tanaman bentik dan hewan tidak bertulang sensitif terhadap perubahan pH. Nilai ratarata
belakang dapat mengakibatkan angka pH yang diperoleh stasiun 1 sebesar
kematian yang tinggi. Sedangkan pengaruh
yang berbahaya pada ikan, zooplankton, 7.83 dan stasiun 2 sebesar 8.41.
dan makhluk hidup lainnya pada prinsipnya Nilai pH di stasiun 1 dan 2 masih
adalah penyumbatan insang oleh partikel. sesuai dengan standar baku mutu
Nilai rata-rata TSS yang diperoleh di stasiun menurut KepMen LH No. 51 Tahun
2 lebih tinggi yakni sebesar 0.72 mg/l 2004 yakni 6.5 – 8.5.
dibandingkan stasiun 1 sebesar 0.02 mg/l.
Namun konsentrasi TSS di stasiun1 dan 2 c. Oksigen Terlarut (DO)
berada dibawah standar baku mutu biota
laut menurut KepMen LH No. 51 Tahun
Oksigen terlarut merupakan faktor
2004 yakni 5 – 25 mg/l. Nilai TSS yang
pembatas bagi kehidupan organisme
tinggi di stasiun 2 diduga berasal dari
karena dapat menimbulkan efek
limbah yang berasal dari limpasan limbah
langsung yang berakibat pada
industri perikanan dan pemukiman
kematian organisme dan efek tidak
penduduk.
langsung meningkatkan toksisitas
bahan pencemar yang pada akhirnya
dapat membahayakan organisme itu
Parameter Kimia Perairan sendiri. Sebagaimana pernyataan [8]
bahwa kandungan DO sangat
a. Salinitas berhubungan dengan tingkat
pencemaran, jenis limbah dan
Salinitas air laut dapat mempengaruhi tingkat banyaknya bahan organik di suatu
kejenuhan oksigen terlarut perairan tersebut, perairan. Selain itu, kemampuan air
dimana semakin tinggi salinitas kapasitas untuk membersihkan pencemaran
kejenuhan oksigen di air semakin menurun secara alamiah tergantung pada kadar
[6]. Salinitas yang terukur di stasiun 1 lebih DO dan banyaknya organisme
rendah yakni sebesar 24.0 o/oo dibandingkan pengurai. Berdasarkan hasil
stasiun 2 yakni sebesar 28.1 o/oo. Rendahnya pengukuran DO, diketahui bahwa rata-
salinitas di stasiun 1 kemungkinan disebabkan rata di stasiun 1 lebih rendah yakni
mendapat pengaruh langsung dari sungai. sebesar 0.12 mg/l dibandingkan
Sebagaimana pernyataan [7] bahwa salinitas stasiun 2 sebesar 1.60 mg/l. Nilai DO di
air laut dapat berbeda secara geografis salah Stasiun 1 dan 2 termasuk berada
satunya disebabkan oleh banyaknya air dibawah standar baku mutu menurut
sungai yang masuk ke laut. Stasiun 1 dan 2 KepMen LH No. 51 Tahun 2004, yakni
termasuk berada dibawah standar baku mutu > 3 mg/l. Apabila dilihat dari tingkat
apabila dibandingkan dengan baku mutu pencemaran berdasarkan DO maka
salinitas berdasarkan KepMen LH No. 51 stasiun 1 dan 2 termasuk kategori
Tahun 2004 bahwa salinitas untuk biota laut tercemar berat. Sebagaimana menurut
adalah 33 - 34 o/oo. [9] bahwa kandungan DO < 4,5 mg/l
termasuk kategori tercemar berat.
Rendahnya kadar oksigen dapat
b. pH berpengaruh terhadap fungsi biologis
dan lambatnya pertumbuhan, bahkan
Kondisi perairan yang bersifat sangat asam dapat mengakibatkan kematian.
atau basa akan membahayakan kelangsungan Fungsi oksigen selain untuk
hidup organisme, karena akan pernapasan organisme juga untuk
mengakibatkan terjadinya gangguan mengoksidasi bahan organik yang ada
metabolisme dan respirasi. Batas toleransi di dasar sedimen perairan.
organisme terhadap pH bervariasi dan pada
umumnya sebagian besar organisme akuatik
d. Nitrat SIMPULAN