DISUSUN OLEH :
HERA YANI
1910105031
PENDAHULUAN
pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam
hubungan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Program KB tidak hanya
memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (KR) yang
berkualitas, menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) serta
Dalam al-qur’an, ayat yang berkaitan dengan keluarga berencana di antaranya dalam
Q.S An-Nisa : 9.
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
atas menunjukan bahwa islam mendukung adanya keluarga berencana karena dalam QS. An-
Nisa ayat 9 dinyatakan bahwa “Hendaklah takut kepada Allah, orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah”. Anak lemah yang dimaksud
adalah generasi penerus yang lemah agama dan ilmu pengetahuan sehingga KB menjadi
meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di Sub-
Sahara Afrika. Secara global, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan
dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014. Secara regional, proporsi
pasangan usia subur 15-49 tahun melaporkan penggunaan metode kontrasepsi modern telah
meningkat minimal 6 tahun terakhir. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah
meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari
Penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia pada Januari 2012 yaitu IUD 3.669.455
(11,5%), MOW 1.120.540 (3,51%), MOP 220.571 (0,69%), Kondom 907.949 (2,85%),
Implan 2.782.759 (8,72%), Suntik 14.812.333 (46,44%), Pil 8.381.396 (26,28%)11. Jenis
kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik. (Iklima Nurzakiah Dewi, Etty
Intra Uterine Device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang digunakan dalam rahim
sebagai pencegah kehamilan. Cara kerjanya sebagai benda asing dalam rahim dapat
mempengaruhi reaksi biokimia dalam rahim yang menyebabkan disfungsi sperma sehingga
tidak mampu melakukan pembuahan. Intra uterine device (IUD) relatif aman dan efektif
pada tahun 2015 sejumlah 167 akseptor dimana jumlah akseptor implant 82 akseptor
akseptor (7,87), MOW 2 akseptor (1,19), pil 1 akseptor (0,59%). Dari studi pendahuluan
pada bulan Maret 2015 dari 10 akseptor KB IUD ada 4 pemakai KB IUD (40%) mengalami
leukorea fisilogis, dimana akseptor mengatakan mengalami keputihan yang berwarna putih,
encer, tidak berbau, dan tidak gatal, 4 pemakai KB IUD (40%) mengalami Leukorea
patologi, mengatakan mengeluarkan keputihan yang berwarna kuning agak sedikit kehijauan,
gatal, kadang juga bau tidak sedap, dan 2 pemakai KB IUD (20%) tidak mengalami keluhan
Leukorea (Flour Albus, White discharge) atau keputihan adalah keluarnya cairan dari
alat atau organ reproduksi melalui vagina. Hal itu mungkin disebabkan oleh infeksi. Apabila
keputihan tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dan berlangsung berkepanjangan
akan menyebabkan infeksi vagina, vulvitis (peradangan pada vulva), vaginitis (peradangan
pada vagina), dan bahkan vulvovaginitis (peradangan pada vulva dan vagina). (Siti Hajar,
Pemerintah telah berupaya mengurangi efek samping dari penggunaan IUD dengan
bertujuan untuk mengetahui lebih dini jika terdapat efek samping atau komplikasi,
selanjutnya petugas dan Institusi Kesehatan melakukan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
secara lengkap kepada Pasangan Usia Subur (PUS) danWanita Usia Subur (WUS) di seluruh
fasilitas kesehatan nasional, bahwa keputihan tidak hanya disebabkan karena pemakaian
AKDR tetapi juga banyak dipengaruhi oleh faktor lain. Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) di setiap daerah di Indonesia berfungsi sebagai Pengkaji dan
fasilitator dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah, swasta dan masyarakat
dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera kepada akseptor KB dan petugas
pelayanan kesehatan Nasional. Langkah ini dilakukan untuk mencegah akseptor melakukan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti memilih untuk
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mampu memahami dan mengerti tentang pelaksanaan asuhan kebidanan pada akseptor
Varney, dan mampu memperbaiki keadaan umum pasien sesuai kewenangan dan
Dapat menambah pengetahuan dalam asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD dengan
leukorea.
Dapat memberi masuk dalam upaya meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada
Dapat menambah bahan kajian mengenai asuhan kebidanan pada akseptor KB IUD
dengan leukorea.
4. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam memberikan asuhan kebidanan pada
D. Ruang Lingkup
Materi dalam penelitian ini mencakup asuhan kebidanan pada aksepor KB IUD dengan
leukorea.
No Nama
Judul Metode Penelitian Hasil Persamaan Perbedaan
Peneliti
1. (SARI, Asuhan Kebidanan Pada Ny. Metode yang digunakan Setelah dilakukan asuhan Jenis Judul, Responden,
2012) A Umur 27 Tahun P2A0 adalah deskriptif, studi kebidanan selama 12 hari penelitian, Waktu, dan
Akseptor KB IUD Dengan kasus di Puskesmas pada Ny. A umur 27 tahun Metode Tempat
menggunakan KB IUD
Copper T 380 A.
2. (Siti Hajar, Asuhan Kebidanan Pada Jenis studi ini Pada kasus Ny B data Jenis Judul, Responden,
Prasetya Akseptor KB AKDR merupakan studi kasus objektif yang di dapat pada penelitian, Waktu, dan
Lestari, Dengan Keputihan Patologis dengan menggunakan akseptor KB IUD dengan metode Tempat
2016) Di BPRB Bina Sehat metode deskriptif. keputihan adalah Ibu pengumpulan
menggunakan IUD.
area portio.
3. (Husni ASUHAN KEBIDANAN Jenis penelitian ini Setelah dilakukan Jenis Judul, Responden,
Cahyani, PADA AKSEPTOR IUD adalah penelitian pemeriksaan pada Ny. L penelitian, Waktu, dan
2015) DENGAN KEPUTIHAN DI deskriptif dengan akseptor IUD yang Metode Tempat
sebagai tambahan
melakukan upaya-upaya
untuk mempercepat
penyembuhannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. KB (Keluarga Berencana)
Keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
2. Pengertian Kontrasepsi
3. Macam-macam Kontrasepsi
C. Kewenangan Bidan
D. Tinjauan Islam
DAFTAR PUSTAKA
Iklima Nurzakiah Dewi, Etty Komariah Sambas, S. H. (2021). GAMBARAN EFEK SAMPING
PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM PADA PASANGAN USIA SUBUR.
1.
Siti Hajar, Prasetya Lestari, S. M. (2016). ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB AKDR
DENGAN KEPUTIHAN PATOLOGIS DI BPRB BINA SEHAT KASIHAN BANTUL
YOGYAKARTA. June.