Disusun oleh :
Komang Ariyanto
1916011053
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Dalam makalah ini kami mengakui masih
banyak kekurangan karena pengalaman dan wawasan yang kami miliki masih
kurang. Maka kami sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
guna perbaikan untuk pembuatan makalah pada waktu yang akan datang.
Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan harapan semoga makalah sederhana
ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca. Atas tersusunnya makalah
ini kami mengucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah ikut membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
penulis,
i
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………...2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………3
2.1 Sejarah singkat riwayat hidup dan kerangka berpikir
Niccolo Machiavelli…………………………………………………..3
2.2 Relevansi antara kerangka berpikir Niccolo Machiavelli terhadap
berbagai persoalan ekonomi, sosial, dan politik di
masyarakat…………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
1. Bagimana sejarah singkat riwayat hidup dan kerangka berpikir Niccolo
Machiavelli?
2. Bagaimana relevansinya antara kerangka berpikir Niccolo Machiavelli
terhadap berbagai persoalan ekonomi, sosial, dan politik di
masyarakat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjadi pemimpin atau penguasa (memiliki kemampuan untuk
menjalankan pemerintahan yang ada didalam sebuah negara).
4
Namun, dilain hal, menurut Machiavelli, seorang penguasa juga harus
memiliki sikap dan sifat sebagai seekor serigala yang dapat dengan cerdik
dan licik merencanakan sebuah taktik dan juga strategi serta memiiki
kemampuan untuk bermuka dua. Seekor serigala juga cukup cerdik untuk
mengidentifikasi perangkap yang disediakan untuk dirinya. Dalam analogi
ini Machiavelli memiliki pemikiran bahwa seorang penguasa haruslah
fleksibel didalam berbagai keadaan dan harus dapat selalu megetahui
situasi yang terjadi untuk dapat menyesuaikan dirinya sendiri sebagai
sebuah pemimpin dan penguasa didalam sebuah pemerintahan di dalam
negara.
5
Seorang penguasa harus mampu mengimbangi permainan licik lawannya.
Dalam pemerintahannya, seorang penguasa cerdas adalah yang dapat
menyingkirkan orang-orangnya yang berpotensi untuk menjadi saingannya
dan hanya mengisinya dengan orang-orang yang patuh dan setia saja.
6
Nilai-nilai keagamaan, moralitas adalah hal yang harus dipisahkan dari
unsur-unsur politik kenegaraan. Agama hanyalah sebagai penopang, atau
kendaraan yang mampu digunakan seperlunya, selama itu mendukung
pada kepentingan penguasa dalam berkuasa.
7
2.2 Relevansi Antara Kerangka Berpikir Niccolo Machiavelli Terhadap
Berbagai Persoalan Ekonomi, Sosial, dan Politik di Masyarakat
8
Kemudian, kita kaji konsep pemikiran dari Niccolo Machaivelli terkait
dengan permasalahan sosial, ekonomi, dan politik. Upaya memperbesar
kekuasaan melalui peningkatan jumlah penduduk menimbulkan banyak
permasalahan dalam bidang ekonomi maupun sosial. Jika semakin
meningkatnya jumlah penduduk, terutama dalam negara berkembang
seperti Indonesia akan menimbulkan dampak semakin meningkatnya
kemiskinan, kesenjangan ekonomi, kesenjangan pembangunan,
pengangguran, meningkatnya jumlah ketergantungan hidup, kriminalitas
bunuh diri dan permasalahan sosial ekonomi lainnya.
Kemudian, terkait dengan peningkatan dan perluasan perdagangan dan
komersialiasi akan menimbulkan dampak yang besar pada perekonomian
negara maupun masyarakat. Upaya tersebut akan menimbulkan suatu pola
monopolisasi perdagangan dan sentralisasi produk yang akan
mempengaruhi sistem perdagangan dan menjadi sistem perdagangan bebas
yang sangat merugikan bagi masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan
glonbalisasi ekonomi yang mengakibatkan membanjirnya produk luar
negeri dan meningkatnya budaya konsumtif. Kemudian, pada saat ini yang
sedang terjadi terkait dengan upaya komersialisasi berupa panic buying
atas masker, hand sanitizer dan alat kebersihan lainnya yang digunakan
untuk menghadapi pencegahan penularan COVID-19 jika dikaitan akan
sangat merugikan masyarakat dan menuntungkan para pemburu
keuntungan akibat prinsip komersialisasi tersebut.
Faktor ketiga, berkaitan dengan hubungan regional, lokal maupun
internasional yang saling menguntungkan. Hal tersebut akan sangat
berguna dan berdampak positif bagi perekonomian negara berkembang
untuk saling memberikan sumber daya yang saling menguntungkan kedua
belah pihak. Misalkan hubungan pertukaran barang antara Indonesia-
Amerika maupun hubungan lainnya dalam bidang ekonomi dan sosial.
9
Namun,disisi lain hal tersebut akan menimbulkan pola ketergantungan
antara negara berkembang dengan negara maju apabila tidak dapat
mengoptimalisasi pasokan dari negara lain untuk memajukkan Negara
sendiri. Sebenarnya hubungan tersebut memberikan pembelajaran bagi
negara berkembang untuk meningkatkan dan memacu produktifitas dan
kualias sumber daya manusia, terutama terkait dengan mentalias
kebudayaan bangsa.
Kemudian,pada faktor diplomasi sangat penting untuk menegakkan
persatuan dan kesatuan NKRI (integrasi) dan menghindari perpecahan
dalam bentuk peperangan baik dalam lingkup local, regional, nasional,
maupun dengan dunia internasional.
Selain beberapa faktor di atas, konsep pemikiran Machiavelli tentang
imperialisme perdagangan memberikan dampak pada perkonomian.
Pemerintahan kapitalis dirancang untuk memerintah dalam bidang
ekonomi, karena urusan ekonomiseluruhnya berada di tangan ekonomi
kapitalis yang dinamis yang dapat mengatur dirinya sendiri. Perekonomian
telah berubah dari ekonomi pasar laissez-faire yang terutama terdiri dari
kapitalis kecil dan pengusaha menjadi digantikan oleh sistem monopoli
yang terus berkembang oleh segelintir konglomerat yang sangat
bergantung pada dukungan dan campur tangan negara demi keuntungan
mereka sendiri. Imperialisme ini bertujuan untuk menanamkan pengaruh
pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan dengan
mengajarkan bangsa yang dijajahnya untuk berbudaya dan memiliki cara
hidup yang sama dengan negara induk. Hal demikianlah yang sebenarnya
terjadi di negara kita tanpa kita sadari secara langsung. Negara kita telah
terjadi hal demikian namun berupa wujud transformasi yang agak berbeda
dengan semakin luasnya gejala globalisasi sehingga tanpa kita sadari kita
telah meniru segala unsur kebudayaan luar yang akan mengakibatkan
lunturnya identitas bangsa.
10
Machiavelli adalah perumus dari politik yang amoral, terutama dalam
usaha untuk memperoleh kekuasaan. Sebab dia yakin bahwa barangsiapa
mempunyai kekuasaan, akan mempunyai hukum dan barangsiapa yang
tidak mempunyai kekuasaan dia tidak akan pernah mempunyai hukum.
Kita mengalami situasi krisis suara kritis kepada kekuasaan karena hampir
semua elemen masyarakat sipil dari mulai LSM, kampus, media dan
mahasiswa telah merapat dengan kekuasaan atau sekurang-kurangnya
memilih untuk diam demi menghindari "stigma" berpihak kepada
kelompok intoleran yang anti-Pancasila dan anti-demokrasi.
Kampus perlu mendapat catatan secara khusus karena baru kali ini sejak
era Reformasi kampus begitu berlomba-lomba merapat kepada kekuasaan,
terlihat dari maraknya praktik kooptasi ikatan alumni dengan orang-orang
di lingkaran istana yang jadi ketuanya, pemberian gelar doctor honoris
causa kepada elite politik yang tidak didasarkan kepada kontribusi
nyatanya kepada masyarakat dan ilmu pengetahuan melainkan lebih
karena pertimbangan politik, absennya gerakan mahasiswa yang
membawa gagasan bernas dan berani bersuara kritis kepada kekuasaan,
dan kekuasaan sangat besar yang dimiliki pemerintah untuk menentukan
rektor terpilih melalui kementerian dikti.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Machiavelli memang mengesampingkan nilai moral pada penguasa idealis
menurut pemikirannya. Akan tetapi citra yang baik di mata rakyat tetap
diperlukan untuk menjaga rakyat tersebut tetap patuh pada penguasanya.
Machiavelli pada intinya seorang penguasa negara haruslah mampu
mengontrol sifat manusiawinya serta rakyatnya. Penguasa haruslah
mampu mengimbangi lawan dunia politiknya yang berbuat licik. Oleh
karena itu, penguasa harus licik seperti seekor rubah yang dapat
mengelabui serigala, serta ganas seperti singa yang dapat menerkam
musuhnya.
Namun apabila diterapkan pada abad kini yaitu abad ke-20, dunia manusia
yang kini dipenuhi oleh manusia-manusia yang akan menghalalkan segala
cara untuk mencapai tujuannya dalam praktik-praktik perpolitikan dapat
dikatkan sejalan dengan pemikiran Machiavelli. Demikian cara
Machiavelli yang membenarkan kekerasan militer, propaganda, maupun
peperangan masih relevan dijumpai di masa kini.
3.2 Saran
Ada pun saran terkait dengan penulisan makalah ini adalah sebagai
komparasi terhadap penelitian terkait konsep pemikiran Machiavelli dalam
persoalan dalam masyarakat. Selain itu, makalah ini masih banyak
kekurangan baik pada format maupun dari substansinya. Oleh karena itu,
segala bentuk kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami
harapkan dalam upaya kumulatifitas hasil makalah ini dan sebagai acuan
bagi kegiatan studi pustaka.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://louis-embun-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-117798-Pemikiran
%20Politik%20BaratTugas%20Akhir%20Makalah%20Individu%20PPB
%20%20Niccolo%20Machiavelli.html
http://ni-putu-indah-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-120036-Pemikiran
%20Politik%20Barat-MAKALAH:%20Machiavelli%20dan%20Pandangannya
%20Mengenai%20Penguasa%20Negara%20.html
https://www.kompasiana.com/nailurrochman/550b90a0a33311b0142e3ac7/analis
a-pemikiran-niccolo-machiavelli
https://m.detik.com › news › kolom Hasil web Masalah-Masalah Demokrasi Kita
Hari Ini - detikNews
http://www.kompas.com/skola/image/2020/01/24/180000869/masalah-
pemerintah-di-bidang-ekonomi?page=1
Siahaan,M. Hotman.1986.Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi.Jakarta:
Erlangga
14