Anda di halaman 1dari 6

POLA MAKAN DAN KADAR KOLESTEROL

PADA PENDERITA STROKE


Rey Ivi Ouslan, Demsa Simbolon, Septiyanti

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu, Jurusan Kebidanan,


Jalan Indragiri Nomor 03 Padang Harapan Kota Bengkulu
reyS87@yahoo.com

Abtrack : Diet is an overview of the kind, number, and composition of food eaten every day
by the people that are characteristic of a particular group of people, the importance of the type
and content of food in order to avoid an increase in cholesterol, especially in patients with
stroke. This research aimed to investigate the relationship between diet and cholesterol levels
in patients with stroke in hospitals Argamakmur. This research was a descriptive analytic
cross sectional design. From the results of Chi-square (X2) X2 obtained count (6.9633)> X2
tables (3,841), means there was relationship between diet with cholesterol levels in stroke
patients in Arga Makmur Hospital of North Bengkulu. The result of this research was
expected to respondents in Arga Makmur Hospital always follow a diet that was given in
order to speed up the healing process.
Keywords : diet and cholesterol levels in patients with stroke

Abstrak : Pola makan adalah gambaran mengenai macam, jumlah, dan komposisi bahan
makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang yang merupakan ciri khas dari suatu
kelompok masyarakat tertentu, pentingnya memperhatikan jenis dan kandungan makanan
agar tidak terjadi peningkatan kolesterol terutama pada penderita stroke. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan kadar kolesterol pada penderita strok
di RSUD Argamakmur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan
desain cross sectional. dari hasil uji chi-square (x2) diperoleh x2 hitung (6,9633) > x2 tabel
(3,841), berarti terdapat hubungan antara pola makan dengan kadar kolesterol pada penderita
strok di RSUD Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Hasil penelitian ini diharapkan
untuk responden di RSUD Arga Makmur selalu mengikuti pola makan yang diberikan agar
dapat mempercepat proses penyembuhan.
Kata Kunci : pola makan dan kadar kolesterol pada penderita strok.

Strok adalah serangan mendadak yang terjadi Koroner (PJK), namun sebaliknya hubungan
pada pembuluh darah otak disebabkan oleh antara tingkat kolesterol dan resiko strok
tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah masih belum jelas hal ini disebabkan karena
dalam otak, selain itu stroke juga merupakan beberapa alasan pertama, strok adalah suatu
penyakit neurologic (saraf) yang sering sindrom heterogen dengan etiologi yang
menyebabkan kecacatan dan kematian sehing- berbeda pula seperti abnormalitas lipid penting
ga dapat juga disebut sebagai brain attack atau untuk beberapa orang dengan jenis strok
serangan otak (Auryn, 2009). Strok atau gang- tertentu namun berbeda untuk orang lain.
guan peredaran darah otak (GPDO) merupa- Dalam sebuah penelitian ditemukan hubungan
kan salah satu penyakit saraf yang paling positif antara jumlah kolesterol dan strok
banyak menarik perhatian, bahkan dari pusat iskemik. Kedua, subfraksi lipoprotein di-
pelayanan neurologi di Indonesia, jumlah anggap sebagai salah satu faktor resiko yang
penderita gangguan peredaran darah otak dapat diperhitungkan oleh karena itu, perlu
(GPDO) selalu menempati urutan pertama dibahas mengenai subtipe stro dan subfraksi
dari seluruh penderita rawat inap (Harsono, lipoprotein (Imamura et al, 2008).
2005). Kolesterol adalah suatu zat lemak yang
Peningkatan kadar kolesterol seiring beredar didalam darah, diproduksi oleh hati
dengan bertambahnya resiko Penyakit Jantung dan sangat diperlukan oleh tubuh, tetapi

121
122 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 2, Oktober 2016, hlm 114-203

kolesterol berlebih akan menimbulkan masa- Menu seimbang adalah menu yang ter-
lah terutama pada pembuluh darah jantung diri dari beraneka ragam makanan dalam
dan otak. Darah mengandung 80% kolesterol jumlah dan porsi yang sesuai, sehingga me-
yang diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% menuhi kebutuhan gizi seseorang guna
berasal dari makanan. Kolesterol yang dipro- pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan
duksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol High proses kehidupan serta pertumbuhan dan
Density Lipoprotein (HDL) dan kolesterol perkembangan (Almatsier, 2004).
Low Density Lipoprotein (LDL). Bila kolestrol Setiap tahun, kurang lebih 15 juta orang
LDL jumlahnya berlebih didalam darah akan di seluruh dunia terserang strok di Amerika
diendapkan pada dinding pembuluh darah dan Serikat sekitar 5 juta orang pernah mengalami
membentuk bekuan yang dapat menyumbat strok, sedangkan di Inggris 250.000 orang. Di
pembuluh darah. Sedangkan kolesterol HDL, Indonesia, strok menyerang 35,8% pasien
mempunyai fungsi membersihka pembuluh usia lanjut dan 12,9% pada usia yang lebih
darah dari kolesterol LDL yang berlebihan muda. Jumlah total penderita strok di In-
selain itu ada trigliserida yang berbentuk donesia diperkirakan 500.000 setiap tahun.
sebagai hasil dari metabolisme makanan yang Dari jumlah itu, sekitar 2,5% atau 250.000
berbentuk lemak dan juga berbentuk karbohi- orang meninggal dunia, dan sisanya cacat
drat dan protein yang berlebihan. Yang tidak ringan maupun berat. Insidens strok di seluruh
seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi dunia bervariasi. Insidens tahunan rata-rata
(Siswono, 2006). meningkat sejalan dengan pertambahan usia,
Pada studi epidemiologi tidak disebut- dari 3 per 100.000 pada kelompok umur de-
kan hubungan yang jelas antara kadar koles- kade ketiga dan keempat menjadi hampir 300
terol total dan angka kejadian strok. Namun, per 100.000 penduduk pada kelompok umur
HMG KoA rediktase inhibitor dapat mengu- dekade ke delapan dan kesembilan (Fieschi, et
rangi terjadinya strok di sejumlah pasien strok, al 1998).
termasuk penderita dengan penyakit jantung Widjaja (2000) mengemukakan 60,7%
koroner (PJK), hipertensi dan diabetes. Dalam penderita strok disebabkan oleh stroke non
suatu penelitian disebutkan bahwa penurunan hemoragik, sedangkan 36,6% oleh karena
Low-Density Lipoprotein Kolestrol (LDL C) stroke hemoragik. Stroke hemoragik paling
sebanyak 1 mmol, akan menurunkan angka banyak (58,3%), disusul oleh Perdarahan
terjadinya strok fatal sebanyak 17% (Amaren- Intraserebral (PIS) (35,6%). Emboli dan
co et al, 2007). Secara global, sekitar 80 juta perdarahan subaraknoidal(PAS) hanya sedikit
orang menderita akibat strok. Terdapat sekitar sekali 2,4% dan 1%. Laki-laki (63,5%) lebih
13 juta korban strok baru setiap tahun, banyak terkena dari pada wanita (36,5%). Usia
terdapat sekitar 4,4 juta diantaranya meninggal kurang dari 45 tahun lebih jarang terkena
dalam 12 bulan, terdapat sekitar 250 juta (15,9%) dari pada usia lebih dari 45 tahun
anggota keluarga berkaitan dengan para pen- (84,1%). Kematian dan seluruh strok (32,1%)
derita strok yang bertahan hidup (Feigin, adalah nomer dua setelah meningoensefalitis
2004). (59,5%). Dari semua penderita stroke 50%
Pola makan adalah gambaran mengenai dan PIS meninggal, sedangkan pada PAS dan
macam, jumlah, dan komposisi bahan makan- emboli kira-kira 40% meninggal. Penyebab
an yang dimakan tiap hari oleh satu orang strok paling banyak karena hipertensi (81,7%)
yang merupakan ciri khas dari satu kelompok dan diabetes mellitus (66,7%). Anamnesis
masyarakat tertentu (Hartono, 2000). Menurut adanya hipertensi hanya terdapat pada 66,7%
Harper (1986), pola makan adalah darah yang kasus, hipertensi yang terdapat pada waktu
ditempuh seseorang atau sekelompok untuk masuk rumah sakit kebanyakan hipertensi-
memilih makanan dan mengkonsumsinya reaktip.
sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiolo- Pola makan adalah suatu cara atau usaha
gis,psikologis, budaya dan sosial. dalam pengaturan jumlah dan jenis makana
dengan maksud tertentu seperti memperta-
Rey dkk Pola Makan Dan Kadar Kolesterol … 123

hankan kesehatan, status nutrisi, mencegah RSUD Propinsi Bengkulu proporsi penderita
atau membantu kesembuhan penyakit (Depkes strok yang rawat inap tahun 2007 sebesar
RI, 2009). Menurut World Health Organi- 37,4% (437 orang), tahun 2008 sebesar 27,4%
zation (WHO) tahun 2012, jumlah penderita (452 orang), tahun 2009 sebesar 18,2% (215
strok di seluruh dunia sebanyak 20,5 juta jiwa orang), dari seluruh pasien neurologi rawat
dan 7,5 juta jiwa diantaranya telah meninggal inap. Berdasarkan data dari Rekam Medis
dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) RSUD Argamakmur, penderita strok rawat
12,2% penyakit tekanan darah, tinggi atau inap dari tahun 2011 sebanyak 6,6% (135 o-
hipertensi menyumbangkan 17,5 juta kasus rang), tahun 2012 sebanyak 5,6% (152 orang),
strok di dunia. Di Amerika Serikat (2004), tahun 2013 sebanyak 5,5% (179 orang), dari
strok telah mengakibatkan kematian sekitar seluruh pasien rawat inap di RSUD Arga-
150.147 penduduk Amerika. Selain itu, setiap makmur. Dampak dari pola makan yang tidak
tahunya sekitar 700.000 penduduk Amerika teratur dan tidak memperhatikan jenis
Serikat mengalami strok, dengan proporsi makanan yang di makan maka dapat menye-
71,42% diantaranya adalah strok serangan per- babkan peningkatan kolesterol dan apabila
tama dan strok ulang dengan proporsi 28,57%. kolesterol meningkat/tinggi maka dapat
Di Australia terdapat 37.000 penduduk mengakibatkan gejala strok.
Australia menderita strok dan sekitar 12,333 Faktor yang mempengaruhi kejadian
dari penduduk tersebut meninggal dalam strok, antara lain umur, jenis kelamin, ketu-
jangka waktu 3 bulan dengan CFR 33,33%. runan, ras, hipertensi, hiperkolesterolemia,
Di Indonesia diperkirakan setiap tahun diabetes melitus, merokok, aterosklerosis,
terjadi 500.000 penduduk terkena serangan penyakit jantung, obesitas, konsumsi alkohol,
strok, sekitar 2,5% atau 120.000 orang me- stres, kondisi sosial ekonomi yang men-
ninggal dan sisanya cacat ringan maupun dukung, diet tidak baik, aktivitas fisik yang
berat. Secara umum, dapat dikatakan angka kurang dan penggunaan obat anti hamil.
kejadian strok adalah 200 orang atau akan Namun dari sebanyaknya faktor yang mem-
menderita strok, sedangkan kejadian stroke pengaruhi strok hanya hipertensi yang yang
hemoragik hanya sekitar 20% dari seluruh secara signifikan mempengaruhi kejadian
total kasus strok (Yayasan Strok Indonesia, strok sedangkan kadar lipid dan kebisaan me-
2012). Pada penelitian bersekala cukup besar rokok tidak secara signifikan berhubungan
dan dilakukan oleh survei Acean Neurologic dengan kejadian strok (Sarini, 2008). Tujuan
Association (ASNA) di 28 Rumah Sakit hasil penelitian ini untuk mengetahui hubungan
penelitian menunjukan bahwa penderita laki- antara pola makan dengan kadar kolesterol
laki lebih banyak dari perempuan dan profil pada penderita strok di RSUD Argamakmur.
usia di bawah 45 tahun cukup banyak yaitu
11,8%, usia 45-64 tahun berjumlah 54,7% BAHAN DAN CARA KERJA
dan di atas usia 65 tahun sebanyak 33,5% Penelitian ini menggunakan metode
(Misbach, 2001). penelitian survei analitik dengan meng-
Profil kesehatan indonesia tahun 2012, gunakan pendekatan penelitian cross sectional
strok tanpa menyebutkan perdarahan atau (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini
inafark merupakan penyebab utama kematian seluruh pasien strok yang berobat ke RSUD
di Rumah Sakit Umum di seluruh Indonesia Argamakmur. Jumlah populasi dalam pene-
sebanyak 4.692 orang dengan proporsional litian ini diperkirakan berdasarkan jumlah
mortality rate (PMR) 4,87%. Pada tahun pasien yang berobat ke RSUD Argamakmur
2013, jumlah pasien strok yang rawat inap di tahun 2013 sebanyak 179 orang.
seluruh Rumah Sakit Indonesia sebanyak Sampel adalah bagian dari populasi yang
44,365 orang dan yang meninggal sebanyak dipilih dengan cara tertentu sehingga dianggap
8,878 orang dengan CFR 20,01%. mewakili populasinya (Notoadmodjo, 2005).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
Mariati (2007-2009) pasien rawat inap di ini adalah dengan cara konsekutif sampling,
124 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 2, Oktober 2016, hlm 114-203

yaitu dengan memasukan setiap pasien yang Hubungan Pola Makan dengan Kadar
memenuhi kriteria penelitian dalam kurun Kolesterol Penderita Stroke
waktu tertentu dengan jumlah sampel berjum- Tabel 2. Hasil Uji x2 Hubungan Antara Pola Makan
lah 35 responden. dengan Kadar Kolesterol pada penderita
Stroke
Analisa univariat pada penelitian ini
adalah kegiatan menganalisa setiap variabel Pola Kadar kolesterol TOTAL P value
Makan Normal Batas Tinggi
dari hasil penelitian yang bertujuan untuk Tinggi
memperoleh gambaran distribusi frekuensi n % n % n %
dari setiap variabel yang diteliti, baik variabel Seimbang 9 56,2 4 25 3 18,8 16 100
independen maupun variabel dependen. Tidak 3 15,8 6 31,6 10 52,6 19 100
Seimbang 0,031
Analisa bivariat pada penelitian ini adalah
Jumlah 12 34,3 10 28,6 13 37,1 35 100
kegiatan menganalisa kedua variabel, yaitu
variabel independen dengan variabel depen- Berdasrkan Tabel 2 dapat diketahui se-
den yang diduga berhubungan untuk menga- bagian besar responden dengan pola makan
nalisa adanya hubungan antara pola makan seimbang dan kadar kolesterol normal pada
penderita stroke dengan kadar kolestrol adalah penderita stroke berjumlah 9 orang (56,3%)
mengunakan uji chi kuadrat (chi square test). dan sebagian kecil responden dengan pola
Pengolahan data bivariat penelitian ini meng- makan tidak seimbang dan kadar kolesterol
gunakan sistem komputerisasi dengan normal berjumlah 3 orang (15,8).
program SPSS. mengacu pada tabel 2 dilakukan per-
hitungan menggunakan Chi-square (X2) maka
HASIL diperoleh X2 hitung sebesar 6,9633. Nilai Chi-
Pola Makan square berdasarkan tabel atau disebut X2 tabel
untuk taraf signifikan 0,05 dan dk 1 adalah
Tabel 1. Disribusi Responden Berdasarkan Pola
Makan 3,841. Dari perhitungan diperoleh X2 hitung
lebih besar dari pada X2 tabel berarti terdapat
Variabel Frekuensi Persentase
(n=35) (100%) hubungan antara pola makan dengan kadar
Pola Makan kolesterol pada penderita stroke di RSUD
Seimbang 16 45,7 Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
Tidak seimbang 19 54,3
Kadar Kolesterol PEMBAHASAN
Normal 12 34,3 Gambaran Pola Makan
Batas Tinggi 10 28,6
Tinggi 13 37,1 Pola Makan adalah cara makan sese-
orang dalam mengonsumsi bahan makanan
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui selain obat yang mengandung zat gizi dan
distribusi frekuensi responden berdasarkan berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh,
pola makan dari 35 responden sebagian res- berguna untuk mempertahankan kehidupan
ponden dengan pola makan tidak seimbang serta mengamati jaringan tubuh yang rusak.
sebanyak 19 orang (54,3%), dan hampir seba- (Soedarmo, 2008).
gian responden dengan pola makan tidak Pola makan merupakan keteraturan se-
seimbang sebanyak 16 orang (45,7%). seorang dalam mengkonsumsi makanan
Pada variabel kadar kolesterol dapat pokok yang dihitung berdasarkan jumlah /
diketahui frekuensi responden berdasarkan berapa kali perhari dan kesesuaian waktu
kadar kolesterol pada penderita Stroke yaitu makan, dari pola makan yang tidak seimbang
hampir sebagian responden dengan kadar akan dapat mempengaruhi kadar kolesterol
kolesterol tinggi sebanyak 13 orang (37,1%), seseorang, hal ini terjadi di sebabkan karena
dan hampir sebagian responden dengan kadar tidak memperhatikan kadar kolesterol dari
kolesterol normal sebanyak 12 orang (28,6%). makanan yang di konsumsi (Warmbrand,
2009).
Rey dkk Pola Makan Dan Kadar Kolesterol … 125

Dari hasil penelitian pada pola makan resiko penyakit jantung koroner sebanyak 3%
peneliti memperoleh data responden berdasar- ( Sylvia A. Price & Lorraine M. Willson,
kan pola makan dari 35 responden sebagian 2009)
responden dengan pola makan tidak seimbang Hubungan Antara Pola Makan dengan Kadar
sebanyak 19 orang (54,3%), dan hampir Kolesterol pada penderita Stroke
sebagian responden dengan pola makan tidak
seimbang sebanyak 16 orang (45,7%). Dari hasil penelitian hasil uji x2 hu-
Pola Makan secara benar, yaitu hindari bungan antara pola makan dengan kadar
makanan yang terdapat tinggi kolesterol ter- kolesterol pada penderita stroke di RSUD
utama makanan yang berlemak. Sama pen- Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara
tingnya dengan pemilihan jenis makanan yang dapat diketahui sebagian besar responden
tepat bagi kesehatan adalah bagaimana cara dengan pola makan seimbang dan kadar
memakannya. Makanlah dengan jumlah yang kolesterol normal berjumlah 9 orang (56,3%)
cukup, pada waktunya dan lakukan dengan dan sebagian kecil responden dengan pola
gizi seimbang (David A, 2008). makan tidak seimbang dan kadar kolesterol
normal berjumlah 3 orang (15,8).
Gambaran Kadar Kolesterol Kadar kolesterol yang tinggi dapat
Lemak merupakan salah satu sumber menyumbat arteri koronaria yang mensuplai
energi yang memberikan kalori paling tinggi. oksigen dan nutrisi ke jantung, inilah yang
Di samping sebagai salah satu sumber energi, dapat menyebabkan serangan jantung dan
sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol stroke. Semakin banyak lemak (terutama le-
memang merupakan zat yang sangat dibu- mak hewani dan hasil susu) yang dikonsumsi,
tuhkan oleh tubuh terutama untuk membentuk semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah
dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga seseorang, maka semakin tinggi pula resiko
merupakan bahan dasar pembentukan hor- terkena serangan stroke (Emzel, 2009).
mon-hormon steroid. Kolesterol yang kita Dalam penelitian ini dilakukan perhi-
butuhkan tersebut secara normal di produksi tungan menggunakan Chi-square (X2) maka
sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. diperoleh X2 hitung sebesar 6,9633. Nilai Chi-
Tetapi kolesterol bisa meningkat jumlahnya square berdasarkan tabel atau disebut X2 tabel
karena asupan makanan yang berasal dari untuk taraf signifikan 0,05 dan dk 1 adalah
lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai 3,841. Dari perhitungan diperoleh X2 hitung
makanan sampah ( Huon H. Gray, 2008 ) lebih besar dari pada X2 tabel berarti terdapat
Dari hasil penelitian pada pola makan hubungan antara pola makan dengan kadar
peneliti memperoleh data responden berdasar- kolesterol pada penderita stroke di RSUD
kan kadar kolesterol pada penderita Stroke Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
yaitu hampir sebagian responden dengan Kadar kolesterol tinggi dalam darah
kadar kolesterol tinggi sebanyak 13 orang merupakan faktor resiko yang penting untuk
(37,1%), dan hampir sebagian responden terjadinya penyakit jantung koroner dan strok,
dengan kadar kolesterol normal sebanyak 12 semakin tinggi kolesterol semakin tinggi
orang (28,6%). resiko penyakit jantung koroner dan serang
Menurut Patel Chandra (2007) bahwa stroke. Kolesterol dalam darah dikemas
secara spesifik kadar LDL yang tinggi dan dengan lipoprotein, kolesterol LDL ( k-LDL )
kadar HDL yang rendah akan meningkatkan dikenal sebagai kolesterol jahat, karena bila
risiko kasus kardiovaskuler. Data dari pene- terlalu banyak kolesterol LDL (k-LDL) atau
litian intervensi faktor risiko majemuk menun- mengalami peningkatan 1% maka akan
jukkan bahwa peningkatan kadar kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit
LDL di atas 160 mg/dl merupakan risiko jantung koroner dan stroke sebanyak 1% juga
penyakit arteri koronaria. Sementara kadar ko- (Huon H. Gray, 2009).
lesterol HDL tinggi atau mengalami pening-
katan sebanyak 1% maka akan menurunkan
126 Jurnal Media Kesehatan, Volume 9 Nomor 2, Oktober 2016, hlm 114-203

KESIMPULAN den dengan kadar kolesterol tinggi sebanyak


13 orang dan hampir sebagian responden
Ada hubungan yang signifikan antara
dengan kadar kolesterol normal sebanyak 12
hubungan pola makan dengan kadar kolesterol
orang dan hasil analisis bivariat diperoleh hasil
penderita strok di RSUD Argamakmur. Dari
penelitian diperoleh X2 hitung lebih besar dari
hasil analisis univariat diperoleh sebagian
pada X2 tabel berarti terdapat hubungan antara
responden dengan pola makan tidak seimbang
pola makan dengan kadar kolesterol di RSUD
sebanyak 19 orang dan hampir sebagian
Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
responden dengan pola makan tidak seimbang
sebanyak 16 orang. Hampir sebagian respon-

DAFTAR RUJUKAN
Aurin. 2009. Stroke.http://www.neurolorychannel. com Immamura.T. Tabizaki,Y, kuba.K.yutaka,ibayashi.s.
./stroke/diagnostic.html and hatta.j.et. al. 2008. LDL cholesterol and the
Almatsir. 2004. Dislipidemia sebagai faktor resiko development of stroke subtypes and coronary
penyakit jantung koroner heart disease.
http://library.usu.ac.id/downlond/fk/gizi- Mariati. 2007. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia
bahri3.pdf untuk Paramedis. Bandung: Yrama Widya.
Amarenco, F. 2007. Mencegahy Serangan Jantung Misbach. 2001. Proses Keperawatan Pada Pasien
Dengan Menekan Kolesterol. Jakarta: PT. Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: EGC.
Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Sarini. 2008. Kardiologi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Siswono. 2006. Bahan dari kolesterol
Dinas Kesehatan RI. 2009. Program kesehatan tinggi.http://www.gizi.net/cgibin/berita/fullnews.
departemen kesehata RI. Jakarta: Depkes RI. cginnews.
Feischi C. Falcou.Asacchetti. M.L, and toni D.1998 Wambrand. & Dean, J. Keriakes. 2001. Sirkulasi darah
pathonesis, Diagnosis and Epidemiology of dalam tubuh manusia. Jakarta: PT Alex Media
stroke.CNS Drugs:9 suppl.1 :1-9 Komputindo.
Feigin. 2004. Buku tentang Kolesterol. WHO. 2012. Prevalensi Kejadian Stroke di
Harsono (Ed). 2005. Kapita Selekta Neurologi ed.2. Intenasional. Riset Kolektif Data.
Yogyakarta: Gadja Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai