Anda di halaman 1dari 1

 

   

Apa itu Heat Stres ?


Heat stress merupakan kondisi seseorang yang dihadapkan pada suhu panas yang berlebih, “Heat stress” dipengaruhi
oleh 2 hal yaitu :

1. Lingkungan sekitar : suhu, kelembaban, proses yang menghasilkan panas (peleburan logam, tungku 
uap), umumnya manusia merasa nyaman bekerja pada suhu lingkungan 20°‐26°C. 
2. Aktivitas tubuh : metabolism, beban kerja fisik. 
Semakin tinggi kelembaban lingkungan semakin sulit tubuh manusia menjaga suhu normal akibatnya kerja organ
tubuh lebih berat. Semakin tinggi suhu lingkungan dan/atau semakin berat aktivitas tubuh meningkat risiko pekerja
terhadap heat stress.

Mengapa kita perlu mengelola Heat Stress ?


Aktivitas pekerjaan dilingkungan bersuhu tinggi dapat berdampak negative terhadap kesehatan pekerja.KPC
mempunyai berbagai lingkungan kerja yang memiliki kemungkinan sebagai lingkungan bersuhu tinggi seperti : Power
Station(furnace/tungku perapian batu bara),tunel CPP (tingkat kelembaban udara), eksplorasi (sengatan sinar
matahari langsung), ruang mesin (alat berat, liebherr shovel dll).
Oleh karenanya, tindakan pencegahan dan pengendalian risiko sangat penting untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan akibat heat stress.Untuk mengendalikan risiko yang mungkin terjadi saat bekerja di lingkungan bersuhu
tinggi, setiap pekerja harus memastikan bahwa penilaian risiko telah dilakukan terhadap kegiatan tersebut. Sebagai
pedoman untuk melaksanakan ini KPC memiliki elemen OHE 3.04 tentang Thermal stress.

Bahaya apa saja yang berhubungan dengan “Heat Stress”


Ketika suhu tubuh manusia mencapai 38°-39°C ( suhu tubuh normal = 37°C), ganguan kesehatan yang dapat terjadi
meliputi :
1. Kelelahan (Fatigue): tubuh terasa lemas dan kurang waspada/sigap. Kondisi ini bersifat sementara 
dan dapat hilang seiring dengan kemampuan tubuh beradaptasi dengan lingkungan panas. 
2. Keringat buntat (Heat Rash): gangguan kesehatan dan rasa tidak nyaman pada kulit akibat sumbatan 
pada kelenjar keringat .Gejalanya kulit kemerahan, gatal, dan terasa panas. Dapat disembuhkan 
dengan menjaga kebersihan kulit, pastikan kulit tetap kering, dan menabur bedak dingin di kulit yang 
gatal. 
3. Kram (Heat Cramps): Rasa ngilu dan kaku pada otot karena rendahnya kadar garam dalam tubuh 
akibat terlalu banyak berkeringat. Dapat diatasi dengan memijat bagian tubuh yang sakit dan minum 
larutan elektrolit/isotonic. 
4. Berkunang‐kunang (Fainting): Kondisi tubuh yang lemas bahkan pingsan akibat kekurangan oksigen. 
Dapat diatasi dengan beristirahat dan berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala. 
5. Kehilangan tenaga (Heat Exhaution): Tubuh kekurangan cairan akibat tubuh terlalu banyak 
mengeluatkan cairan (keringat).Gejalanya tubuh lembab,pucat dan lemas.Jika dibiarkan dapat 
mengalami heat stroke. 
6. Heat Stroke: Tubuh tidak bisa mengembalikan suhu tubuh.Gejalnya meliputi kulit kering (tidak 
berkeringat), kemerahan, mengigau, pingsan. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis bisa 
berakibat fatal. 
 
Apa yang harus dilakukan jika menghadapi bahaya “Heat Stress” ?
Segera beristirahat kelokasi yang sejuk, minuk larutan elektrolit (minuman elektrolit adalah cairan yang mengandung
ion-ion yang diperlukan tubuh) saat beraktivitas ion-ion tubuh keluar bersama dengan keringat sehingga minuman
elektrolit dibutuhkan untuk mengganti ion tubuh yang hilang tersebut, contoh : oralit, minuman isotonic, air kelapa
muda, sport drink, jika korban pingsan kompres dengan es/pendingin, jika mengalami heat stroke segera hubungi
rescue/paramedic.

Anda mungkin juga menyukai