Anda di halaman 1dari 19

E.

Konsep Dewatering Meminimalisasi Kenaikan Air Tanah


Untuk melaksanakan pekerjaan basemen sebanyak lima lantai, maka pengerjaan
penggalian tidak dapat dihindarkan. Apabila pemasangan air permukaan air tanah
lebih tinggi dari rencana lantai basement, maka pemompaan harus dilakukan sebagai
upaya pengeringan lahan agar memungkinkan pelaksanaan konstruksi. Terlebih di
lokasi proyek, terdapat Kali Krukut yang mengalir di sepanjang sisi bangunan yang
sedang dilaksanakan. Oleh karena itu, sebelum galian tanah untuk basement dimulai
tim Proyek PT. PP (Persero), Tbk sudah mempersiapkan konsep pekerjaan
pengeringan agar air tanah yang ada tidak mengganggu proses pelaksanaan basement.
Alhasil, dengan menerapkan metode dewatering, pekerjaan galian dapat dilaksanakan
optimal. Selain itu, pekerjaan basement lima lantai di proyek Izzara Apartemen bisa
dikatakan pioneer bagi PT. PP (Persero), Tbk, karena selama ini belum pernah
melaksanakan pekerjaan lantai basement lebih dari empat lantai. Meskipun terdapat
kendala dan perpanjangan waktu pelaksanaan, namun bukan berasal dari kinerja PT.
PP (Persero), Tbk. Kendala disebabkan oleh faktor non teknis, dimana pada saat
pekerjaan galian basement ada beberapa item pekerjaan yang belum diselesaikan oleh
kontraktor lain.

Gambar: Proses Penggalian


Dewatering merupakan suatu pekerjaan yang diperlukan untuk mengeringkan
lahan galian di bawah muka air tanah dan untuk mengatasi gaya uplift selama masa
konstruksi basement. Pekerjaan dewatering oleh PT. PP (Persero), Tbk. Mutlak
diperlukan sampai bangunan selesai atau berat konstruksi bangunan dapat
mengimbangi gaya uplift. Selain itu metode dewatering juga berfungsi untuk
menanggulangi bila terjadi genangan pada konstruksi basement atau pondasi, baik
akibat air hujan ataupun rembesan air tanah.
Untuk memaksimalkan pekerjaan galian dan meminimalisi sekecil mungkin
kemungkinan naiknya air tanah, rembesan air maupun akibat air hujan, maka PT. PP
(Persero), Tbk. menyiapkan 10 titik dewatering di proyek Izzara Apartement yang
siap mendukung pekerjaan galian. 10 buah titik dewatering (6 buah piezometer, 3
buah recharging, 4 buah pompa permukaan) berkapasitas pompa 400 lt/menit (5PK)
dioperasikan oleh PT. PP (Persero), Tbk. selama 24 jam dan selama pekerjaan
basement rampung dikerjakan.

Gambar: Penempatan Titik Dewatering


Gambar: Gambaran Pekerjaan Dewatering

F. Konsep Perencanaan Pekerjaan Mass Concrete


Secara teori, metode mass concrete adalah segala volume beton dengan dimensi
yang cukup besar, sehingga perlu pengendalian thermal terhadap panas yang
ditimbulkan oleh proses hydrasi semen.
Kebutuhan volume beton yang besar (150.000 m3) terhadap pekerjaan cor beton
yang dilakukan PT. PP (Persero), Tbk. di proyek Izzara Apartemen, maka sistem
kerjanya dilakukan bersambung tanpa henti. Sistem ini sebagai upaya untuk
menghindari keretakan beton.
Sebelum pekerjaan pengecoran beton sengan volume besar ini dimulai, terlebih
ahulu PT. PP (Persero), Tbk. sebagai mungkin terkait alur cor beton, sirkulasi truck
mixer pengangkut beton, tenaga kerja serta kepastian akan terpenuhinya volume
material beton yang dibutuhkan dalam pengecoran mass concrete dalam waktu yang
telah ditetapkan.
Dari segi lingkungan PT. PP (Persero), Tbk. juga menyiapkan sebaik mungkin
fasilitas pendukung kegiatan, misalnya penerangan, perlindungan dari cuaca ekstrim
seperti hujan dan panas terik matahari serta jalan akses ke proyek dapat digunakan
oleh kendaraan pengangkut beton pada waktu pengecoran beton yang sudah
dijadwalkan.
Gambar: Pembagian Zona Pekerjaan Mass Concrete

Gambar: Denaah Rencana Pelaksanaan Mass Concrete


Gambar: Kriteria Penerimaan Beton

Gambar: Potongan Raft Pondasi dan Kawat Harmonika


Gambar: Tenda Terpal Lokasi Mass Concrete

Dasar teori Mass Concrete yang digunakan PT. PP (Persero), Tbk. di proyek
Izzara Apartemen meliputi, persiapan mass concrete, kriteria penerimaan beton on
site, kontrol kualitas beton. Berdasarkan ACI 2007 : mass concrete adalah segala
volume beton dengan dimensi yang cukup besar sehingga perlu pengendalian thermal
terhadap panas yang ditimbulkan oleh proses hydrasi semen. Mutu ; fc 30, fly ash
Max ; 15 % slump ; ;12 ± 2 cm. Suhu Beton Segar 32° C. Rencana volume beton
Tower 2 = 5.860 m2.
Bagian beton di permukaan yang mendingin lebih cepat oleh pelepasan panas di
udara mengalami kontraksi dan menjadi kekangan terhadap pengembangan volume
beton bagian dalam yang panas.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat pelaksanaan mass
concrete di proyek Izzara Apartemen adalah supply / pemasukan beton yang
continue, kecepatan pengecoran yang memadai, jenis dan kapasitas peralatan yang
memadai, kecukupan tenaga kerja pengecoran, urutan pengecoran yang tepat
sehingga terhindar dari cold joint desain mix beton yang sesuai, perlu penambahan
admixture untuk mengendalikan setting time dan workability, jadwal dan hari
pengecoran dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas dan lamanya pengecoran,
pengendalian thermal dengan pemasangan thermalcouple wire untuk monitoring
temperature beton.

G. Pekerjaan Struktur
Untuk mutu beton, PT. PP (Persero), Tbk mengacu kepada pengukuran suhu
beton segar, pengukuran slump beton dan pengambilan benda uji. Pengambilan benda
uji dilakukan setiap 100 m3 untuk 17 truk mixer yang diambil 1 set (5 benda uji).
Dimana dua benda uji untuk umur 7 hari, dua benda uji untuk umur 28 hari untuk
umur 28 hari dan satu benda uji cadangan.

Gambar: Proses Mass Concrete


Sedangkan Mutu Besi harus mengacu kepada faktor; pemotongan panjang dan
jumlah sample benda uji sesuai dengan spesifikasi pengujian, pemberian tanda tiap 5
cm pada sample (sebagai pembanding perubahan panjang setelah uji kuat tarik),
pengambilan dan pengujian sample setiap 25 ton untuk nomor leburan, satu ukuran
dan satu kelas baja yang sama (2 sample uji tarik dan 2 sample untuk uji tekuk).
Selanjutnya bila hasil pengujian sebelumnya baik, maka akan diambil setiap 100
ton untuk 1 kali pengujian dengan jumlah sample yang sama. Lalu penempatan
sample pada alat uji kuat Tarik dan mulai pengujian, pembaca gerak jarum hingga
tulangan putus dan hasil uji laboratorium ini akan dibandingkan dengan SNI untuk
besi tulangan beton sebagai kriteria penerimaan kualitas material.

H. Zooning Pekerjaan Struktur


Zooning struktur yang tepat di proyek ini ternyata mampu membantu kelancaran
pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting, besi
tulangan, dan beton ready mix.
Untuk zooning pekerjaan sntruktur B5-B1 terdapat delapan (8) zooning, zooning
pekerjaan strukur ground floor dua belas (12) zooning, zooning pekerjaan struktur
lantai 1 dan lantai 2 ada tujuh (7) zooning, dan enam (6) zooning pekerjaan struktur
lantai tipikal.
Gambar: Zooning Pekerjaan Struktur

1. Urutan Pekerjaan Struktur


Urutan pekerjaan struktur di mulai dari H1 hingga H7. Dimana pada H1
setelah pengecoran lantai dilakukan lalu meletakan panel bekisting disisi kolom
yang akan dipasang beri jarak untuk akses pekerjaan besi. Lalu dipasang precast
pembesian kolom dengan bantuan tower crane (TC). Pasang seling untuk
menjaga posisi pembesian agar tidak roboh.
Gambar: Pekerjaan Cor Lantai

Lalu pada H2 hingga H6 mulai memasang perancah dan boderman balok,


pembesian balok, tambering balok, bekisting plat lantai, pembesian plat lantai,
pengecoran nalok dan plat lantai. Setelah seluruhnya terpasang dilakukan check
list sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan. Pada H7 baru dilaksanakan
pengecoran balok dan plat lantai.

2. Pencegahan Kegagalan Struktur


Kegagalan bangunan dan kegagalan konstruksi dapat disebabkan oleh faktor
teknis maupun faktor non teknis. Faktor teknis terjadi karena adanya
penyimpangan
proses pelaksanaan
yang tidak memenuhi
spesifikasi teknis yang
disepakati dalam kontrak,
sedangkan faktor non tekins
lebih disababkan
karena proses pra
kontrak (bidding)
maupun tidak
kompetennya badan usaha, tenaga kerja tidak professionalnya tata kelola
manajerial antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi serta
lemahnya pengawasan/supervisi.

Gambar: Pencegahan
Kegagalan Struktur
Mengantisipasi dalam mencegah kegagalan struktur dikemudian hari,
terutama setelah bangunan diserahterimakan kepada owner. Untuk kolom,
diantaranya mengecek kerapatan dan kerataan antar panel pada sudut, dudukan
bekisting ditutup adukan mortar dan jarak antar sabuk kolom diperpendek. Lalu
untuk balok dan plat, diberi perkuatan dengan formite dasri besi ulir diameter 16
mm untuk balok h = 70 cm sejarak 60 cm dan mengecek jarak pembesian sesuai
shop drawing.

Aplikasi Smartdeck Solusi Percepatan Pelaksanaan


Penggunaan plat lantai komposit baja dan beton metode (smartdeck) di proyek
ini menjadi alternatif pilihan tepat oleh PT. PP (Persero), Tbk untuk mendapatkan
hasil pekerjaan terbaik. Sistemnya, yaitu besi hasil pekerjaan terbaik. Sistemnya,
yaitu besi tulangan bagian bawah dihilangkan dan tugasnya digantikan oleh plat
bondek, dengan metode ini ada penghematan pekerjaan pembesian sekaligus
bekisting lantai.
Gambar: Pengaplikasian Smartdeck

Selain dari segi waktu juga jauh leih cepat pengerjaannya dibandingkan
dengan sistem konvensional menggunakan triplek sebagai bekisting/struktur plat
lantai, metode bondek juga sebagai upaya merealisasikan konsep green
material/material dan bahan yang berwawasan lingkungan serta mengurangi
ketergantungan bahan kayu.
Gambar: Pengaplikasian Smartdeck
1. Pekerjaan Arsitektur
Secara umum, pekerjaan arsitektur yang dilaksanakan PT. PP (Persero), Tbk
di proyek Izzara Apartemen meliputi berbagai jenis pekerjaan, yaitu: brick wall,
painting, celling, reiling, aluminium lourve dan pemasangan canopy pasade
bangunan. Setiap item finishing bangunan, bahan dan material yang digunakan
adalah pilihan terbaik yang sesuai dengan konsep bangunan modern.
Gambar: Pelaksanaan Arsitektur

2. Pekerjaan Plumbing
Terdapat tiga bagian hold, yiatu Hold 1, Hold 2, dan Hold 3. Pekerjaan untuk
ketiga hold tersebut harus dilaksanakan sesuai shop drawing yang dikeluarkan
oleh konsultan mekanikal elektrikal. Bahkan, PT. PP (Persero), membuat
kebijakan di proyek, bahwa seluruh Shop Drawing yang beredar diproyek harus
memiliki status pengendalian (stempel) yang dikendalikan oleh seseorang
pengendali dokumen.
Sehingga, target mutu pekerjaan plumbing dapat tercapai, yaitu: pipa bersih,
klem terpasang seragam dan rapih, tidak bocor pada floor drain, sambungan
rapih dan tidak bocor, penggantung terpasang kuat, terpasang pada tiap belokan
pipa.
Gambar: Pelaksanaan Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai