Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.

1 JUNI 2015

ANALISIS POSITIONING SMARTPHONE BERDASARKAN PERSEPSI


KONSUMEN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS
SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Finda Mei Murti


Suharti
)DNXOWDV (NRQRPL 8QLYHUVLWDV 6DUMDQDZL\DWD 7DPDQVLVZD

INTISARI

Semakin banyaknya telepon seluler yang ada khususnya smartphone, memberikan banyak
pilihan bagi konsumen untuk memilih smartphone seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Untuk mendapatkan perhatian konsumen suatu perusahaan smartphone perlu mempunyai
karakteristik tertentu yang berbeda dengan perusahaan smartphone lainnya atau bisa dikatakan
pesaingnya. Memposisikan suatu smartphone diperlukan untuk dapat unggul dalam
persaingan. Dalam hal ini smartphone tersebut adalah smartphone Blacberry, smartphone
Samsung, dan smartphone Lenovo. Dilihat dari realita dalam gaya hidup dikalangan
mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
banyak yang menggunakan dan yang mengetahui smartphone Blackberry, Samsung, dan
Lenovo. Maka dari itu penulis mengambil merek smartphone Blackberry, Samsung dan
Lenovo untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui positioning
smartphone berdasarkan persepsi konsumen mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa. Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Untuk
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling
yaitu dengan pertimbangan tertentu. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden.
Sedangkan untuk teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Multidimensional scaling
(MDS) tiga dimensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi konsumen tentang positioning ketiga
smartphone memiliki perbedaan dan berada pada posisinya masing-masing dibenak mahasiswa.
Dilihat dari atribut desain, fitur dan kualitas smartphone Samsung lebih unggul dibanding
smartphone Blackberry dan smartphone Lenovo, hal ini ditunjukkan dalam peta
persepsi smartphone Samsung berada di dekat atribut desain, fitur dan kualitas.

Kata kunci: Positioning, Smartphone, Persepsi Konsumen, Multidimensional Scaling (MDS)


1. PENDAHULUAN menjadikan masyarakat tertarik untuk
1.1 Latar Belakang membeli dan selalu mengikuti arah
Seiring dengan terus perkembangan media teknologi
berkembangnya dalam sektor teknologi komunikasi yang canggih dengan
komunikasi dalam produksi keluaran handphone terbaru. Tampilan
handphone, kini berbagai jenis merek handphone dan fasilitas-fasilitas yang
handphone dapat ditemui dengan harga terdapat di dalam handphone, menjadi
yang semakin terjangkau. Ponsel tidak pertimbangan bagi masyarakat untuk
lagi menjadi barang mewah sehingga membeli dan memilih handphone yang
kebutuhan ponsel cerdas semakin akan digunakan.
tinggi. Banyaknya produk handphone Menurut Publisher Tekonke,
yang menawarkan berbagai fasilitas- smartphone atau ponsel pintar atau
fasilitas lengkap dan menarik, lebih familiar dengan sebutan ponsel
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

cerdas adalah sebuah perangkat atau mereka dalam belajar, memilih,


produk teknologi berupa telepon menggunakan, bahkan dalam
genggam atau mobile versi modern mendisposisikan suatu produk (Kotler,
terbaru yang memiliki kelebihan 2007:234). Untuk memenangkan
dimana spesifikasi software dan persaingan tidak hanya sebatas
hardware lebih pintar, fungsi yang menyusun bauran pemasaran sebagai
lebih cerdas dan fitur-fitur yang lebih taktik namun lebih dari itu juga
smart dari ponsel versi biasa menyusun strategi yaitu segmentasi
sebelumnya. (segmenting), dan target (targeting)
Peran merek menjadi sangat penting pasar yang dituju, serta posisi
karena menjadi pembeda satu produk (positioning) yang diinginkan oleh
dengan produk yang lainnya sehingga perusahaan dibenak konsumen. Inti
sangat bergantung pada merek yang dari setiap strategi pemasaran yang
ditampilkan. Penciptaan atau baik adalah suatu strategi pencapaian
pembangunan merek yang tepat posisi secara tepat. Istilah positioning
memerlukan riset pemasaran yang mengandung arti bagaimana suatu
berkaitan dengan kesesuaian antara produk didefinisikan oleh konsumen
merek dengan produk, merek dengan melalui sifat-sifat pentingnya dibenak
perusahaan, merek dengan nilai-nilai konsumen yang dimiliki oleh produk
yang ingin disampaikan oleh tersebut.
perusahaan baik nilai produk maupun Positioning merupakan hal penting
nilai perusahaan sebagai pemegang yang dibutuhkan oleh perusahaan,
merek. Konsumen dalam membeli brand, atau produk agar dapat bersaing
produk biasanya hanya mengingat yang dengan kompetitornya. Berbagai cara
sudah tertanam di benaknya. dilakukan oleh perusahaan, brand, atau
Beberapa merek handphone yang produk agar dapat menciptakan
sudah terkenal di Indonesia yaitu positioning yang diharapkan di
Blackberry, Samsung, dan Lenovo masyarakat. Berdasarkan penjelasan di
sudah melekat sekali dibenak atas, penulis tertarik untuk
konsumen karena produk tersebut menganalisis dan mengkaji mengenai
sudah terjamin kualitasnya. Persaingan Positioning smartphone berdasarkan
antar merek dari setiap produk yang persepsi konsumen mahasiswa Fakultas
semakin tajam, mengakibatkan setiap Ekonomi Universitas Sarjanawiyata
konsumen dapat memilih variasi merek Tamansiswa.
produk yang lebih berkualitas. Bagi
konsumen, kualitas produk sering 1.2 Rumusan Masalah
menjadi perhatian utama. Produk yang Berdasarkan latar belakang di atas,
dikatakan berkualitas jika seluruh maka rumusan masalah penelitian ini
fungsinya dapat dijalankan dengan baik adalah bagaimana peta positioning
dan bermanfaat. Faktor merek dan smartphone berdasarkan persepsi
harga adalah faktor yang terpenting konsumen di kalangan mahasiswa
bagi pengguna layanan mereka di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia ketika memilih sebuah Sarjanawiyata Tamansiswa?
handphone. Rentang harga handphone
yang paling sering dicari adalah 1.3 Tujuan Penelitian
handphone-handphone yang berharga Penelitian ini bertujuan untuk
di bawah 2 juta rupiah.(Telinjuk.com) mengetahui positioning smartphone
Perusahaan yang cerdas akan berdasarkan persepsi konsumen di
mencoba memahami sepenuhnya kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi
proses pengambilan keputusan Universitas Sarjanawiyata
pelanggan yaitu semua pengalaman Tamansiswa.
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

for leading your consumer


2. LANDASAN TEORI credibly” . Positioning adalah
2.1 Tinjauan Pustaka menyangkut bagaiman perusahaan
2.1.1 Positioning membangun kepercayaan,
Positioning adalah tindakan keyakinan, dan trust kepada
perusahaan untuk merancang pelanggan.
produk dan bauran pemasaran agar Menurut Kotler dan Amstrong
dapat tercipta kesan tertentu (2003:311), positioning adalah
diingatan konsumen, sehingga cara produk didefinisikan oleh
dengan demikian konsumen konsumen berdasarkan beberapa
segmen memahami dan atribut penting, tempat yang
menghargai apa yang dilakukan diduduki produk dalam benak
perusahaan dalam kaitannya konsumen dibandingkan dengan
dengan para pesaingnya. Bila produk-produk pesaing.
sebuah merek menemukan Menurut Kotler (2000:265),
positioning statement yang efektif, terdapat beberapa cara penentuan
tim merek sering dan sangat posisi di benak konsumen, antara
bijaksana mempertahankannya dan lain :
menggunakannya lagi dan lagi,
itulah inti dari positioning 2.1.1.1 Penentuan Posisi
statement memosisikan nama Menurut Atribut
merek secara kuat dalam benak Ini terjadi bila suatu
orang-orang. perusahaan
Banyak defenisi positioning mempromosikan atribut
diberikan oleh pakar marketing produk yang lebih unggul
dengan versi dan model mereka di banding pesaingnya.
masing-masing, namun tak akan 2.1.1.2 Penentuan Posisi
valid kita bicara positioning tanpa Menurut Manfaat
menyebut defenisi yang diberikan Dalam pengertian ini
oleh Al-Ries dan Jack Trout, dua produk di posisikan
orang yang dianggap sebagai sebagai pemimpin suatu
penemu positioning. Al-Ries dan manfaat tertentu.
Jack Trout (dalam Kartajaya, 2.1.1.3 Penentuan Posisi
2005:56) mengatakan, Menurut Penggunaan atau
“positioning is not what you do to Penerapan.
a product, positioning is what you Seperangkat nilai-nilai
do to the mind of the prospect. that penggunaan atau
is you position the product in the penerapan inilah yang
mind of prospect”. Intinya digunakan sebagai unsur
positioning adalah menempatkan yang ditonjolkan.
produk dan merek kita di benak 2.1.1.4 Penentuan Posisi Menurut
pelanggan. Dengan definisi ini Pemakai
Ries-Trout mengatakan bahwa Ini berarti memposisikan
perang pemasaran bukanlah produk sebagai yang
terletak di pasar, tapi di benak terbaik untuk sejumlah
pelanggan. Perang pemasaran kelompok pemakai.
adalah perang untuk Dengan kata lain pasar
memperebutkan sejengkal ruang di sasaran lebih ditujukan
benak pelanggan. pada satu atau lebih
Menurut Kartajaya (2005:57) komunitas, baik dalam
positioning adalah “The strategy arti sempit maupun luas.
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

2.1.1.5 Penentuan Posisi atau dikonsumsi yang dapat


Menurut Pesaing memuaskan keinginan atau
Disini produk secara kebutuhan pemakainya.
keseluruhan menonjolkan Masing-masing tingkatan
mereknya secara utuh dan produk pada hakekatnya
diposisikan lebih baik dari mencerminkan tingkatan
pada pesaing. kebutuhan konsumen, antara lain:
2.1.1.6 Penentuan Posisi 2.1.2.1 Produk Utama (Core
Menurut Kategori Produk Benefit)
Disini produk diposisikan 2.1.2.2 Produk Generik (Generik
sebagai pemimpin dalam Product)
suatu kategori produk 2.1.2.3 Produk Harapan (Expected
2.1.1.7 Penentuan Posisi Product)
Menurut Harga 2.1.2.4 Produk Pelengkap
Disini produk di posisikan (Augmented Product)
memberikan nilai terbaik 2.1.2.5 Produk Potensial (Potential
untuk harganya. Product)
2.1.3 Atribut Produk
2.1.2 Produk Gulitian dan paul (2003,p.69)
mendefenisikan atribut, yaitu
Salah satu bauran pemasaran “atributes represent the spesific
yang terpenting adalah produk. features or physical characteristic
Keberadaan produk merupakan that are designed into goods or
penentu bagi program bauran service”. Atribut produk
pemasaran yang lain, misalnya merupakan unsur yang dipandang
penentu harga, program promosi, penting oleh konsumen dan
maupun kegiatan dijadikan dasar pengembalian
pendistribusiannya. Selain itu keptusuan pembelian.
produk adalah sesuatu yang Atribut produk terdiri dari
esensial yang mampu untuk merek, kemasan, jaminan (garansi)
memenuhi kebutuhan pasar. pelayanan, dan sebagainya. Untuk
Produk ditentukan atau dirancang lebih jelasnya adalah sebagai
oleh produsen tetapi sebenarnya berikut :
diproduksi untuk kepentingan
pasar juga. Oleh karna itu 2.1.3.1 Merek
pengertian produk harus Merek merupakan
mempertimbangkan pandangan nama, istilah tanda,
produsen maupun pandang pasar. simbol/lambang atau
Menurut Kotler (2009, p.358) kombinasi atribut-atribut
produk (product) adalah apapun lainnya yang diharapkan
yang dapat ditawarkan ke pasar dapat memberikan identitas
untuk memenuhi kebutuhan dan dan differensiasi terhadap
keinginan, termasuk barang, fisik, produk pesaing. Agar suatu
layanan, pengalaman, peristiwa, merek dapat mencerminkan
seseorang, tempat properti, makna yang disampaikan,
organisasi, informasi dan ide. maka ada beberapa
Kotler dan Armstrong (2003: 337) persyaratan, yaitu:
mendefenisikan produk sebagai 2.1.3.1.1 Merek harus khas
berikut semua yang dapat dan unik.
ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

2.1.3.1.2 Merek harus dapat kemampuan produk untuk


menggambarkan manfaat melaksanakan fungsi-
dan kualitas produk. fungsinya. Selain
2.1.3.2 Kemasan tingkatan kualitas,
Pengemasan (packaging) kualitas yang tinggi juga
adalah suatu proses yang dapat berarti konsistensi
berkaitan dengan tingkatan kualitas yang
perancangan dan pembuatan tinggi. Dalam konsistensi
wadah atau pembungkus tersebut kualitas produk
untuk suatu produk. berarti kualitas kesesuaian
2.1.3.3 Pelayanan bebas dari kecacatan dan
Pada saat ini suatu kekonsistenan dalam
produk tidak lepas dari unsur memberikan tingkatan
jasa sebagai pelengkap. kualitas yang dijanjikan.
2.1.3.4 Jaminan (garansi) 2.1.3.2 Fitur Produk
Jaminan adalah janji yang Sebuah produk
merupakan kewajiban yang ditawarkan dengan
produsen atas produknya berbagai fitur. Sebuah
kepada konsumen, dimana model awal tanpa
konsumen diberi ganti rugi tambahan yang menyertai
bila produknya ternyata tidak produk tersebut menjadi
berfungsi sebagaimana titik awalnya. Perusahaan
mestinya. Untuk atribut yang dapat menciptakan
produk sepeda motor yang model dari tingkat lebih
ditawarkan pada konsumen. tinggi dengan
Kotler &Amstrong (2008) menambahkan berbagai
menyatakan ada beberapa atribut fitur. Fitur adalah alat
yang menyertai dan melengkapi persaingan untuk
dalam pengembangan suatu membedakan produk
produk atau jasa melibatkan perusahaan terhadap
pendifinisian manfaat yang akan produk sejenis yang
ditawarkan produk atau jasa. menjadi pesaingnya.
Manfaat ini dikomunikasikan dan Menjadi produsen awal
dihantarkan oleh atribut produk yang mengenalkan fitur
seperti kualitas, fitur, dan desain. baru yang dibutuhkan dan
dianggap bernilai menjadi
2.1.3.1 Kualitas produk. salah satu cara yang
Kualitas adalah efektif untuk bersaing.
salah satu alat penting 2.1.3.3 Desain
bagi pemasar untuk cara lain untuk
menetapkan posisi. menambah nilai bagi
Kualitas mempunyai dua pelanggan adalah melalui
dimensi, yaitu tingkat dan desain produk yang khas.
konsistensi. Ketika Desain masuk ke jantung
mengembangkan suatu produk, desain yang baik
produk, pemasar mula- dapat memberikan
mula harus memilih kontribusi dalam hal
tingkat kualitas yang akan kegunaan produk dan juga
mendukung posisi produk penampilan. Desain yang
di pasar sasaran. Disini baik dapat menarik
kualitas produk berarti perhatian, meningkatkan
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

kinerja produk, Tahap 2 : Organisasi


memotong biaya Organsiasi
produksi, dan adalah tahap
memberikan keunggulan dimana customer
bersaing di pasar sasaran. mengolah
informasi yang
2.1.4 Persepsi Konsumen telah ia dapatkan
Persepsi merupakan salah pada tahap
satu faktor psikologis selain sensasi.
motivasi pembelajaran dan Tahap 3 : Interpretasi
kepercayaan serta sifat yang dapat Interpretas
mempengaruhi individu dan i adalah
organisasi dalam menentukan pengambilan citra
kepuasan pembelian. atau pemberian
Menurut Philip Kotler ( makna oleh
2005: 216) persepsi adalah customer terhadap
:”proses yang digunakan oleh suatu produk.
individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan 2.1.5 Penegertian Perceptual Mapping
menginterprestasi masukan Peta persepsi dapat terjadi
informasi guna menciptakan karena adanya pandangan
gambaran dunia yang memiliki konsumen dalam menilai suatu
arti”. Menurut Machfoedz (2005, merek sehingga kemudian
hal. 41) mengemukakan bahwa : mempercayai merek tersebut.
“Persepsi adalah proses pemilihan, Menurut Ratnawati (2002.p.37)“
penyusunan, dan penafsiran pemetaan persepsi (perception
informasi untuk mendapatkan mapping) menunjukkan tempat
arti.” dimana konsumen lebih suka
Demikian pentingnya menempatkan produk sesuai
persepsi di benak konsumen, dengan yang mereka rasakan “.
sehingga bermaca-macam strategi Dengan peta persepsi, tiap-tiap
di rancang perusahaan supaya merek atau produk menempati
produk dan mereknya bisa menjadi (titik) khusus. Produk atau merek
nomor satu di benak konsumen. yang memiliki kesamaan akan
2.1.4.1 Pembentukan Persepsi saling berdekatan, sedangkan yang
Terdapat Tiga tahap memiliki banyak perbedaan akan
dalam pembentukan berjauhan.
persepsi customer, yaitu :
Tahap 1 : Sensasi 3. METODOLOGI PENELITIAN
Sensasi 3.1 Sifat Penelitian
adalah suatu Penelitian ini menggunakan
proses penyerapan pendekatan kuantitatif deskriptif karena
informasi data yang diambil menggunakan angka,
mengenai suatu mulai dari pengumpulan data,
produk yang penafsiran terhadap data tersebut, serta
melibatkan panca penampilan dari hasilnya (Rosady
indra customer Ruslan, 2003: 81).
(pendengaran, Menurut Jonathan Sarwonno (2006)
penglihatan, “metode penelitian kuantitatif adalah
penciuman dan penelitian ilmiah yang sistematis
peraba). terhadap bagian-bagian dan fenomena
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

serta hubungan-hubungannya”, dengan seperti facebook, twitter,


cara deskriptif dalam bentuk kata-kata GPS, browser, dan lainnya.
dan bahasa, dengan memanfaatkan 3.3.4 Kualitas
beberapa metode alamiah. Metode kualitas yaitu kemampuan
Penelitian Kuantitatif, sebagaimana produk smartphone
dikemukakan oleh Sugiyono (2009:14) Blackberry, Samsung, dan
dapat diartikan sebagai metode Lenovo untuk menjalankan
penelitian yang berlandaskan pada tugasnya yang mencakup
filsafat positivisme, digunakan untuk kehandalan atau kemajuan,
meneliti pada populasi atau sampel kekuatan, dan ciri-ciri
tertentu. lainnya.
3.2 Variabel Penelitian 3.4 Populasi daan Sampel
Menurut Sugiyono (2003:31) Populasi adalah wilayah
definisi dari variabel adalah “segala generalisasi yang terdiri atas:
sesuatu hal yang berbentuk apa saja obyek/subyek yang mempunyai
yang ditetapkan oleh peneliti untuk kualitas dan karakteristik tertentu yang
dipelajari sehingga diperoleh informasi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
tentang hal tersebut, kemudian ditarik dan kemudian ditarik kesimpulannya
kesimpulannya”. Sugiyono (2011: 61). Populasi dalam
Dalam penelitian ini variabel yang penelitian ini adalah mahasiswa dan
diketahui, yaitu positioning menurut mahasiswi Fakultas Ekonomi
atribut berdasarkan persepsi konsumen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
yang dilihat dari tiga atribut desain, yang mengetahui smartphone
fitur, dan kualitas. Blackberry, Samsung dan Lenovo.
3.3 Definisi Operasional Sampel adalah bagian dari populasi
3.3.1 Positioning yang karakteristiknya hendak diteliti.
Yang dimaksud dengan Sampel adalah “himpunan bagian dari
positioning merancang unit populasi” (Kuncoro, 2003 : 103).
produk dan bauran Sampel dari penelitian ini adalah
pemasaran agar dapat Mahasiswa Fakultas Ekonomi
tercipta kesan tertentu Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
diingatan atau dibenak yang mengetahui smartphone
konsumen. Sehingga Blackberry, Samsung, dan Lenovo..
menempati posisi yang khas Jumlah sampel dalam penelitian ini
diantara pesaing di dalam ditetapkan sebanyak 50 sampel, yang
benak pelanggan sasarannya. dipandang sudah memadai untuk
3.3.2 Desain diolah. Hal ini karena jumlah
Desain merupakan tampilan populasiya tidak diketahui, maka
luar yang melekat dan jumlah sampel minimal adalah 30
memberikan ciri pada orang (Arikunto Suharsini, 2006 : 125).
produk itu sehingga Roscoe dalam buku Research
konsumen mampu Methods For Business (1982:253)
membedakan produk yang memberikan saran-saran tentang
satu dengan yang lain serta ukuran sampel untuk penelitian seperti
daya tarik bagi konsumen. berikut :
3.3.3 Fitur 3.4.1 Ukuran yang layak dalam
Fiture sebagai karakter penelitian adalah antara 30
spesifik yang melekat pada sampai dengan 500.
produk. Fitur yang biasa 3.4.2 Bila sampel dibagi dalam
dikenal dengan aplikasi ini kategori (misalnya : pria-
wanita, pendapatan, pegawai
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

negeri-swasta dan lain-lain) tersebut dinyatakan tidak valid


maka jumlah anggota sampel (Ghozali, 2005).
setiap kategori minimal 30. Reliabilitas adalah suatu
Teknik penarikan sample yang nilai yang menunjukan
digunakan adalah Purposive Sampling konsistensi suatu alat pengukur
adalah teknik penentuan sampel dengan didalam mengukur gejala yang
pertimbangan tertentu. Pertimbangan sama. Makin kecil kesalahan
yang dimaksud yaitu mahasiswa pengukuran, makin reliable alat
mahasiswi yang mengetahui pengukur. Sebaliknya makin
smartphone Blackberry, Samsung dan besar kesalahan pengukuran,
Lenovo. makin tidak reliable alat
3.5 Sumber Data dan metode pengukur tersebut.
pengumpulan data Suatu variabel dikatakan
Sumber data yang digunakan reliabel jika memberikan nilai
dalam penelitian ini adalah data primer. > 0,60 (Nunnally, 1967 dalam
Pelaksanaan pengumpulan data Ghozali, 2005: 42). Untuk
penelitian ini dilakukan dengan metode menguji reliabilitas butir adalah
Kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah sebagai berikut :
pertanyaan secara tertulis yang akan 1. Jika > 0,60 atau 60%,
dijawab oleh responden peneliti, maka butir atau variabel
dengan tujuan memperoleh data tersebut reliabel.
lapangan atau empiris untuk 2. Jika < 0,60 atau 60%,
memecahkan masalah peneliti dan maka butir atau variabel
mendapat tanggapan dari responden tersebut tidak reliabel.
yang disampel. Dalam tahap pengelolaan
3.6 Teknik Analisis Data data, jumlah diganti dengan
3.6.1 Uji Validitas dan Uji angka satu sampai lima agar
Reliabilitas dapat dijumlahkan. Dalam
Validitas menunjukan penghitungan scoring
sejauh mana suatu talat digunakan skala Likert yang
pengukur dapat mengukur apa pengukurannya sebagai berikut
yang ingin diukur. ( Sugiyono, 2004 : 87) :
Kriteria yang digunakan 1) Skor 5 untuk jawaban sangat
untuk menyatakan suatu setuju
instrumen dianggap valid atau 2) Skor 4 untuk jawaban setuju
layak digunakan dalam 3) Skor 3 untuk jawaban netral
pengujian apabila koefisien 4) Skor 2 untuk jawaban tidak
korelasi lebih besar atau sama setuju
dengan 0,30 (Azwar dalam 5) Skor 1 untuk jawaban sangat
Duwi , 2011). Dilakuan dengan tidak setuju
membandingkan nilai r hitung 3.7 Analisis Multidimensional Scaling
dengan r tabel untuk tingkat (MDS)
signifikansi 5 persen dari Teknik analisis data yang
degree of freedom (df) = n-2, digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam hal ini n adalah jumlah menggunakan teknik analisis
sampel. Jika r hitung > r tabel multidimensional scaling. Analisis
maka pertanyaan atau indikator Multidimensional Scaling yaitu suatu
tersebut dinyatakan valid, prosedur yang digunakan untuk
demikian sebaliknya bila r menggambarkan persepsi dalam sebuah
hitung < r tabel maka display. Tujuan dari multidimensional
pertanyaan atau indikator scaling (MDS) adalah untuk memberikan
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

gambaran visual dari pola kedekatan yang dan fitur, namun Samsung diposisikan
berupa kesamaan atau jarak diantara lebih ke desain karena letaknya yang
sekumpulan objek-objek. MDS sangat saling berdekatan. Sedangkan Kualitas
popular dalam penelitian bidang dan fitur letaknya jauh dengan
pemasaran untuk perbandingan brand. Samsung. Meski demikian smartphone
Dalam aplikasi peneltian Samsung lebih unggul daripada
multidimensional scaling (MDS) sering smartphone Blackberry, dan Lenovo
digunakan untuk memetakan persepsi jika dilihat dari atribut desain, kualitas
konsumen terhadap suatu objek dengan dan fitur.
menggunakan tiga dimensi. Dari hasil Untuk smartphone Lenovo
pemetaan ini akan diperoleh posisi diposisikan memiliki fitur, kualitas, dan
persaingannya yang akan dipersepsikan desain, namun letak ketiga atribut
oleh konsumen. Pasangan objek tersebut berada jauh dari Lenovo. Jika
terdekat dianggap memiliki banyak diartikan Lenovo memiliki fitur dan
kemiringan, sedangkan pasangan kualitas yang bagus tetapi untuk desain
terjauh memiliki banyak perbedaan. Lenovo hanya biasa saja dan kurang
menarik menurut konsumen. Sedangkan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk smartphone Blackberry
Setelah diketahui dari setiap diposisikan berada sangat jauh dari
atribut dan indikator dalam hasil ketiga atribut yaitu desain, kualitas dan
kuesioner, dapat dihasilkan sebuah peta fitur. Bukan berarti smartphone
yang menyatakan bahwa kebanyakan Blackberry diposisikan tidak memiliki
mahasiswa dan mahasiswi Fakultas ketiga atribut tersebut melainkan
Ekonomi Universitas Sarjanawiyata smartphone Blackberry tidak terfikirkan
Tamansiswa memposisikan ketiga oleh mahasiswa jika dilihat dari ketiga
atribut yaitu desain, fitur dan kualitas, atribut tersebut, karena smartphone
terletak saling berdekatan antara fitur Blackberry kurang memberikan daya
dan kualitas, sedangkan desain letaknya tarik dari ketiga atribut desain, kualitas
berada jauh dengan kedua atribut dan fitur berdasarkan persepsi
tersebut. Ini diartikan bahwa dibenak mahasiswa.
mahasiswa dan mahasiswi atribut fitur
selalu berkaitan dengan kualitas ataupun 5. KESIMPULAN
sebaliknya, dan menomor duakan Jadi secara keseluruhan jika dilihat dari
atribut desain. Namun ada pula atribut dan produk maka Samsung
mahasiswa dan mahasiswi yang diposisikan smartphone yang unggul dari
mengutamakan desain dari pada kualitas pada smartphone Blackberry dan Lenovo.
dan fitur. Karena smartphone Samsung memiliki
Sedangkan jika dilihat dari ketiga desain, kualitas dan fitur, namun Samsung
smartphone Blackberry, Samsung dan diposisikan lebih ke desain karena letaknya
Lenovo, mahasiswa dan mahasiswi yang saling berdekatan. Sedangkan Kualitas
memposisikan ketiga smartphone dan fitur letaknya jauh dengan Samsung.
tersebut memiliki dan terletak Untuk smartphone Lenovo diposisikan
diposisinya masing-masing, karena memiliki fitur, kualitas, dan desain, namun
letak ketiga smartphone saling letak ketiga atribut tersebut berada jauh dari
berjauhan. Ini dapat dipersepsikan Lenovo. Jika diartikan Lenovo memiliki
bahwa ketiga smartphone tersebut fitur dan kualitas yang bagus tetapi untuk
memiliki posisinya masing-masing desain Lenovo hanya biasa saja dan kurang
dibenak konsumen. menarik menurut konsumen.
Secara keseluruhan jika dilihat Sedangkan untuk smartphone
dari atribut dan produk maka Samsung Blackberry diposisikan berada sangat jauh
diposisikan memiliki desain, kualitas dari ketiga atribut yaitu desain, kualitas dan
JURNAL MANAJEMEN VOL 5 NO.1 JUNI 2015

fitur. Bukan berarti smartphone Blackberry http://sejarah-bb.blogspot.com/ diakses pada


diposisikan tidak memiliki ketiga atribut tanggal 4 April 2014 pukul 23.15
tersebut melainkan smartphone Blackberry WIB
tidak terfikirkan oleh mahasiswa jika dilihat http//www.google.com. “blackberry, data,
dari ketiga atribut tersebut, karena handphone, samsung, Telunjuk.com”
smartphone Blackberry kurang memberikan diakses pada tanggal 4 April 2014
daya tarik dari ketiga atribut desain, pukul 2320 WIB
kualitas dan fitur berdasarkan persepsi http//www.google.com. “ statistik 4 life,
mahasiswa. Multidimensinal Scaling”. Diakses
pada tanggal 3 April 2014 pukul
6. REFERENSI 21.00 WIB
Anggoro, M. Toha et.al. 2007. Metode http://id.wikipedia.org/wiki/Lenovo. diakses
Penelitian. Jakarta: Universitas pada tanggal 4 April 2014 pukul
Terbuka 23.00 WIB
Borg, I. dan Groenen, P.J.F. 2005. Modern http://www.scribd.com/doc/114706275/Mult
Multidimensional Scaling Theory and idimensional-Scaling-Analysis.
Application. New York: Springer diakses pada tanggal 5 April 2014
Churchill, Gilbert.A. 2002. Dasar-dasar pukul 13:00 WIB
Riset Pemasaran Jilid 1. Jakarta: http://bonteng.wordpress.com/2009/11/16/at
Erlangga ribut-produk/ diakses pada tanggal 1
Effendi, Sofian et..al. 2012. Metode April 2014 pukul 13:25 WIB
Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro
Malhotra, Noresh. K. 2006. Riset
Pemasaran Pendekatan Terapan.
Jakarta: PT Indeks Kelompok
Gramedia
Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Santoso, Singgih et.al. 2001. Riset
Pemasaran Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Simamora, Bilson. 2005. Analisis
Multivariat Pemasaran. Jakarta: PT
Gramedia
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R & D). Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Supranto. 2004. Analisis Multivariat Arti
dan Interprestasi. Jakarta: RINEKA
CIPTA
Winarno Surakhmad. 1998. Pengantar
Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode,
Teknik. Bandung: Tarsito

Anda mungkin juga menyukai