan Ashar, perusahaan harus mengizinkan
yang kontinu atau tarbiyyah, diharapkan semua pegawai akan memiliki tujuan
yang sama yaitu bekerja dalam mencari ridha Allah SWT, sehingga terjalin
hubungan yang baik antara pihak manajemen dan karyawan, dan karenanya
hanya jika dikerjakan sesuai dengan syariah Islam. Setiap individu –pihak
oleh Sadeq (1996). Menurut konsep ini atribut manajemen mutu dibagi dalam
dua kategori, yaitu atribut yang dipersyaratkan untuk mengelola kualitas dan
oleh ras, bahasa, warna kulit dan dapat direfleksikan dalam mengelola
kewajiban
Organisasi
Manajemen
Kualitas
pegawai dan siswa untuk mencapai tujuan sekolah telah direncanakan dan
berorientasi kepada mutu pembelajaran dan kepuasan kerja pada diri staf, guru
bimbingan yang terencana, terarah dan terpadu dalam membina potensi peserta
segala potensi peserta didik dikembangkan agar memiliki sumber daya manusia
bahwa hubungan sekolah dan masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu:
masyarakat lingkungannya.13
menuntut proses komitmen bersama terhadap mutu pendidikan. Salah satu upaya
semua perosnil yang terlibat dalam kegiatan pendidikan untuk berpartisipasi aktif
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Kepala sekolah yang berhasil apabila
unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang
kepala sekolah atau manajer sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana
13
Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran (Jakarta: Quantum Teaching Ciputat Press, 2005),
5.
14
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tujuan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta:
PT. Raja GrafindoPerasada, 2003), 8.
15
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 213.
pendidikan Islam.
Empat belas poin yang dimaksud oleh Deming yaitu: 1) ciptakan usaha
pada inspeksi massa untuk mencapai mutu; 4) akhiri praktik mengharagai bisnis
dan target, serta tingkatkan produktivitas; 11) hapuskan kuota kerja yang
tempatkan setiap orang dalam tim kerja agar dapat melakukan transformasi.16
capaian baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa diadopsi oleh
oleh sivitas sekolah tidak harus dihargai dengan uang, tetapi bisa berupa
16
Salusu, Pengembangan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit
(Jakarta: Grasindo, 2005), 100.
organisasi dibuat sekondusif mungkin sehingga tidak ada sivitas sekolah yang
bagian yang ada di sekolah serta tempatkan orang yang tepat pada posis yang
tepat.
Management (SQM). SQM adalah proses tiga bagianyang didasarkan staf pada
kepala sekolah, manajer menengah diperankan oleh wali-wali kelas serta para
guru yang berperan sebagai tanggung jawab kontrol mutu. Kepala sekolah harus
mampu menyusun visi-misi sekolah yang sesuai dengan sumber daya yang ada.
Para wali kelas melibatkan diri dalam operasional pelaksanaan pendidikan dan
Dalam lembaga pendidikan Islam, konsep Juran ini juga bisa diterapkan.
Kepala sekolah selaku top manajer menyusun visi, wali kelas melaksanakan
pembelajaran yang produktif dan konstruktif serta guru bertanggung jawab penuh
17
Ibid., 109.
baru pada berbagai aspek kehidupan, yang membawa konsekuensi bahwa setiap
negara dituntut untuk berperan dalam kompetisi global. Harapan tersebut akan
terwujud apabila didukung dengan baik oleh sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas.
mempengaruhi pendidikan saat ini. Disisi lain pada saat yang sama faktor
terjadi di dalam kelas di laksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru.
tidak merata sesuai dengan latar belakang pendidikan guru serta motivasi dan
matang, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf
akan dapat menghasilkan kualitas lulusan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
barang bagi sebagian masyarakat kita. Dalam hal ini bisa dibilang bahwa
Pendidikan yang berkualitas diyakini bahwa sebagai cara yang tepat untuk
belum mampu menuju pada peningkatan kualitas, sebaliknya masih berkutat pada
kuantitas semata. Meskipun demikian, peningkatan sarana dan prasana juga belum
juga masih menjadi permasalahan yang cukup pelik. Semua permasalahan yang
disebutkan tak kurang dan tak lebih merupakan masalah yang diakibatkan
18
WinaSanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2007), 5.
jadwal pelajaran dan mengajar guru saja. Namun hakikatnya kurikulum adalah
mengatur dan bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada dalam lembaga
dll.19
hanya yang ada dalam mata pelajaran saja, tetapi mencakup hal lain di luar mata
pelajaran sejauh masih menjadi tanggung jawab sekolah untuk di berikan kepada
peserta didik, seperti kerja keras, disiplin, kebiasaan belajar yang baik, dan jujur
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
dalam pola pendidikan. Dan kesalahan pada pola pendidikan akan berimbas pada
Indonesia akan memaksa bangsa ini untuk mengerahkan tenaga asing yang lebih
profesional untuk mengelola sumber daya alam yang ada di Indonesia. Dalam hal
ini yang harus dibenahi baik pemerintah pusat ataupun lembaga pendidikan adalah
19
Hari Suderajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Bandung: Cipta Cekas Grafika,
2005), 81.
20
E. Mulya, Kurokulum Tingkat Satuan Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdaka, 2007), 224.
21
UU Guru Dan Dosen & UU Sisdiknas, (Asa Mandiri, 2007), 52.
upaya membenahi manajemen mutu pendidikan yang lebih baik, agar suatu
Manajemen Mutu di Indonesia masih sangat jauh dari kata mapan, ini
yang bersumber dari sekolah bermutu atau sekolah yang efektif. Syaifuddin
profesional. Ketiga, perubahan budaya sekolah (visis, misi, tujuan, dan nilai).
Mutu Terpadu (MMT). TQM tidak hanya mengatasi problem pendidikan, tetapi
mengurangi pelajar yang drop out, atau tidak naik kelas, dan tidak lulus.
22
Umi Hanik, Implementasi Total Quality Management (TQM) dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan (Semarang: Rasail, 2011), 47.
atau Manajemen Mutu Terpadu (MMT) dalam bidang pendidikan, berbagai upaya
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.
23
Ibid., 50.
kebutuhan dan tantangan yang dihadapi daerah. Keragaman potensi sumber daya
Keberadaan satuan pendidikan baik secata jenjang dan jenis yang tersebar di
masyarakat, layanan proses pendidikan, sarana dan prasarana, tenaga pendidik dan
Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri seta instansi terkait lainnya.
Pada level Perintah Daerah Provinsi dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi,
LPMP dan kantor Wilayah Departemen Agama, sedangkan pada level pemerintah
mutu di satuan pendidikan, satuan pendidikan akan disiapkan dan dibimbing oleh
jenjang pendidikan dasar dan menengah, perlu dikembangkan suatu sistem dan
atas Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dasar dan Menengah, pada bab I tentang “Ketentuan Umum” yang terlampir pada
pasal 1 dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: Pertama, Mutu
24
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan, Departemen Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan 2016, 3-4.
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur
yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala
kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah yang saling
kebijakan dan proses yang terkait untuk melakukan penjaminan mutu pendidikan
selanjutnya disingkat SPME Dikdasmen, adalah suatu kesatuan unsur yang terdiri
atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait untuk melakukan fasilitasi dan
dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memuat data satuan
pendidikan yang datanya bersumber dari satuan pendidikan yang terus menerus
Republik Indonesia.25
mengarah pencapaian pada mutu. Di dalam fungsi dan tujuannya pada pasal 2
Dasar dan Menengah bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar pada satuan
25
Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2006,http://pmp.dikdasmen.kemendikbud.go.id. Minggu, 30 Juni 2019.
26
Ibid.,
PENDIDIKAN ISLAM
bersifat kuantitatif, misalnya hanya dari jumlah lokal dan gedung sekolah atau
berkualitas agar konsumen merasa puas, tapi lebih dari itu mencakup
profit dan sekaligus falah (kesuksesan di dunia dan di akhirat)”. Dalam Islam,
negara hanya dapat dicapai melalui peningkatan kinerja kualitas dari semua
dan “together we share our quality living” harus menjadi tujuan dari
80
perpaduan semua fungsi manajemen, semua bagian dari suatu perusahaan dan
dan lingkungannya.3
agar produknya sesuai dengan standar kualitas dari masyarakat yang dilayani
1
Nasution, M. Nur, Manajemen Mutu Terpadu (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), 22.
2
Suharyanto, Hadriyanus dan Agus HeruantoHadna, Manajemen Sumber Daya
Manusia(Yogyakarta: Media Wacana, 2005), 7.
3
Tjiotono, Fandy dan Anastasia Diana, Total Quality Management(Yogyakarta: Andi, 2003),4.
pelaksanaan teknis dengan metode kerja/cara kerja efektif dan efisien, untuk
masyarakat.4
garis besar dapat diartikan sebagai strategi dan filosofi manajemen yang
4
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber daya manusia untuk bisnis yang kompetitif. Cetakan
keempat, (Yogjakarta, Gajah Mada University Press: 2005), 47.
5
Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan(Jogjakarta:
IRCiSoD, 2008), 195
penyuplai (penedialayanan).
bimbingan yang terencana, terarah dan terpadu dalam membina potensi peserta
segala potensi peserta didik dikembangkan agar memiliki sumber daya manusia
bahwa hubungan sekolah dan masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu:
6
Syafaruddin, dkk, Manajemen Pembelajaran (Jakarta: Quantum Teaching Ciputat Press, 2005), 5.
menuntut proses komitmen bersama terhadap mutu pendidikan. Salah satu upaya
semua perosnil yang terlibat dalam kegiatan pendidikan untuk berpartisipasi aktif
dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Kepala sekolah yang berhasil apabila
unik, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang
kepala sekolah atau manajer sekolah pada hakikatnya adalah seorang perencana
pendidikan Islam.
Empat belas poin yang dimaksud oleh Deming yaitu: 1) ciptakan usaha
7
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tujuan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta:
PT. Raja GrafindoPerasada, 2003), 8.
8
B. Suryosubroto, Manajemen Pendidikan di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), 213.
pada inspeksi massa untuk mencapai mutu; 4) akhiri praktik mengharagai bisnis
dan target, serta tingkatkan produktivitas; 11) hapuskan kuota kerja yang
tempatkan setiap orang dalam tim kerja agar dapat melakukan transformasi.9
capaian baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bisa diadopsi oleh
oleh sivitas sekolah tidak harus dihargai dengan uang, tetapi bisa berupa
organisasi dibuat sekondusif mungkin sehingga tidak ada sivitas sekolah yang
bagian yang ada di sekolah serta tempatkan orang yang tepat pada posis yang
tepat.
9
Salusu, Pengembangan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit
(Jakarta: Grasindo, 2005), 100.
Management (SQM). SQM adalah proses tiga bagianyang didasarkan staf pada
kepala sekolah, manajer menengah diperankan oleh wali-wali kelas serta para
guru yang berperan sebagai tanggung jawab kontrol mutu. Kepala sekolah harus
mampu menyusun visi-misi sekolah yang sesuai dengan sumber daya yang ada.
Para wali kelas melibatkan diri dalam operasional pelaksanaan pendidikan dan
Dalam lembaga pendidikan Islam, konsep Juran ini juga bisa diterapkan.
Kepala sekolah selaku top manajer menyusun visi, wali kelas melaksanakan
pembelajaran yang produktif dan konstruktif serta guru bertanggung jawab penuh
1. Kepemimpinan.
3. Iklim organisasi.
10
Ibid., 109.
11
Ibid.,
7. Pendidikan danlatihan.
mewujudkan hal tersebut maka kepala sekolah yang efektif adalah kepala
telah ditetapkan.
manajemen dalam TQM harus diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu
kepuasan pelanggan, apa yang dilakukan manajemen tidak ada gunanya bila
/manajemen dalam TQM harus diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu
kepuasan pelanggan, apa yang dilakukan manajemen tidak ada gunanya bila
sebuah lembaga pendidikan sebagai modal utama dalam meraih mutu dan
kesinambungan.
produktifitas suatu tim dan ini merupakan kunci keberhasilan tim, yaitu sebagai
berikut:
b. Tim Kerja
Penghargaan.
2. Keterlibatan Stakeholders
utama adalah pelajar yang secara langsung menerima jasa, pelanggan kedua
yaitu orang tua atau sponsor pelajar yang memiliki kepentingan langsung
secara individu maupun institusi dan pelanggan ketiga yaitu pihak yang
masyarakat secara keseluruhan.Guru, staf dan setiap orang yang bekerja dalam
sebuah institusi sekolah manjadi sebuah tim yang ikhlas, tanpa konflik, dan
seluruh pelanggan.
a. KeterlibatanSiswa
sekolah akhir-akhir ini, tetapi belum maksimal siswa yang terlibat dan
memiliki rasa cinta terhadap sekolah dan pada gilirannya secara signifikan
merasa tidak nyaman dan tidak dilibatkan dalam desain pembelajaran dan
pembuatan peraturan.
Bahwa orientasi negatif bisa muncul jika kebijakan, tujuan dan norma
otonomi dan kontrol dari siswa sendiri. Jika siswa merasa tidak berseberangan
perilaku positif terhadap sekolah secara umum dan terhadap prestasi akademis
secara khusus.
b. Keterlibatan OrangTua
hal yang penting dilakukan oleh institusi pendidikan dan inilah salah satu
Peran orang tua dalam pembentukan motivasi dan penguasaan diri anak
sejak dini merupakan modal besar bagi kesuksesan anak di sekolah. Peran
orang tua terdiri dari: orang tua dapat mendukung perkembangan intelektual
anak dan kesuksesan akademik anak dengan memberi mereka kesempatan dan
akses ke sumber- sumber pendidikan seperti jenis sekolah yang dimasuki anak
aktivitas pendidikan mereka. Orang tua juga mengajarkan anak norma dalam
berhubungan dengan orang dewasa dan teman sebaya yang relevan dengan
suasanakelas.
Cara alternatif untuk mengakrabkan antara sekolah dan orang tua yaitu:
1.Kirimkan ucapan selamat bergabung dengan sekolah dan BP2, bagi orangtua
siswa baru, setelah perlu dilakukan perkenalan dan orientasi singkat agar
2.Rapat tertentu, sebaiknya dilakukan pada level kelas, sehingga diantara rapat
4.Bagikan daftar personal sekolah secara lengkap, termasuk alamat dan tugas-
kalauanaknya bermasalah.
membantu pada kegiatan tersebut.Libatkan guru, staf dan wakil BP3 dalam
dapat dibantu oleh orang tua sebagai relewan.Upayakan tugas tersebut tidak
8.Bantu guru untuk menyusun program relawan yang terkait dengan tugasnya
11. Berikan penghargaan bagi orang tua yang telah melaksanakan tugas
sebagairelawan.
slogan, dan berbagai perilaku yang telah lama terbentuk di sekolah dan
pembelajaran harus pula ditetapkan, dalam arti bahwa pihak manajemen perlu
14
Nana Syaodih S, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah (Bandung: Refika Aditama,
2008), 8.
15
Edward Sallis, Total Quality of Management in Education (Yogyakarta: IrciSOd), 8.
perubahan sifat dan pola tuntutan serta kebutuhan pelanggan. Apalagi mengingat
sekolah, guru dan staff dipandang sebagai pelanggan internal, sedangkan siswa
dan orang tua siswa sebagai pelanggan eksternal yang harus dapat terpuaskan
Kepala sekolah harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas,
mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi,
tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layanan yang optimal, dan
2. Siswa.
3. Guru.
16
ibid., 11.
profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, MGMP, loka karya serta
4. Kurikulum.
5. Jaringan Kerjasama.
17
Sudirman Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 56.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kesimpulan diantaranya :
saat ini.
kerja dan disiplin pegawai negeri sipil di negara kita ini sangat
98
eksis, memiliki brand image yang semakin tinggi dan pada akhirnya
B. SARAN
sebagai berikut:
mendatang.
Buku :
Danim, Sudarwan. 2007. Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Darodjat, Zakiah dkk. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Alfabeta.
Pustaka Utama.
AlfaBeta.
Ihsan, Hamdani dan Fuada Ihsan. 1998. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung:
Pustaka Setia.
Wacana Media.
Alfabeta.
Bandung: Tarsita.
Yogyakarta: Andi.
Nasional.
Internet :
Juni 2019.
2019.
http://eprints.uinsby.ac.id/222/1/Buku%201_38.pdf.