Anda di halaman 1dari 8

RESUME KASUS

Tanggal : 21-22 OKTOBER 2020

I. Pengkajian
Pasien mengatakan sudah mengalami diare sejak tanggal 20/10/2020 malam. Pada
tanggal 20/10/2020 sejak pagi hingga sore pukul 18.00 pasien sudah BAB sebanyak
8x dengan tinja konsistensi cair, warna kekuningan, dengan sedikit ampas, tanpa
disertai darah dan lendir, dan bau seperti tinja biasanya. Pasien datang ke UGD
tanggal 21 / 10 / 2020 pukul 04.00 lalu dilakukan pemeriksaan darah lengkap. Dari
hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil WBC = 27.32 10 3µL (H), %NEUT =
90.23% (H), %LYMPH = 2.93% (L), #NEUT = 24.65 10 3µL (H), #LYMPH = 0.80
10 3µL (L), #MONO = 1.74 10 3µL (H), #BASO = 0.11 10 3µL (H). Oleh dokter pasien
disarankan untuk rawat inap dan mendapatkan terapi IVFD NaCl 0,9% 20 tpm,
Domperidon 10gr setiap 8 jam intra oral bila mual, Parasetamol 500mg tiap 8 jam
intra oral, Cefoperazone 1gr tiap 12 jam Intra vena, Azitromisin 500mg tiap 24 jam
intra oral, Oralit sachet bila diare. Pasien dirawat di Ruang Boni dengan diagnose
Gastroenteritis Akut pada tanggal 21/10/2020 pk 09.00. Pada saat pengkajian pasien
tampak berbaring lemah di tempat tidur, TD : TD : 120/80 mmHg, Suhu : 37 OC, Nadi
: 88x/ menit, RR : 18x/ menit, pasien mengatakan pagi ini sempat BAB lagi dengan
feses konsistensi cair, warna kekuningan, dengan sedikit ampas, tanpa darah dan
lendir.
A. IdentitasPasien
Nama : Tn. WK
Umur : 45 tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Status Perkawinan: Kawin
Suku /Bangsa : Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kenyeri
NomorTelepon : 081 237 XXX XXX
Nomor Register : 16.XX.XX
DxMedis : Gastroenteritis Akut

B. DataFokus
DS : pasien mengatakan sudah BAB sebanyak 8x sejak tadi pagi, tinja konsistensi
cair, warna kekuningan, dengan sedikit ampas, tanpa disertai darah dan lendir,
dan bau seperti tinja biasanya
DO : pasien terbaring lemah di tempat tidur.
TD : 120/80 mmHg
Suhu :37 OC
Nadi : 88x/ menit
RR : 18x/ menit

Analisa Data
P = Diare
E = inflamasi gastrointestinal
S = Pasien mengatakan sudah BAB sebanyak 8x sejak tadi pagi, tinja konsistensi cair,
warna kekuningan, dengan sedikit ampas, tanpa disertai darah dan lendir, dan bau
seperti tinja biasanya, pasien terbaring lemah di tempa ttidur. TD : 120/80 mmHg,
Suhu: 37 OC, Nadi : 88x/ menit, RR : 18x/ menit
Proses terjadi : Bakteri masuk melalui makanan dan menginfeksi saluran pencernaan
didalam saluran pencernaan bakteri mengeluarkan toksin
(toksindiaregenik). Toksin tersebut mengakibatkan terjadinya hipersekresi
sehingga menimbulkan diare.
Akibatnya : jika diare tidak mendapatkan penanganan segera maka dapat menyebabkan
dehidrasi, syok hipovolemik, hypokalemia, hipoglikemi, malnutrisi.

II. DiagnosaKeperawatanUtama
Diare berhubungan dengan inflamsi gastrointestinal ditandai dengan pasien mengatakan
sudah BAB sebanyak 8x sejak tadi pagi, tinja konsistensi cair, warna kekuningan,
dengan sedikit ampas, tanpa disertai darah dan lendir, dan bau seperti tinja biasanya, TD
: 120/80 mmHg, Suhu : 37OC, Nadi : 88x/ menit, RR : 18x/ menit.

III. RencanaTindakan(TujuandanIntervensi)

No Diagnosa Tujuan Perencanaan


Keperawatan

1 Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan ManajemenDiare


inflamasi gastrointestinal keperawatan selama 2 x 24 1. Identifikasi penyebab
jam, diharapkan diare diare (mis. inflamasi
ditandai dengan pasien
membaik dengan criteria gastrointestinal, iritasi
mengataka nsudah BAB hasil: gastrointestinal,malab
sebanyak 8x sejak tadi pagi, 1. Konsistensifesesmembai sorpsi, stres, obat-
k obatan, pemberian
tinja konsistensi cair, warna
2. Frekuensidefekasiberkur susu botol)
kekuningan, dengan sedikit ang 2. Identifikasi riwayat
ampas, tanpa disertai darah pemberian makanan
3. Monitor
dan lendir, dan bau seperti
warna,volume,frekue
tinja biasanya, TD : 120/80 nsi dan konsistensi
O
mmHg, Suhu : 37 C, Nadi : tinja.
88x/ menit, RR : 18x/ menit. 4. Monitor tanda dan
gejala hipovolemia
(mis. takikardia, nadi
teraba lemah,tekanan
darah turun, turgor
kulit turun, mukosa
mulut kering, BB
menurun).
5. Monitor iritasi dan
ulserasi kulit di
daerah perianal
6. Monitor jumlah
pengeluaran diare.
7. Berikan asupan cairan
oral ( oralit, pedialit)
8. Anjurkan
menghindari
makanan pembentuk
gas, pedas dan
mengandung laktosa
9. Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses
(mis. antipulgit,
kaolin-pektin).
PemantauanCairan
1. Monitor frekuensi
dan kekuatan nadi,
frekuensi napas,
tekanan darah, berat
badan.
2. Monitor elastisitas
kulit
3. Monitor jumlah,
warna dan berat jenis
urine
4. Monitor intake dan
output cairan
5. Identifikasi tanda-
tanda hipovolemia
(mis. frekuensi nadi
meningkat, nadi
lemah, tekanan darah
menurun,turgor kulit
menurun, membran
mukosa kering,
volume urin
menurun, haus lemah,
konsentrasi urine
meningkat)
6. Atur interval waktu
pemantauan sesuai
kondisi pasien
7. Dokumentasi hasil
pemantauan
8. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
9. Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu.

IV. Implementasi
No Hari/tgl/ja DxKep TindakanKep EvaluasiRespon Paraf
m
1 Rabu, Diare - Mengdentifikasi -
penyebab diare pasienmengatakansempatma
21/10/2020 berhubungan
kannasicampurpinggirjalan
Pk 09.30 dengan
yang
inflamasi kelihatannyakurangbersihset
gastrointestinal elahitupadamalamharinyapa
sienmulaimengalamidiare.
ditandai
dengan pasien - Mengidentifikasi - sejakdiarepasienmakan-
riwayat pemberian makanantidakberbumbukuat
Pkl 11.00 mengataka
makanan
tapimasihmakan yang
nsudah BAB
digoreng
sebanyak 8x
sejak tadi pagi, - Memonitor - sejakmasuk RS
warna,volume,frekuens pasienmengatakansudah
Pkl 12.00 tinja
i dan konsistensi tinja. BAB sebanyak 2x,
wita konsistensi warnakekuningan,
cair, warna konsistensicairdanterdapata
kekuningan, mpasmakanantidakadadarah
atau lender, kirasebanyak
dengan sedikit
200 cc
ampas, tanpa
disertai darah
dan lendir, dan
bau seperti
pasienmengatakansudahmen
Pkl 14.00 tinja biasanya, - Menganjurkan
gusahakanudahselalumengis
menghindari makanan
TD : 120/80 iperutnya agar
pembentuk gas, pedas
mmHg, Suhu : dan mengandung tidakkosongdenganmakan
laktosa roti sedikit-sedikit
37OC, Nadi :
88x/ menit, RR
: 18x/ menit.
2 Kamis, Diare - melakukan pemberian - pasienkooperatif
Parasetamol 500mg
22 berhubungan
(oral)
/9/2020 dengan Cefoperazone 1gr (IV)
Azitromisin 500mg
Pk 08.00 inflamasi
(oral)
gastrointestina Pasientampaklebihsegardans
- mengukur vital edangdudukdiatastempattid
Pkl 09.00 l ditandai
signdanmemonitor KU ursambilmenonton TV
wita dengan pasien - TD : 120/80 mmHg
mengataka - Nadi : 88 x menit
nsudah BAB - RR : 18 x menit
- Suhu : 36.5oC
sebanyak 8x
sejak tadi pagi, -
tinja pasienmengatakansudahlebi
hjarang BAB,
Pkl 11.00 konsistensi - Memonitor
sejaktadipagipasienbaru
warna,volume,frekuensi
wita cair, warna BAB sebanyak 4x,
dan konsistensi tinja.
kekuningan, konsistensifeseslembeksuda
htidakcair, warnakecoklatan
dengan sedikit
ampas, tanpa -
disertai darah pasienmengatakandapatmen
dan lendir, dan - ghabiskan setengah
memonitorasuapanmaka makanandarirumahsakit,
Pkl 14.00 bau seperti pasienjugadapatmenghambi
nan
wita tinja biasanya, skancemilan yang
TD : 120/80 diberikan,
sesekalipasienjugamakan
mmHg, Suhu :
biscuit. pasiensudahminum
37OC, Nadi : 1 botol aqua besarsejakpagi.
88x/ menit, RR
: 18x/ menit.
V. Evaluasi

S O A P
Pasien mengatakan Pasien tampak lebih Diare belum teratasi, - monitor
sudah lebih jarang segar. tujuan tercapai warna,volume,frekue
BAB, sejak tadi pagi TD : 120/80 mmHg nsi dan konsistensi
pasien baru BAB - Nadi : 88 x menit tinja.
sebanyak 3x, - RR : 18 x menit
konsistensi feses - Suhu : 36.5oC - monitor asupan
lembek sudah makanan
tidakcair, warna
kecoklatan - monitor KU dan
vital sign

Denpasar ,22 Oktober 2020

Mahasiswa,

()

Anda mungkin juga menyukai