Anda di halaman 1dari 7

AQUASAINS

(Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)

KAJIAN KUALITAS PERAIRAN BERDASARKAN PARAMETER FISIKA


DAN KIMIA DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI

SULAWESI TENGGARA physical and chemical parameters by


Decree of the state Minister for
Ira1 Environment No 51 of 2004 already
exceeded the water quality standard,
especially for temperature, salinity,
dissolved oxygen and phosphate

Keywords water quality, physics,


chemistry, ports, fisheries, kendari

Ringkasan Ocean Fishing Port (PPS) Received: 13 Nopember 2013


Kendari is one of the largest fishing Accepted: 10 Januari 2014
port in Sulawesi. The number of ships
that docked in PPS Kendari also makes
a lot of garbage and oil spills - used oil
that went into the ocean waters. PENDAHULUAN
Effluent - discharge resulted in a
change in water quality . This study Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki sekitar
aims to determine the condition of 75,08% luas wilayah berupa perairan dan
Water Quality based of Physics and sekitar 24,93% berupa daratan. Hal ini
Chemical Parameters in PPS Kendari. menjadi potensi yang sangat bagus untuk
This research is expected to be useful pengembangan usaha perikanan. Perikanan
for the management of coastal areas, merupakan salah satu komoditi yang
especially ocean fishing port. The potensial untuk diusahakan karena ikan
determination of the research station merupakan komoditi yang dapat dipanen
is based on aspects influence sepanjang tahun dan merupakan komoditi
representation of industrial activity yang sangat dibutuhkan oleh manusia baik
and PPS that is, Station 1 is located at yang dikonsumsi langsung maupun yang
the pier PPS which serve as a berthing melalui proses lebih lanjut.
vessel and place demolition catches.
Kegiatan pemanfaatan sumberdaya
Station 2, located at the mouth of the
perikanan memerlukan adanya fasilitas
sewage plant (WWTP) PPS Kendari.
pendaratan ikan atau pelabuhan yang
Environmental parameters measured
khusus melayani aktifitas industri dan
include temperature, suspended
perdagangan ikan. Umumnya yang dilayani
solids, pH , salinity, dissolved oxygen,
adalah kegiatan perikanan tangkap di laut.
nitrates , phosphates. The results
Dalam hal ini maka pelabuhan yang khusus
showed that the water quality
melayani kegiatan perikanan merupakan
conditions PPS Kendari terms of
fasilitas pendaratan yang menjadi pangkalan
1 )Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan bagi kapal-kapal perikanan dan menjadi
Universitas Halu Oleo Jl.HAE Mokodompit
terminal yang menghubungkan kegiatan
Kampus Bumi Tridharma Anduonohu Kendari
93232 phone/Fax:+62401 393782 E-mail: perikanan di darat dan di laut [1]. Jadi dapat
irafpikunhalu@gmail.com
120 Ira1
dikatakan bahwa pelabuhan perikanan Laboratorium Fakultas Perikanan dan Ilmu
merupakan pusat pengembangan ekonomi Kelautan Universitas Halu Oleo, Kendari,
perikanan ditinjau dari aspek produksi, Sulawesi Tenggara.
pengolahan, dan pemasaran, baik berskala
lokal, nasional maupun internasional.
Alat dan Bahan Penelitian
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari
merupakan salah satu pelabuhan perikanan
terbesar yang ada di Sulawesi dengan luas Berdasarkan parameter-parameter
sekitar 40,55 ha. Letak PPS Kendari dalam yang diukur, maka alat dan bahan
teluk Kendari (Sulawesi Tenggara) sehingga yang digunakan dalam penelitian
sangat aman dari gangguan angin maupun adalah termometer untuk mengukur
ombak. PPS Kendari dikenal juga sebagai suhu, metode gravimetri untuk
pelabuhan perikanan tipe A atau kelas I, mengukur TSS, handrefractometer
dimana dirancang terutama untuk melayani untuk mengukur salinitas, pH meter
kapal perikanan berukuran > 60 GT dan dapat untuk mengukur pH air, Do meter
menampung 100 buah kapal atau 6000 GT untuk mengukur oksigen terlarut,
sekaligus. Selain itu, dapat pula melayani spektrofotometer untuk mengukur
kapal ikan yang beroperasi di perairan lepas nitrat dan fosfat.
pantai, ZEE dan perairan internasional.
Jumlah ikan yang didaratkan sekitar 40.000
Metode Pengambilan sampel
ton/ tahun dan juga memberikan pelayanan
untuk ekspor.
Penentuan stasiun penelitian
Banyaknya kapal-kapal yang berlabuh di PPS berdasarkan aspek keterwakilan
Kendari ini membuat banyak pula buangan pengaruh akibat aktivitas industri
sampah dan tumpahan minyak - minyak dan PPS yaitu:
bekas yang masuk ke perairan laut. Buangan-
buangan tersebut mengakibatkan terjadinya – Stasiun 1, berada di dermaga PPS
perubahan kualitas perairan. Kualitas air dimana dijadikan sebagai tempat
dapat diketahui dengan melakukan pengujian berlabuhnya kapal dan tempat
tertentu terhadap air tersebut diantaranya pembongkaran hasil tangkapan.
pengukuran parameter fisika dan kimia. – Stasiun 2, berada di muara instalasi
Sebagaimana menurut [2] bahwa parameter pembuangan limbah (IPAL) PPS.
fisika, kimia dan biologi merupakan kondisi
Pengambilan sampel air dilakukan
kualitatif yang mencerminkan kualitas air.
saat pasang sebanyak tiga kali
Penelitian tentang kualitas air di PPS Kendari
pengulangan. Parameter lingkungan
masih sangat jarang dilakukan. Oleh karena
yang diukur meliputi parameter
itu, penelitian untuk mengetahui kondisi
fisika (suhu dan TSS) dan parameter
kualitas air berdasarkan parameter fisika dan
kimia (salinitas, pH, oksigen terlarut,
parameter kimia di PPS Kendari sangat
nitrat, fosfat).
penting untuk dilakukan. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi
pengelolaan wilayah pesisir khususnya
Pelabuhan Perikanan Samudera.
Analisis Data
MATERI DAN METODE
Analisis data kualitas air dilakukan
Lokasi dan Waktu Penelitian secara dekriptif dan untuk
mengetahui kondisi kualitas air pada
Penelitian dilaksanakan bulan November lokasi penelitian, digunakan standar
Desember 2012. Lokasi pengambilan sampel baku mutu berdasarkan Keputusan
di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Menteri Negara Lingkungan Hidup
Kendari Sulawesi Tenggara dengan koordinat (KepMen LH) No. 51 Tahun 2004
3°59’5"S dan 122°34’18"E. Analisis sampel di
tentang Baku Mutu air laut untuk Perairan di sekitar PPS Kendari
biota laut sebagai perbandingan mempunyai topografi yang landai dan
memiliki dasar perairan berpasir. Pada
Kualitas Perairan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari 121
perairan ini juga terdapat muara
Gambar 1 Lokasi penelitian di Pelabuhan Perikanan sungai besar seperti pengaruhi laju
Samudera (PPS) Kendari pertumbuhan, kelangsungan hidup
dan meningkatkan laju metabolisme
organisme. Peningkatan suhu perairan
HASIL DAN PEMBAHASAN secara langsung maupun tidak
langsung akan mempengaruhi
Kondisi Umum Lokasi Penelitian kehidupan organisme suatu perairan
[3]. Nilai suhu yang diperoleh di
stasiun 1 dan 2 telah melebihi baku
Pelabuhan perikanan Kendari
mutu air yaitu sebesar 33.2 – 34.3 oC
merupakan pelabuhan perikanan
sedangkan standar baku mutu suhu
terbesar di Sulawesi, tepatnya terletak
menurut KepMen LH No. 51 Tahun
di Sulawesi Tenggara, menghadap Laut
2004 untuk biota laut adalah 28 - 32
Flores, Laut Banda dan Laut Seram. o
C. Nilai suhu yang tinggi diduga
Pelabuhan perikanan ini memiliki
karena perairan PPS Kendari yang
beberapa kapal penampung dan kapal
sempit dan tertutup, sehingga ketika
penangkap yang digunakan untuk
kondisi lingkungan (cahaya matahari)
menangkap ikan, khususnya Ikan
panas maka terjadi penguapan yang
Cakalang dan Tuna. Secara umum
tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS)
[4] bahwa suhu ekosistem air
Kendari mempunyai batas-batas:
dipengaruhi oleh diantaranya
sebelah utara berbatasan dengan
intensitas cahaya matahari dan
kecamatan kendari barat, sebelah
pertukaran panas antara air dengan
timur berbatasan dengan kecamatan
udara sekelilingnya
abeli, sebelah selatan berbatasan
dengan Kecamatan Poasia, sebelah
barat berbatasan dengan kecamatan b. Padatan Tersuspensi (TSS)
kendari.
Padatan tersuspensi adalah padatan yang
PPS Kendari dikenal juga sebagai mengakibatkan kekeruhan air, tidak larut
pelabuhan perikanan tipe A, atau dan tidak mengendapkan langsung.
kelas I. Pelabuhan perikanan ini Padatan tersuspensi juga merupakan salah
dirancang terutama untuk melayani satu unsur material dalam sedimen selain
kapal perikanan berukuran > 60 GT, batuan, material biologi, endapan zat
menampung 100 buah kapal atau kimia, kumpulan debu dan partikel
6000 GT sekaligus, dan dapat pula sampah, tumbuhan, material daun, logam
melayani kapal ikan yang beroperasi di berat dan unsur jejak [5]. Menurut US-EPA
perairan lepas pantai, ZEE dan pengaruh padatan tersuspensi sangat
perairan internasional. Jumlah ikan beragam, tergantung pada sifat kimia
yang didaratkan sekitar 40.000 ton/ alamiah bahan tersuspensi tersebut,
tahun dan juga memberikan khususnya bahan toksik. Untuk zat padat
122 Ira1

pelayanan untuk ekspor.


tanpa bagian toksik yang nyata pada

muara sungai Anggoeya, yang turut mem-


berikan pengaruh terhadap karakteristik per-
airan di sekitarnya, khususnya di sekitar
areal PPS Kendari.

Parameter Fisika Perairan


Suhu merupakan faktor langsung yang mem-

tanaman bentik dan hewan tidak bertulang sensitif terhadap perubahan pH. Nilai ratarata
belakang dapat mengakibatkan angka pH yang diperoleh stasiun 1 sebesar
kematian yang tinggi. Sedangkan pengaruh
yang berbahaya pada ikan, zooplankton, 7.83 dan stasiun 2 sebesar 8.41.
dan makhluk hidup lainnya pada prinsipnya Nilai pH di stasiun 1 dan 2 masih
adalah penyumbatan insang oleh partikel. sesuai dengan standar baku mutu
Nilai rata-rata TSS yang diperoleh di stasiun menurut KepMen LH No. 51 Tahun
2 lebih tinggi yakni sebesar 0.72 mg/l 2004 yakni 6.5 – 8.5.
dibandingkan stasiun 1 sebesar 0.02 mg/l.
Namun konsentrasi TSS di stasiun1 dan 2 c. Oksigen Terlarut (DO)
berada dibawah standar baku mutu biota
laut menurut KepMen LH No. 51 Tahun
Oksigen terlarut merupakan faktor
2004 yakni 5 – 25 mg/l. Nilai TSS yang
pembatas bagi kehidupan organisme
tinggi di stasiun 2 diduga berasal dari
karena dapat menimbulkan efek
limbah yang berasal dari limpasan limbah
langsung yang berakibat pada
industri perikanan dan pemukiman
kematian organisme dan efek tidak
penduduk.
langsung meningkatkan toksisitas
bahan pencemar yang pada akhirnya
dapat membahayakan organisme itu
Parameter Kimia Perairan sendiri. Sebagaimana pernyataan [8]
bahwa kandungan DO sangat
a. Salinitas berhubungan dengan tingkat
pencemaran, jenis limbah dan
Salinitas air laut dapat mempengaruhi tingkat banyaknya bahan organik di suatu
kejenuhan oksigen terlarut perairan tersebut, perairan. Selain itu, kemampuan air
dimana semakin tinggi salinitas kapasitas untuk membersihkan pencemaran
kejenuhan oksigen di air semakin menurun secara alamiah tergantung pada kadar
[6]. Salinitas yang terukur di stasiun 1 lebih DO dan banyaknya organisme
rendah yakni sebesar 24.0 o/oo dibandingkan pengurai. Berdasarkan hasil
stasiun 2 yakni sebesar 28.1 o/oo. Rendahnya pengukuran DO, diketahui bahwa rata-
salinitas di stasiun 1 kemungkinan disebabkan rata di stasiun 1 lebih rendah yakni
mendapat pengaruh langsung dari sungai. sebesar 0.12 mg/l dibandingkan
Sebagaimana pernyataan [7] bahwa salinitas stasiun 2 sebesar 1.60 mg/l. Nilai DO di
air laut dapat berbeda secara geografis salah Stasiun 1 dan 2 termasuk berada
satunya disebabkan oleh banyaknya air dibawah standar baku mutu menurut
sungai yang masuk ke laut. Stasiun 1 dan 2 KepMen LH No. 51 Tahun 2004, yakni
termasuk berada dibawah standar baku mutu > 3 mg/l. Apabila dilihat dari tingkat
apabila dibandingkan dengan baku mutu pencemaran berdasarkan DO maka
salinitas berdasarkan KepMen LH No. 51 stasiun 1 dan 2 termasuk kategori
Tahun 2004 bahwa salinitas untuk biota laut tercemar berat. Sebagaimana menurut
adalah 33 - 34 o/oo. [9] bahwa kandungan DO < 4,5 mg/l
termasuk kategori tercemar berat.
Rendahnya kadar oksigen dapat
b. pH berpengaruh terhadap fungsi biologis
dan lambatnya pertumbuhan, bahkan
Kondisi perairan yang bersifat sangat asam dapat mengakibatkan kematian.
atau basa akan membahayakan kelangsungan Fungsi oksigen selain untuk
hidup organisme, karena akan pernapasan organisme juga untuk
mengakibatkan terjadinya gangguan mengoksidasi bahan organik yang ada
metabolisme dan respirasi. Batas toleransi di dasar sedimen perairan.
organisme terhadap pH bervariasi dan pada
umumnya sebagian besar organisme akuatik
d. Nitrat SIMPULAN

Nitrat adalah bentuk nitrogen Kondisi kualitas air Pelabuhan


utama di perairan alami. Nitrat Perikanan Samudera (PPS) Kendari
merupakan salah satu nutrien ditinjau dari parameter fisika dan
senyawa yang penting dalam sintesa kimia berdasarkan KepMenLH No. 51
protein hewan dan tumbuhan. Tahun 2004 sudah melebihi baku
Konsentrasi nitrat yang tinggi di mutu air terutama untuk suhu,
perairan dapat menstimulasi salinitas, oksigen terlarut dan fosfat.

Kualitas Perairan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari 123

pertumbuhan dan perkembangan


organisme perairan apabila Pustaka
didukung oleh ketersediaan nutrien
1. Lubis, E. 2006. Pengantar Pelabuhan Perikanan.
[8]. Nilai rata-rata nitrat di stasiun
Bogor: Bagian Pelabuhan Perikanan Departemen
1dan 2 berada dibawah standar Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. FPIK
baku yakni sekitar 0.0005 - 0.05 Institut Pertanian Bogor.
mg/l. Konsentrasi nitrat menurut 2. Riyadi, S. 1984. Pencemaran Air, Dasar-Dasar
dan Pokok Penanggulangannya. Karya Anda.
baku mutu KepMen LH No. 51
Surabaya.
Tahun 2004 adalah berkisar antara 3. Wardoyo, STH . 1975. Pengelolaan Kualitas Air.
0.9 – 3.2 mg/l. Sementara menurut IPB - Bogor.
[10], kadar nitrat-nitrogen pada 4. Barus. 2002. Pengantar Limnologi. Direktorat
perairan alami hampir tidak pernah Jendral Perguruan Tinggi. Depdiknas. Jakarta.
5. Bent, G.C., J.R. Gray, K.P. Smith, & G.D. Glysson,
lebih dari 0.1 mg/1, akan tetapi jika
2001. A Synopsis of Technical Issues for
kadar nitrat lebih besar 0.2 mg/1 Monitoring Sediment in Highway and Urban
maka akan mengakibatkan Runoff, USGS, OFR 00-497.
eutrofikasi. 6. Saeni. MS. 1999. Kimia Lingkungan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan-Ditjen Pendidikan
Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. IPB -
e. Fosfat Bogor.
7. Chester, R. 1990. Marine Geochemistry. Unwin
Hyman Ltd. London.
Konsentrasi fosfat hasil pengukuran di 8. Alaerts. G dan S Santika. 1987. Metode
stasiun 1 dan 2 menunjukkan telah Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya.
9. Miller, GT dan DG Lygre. 1994. Chemistry A
berada diatas standar baku mutu. contemporary Approach 3 rd ed. Wadwortth
Konsentrasi ratarata fosfat stasiun 1 Publishing Company. California.
yakni sebesar 0.52 mg/l dan stasiun 2 10. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi
sebesar 0.67 mg/l. Sementara Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Kanisius. Yogyakarta.
berdasarkan KepMen LH No. 51 Tahun
11. Manik, KES. 2003. Pengelolaan Lingkungan
2004 nilai baku mutu fosfat adalah Hidup. Djambatan. Jakarta.Kepmen LH.
0.015 mg/l. Tingginya nilai fosfat yang 2004.
ditemukan di stasiun 1 dan 2 diduga
bersumber dari limpasan limbah
industri perikanan dan pemukiman
penduduk yang menghasilkan limbah
organik. Sebagaimana pernyataan [11]
bahwa fosfat dalam suatu perairan
bersumber dari diantaranya limbah
industri, domestik dan pertanian,
serta hancuran bahan organik.
124 Ira1

Anda mungkin juga menyukai