Anda di halaman 1dari 1

2. a.

Asas legalitas diatur dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP yang berarti tidak dapat dipidana
seseorang kecuali atas perbuatan yang dirumuskan dalam suatu aturan perundang-
undangan yang ada terlebih dahulu. Maksudnya seseorang dapat dipidana jika ada
peraturan yang mengatur tentang suatu perbuatan yang dilarang sebelum perbuatan itu
terjadi.
Asas culpabilitas yang berarti tiada pidana tanpa kesalahan. Maksudnya adalah
seseorang tidak dapat dipidana, kecuali apabila pengadilan karena alat pembuktian yang
sah menurut undang-undang, mendapat keyakinan bahwa seseorang yang dianggap dapat
bertanggung jawab, telah bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas dirinya sendiri.
Hal ini tercantum dalam Pasal 6 ayat (2) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
b. 1. Indonesia dapat menuntut Dudi berdasarkan Asas Perseonalitas/Nasional Aktif.
Artinya hukum suatu negara melekat pada warga negara ke mana pun ia berada.
Dengan demikian hukum pidana Indonesia akan selalu mengikuti Warga Negara
Indonesia ke mana pun ia berada.
2. Malaysia dapat menuntut Dudi berdasarkan Asas Persamaan/Universisalitas. Artinya
asas ini melindungi kepentingan antar Negara tanpa melihat kewarganegaraan
pelakunya. Yang diperhatikan adalah kepentingan Negara lain sebagai tempat
dilakukannya suatu tindak pidana tertentu. Dalam hal ini Negara Malaysia
memperhatikan Hak Asasi Manusia dari warga negaranya sendiri dengan menuntut
Dudi menggunakan hukum Malaysia.
3. Australia dapat menuntut Dudi berdasarkan Asas Teritorial. Asas ini mengajarkan
bahwa hukum pidana suatu negara berlaku di wilayah negara itu sendiri. Kapal pesiar
yang berlayar menggunakan bendera suatu negara di suatu perairan menunjukkan
yurisdiksi tersebut. Dalam hal ini kapal pesiar “Speedy” berbendera Australia maka itu
merupakan teritorial Negara Australia.

Anda mungkin juga menyukai