Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN PRODUK
UJI GLUKOSA
Dosen Pengampu : Kiki Kristiandi, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 2

ARISKA (4201907039)
LENI (4201907027)
NOVIA PIPIT KURNIAWATI (4201907034)
WAHYU (4201907049)

KELAS AIP B
SEMESTER IV/EMPAT

POLITEKNIK NEGERI SAMBAS


JURUSAN AGRIBISNIS
PROGRAM STUDI D-IV AGROINDUSTRI PANGAN
SAMBAS
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktikum merupakan bagian dari pendidikan dan pengajaran yang bertujuan
agar mahasiswa memperoleh peluang untuk memeriksa, menguji, dan melaksanakan,
dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori, seperti yang dapat diterapkan
pada praktikum uji makanan. Praktikum uji makanan memiliki tujuan agar dapat
mengidentifikasi zat-zat makanan. Uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan
makanan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamindengan mengelompokkanya
sesuai dengan zat-zat yang terkandung didalamnya.
Glukosa adalah karbohidrat terpenting. Kebanyakan karbohidrat diserap
kedalam aliran darah sebagai glukosa dan gula lain diubah menjadi glukosa di dalam
hati. Glukosa adalah bahan bakar metabolik utama pada mamalia dan bahan bakar
universal bagi janin. Glukosa adalah prekursor untuk sintesis semua karbohidrat lain
di tubuh termasuk glikogen untuk penyimpanan ribosa dan deoksiribosa dalam asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam glikolipid, dan sebgagai
kombinasidengan protein dalam glikoprotein dan proteoglikan(Murray, 2009).
Glukosa merupakan produk akhir metabolisme karbohidrat dan juga sumber
energi utama bagi organisme hidup (Dorland,2012). Glukosa berasal dari dua sumber
yaitu eksogen dan endogen. Glukosa yang berasal dari eksogen yaitu makanan yang
mengandung karbohidrat. Glukosa yang berasal dari endogen yaitu glukosa yang
disimpan sebagai glikogen di hati dan otot (KeMenKes, 2010).
Glukosa salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber
tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua
karbohidrat lain di dalam tubuh seperti glikogenuntuk cadangan energi, ribosa dalam
asam nukleat, dan galaktosa dalam laktosa susu (Murray Robert K, 2009)
B. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui kandungan Glukosa yang terkandung pada makanan seperti Sirup,
Sari Buah, Susu, dan Selai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sirup
Sirup adalah salah satu bentuk sediaan cair yang dalam dunia farmasi yang
dikenal luas oleh masyarakat. Saat ini, banyak sediaan sirup yang beredar di pasaran
dari berbagai macam merk, baik yang generic maupun yang paten.
Biasanya, orang-orang mengunakan sediaan sirup karena disamping mudah
penggunaannya, sirup juga mempunyai rasa yang manis dan aroma yang harum serta
warna yang menarik sehingga disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak
dan orang yang susah menelan obat dalam bentuk sediaan oral lainnya. Sirup
didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung sukrosa. Kandungan sakarosa
dari sirup yang tercantum dalam Farmakope terletak antar 50 dan 65%, akan tetapi
umumnya diantara 60 dan 65%.
B. Susu
Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae
(ambing) pada binatang mamalia betina seperti sapi, kambing, atau bahkan kerbau
yang diperoleh dengan cara pemerahan sebagai bahan makanan dan sumber gizi. Susu
merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam susu segar
mengandung berbagai zat makanan lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin.
Susu kental manis disingkat SKM, dikenal juga sebagai susu kental, kental
manis adalah susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula, sehingga
menghasilkan susu yang sangat manis rasanya dan dapat bertahan selama satu tahun
bila tidak dibuka. Susu kental manis sering ditambahkan pada hidangan penutup,
seperti kue atau minuman es. Di Rusia, susu kental manis dikenal sebagai "cгущёнка"
(sguschyonka) dan dalam bahasa Inggris, susu kental manis di kenal dengan nama
"sweetened condensed milk" atau bisa juga disingkat "SCM". Susu mengandung
vitamin yang dapat larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K serta vitamin
yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Beberapa vitamin memberikan warna
pada susu. Riboflavin memberikan warna susu kuning sedikit kehijauan, sedangkan
karoten akan memberikan warna lemak susu menjadi kekuning-kuningan.
C. Sari Buah
Sari buah adalah salah satu produk olahan buah-buahan yang telah lama dikenal.
Kandungan gizinya yang tinggi, rasanyayang menyegarkan serta timbulnya kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya kesehatan mendorong berkembangnya industri sari
buah buah-buahan sebagai pengganti minuman bersoda, kopi, atau teh. Industri sari
buah buah-buahan tropis termasuk berkembang pesat beberapa tahun terakhir dengan
laju mencapai 20% per tahun (Iriani, 2005). Sari buah merupakan hasil pengepresan
atau ekstraksi buah yang sudah disaring. Pembuatan sari buah terutama ditujukan
untuk meningkatkan ketahanan simpan serta daya guna buah-buahan. Pembuatan sari
buah dari tiap-tiap jenis buah meskipun ada sedikit perbedaan, tetapi prinsipnya sama
(Kemenristek RI 2010). Sari buah dibuat dengan cara menghancurkan daging buah
dan kemudian ditekan agar diperoleh sarinya. Gula ditambahkan untuk mendapatkan
rasa manis. Pengawet dapat ditambahkan untuk memperpanjang daya simpan.
Selanjutnya cairan disaring, dibotolkan, kemudian di pasteurisasi agar tahan lama.
Pemurnian sari buah bertujuan untuk menghilangkan sisa serat-serat dari buah dengan
cara penyaringan, pengendapan atau sentrifugasi dengan kecepatan tinggi yang dapat
memisahkan sari buahdari serat-serat berdasarkan perbedaan kerapatannya.
D. Gula Cair
Gula cair adalah gula yang berbentuk cair dan terkonsentrasi. Sebenarnya,
baik gula cair atau gula pasir sama-sama bisa menimbulkan masalah kesehatan, jika
dikonsumsi terlalu banyak. Jadi, hal yang benar-benar menentukan adalah seberapa
banyak gula yang kamu konsumsi.
Gula cair pada minuman biasanya merupakan gula tambahan, tetapi justru memiliki
kadar yang lebih tinggi dari minuman dengan bahan dasar susu atau buah yang sudah
memiliki kandungan jenis gula laktosa dan fruktosa.
Kedua, gula cair lebih mungkin menyebabkan kecanduan manis. Meski kalorinya
cukup tinggi, gula pada minuman tidak menyebabkan rasa kenyang, tetapi justru
meningkatkan keinginan makan lebih banyak. Selain itu, tubuh dan otak juga tidak
merespons minuman manis sama dengan merespon makanan manis. 
BAB III
METODE
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum, yaitu:
Hari/Tanggal : Jum’at , 09 April 2021
Waktu : 09.00 WIB-selesai
Tempat : Laboratorium Agroindustri Pangan
B. Bahan dan Alat
a. Bahan
- Sirup
- Sari Buah
- Susu
- Gula Cair
- Jus Buah
- Selai
b. Alat
- Pipet Tetes
- Tisu
- Gelas Ukur
- Wadah untuk sampel
- Refratrometer Brix
C. Prosedur Kerja
Uji Glukosa
Pertama tama bersihkan atau sterilkan alat yang akan di gunakan yaitu Refratrometer
Brix dengan menggunakan tisu dan di tetesi Aquades setelah itu di gosok ke arah
bawah atau satu arah. Kemudian sampel cairan di tetesi pada prisma sebanyak 3 tetes
lalu tutup dengan day light plate, setelah itu lihat skala di tempat yang bercahaya dan
baca skalanya. Jika sudah tetesi kembali Refratormeter Brix dg Aquades lalu
bersihkan menggunakan tisu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil uji tanin pada kayu manis
Warna Mengandung
Ya Tidak
Sampel Warna setelah
awal pengujian
Kayu manis Coklat Kuning √

tabel 2. Hasil uji kardiak glikosida pada kayu manis


Warna Mengandung
Ya Tidak
Sampel Warna setelah
awal pengujian
Kayu manis Coklat Merah √
kecoklatan

B. Pembahasan
1. Uji tanin
Tanin merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman dan disintesis oleh tanaman. Tanin merupakan senyawa yang mempunyai
berat molekul 500-3000 dan mengandung sejumlah besar gugus hidroksi fenolik
yang memungkinkan membentuk ikatan silang yang efektif dengan protein dan
molekul molekul lain seperti polisakarida, asam amino, asam lemak dan asam
nukleat.
Praktikum Uji tanin dilakukan pada sampel kayu manis untuk mengetahui
kandungan senyawa organik yang terdapat pada ekstrak kulit kayu manis.
Pengujian dilakukan dilakukan dengan cara mengambil sampel kayu manis
sebanyak 0,5 mL yang telah diekstraksi dengan air aquades dan didihkan di
pemanas listrik. Selanjutnya masing- masing ekstrak dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang direaksikan dengan larutan FeCl3 1 % dan diamati perubahan
warnanya.
Dari hasil uji yang dilakukan pada ekstrak kulit kayu manis menunjukkan
bahwa sampel ekstrak kayu manis positif mengandung tanin dengan menghasilkan
perubahan warna coklat menjadi kuning.
2. Uji kardiak glikosida
Kardiak glikosida adalah salah satu golongan triterpenoida, dimana kerangka
dasarnya sama dengan triterpenoida dan steroida. Akan tetapi pada atom C17
berikatan langsung dengan senyawa glikosida atau senyawa turunan furan.
Senyawa kardiak glikosida ini sukar dihidrolisa sebab ikatan ikatan glikosida tadi
tidak sama dengan ikatan glikosida pada senyawa saponin. Senyawa saponin
adalah suatu senyawa ester dari suatu glikosida dengan aglikon.
Glikosida adalah senyawa alami yang terdiri dari bagian karbohidrat dan
bagian bukan karbohidrat. Bagian bukan karbohidrat paling banyak ditemukan
adalah triterpen, steroid, dan flavanoid; sedangkan molekul karbohidrat yang
paling banyak ditemukan adalah glukosa, galaktosa, xilosa, dan arabinosa.
Monosakarida tersebut dapat terikat pada satu atau lebih atom C pada bagian
bukan karbohidrat.
Uji kardiak glikosida pada kayu manis dilakukan dengan cara, pertama ke
dalam gelas kimia dimasukkan 2 gram sampel dan ditambahkan 10 ml metanol
didihkan dan disaring, kemudian ditambahkan asam asetat gasial yang
mengandung 1 tetes (FeCl3) 1 % dan juga ditambahkan asam sulfat pekat lalu
diamati perubahannya.
Masing-masing ekstrak dibuat 1 konsentrasi, Tujuan dibuatnya adalah untuk
mengetahui efektifitas kardiak glikosida dari ekstrak, serta untuk mengetahui
perbedaan aktivitas ekstrak. Larutan yang digunakan sebagai uji kandungan
glikosida yaitu asam asetat gasial yang mengandung 1 tetes (FeCl3) 1%, asam
sulfat pekat yang digunakan sebagai ekstrak. Pengukuran uji glikosida
berdasarkan yang dihasilkan berwarna merah kecoklatan. Intensitas warna merah
kecoklatan yang dihasilkan akan mempengaruhi nilai yang diperoleh. Semakin
besar aktivitas glikosida dan ekstrak maka jumlah kandungan glikosida yang
dihasilkan semakin sedikit sehingga intensitas warna merah pekat akan berkurang.
Hasil uji glikosida terlihat bahwa ekstrak asam asetat gasial yang mengandung
1 tetes (FeCl3) 1% dan juga ditambahkan asam sulfat pekat dengan konsentrasi
0,5 ml, merupakan ekstrak C.burrmanii yang mempunyai daya kardiak glikosida
tertinggi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil uji yang dilakukan, sampel kayu manis positif mengandung
senyawa metabolit sekunder yaitu kardiak glikosida dan tanin. Sampel positif
mengandung tanin dengan perubahan warna coklat menjadi kuning, dan sampel
positif mengandung kardiak glikosida dengan perubahan warna coklat menjadi merah
kecoklatan.
B. Saran
Diharapkan praktikan memahami dan menggali potensi ilimiah kayu manis
atau bagian tumbuhan lainnya terkait dengan kandungan senyawaan bahan alam yang
dimilikinya.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayah.N .2016. Pemanfaatan Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman (Tanin dan Saponin)
dalam Mengurangi Emisi Metan Ternak Ruminansia. Jurnal Sain Peternakan
Indonesia, Vol. 11( 2)
Anto, Rato Rahman. 2018. Pengaruh Penambahan Bubuk Kayu Manis (Cinnamomum
Burmannii) Terhadap Sifat Kimia Dan Total Mikroba Pada Nugget Ayam. Jurnal
Agropolitan, Vol 5 (1)
Ergina, Nuryanti Siti, Pursitasari Indarini Dwi. 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit
Sekunder Pada Daun Palado (Agave Angustifolia) Yang Diekstraksi Dengan
Pelarut Air Dan Etanol. Jurnal Akad. Kim vol 3(3) : 165-172
Safratilofa. 2016. Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Kayu Manis (Cinnamomum
Burmanii)Terhadap Bakteri Aeromonas Hydrophila. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, Vol.16 (1)
Lisan Fransisca Rosella. 2015. Penentuan Jenis Tanin Secara Kualitatif Dan Penetapan
Kadar Tanin Dari Serabut Kelapa (Cocos Nucifera L.) Secara Permanganometri.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.4(1)
Sufiana, Harlia. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Dan Sitotoksisitas Campuranekstrak
Metanol Kayu Sepang (Caesalpinia Sappan L.) Dankulit Kayu Manis
(Cinnamomum Burmannii B.). JKK, Vol 3(2): 50-55

LAMPIRAN
1. Uji tanin

Gambar 1. Sebelum direaksi gambar 2. Setelah direaksi

2. Uji kardiak glikosida

Gambar 1. Sebelum direaksi gambar 2. Setelah direaksi

Anda mungkin juga menyukai