Tutorial 1 Kelompok 3 REPRO
Tutorial 1 Kelompok 3 REPRO
PENDAHULUAN
1.1. Skenario
“perdarahan pervaginam”
Seorang perempuan, usia 21 tahun, datang ke IGD RS dengan keluhan keluar
darah dari jalan lahir sejak 12 jam yang lalu. Pasien mengatakan sudah 2 kali
ganti pembalut, tidak penuh. Keluhan itu disertai dengan nyeri perut. Pasien
mengaku tidak haid sudah 2 bulan. Dari pemeriksaan fisis, didapatkan tanda vital
dalam batas normal, tinggi fundus uteri tidak teraba, tidak ada massa tumor dan
ada nyeri tekan di regio suprapubik. Pemeriksaan urine kehamilan, hasilnya
positif.
Kalimat kunci
2.siklus haid: dinilai berdasarkan 3 hal: jarak antara pertama haid – hari pertama
berikutnya haid, lama hid-pendarahan haid berikutnya berhenti, jumlah darah
yang keluar selama satu kali hair.
Normal : tidak kurang dari 24 hari-tidak lebih dari 35 hari, pembalut yang diganti
2-6 kali perhari.
Apa saja yang bisa menghambat: ada 3: -patologi panggul (lesi permukaan pada
traktus genital), -penyakit medis sistemik (pada gangguan hemostasis,
trombositopenia, gangguan platelet, disfungsi adrenal, gangguan hipofisi, adanya
stress, perdarahan uterus (ditemukankeadaan patologi panggul dan penyakit
sistemik). Perlu juga pikirkan adanya kemungkinan gangguan kehamilan (abortus,
kehamilan ektopik, karena bisa memberikan keluhan yang sama yaitu
perdarahan). Penggunaan alat kontrasepsi dalam Rahim.
Stress disebabkan karena hypothalamus yang mengatur berbagai hormone. Bisa
terjadi peningkatan hormone estrogen terganggu yang bisa menyebabkan siklus
menstruasi terganggu.
Faktor luar: asupan zat gizi bisa mempengaruhi kinerja kelenjar hypothalamus.
Faktor resiko: olahraga berlebihan, menoghea ( penyakit reproduksi wanita yang
membuat haid tidak lancar) gangguan hormone tiroid (membantu proses
metabolism bila terjadi gangguan maka akan menyebabkan gangguan haid),
penggunaan alat kontrasepsi (IU,Spiral atau Pil KB). Penggunaan IU (darah yang
keluar lebih banyak-menstruasi akan terhenti). Menopause (syndrome ovarium
kolikistik)
Terjadinya gangguan haid: usia (resiko tinggi pada usia 11 tahun atau lebih
muda), Berat badan yang tidak normal (obesitas), stress emosional maupun fisik.
Kerja berat, kehamilan (dapat dihitung jika perempuan tidak mengalami haid),
siklus haid yang panjang dan berat yang disertai rasa nyeri dan keram.
Obesitas: hormone yang berperan adalah estrogen dan progesterone (lipid yang
terlalu banyak dapat memicu produksi kedua hormone tersebut), kegagalan
ovarium premature (hilangnya fungsi normal ovarium sebelum usia 40 tahun-
haidnya tidak teratur atau hanya sekali dalam setahun).
Penyakit kronis: diabetes mellitus, kondisi kongenital, tumor ovarium dan tumor
adrenal.
3.tanda-tanda kehamilam: gejala tidak pasti, morning sickness, sering buang air
kecil, anoreksia, pingsan dan mudah lelah, pigmentasi kulit, pada saat dilakukan
tes kehamilan positif, suhu 37,2-38,7 derajat celcius, pembesaran payudara
dengan nyeri atau tidak, perubahan pada organ-organ pelvis (tanda hegar dan
chadwick).
Tanda pasti: ditemukan kerangka bayi pada saat foto X-ray, USG. Saat dilakukan
palpasi teraba bagian tubuh dari bayi, gerajakan janin, auskultasi: DJJ.
8. dalam sehari normalnya pembalut diganti 2-8 kali. Pada scenario mengarah ke
volume darah yang keluar pada pasien apakah normal, sedikit atau tergolong
banyak.
b. Mind Mapping