Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

Disusun Oleh :

Audrey Choirunissa

Nim : 1910105063

PROGAM STUDI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKRTA

2020/2021
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya, saya dapat
menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Akseptor KB suntik 3
Bulan” . Walaupun beberapa hambatan yang saya alami selama proses pengerjaannya, tapi saya
berhasil menyelesaikan karya ilmiah ini tepat waktu.

Dan tidak luput saya sampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing saya Ibu Rosmita
Nuzuliana, S.Si.T., M.Keb, yang telah ikut serta membantu dan membimbing saya dalam
mengerjakan karya ilmiah. Saya ucapkan terimakasih juga terhadap teman-teman mahasiswa
yang sudah ikut memberi kontribusi baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam proses
karya ilmiah ini.

Suatu hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat atas hasil dari karya ilmiah ini. Karena itu
saya berharap semoga karya ilmiah ini memberikan dampak baik dan berguna bagi kita semua.

Saya pun menyadari didalam penulisan karya ilmiah ini masih sangat jauh dari kata sempurna,
maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat positif untuk mencapai
sempurnanya karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah  ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi para pembaca.

Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Audry Choirunissa, 16 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah Negara berkembang dengan jumlah peningkatan penduduk

yang tinggi. Hasil sensus menurut publikasi BPS (Badan Pusat Statistik) pada bulan agustus

2017 antara lain jumlah penduduk Indonesia adalah 261.890.872 orang, terdiri atas 131.579.184

laki-laki 130.311.688 perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,5% per tahun.

Dari pertumbuhan jumlah penduduk ini tentu saja akan berimplikasi secara signifikan terhadap

perkembangan ekonomi dan kesejahteraan Negara. (Zedadra et al., 2019)

Data badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) menunjukan

pada tahun 2017 ada 37.338.265 pasangan usia subur (PUS), yang merupakan peserta kb

(59,7%) dan hampir separuhnya (31,7%) menggunakan kontrasepsi suntik. (Zedadra et al.,

2019)

Salah satu cara untuk menunjang program pemerintah yaitu dengan cara
penggunaan alat kontrasepsi. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel
sperma (konsepsi), atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi pada
dinding Rahim. Dalam pelaksanaannya, sasaran pelaksanaan program KB yaitu Pasangan
Usia Subur (PUS). Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami-istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun. (Yanti,
2020)

Pada saat sekarang ini telah banyak beredar berbagai macam alat metode
kontrasepsi sederhana seperti kondom, pantang berkala dan koitus interuptus. Metode kontrasepsi
efektif efektif hormonal seperti pil, susuk, dan suntikan. Metode kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD
dan Implant. Dan metode kontrasepsi mantap seperti metode operasi wanita (MOW) dan Metode
Operasi Pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan indikasi pasien yang ingin memilihnya.
(Manuaba, 2012).Berdasarkan data BKKBN, pada tahun 2016 penggunaan KB suntikan sebesar (48,85%),
pil sebesar (24,589%), kondom sebesar (4,31%), MOP sebesar (0,40%), MOW sebesar (2,56%). Cakupan
akseptor KB di wilayah Binjai sebanyak 11.728. Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan
kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Namun demikian
KB suntik juga mempunyai banyak banyak efek samping seperti Amenorhea (30%), spotting (bercak
darah), dan menoragia, serta perubahan berat badan. (DAMAYANTI REZKI, 2018)

Disinilah peran Bidan untuk pelaksanaan KIE Keluarga Berencana berdasarkan Permenkes
Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 mengenai cara bidan membantu pasien memilih kontrasepsi
yang tepat dan sehat yaitu dimulai dengan membuat pasien merasa nyaman saat
pelayanan, menjelaskan metode KB sesuai kebutuhan, dilakukan secara perlahan-lahan dan
jelas, menggunakan alat bantu, membantu pasien memilih kontrasepsi, menelaah pemahaman
pasien tentang cara menggunakan metode, membicarakan kemungkinan efek sampingserta
meminta pasienkembali untuk kunjungan ulang. (DAMAYANTI REZKI, 2018)

Dasar hukum KB yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam Al-Quran banyak sekali
ayat yang berkaitan dengan KB diantaranya:
a) Q. S. An-Nisa’ ayat 9: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” (Sari, 2019)
b) Q. S. Al-Qashash ayat 77 “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah
kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Sari, 2019)
c) Q. S. Al-Baqarah ayat 233 “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua
tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara makruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun
berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan
kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika
kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu
memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (Sari, 2019)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana Asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan di …………..………..?


2. Bagaimana Penatalaksanaan akseptor KB suntik 3 bulan di …………..………..?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan secara holistik di………...?
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi data subyektif pada kasus KB suntik 3 bulan pada ibu nifas di……….?
b. Mengidentifikasi data objektif pada kasus KB suntik 3 bulan pada ibu nifas di……….?
c. Mengidentifikasi penatalaksanaan pada kasus KB suntik 3 bulan pada ibu nifas
di……….?
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi institusi RS/ RB/ BPS:
Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan penanganan kasus nifas
dengan KB suntik 3 bulan di...
b. Bagi subyek penelitian:
Agar subyek maupun masyarakat bisa melakukan deteksi dini dari kasus KB suntik 3
bulan, sehingga memungkinkan segera mendapatkan penanganan.
E. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup materi
2. Ruang lingkup responden
3. Lingkup Tempat Lokasi penelitian dilaksanakan di wilayah …..
4. Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada kurun waktu tahun 2021
F. Keaslian penelitian

No Judul Desain Hasil


1. Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kb
Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea Di
Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru Tahun
2019
2. ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB
SUNTIK 3 BULAN DENGAN SPOTTING DI
BPM AGUSTINA SRI WAHYUNI
KECAMATAN BERGAS KABUPATEN
SEMARANG
3. ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
BERENCANA METODE SUNTIK 3 BULAN
PADA NY.I DI KLINIK DAMAYANTI BINJAI
TAHUN 2018
4. Keluarga Berencana Perspektif Ulama
Hadis
DAFTAR PUSTAKA

DAMAYANTI REZKI. (2018). No. ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA


METODE SUNTIK 3 BULAN PADA NY.I DI KLINIK DAMAYANTI BINJAI TAHUN 2018,
121.
Sari, E. (2019). Keluarga Berencana Perspektif Ulama Hadis. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I, 6(1), 55–70. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v6i1.10452
Yanti, J. S. (2020). Asuhan Kebidanan Pada Akseptor Kb Suntik 3 Bulan Dengan Amenorea Di
Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru Tahun 2019. Jurnal Komunikasi Kesehatan (Edisi 20),
XI(1), 97–105. http://www.e-journal.akbid-
purworejo.ac.id/index.php/jkk20/article/view/157
Zedadra, O., Guerrieri, A., Jouandeau, N., Seridi, H., Fortino, G., Spezzano, G., Pradhan-Salike,
I., Raj Pokharel, J., The Commissioner of Law, Freni, G., La Loggia, G., Notaro, V.,
McGuire, T. J., Sjoquist, D. L., Longley, P., Batty, M., Chin, N., McNulty, J., TVERSK, K.
A. A., … Thesis, A. (2019). UHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3
BULAN DENGAN SPOTTING DI BPM AGUSTINA SRI WAHYUNI KECAMATAN
BERGAS KABUPATEN SEMARANG. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14.
http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?
sequence=12&isAllowed=y
%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net
/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELEST
ARI

Anda mungkin juga menyukai