Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi


Dosen Pengampu : Ns. Endrat Kartiko Utomo,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :
1. Nadila Eka Maulina (200208015)
2. Putri Alya Rifqi (200208021)
3. Rakha Krisna A (200208023)
4. Dewi Nur Dias P (200208031)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
2020/2021

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya. sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sistem Endokrin”.Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang setia sampai akhir
zaman kelak

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata patofisiologi. Dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan semua pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, demi
kelancaran dan kesempurnaan makalah ini, kami mengharap saran dan kritik dari semua
pihak.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya
dan bermanfaat bagi pembaca serta masyarakat pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 7 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan penulisan 1
C. Manfaat penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin 2
B. Fungsi Sistem endokrin 8
C. Klasifikasi dalam hal kimianya 8
D. Karakteristik Sistem Endokrin 9
E. Pengendalian Hormon Secara Umum 9
F. Klasifikasi Hormon 10
G. Fungsi Hormon Utama Sistem Endokrin 10
H. Patofisiologi Hormon Secara Umum 12
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan. 13
B. Saran 13
DAFTARPUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi subtans untuk
digunakan didalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar
dan bekerja dalam tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khusus yang diproduksioleh kelenjar endokrin
tertentu baik hormon setempat maupun hormon umum. Salah satu contoh hormon
setempat adalah Asetilkolin yang dilepaskan bagian ujung syaraf parasimpatis dan syaraf
rangka. Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duodenum dan diangkut dalam darah
menuju pankreasuntuk menimbulkan sekrsi pankras dan kolesistokinin yang dilepaskan
di usus halus, diangkut kekandung empedu shingga timbul kontraksi kandung empedu
dan pankreas sehingga timbul sekresi enzim.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem endokrin?
2. Apa fungsi sistem endokrin?
3. bagaimana klasifikasi dalam hal struktur kimianya?
4. Bagaimana karaktristik sistem endokrin?
5. Bagaimana pengendalian hormon secara umum?
6. Apa saja klasifikasi hormon?
7. Apakah fungsi hormon utama sistem endokrin?
8. Bagaimana patofisiologi hormon secara umum?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui anatomi dan fisiologi sistem endokrin
2. Dapat mengetahui fungsisistem endokrin
3. Dapat mengetahui klasifikasi dalam hal struktur kimianya
4. Dapat mengetahui karakteristik sistem endokrin
5. Dapat mengetahui pengendalian hormon secara umum
6. Dapat mengetahui klasifikasi hormon
7. Dapat mengetahui fugsi hormon utama sistem endokrin
8. Dapat mengetahui patofisiologi hormon secara umum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin


Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan
mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel, lempengan atau
gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh
kapiler.
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostatis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofisis
posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau
diangkat, maka fungsi dari kedua kelnjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran, hasil sekresi dihantarkan tidak melalui
saluran tapi dari sel-sel endokrin langsung masuk ke pembuluh darah. Selanjutnya,
hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cell) tempat terjadinya efek
hormon. Sedangkan eksresi kelenjar eksorin keluar dari tubuh kita melalui saluran
khusus, seperti uretra dan saluran kelenjar ludah.
Tubuh kita memiliki beberapa kelenjar endokrin. Diantara kelenjar-kelenjar tersebut
ada yang berfungsi sebagai organ endokrin murni artinya hormon tersebut hanya
menghasilkan hormon misalnya kelenjar pineal, kelenjar hipofisis/pituitary, kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal suprarenalis, dan kelenjar timus. Selain
itu,ada beberapa organ endokrin yang menghasilkan zat lain selain hormon yakni:
1. Kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,
paratiroid, kelenjar adrenalin, (anak ginjal),pankreas, ovarium, testis.
a. Hipofisis
Kelenjar hipofisis (pituitary) disebut juga master of glandatau kelenjar pengendali
karena menghasilkan bermcam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelnjar
lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan diameter 1,3
cm. Hipofisis dibagi menjadi hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars
intermedia), dan bagian posterior.

2
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilakn kelenjar hipofisis lobus anterior
dan gangguannya

Hormon yang dihasilkan Fungsi dan Gangguannya

Hormon Somatotropin (STH), Hormon Merangsang sintesis protein


Pertumbuhan (Growth Hormone/GH) danmetabolisme lema, serta
merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
Kekurangan hormon ini pada anak-anak
menyebabkan pertumbuhannya
terhambat/kerdil (kretinisme), jika
kelebihan akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme). Jika
kelebihan terjadi pada saat dewasa,
akan menyebabkan pertumbuhan
tidakseimbnag pada tulang jari tangan,
kai, rahang, ataupun tulang hidung yang
disebut akromegali.

Hormon Tirotropin atau Tyroid Mengontrol pertumbuhan dan


Stimulating Hormone (TSH) perkembangan kelenjar gondok atau
tiroid serta merangsang sekresi tiroksin.

Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Mengontrol pertumbuhan dan


perkembangan aktivitas kulit ginja dan
merangsang kelenjar adrenal untuk
mensekresikan glukokortikoid (hormon
yang dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat.

Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Membantu kelahiran dan memelihara


hormone (LTH) sekresi susu oleh kelenjar susu

Hormon gonadotropin pada wanita: - Merangsang pematangan folikel


1. Follicle Stimulating Hormone dalam ovarium dan menghasilkan
(FSH) estrogen
2. Luteinizing Hormone (LH) - Mempengaruhi pematangan folikel

3
dalam ovarium dan menghasilkan
progesteron.

Hormon gonadotropin pada pria: - Merangsang terjadinya


1. FSH sprematogenesis (proses
2. Interstitial Cell Stimulating pematangan sperma).
Hormone (ICSH) - Merangsang sel-sel interstitial testis
untuk memproduksi testosteron dan
androgen.

Hipofisis pars media


Jenis hormon serta fungsi hipofisis pars media

Hormon Fungsi

MSH (Melanosit Stimulating Hormon) Mempengaruhi warna kulit individu


dengan caa menyebarkan butiran
melanin, apabila hormon ini banya
dihasilkan maka menyebabkan kulit
menjadi hitam

Hipofisis lobus posterior


Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta adalah sebagai berikut:

Hormon Fungsi

Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada


rahim wanita selama proses melahirkan.

Hormon ADH Menurunkan volume urine dan


meningkatkan tekanan darah dengan
cara menyempitkan pembuluh darah.

Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalamsel akan dideteksi oleh hipotalamus.
Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan
ADH untuk melakukan reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga darah
mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi tersebut. Dengan demikian, kadar

4
cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain itu, karena cairan
pada ginjal sudah diserap maka urinnya kini bersifat pekat. Jika seseorang buang
air kecil terus menerus, diperkirakan hipofisis posteriornya mengalami gangguan
sebab ADH tidakberfungsi dengan baik. Nama penyakit ini disebut Diabetes
Insipidus.
b. Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat didepan
trakea.
- Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan disebelah bawah jakun dan terdiri
dari dua buah lobus.
- Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triodontironin (T3)
- Hormon in dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang
mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid
dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka
waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid beserta fungsinya

Hormon Fungsi

Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan,


perkembangan, dan kegiatan sistem saraf.

Triiodontironin Mengatur metabolisme,


pertumbuhan,perkembangan dan kegiatan
sistem saraf

Kalsitonin Menuurnkan kadar kalsium dalam darah


dengan cara mempercepat absorpsi
kalsium oleh tulang.

Jenis penyakit tiorid yang utama :

- Hipertiroidisme/ Tiroksikosis
- Hipotiroidisme

5
Kelainan :

Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan


lamabat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan
kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil
dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan
menambahkan garam iodium didalam makanan.

Jika kelebihan tiroid, (hipertiroidisme) akan menyebabkan pertumbuhan raksasa


(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan
pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kai, rahang, ataupun tulang-
tulang hidung yang disebut akromegali.

c. Paratiroid
- Berjumlah empat buah terletak dibelakang kelenjar tiroid
- Kelenjar ini mneghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraselular dengan cara mengatur
absorpsi kalsium dari usus, eksresi kalsium oleh ginja, dan pelepasan kalsium
dari tulang.
- Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang
reabsorpsi kalsium di ginjal dengan cara penginduksian sel-sel tulang
osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk
merombak matriks pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke darah.
- Jika kelebihan hormon ini akan berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini mnegakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal.
- Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut tetanus.
- Kasitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehigga
fungsinya menurunkan kalsium darah.

Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah :

1. Mengatur metabolisme fosfor


2. Mengatur kadar kalsium darah
d. Kelenjar adrenalin (anak ginjal)

6
Kelenjar ini berbentuk bola atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.
Pada setiap ginja terdapat satu kelenjar suprenalis dan dibagi atas duabagian,
yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :

Hormon Prinsip kerja

Bagian korteks adrenal Mengontrol metabolisme ion organik


Mengontrol metabolisme glukosa
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid

Bagian medula adrenal Kedua hormon tersebut bekerja sama


dalam hal berikut:
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin
a. Dilatasi bronkiolus
b. Vasokonstriksi pada arteri
c. Vasodilatasi pembuluh darah otak
dan otot
d. Mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. Gerak peristaltik
f. Bersama insulin mengatur kadar
gula darah

e. Pankreas
- Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas,
sehingga dikenal dengan pulau-pulau langerhans.
- Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin
mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel-sel tubuh menembus
membran sel.
- Didalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.
- I sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis)
dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar glukosa yang tinggi dalam darah
merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin.
- Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan penyakit diabetes melitus.

7
- Insulin berperan mengubah glukosa menjadi glikogen agar dapat menurunkan
kadar gula darah.
f. Ovarium dan testis
Ovarium
- Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormon estrogen dan progesteron.
- Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de graaf dan dirangsang oleh FSH.
- Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder pada wanita.
- Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
- Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel
telur yang sudah dibuahi

Testis

- Testis mensekresikan hormon testosteron yang berfungsi merangsang


pematangan sperma (spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin
pria.
- Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis
bagian anterior.
- Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin yaitu hormon
FSH dan LH.
B. Fungsi Sistem Endokrin
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum yaitu :
a. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
b. Menstimlasi urutan perkembangan
c. Mengkoordinasi sistem reproduktif
d. Memelihara lingkungan internal optimal
e. Melkaukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat.
C. Klasifikasi Dalam Hal Struktur Kimianya
1. Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut
dalamlema. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (misalnya insulin,
glukagon, hormon adrenokortikotropik /9ACTH), gastrin) dan katekolamin
(misalnya dopamin, norepinefrin, epinefrin).

8
2. Hormon yang larut dalam lema termasuk steroid (misalnya estrogen, progesteron,
testosteron, glukokortikoid,aldosteron) dan tironin (misalnya tiroksin). Hormonyang
larut dalam air bekerja melalui sistem messenger kedua, sementara hormon steroid
dapat menembus membran sel dengan bebas.
D. Karakteristik Sistem Endokrin
Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri,
namun semua hormon mempunyai karakterisitik berikut .
Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut:
1. Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortisol
adalah contoh hormon diurnal. Kadar kostrisol meningkat pada pagi hari dan
menurun pada malam hari.
2. Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti
bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembabnya menyebabkan
siklus menstruasi.
3. Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat
lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium seru
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untuk
dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas
selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi
sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai yang melakukan fungsi spesifik.
Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon
dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya.
Hormon secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan dieksresi
oleh ginjal.
E. Pengendalian Endokrin
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon didalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga menganggu fungsi tubuh. Untuk
mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-
batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau
lebih sedikit hormon. Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika
mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau
terlalu rendah. Hormon hipofisa lalu masuk kedalam aliran darah untuk merangsang
aktivitas dikelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi,

9
maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan
perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon.
Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali
hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang
memiliki jadwal tertentu.
Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita meliobatkan peningkatan sekresi LH dan
FSH oleh kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon esterogen dan progesteron pada
indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.
Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik
ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon
terhadap semacam jam biologis.
F. Klasifikasi Hormon
a. Hormon perkembangan : hormon yang memegang peranan didalam perkembangan
dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
b. Hormon metabolisme : proses homeostatis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glucagon, dan katekolamin.
c. Hormon tropik : dihasilakn oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin
yakni kelenjar hipofisa sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) dan
proses spermatogenesis (LH).
d. Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilakn oleh kelenjar
tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
G. Hormon Utama

Hormon Yang Fungsi


menghasil
kan

Aldoster Kelenjar Membantu keseimbangan garam & air dengan cara menahan
on adrenal garam & air serta membuang kalium

Kartikos Kelenjar Anti peradangan, mempertahankan kadar gula darah, tekanan


teroid adrenal & kekuatan otot, membantu mengendalikan tekanan darah
memiliki
efek yang
luas
diseluruh

10
tubuh

Antidiur Kelenjar Menyebabkan ginjal menahan air bersama dengan aldosteron,


etik hipofisa membantu mengendalikan tekanan darah
(vasopre
sin)

Kartikot Kelenjar Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh


ropin hipofisa korteks adrenal

Eritropoi Ginjal Merangsang pembentukan sel darah merah


etin

Esteroge Indung Mengendalikan perkembang ciri seksual & sistem reproduksi


n telur wanita

Glukago Pankreas Meningkatkan kadar gula darah


n

Hormon Kelenjar Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan,


pertumb hipofisa meningkatkan pembentukan protein
uhan

Insulin Pankreas Menurunkan kadar gula darah, mempengaruhi metabolisme


glukosa, protein & lemak diseluruh tubuh

LH Kelenjar Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma &


(Luteini hipofisa smentum, pematangan sel telur, siklus menstruasi)
ng Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran
hormon) rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara &
FSH bahkan mungkin sifat kepribadian)
(Follicle
Stimulat
ing
Hormon
)

Oksitosi Kelenjar Menyebabkan kontraksi otot Rahim & saluran susu di


n hipofisa payudara

Hormon Kelenjar Mengendalikan pembentukaan tulang, mengendalikan


paratiroi pelepasan kalsium & fosfat progesteron indung telur,

11
d paratiroid mempersiapkan lapisan Rahim untuk penanaman sel telur
yang telah dibuahi, mempersiapkan kelenjar susu untuk
mengasilakan susu

Polaktin Kelenjar Memulai & mempertahankan pembentukan susu dikelenjar


hipofisa susu

Renin & Ginjal Mengendalikan tekanan darah


angioten
sin

Hormon Kelenjar Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan


tiroid tiroid metabolisme

TSH Kelenjar Merangsang pembentukan & pelepasan kelenjar tiroid


(Tyroid- hipofisa
Stimulat
ing
Hormon
)

H. Patofisiologi Hormon Secara Umum


Hormon berperan mengatur dan mengontrol fungsi organ. Pelepasannya bergantung
pada perangsangan atau penghambatan melalui faktor yang spesifik. Hormon dapat
bekerja didalam sel yang menghasikan hormon itu sendiri (autokrin), mempengaruhi sel
sekitar (parakrin), atau mencapai sel target diorgan lain melalui darah (endokrin).
Di sel target, hormon berikatan dengan reseptor dan memperlihatkan pengaruhnya
melalui berbagai mekanisme tranduksi sinyal selular. Hal ini biasanya melalui penurunan
faktor perangsangan dan pengaruhnya menyebabkan berkurangnya pelepasan hormon
tertentu, berarti terdapat siklus pengaturan dengan umpan balik negative. Pada beberapa
kasus, terdapat umpan balik positif (jangka yang terbatas), berarti hormon menyebabkan
peeningkatan aktifitas perangsangan sehingga meningkatkan pelepasannya.
Berkurangnya pengaruh hormon dapat disebabkan oleh ganggaun sintesis dan
penyimpanan hormon. Penyebab lain adalah gangguan transport didalam sel yang
mensintesis atau ganggaun pelepasan. Difisiensi hormon dapat juga terjadi jika kelenjar
hormon tidak cukup dirangsang untuk memenuhi kebutuhan tubuh, atau jika sel

12
penghasil hormon tidak cukup sensitive dalam bereaksi terhadap rangsangan, atau jika
sel penghasil hormon jumlahnya tidak cukup (hipoplasia, aplasia)
Penyebab meningkatnya pengaruh hormon meliputi, yang pertama peningkatan
pelepasan hormon. Hal ini dapat disebabkan oleh pengaruh rangsangan tunggal yang
berlebihan. Peningkatan sensitivitas atau terlalu banyak jumlah sel penghasil hormon
(hyperplasia, adenoma). Kelebihan hormon juga dapat disebabkan oleh pembentukan
hormon pada sel tumor yang tidak berdiferensiasi diluar kelenjar hormonnya
(pembentukan hormon ektopoik).
Peningkatan kerja hormon juga diduga terjadi jika hormon dipecah atau diaktifkan
terlalu lambat, misalnya pada gangguan inaktivasi organ (ginjal atau hati). Pemecahan
dapat diperlambat dengan meningkatnya hormon ke protein plasma, tetapi bagian yang
terikat dengan protein.

BAB III

13
PENUTUP
A. Kesimpulan

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostatis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu.

Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan homeostatis, membantu


mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbahan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

B. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

14
J.H. Green. 2002. Fisiologi Kedokteran. Tangerang : Binarupa Aksara

Price & Wilson. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC


Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran : dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
Ogysogay.blogspot.com/…/sistem-endokrin
www.scribd.com/doc/146434283/anfisman-endokrin
tr.wikipedia.org/wiki/Endokrin_sistem
http://www.klikdokter.com/userfiles/fisio1.JPG

15

Anda mungkin juga menyukai