RESUME
diajukan untuk memenuhi mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang diampu oleh
Vicky Dzaki Cahaya Putra S.E.,Ak., M.Ak.,
oleh:
Wida Nurul Aeni (5211181189)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019/2020
SIKLUS PRODUKSI
A. Pengertian Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah serangkaian aktifitas bisnis dan kegiatan pengolahan
data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-
menerus. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam siklus
produksi, dengan system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi
biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas.
Untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk
atau jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan
penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah
bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja
terhadap produktifitas yang dihasikan.
B. Diagram Konteks Siklus Produksi
Penjelasan :
1. Siklus pendapatan, yang memberikan informasi tentang produk apa yang dipesan
dan ramalan penjualan (kuantitas), yang akan digunakan oleh bagian produksi
untuk menyusun rencana produksi dan jumlah persediaan. Sebaliknya siklus
produksi memberikan informasi kepada siklus pendapatan tentang produk apa saja
yang telah selesai dibuat dan jumlah produk yang tersedia untuk dijual.
2. Informasi tentang bahan baku dikirim ke siklus pembelian dalam bentuk surat
permintaan pembelian , sebaliknya siklus pembelian juga memberikan informasi
tentang bahan baku yang dibeli dan pengeluaran lain yang terhasuk dalam
overhead pabrik.
3. Informasi tentang kebutuhan tenaga kerja dikirimkan ke system manajemen
sumber daya manusia/penggajian yang nantinya akan memberikan data tentang
tersedianya tenaga kerja dan biayanya.Informasi tentang harga pokok produksi
dikirimkan ke siklus buku besar dan pelaporan
C. Kegiatan Siklus Produksi
Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada
pada siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk
saling berkoordinasi dengan siklus lain.
Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:
Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan perkiraan
penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan persediaan.
Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah dan
mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan
ketersediaannya,
Proses /
Ancaman Prosedur Yang Dapat di Terapkan Dalam
Aktifitas
Perbaiki informasi tentang pengaruh desain
Desain produk yang
Desain Produk produk atas biaya. Data terinci mengenai biaya
kurang baik
jaminan dan produk.
Kelebihan produksi atau
Perencanaan kekurangan Sistem perencanaan produksi yang lebih
dan produksi, Investasi yang baik, Tinjau dan setujui perolehan aktiva tetap;
penjadwalan tidak optimal dalam pengendalian anggaran
aktiva tetap
Operasi Pencurian dan Batasi akses fisik ke persediaan dan aktiva
produksi perusakkan persediaan tetap, Dokumentasikan semua perpindahan
dan aktiva tetap persediaan sepanjang proses
produksi, Identifikasi semua aktiva
tetap, Dokumentasi yang memadai dan tinjau
semua transaksi yang melibatkan pembuangan
aktiva tetap
Kesalahan pencatatan Pengendalian edit entri data; penggunaan
Akuntansi dan memasukkan data pemindai kode garis jika memungkinkan;
Biaya mengakibatkan data rekonsiliasi jumlah yang tercatat dengan
biaya yang tidak akurat. perhitungan fisik secara periodik
Buat cadangan dan perencanaan pemulihan dari
Ancaman Hilangnya data, Kinerja
bencana; batasi akses ke data biaya. Pelaporan
umum yang kurang baik
yang lebih baik dan tepat waktu.
J. Contoh Kasus
PT Gadjah Sakti adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan September 2004
perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak kartu undangan sebanyak 2400 lembar
dari PT Restu dengan harga yang dibebankan adalah Rp. 2000 per lembar.
Pada bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 100
spandoek dari PT Insani dengan harga Rp. 200.000 per buah. Pesanan dari PT Restu
diberi nomor KU-01 dan pesanan dari PT Insani diberi nomor SP-02.
Data Kegiatan dan Produksi
1. Pada tanggal 4 September 2004 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara
kredit yakni sebagai berikut :
Bahan penolong
Kain putih 600 meter Rp. 4.125.000 Rp. 170.000
X2
2. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk mem proses pesanan KU-01
dan SP-02 diperoleh informasi sebagai berikut :
Bahan baku kertas dan bahan penolong X2 digunakan untuk memproses
pesanan no KU-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong X1 dipakai
untuk memproses pesanan no SP-02
3. Untuk penentuan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan oleh departemen produksi
menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan sbb;
Upah langsung untuk pesanan KU-01 180 jam a. Rp.5000 dan upah langsung
untuk pesanan SP-02 menghabiskan sebanyak 1000 jam a. Rp.5000,-. Se-
dangkan untuk upah tidak langsung adalah Rp. 2,9 juta.
Untuk gaji karyawan Bagian pemasaran dikeluarkan sebesar Rp. 7.500.000,-
dan gaji karyawan administrasi dan umum Rp. 4.000.000,-
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan tarif
BOP sebesar 160 % dari biaya tenaga kerja langsung, baik pesanan KU-01 dan
SP-02.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya dengan pesanan di atas,
adalah sebagai berikut.
5. Pencatatan
harga pokok produk jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan no KU-01 telah
selesai dikerja kan.
6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses. Berdasarkan informasi diketahui bahwa
untuk pesanan no SP-02 masih dalam proses penyelesaian.
7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual. Pesanan no KU-01 telah diserahkan
kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan membayar dengan cara
kredit.
Ancaman yang kemungkinan akan timbul pada kasus diatas yaitu
kemungkinan adanya kesalahan dalam pencatatan dan masukan data yang
kemungkinan tidak akurat. Prosedur pengendalian terbaik adalah dengan
mengotomasikan pengumpulan data dengan menggunakan pemindai kode garis,
pembaca kartu dan alat lainnya.
Ketika semua hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan,terminal on line
harus digunakan untuk entri data. Passwor dan ID pemakai harus digunakan untuk
akses hanya ke pegawai yang berhak saja.