Anda di halaman 1dari 1

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yan disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan. (Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit,
Depkes R.I. 2006).

Menurut Kemenkes (2011), obat obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien,
manajemen RS harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. Nama Obat,
rupa dan ucapan mirip (NORUM), yang membingungkan staf pelaksana merupakan salah satu
penyebab yang paling sering dalam kesalahan obat (medication error). Oleh karena itu,
kewaspadaan terhadap obat-obat yang tingkat bahayanya tinggi harus ditunjukkan dengan
menyimpannya di tempat khusus dan tidak di setiap ruangan. Obatobatan lain harus dibawah
sistem penerapan pemberian obat kepada pasien adalah dengan menerapkan cara MPO dan
penerapan teknik 6 B dalam pemberian obat dan sesuai dengan prosedur yang ada.

Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pemberian obat berupaya untuk meminimalisir
kejadian kesalahan pemberian obat melalui identifikasi yang cermat. Identifikasi melalui gelang
dianggap sudah tidak efektif karena kualitas gelang yang kurang baik sehingga mudah lepas,
maka dilakukan inisiatif dengan cara pemberian foto kepada masingmasing klien yang dilakuka
dua kali yaitu saat pertama kali masuk rumah sakit dan setelah pasien dalam kondisi rapi. Hal ini
dilakukan untuk mengantisipasi bahwa pasien pertama kali masuk dalam kondisi yang masih
kurang terawat sehingga untuk mengantisipasi kekeliruan karena saat pasien sudah di rumah
sakit akan lebih rapi maka di foto untuk kedua kalinya. Pelaksanaan foto pasien ini sesuai dengan
SOP nomor lima yang berbunyi identifikasi pasien rawat inap dengn menggunakan foto.
Pengambilan foto dilakukan dua kali yaitu di IGD oleh petugas di tempat pada dokumen rekam
medis dan hari berikutnya dalam kondisi pasien sudah rapi dilakukan di bangsal oleh petugas
rekam medis. Foto ditempel di lembar instruksi dan pelaksanaan pemberian obat di rawat inap

Anda mungkin juga menyukai