PERTEMUAN KE-3
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
B. URAIAN MATERI.
Perkiraan (Akun)
16
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
setiap penambahan atau pengurangan yang terjadi pada tiap-tiap jenis aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Kumpulan dari perkiraan-perkiraan
yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar
(Ledger)
Bentuk Perkiraan
(debit) (kredit)
Figure 1
Kas
Debet Kredit
3.000.000 500.000
2.500.000 1.000.000
4.000.000 2.500.000
300.000
900.000
Sub total Db 9.500.000 Sub total Cr 5.200.000
Saldo Db 4.300.000
Kas
Total Debet 9.500.000 Total Kredit 9.500.000
Pada contoh di atas, perkiraan kas bersaldo debit sebesar Rp. 4.300.000 oleh
karena subtotal sisi debit lebih besar daripada subtotal sisi kredit.
17
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Figure 2
Bentuk standar perkiraan dua kolom membedakan secara tegas antara sisi debit
dan sisi kredit. Dalam praktek, ada kecenderungan untuk membuat perkiraan
yang menyediakan kolom untuk saldo perkiraan tersebut (yang dapat
menggantikan perkiraan bentuk T).
Contoh perkiraan yang menyediakan kolom untuk saldo akhir perkiraan
(Perkiraan Empat Kolom) adalah sebagai berikut:
Figure 3
18
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
kendaraan
Jan 15 Biaya Usaha 4 300.000 1.300.000
Saldo
Tgl Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Debet
Jan 31 Cicilan hutang dan 5 225.000 1.075.000
bunga
Jan 31 Pendapatan jasa 6 500.000 1.575.000
angkutan
Jan 31 Penerimaan tagihan 7 150.000 1.725.000
Jan 31 Pengambilan prive 8 100.000 1.625.000
1. Bentuk Akun
Bentuk akun yang paling sederhana dan banyak digunakan adalah bentuk
huruf besar “T” Bentuk akun ini terdiri atas tiga bagian yaitu
19
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Sisi kiri dari akun disebut sisi debit dan sisi kanan disebut sisi kredit.
Bentuk akun T seringkali digunakan untuk maksud memberikan suatu
ilustrasi dalam pembahasan masalah akuntansi
Bentuk akun yang lainnya yang lebih informatif dan lengkap adalah
bentuk empat kolom yang banyak digunakan dalam praktek. Bentuk
empat kolom ini merupakan pengembangan dari akun bentuk T. Dua
kolom tambahan diperlukan untuk menunjukan saldo Jumlah debit dan
saldo Jumlah kredit dari Setiap akun
Contoh perkiraan akun bentuk empat kolom
Nama Akun : Kas Nomor Akun 101
Saldo
Tanggal Ket Ref Debit Kredit
Debit Kredit
2016
Agustus 7 J.1 8.000.000 8.000.000
8 J.1 6.000.000 14.000.000
10 J.1 2.500.000 11.500.000
13 J.1 3.000.000 8.500.000
20
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Angka yang kedua dan ketiga dalam nomor akun menunjukan posisi
dari masing-masing akun dalam kelompoknya. Apabila suatu
perusahaan menginginkan informasi akuntansi untuk departemen-
departemen ataupun cabang-cabang yang ada dalam perusahaan,
nomor akun dapat saja ditambah menjadi empat atau lima angka.
Sistem pemberian nomor akun ini harus fleksibel agar dapat
menambahkan akun-akun baru di masa datang tanpa mengubah
nomor-nomor akun yang lama
Sebagai contoh dari pemberian nomor akun, akun kas sebagai akun
aset yang pertama diberi nomor 101, piutang dagang sebagai aset
21
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
kedua diberi nomor 201. Contoh bagan akun untuk Salon kecantikan
adalah sbb:
22
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Bila suatu pos aktiva bertambah, maka perkiraan yang bersangkutan di debit,
sedangkan bila suatu transaksi mengakibatkan pos tersebut berkurang maka
perkiraannya di kredit. Untuk pos-pos kewajiban dan modal, kredit berarti
penambahan dan debit berarti pengurangan.
Perkiraan Perhitungan Rugi Laba. Penerapan aturan debit kredit untuk perkiraan
pendapatan dan biaya didasarkan pada hubungannya dengan perkiraan modal.
Pendapatan menambah modal dicatat sebagai kredit. Biaya yang mengakibatkan
pengurangan terhadap modal dicatat sebagai debit. Aturan debit – kredit yang
diterapkan untuk pendapatan dan biaya digambarkan seperti di bawah ini:
PERKIRAAN MODAL
Debit Kredit
Pengambilan uang ini dicatat sebagai debit pada suatu perkiraan yang disebut
Prive (drawing). Debit pada perkiraan ini dianggap sebagai pengurangan
modal dan penambahan perkiraan prive.
Dalam akun-akun dari persamaan akuntansi di atas, aturan debit dan kredit
untuk aset berlawanan arah dengan kewajiban dan ekuitas. Apabila suatu akun
aset bertambah, maka akun tersebut didebit dan jika berkurang, maka akun
yang bersangkutan dikredit. Sebaliknya untuk akun kewajiban dan ekuitas,
dikredit untuk penambahan dan didebit untuk pengurangan
23
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Saldo normal (normal balance) dari suatu akun adalah pada sisi yang
bertambah menurut aturan debit dan kredit. Sebagai contoh, saldo normal dari
akun kas adalah saldo debit, karena suatu aset bertambah dengan mencatat
pada sisi debit. Oleh karena itu, saldo normal adalah pada yang positif, dimana
saldo normal dari aset adalah pada sisi debit. Sebaliknya kewajiban dan
Ekuitas mempunyai saldo normal pada sisi kredit atau disebut akun-akun
bersaldo kredit
Ekuitas biasanya terdiri atas beberapa akun. Setiap akun ekuitas akan
mempunyai saldo normal pada sisi kredit, apabila akun tersebut merupakan
unsur penambahan terhadap Ekuitas, misalnya akun Modal. Tetapi apabila
suatu akun merupakan unsur pengurangan terhadap ekuitas, maka akun ini
akan mempunyai saldo normal pada sisi debit, misalnya akun prive (drawing).
Di samping dua akun di atas, pada kelompok ekuitas juga terdapat dua jenis
akun laba rugi yakni akun-akun pendapatan dan akun-akun beban. Pendapatan-
pendapatan menambah ekuitas dan beban-beban mengurangi ekuitas oleh
karena itu penerapan aturan debit dan kredit untuk akun pendapatan dan beban
akan mengikuti akun ekuitas seperti Modal dan Prive
Karena pendapatan menambah ekuitas, maka dikredit apabila bertambah.
Sebaliknya karena beban mengurangi ekuitas maka, Setiap penambahan beban
dicatat sebagai debit. Dengan menggabungkan akun-akun Neraca dan akun
Laporan laba rugi, maka persamaan akuntansi dapat dinyatakan seperti berikut:
24
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Ikhtisar aturan debit dan kredit dan saldo normal dari lima jenis akun yakni
Aset, Kewajiban, Ekuitas (dengan elemen pokok Modal dan Prive),
Pendapatan dan Beban dapat dilihat pada gambar dibawah ini
Modal
Debit Kredit
Untuk Untuk
Pengurangan Penambahan
Prive
Debit Kredit
Untuk untuk
Penambahan Penambahan
Pendapatan
Debit Kredit
Untuk untuk
Pengurangan penambahan
25
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
Beban
Debit Kredit
Untuk untuk
Penambahan Pengurangan
Tn. Andi mendirikan bengkel mobil yang diberi nama “ADAM TEKNIK” pada
tanggal 1 Februari 2016. Dengan transaksi adalah sbb,
Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut:
1/2/2016 Andi menanamkan uangnya sebesar Rp. 35.000.000 ke dalam perusahaan.
2/2/2016 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000
4/2/2016 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000 secara tunai.
5/2/2016 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000 untuk 1tahun.
7/2/2016 Membeli perlengkapan dari CV. JAYA SAKTI secara tunai Rp 1.400.000
20/2/2016 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
Rp. 52.000.000
21/2/2016 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari PT.WAHANA
AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000
23/2/2016 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000
25/2/2016 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000
26/2/2016 Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000
26
S1 Manajemen Universitas Pamulang
Modul Pengantar Akuntansi I
D. DAFTAR PUSTAKA
27
S1 Manajemen Universitas Pamulang