Satuan Kerja “Raharja” pada awal tahun 2017 menerima DIPA dengan Nomor :
111.0/XV.01/-/2017 dengan rincian sebagai berikut (dalam ribuan rupiah) :
URAIAN 2017
PENDAPATAN
PENDAPATAN
Pendapatan Negara Bukan Pajak 2,400,000
Jumlah PNBP 2,400,000
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai Gaji dan Tunjangan 4,700,000
Belanja Barang listrik, air PDAM dan telepon serta internet 216,000
1
Belanja Barang ATK dan penggandaan 158,400
Belanja Barang Pemeliharaan 26,400
Belanja Barang Konsumsi dan Jamuan Tamu 72,000
Belanja Perjalanan Dinas 120,000
Belanja Barang Jasa 165,000
Belanja Sewa 39,600
Subsidi -
Hibah -
Bantuan Sosial 12,000
Belanja Lain-lain -
Jumlah Belanja Operasi 5,509,400
BELANJA MODAL
Belanja Tanah -
Belanja Peralatan dan Mesin 220,000
Belanja Gedung dan Bangunan 660,000
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan -
Belanja Aset Tetap Lainnya -
Belanja Aset Lainnya -
Jumlah Belanja Modal 880,000
2
Belanja ATK dan penggandaan (persediaan) 13,200
Belanja konsumsi rapat dan jamuan tamu (persediaan yang sudah habis
dipakai) 6,000
Belanja Perjalanan Dinas 10,000
Total Rp 50.500
Bendahara Pengeluaran Satker “Raharja” telah melaksanakan kewajiban sebagai Bendaharawan
Pemerintah untuk memungut dan menyetorkan pajak yang ada. Pertanggungjawaban LPJ telah diterima
dan disahkan oleh KPPN
Adapun beban Daya dan Jasa Desember 2017 yang dibayar pada bulan Januari 2018 adalah Rp 20,000
Sisa ganti uang persediaan (GUP) bulan Desember 2017 dikembalikan ke negara
KPPN telah menerbitkan SP2D-LS sebesar Rp 26.400 (dalam ribuan rupiah) atas pengajuan SPM-LS
6 untuk pembayaran perbaikan kantor (akun biaya pemeliharaan) dan SP2D-LS belanja jasa sebesar Rp
165.000 (dalam ribuan rupiah).
KPPN telah menerbitkan SP2D-LS atas pengajuan SPM-LS Belanja Modal untuk membayar
pembangunan perluasan kantor (selesai pada tahun itu juga) senilai Rp 660.000 (dalam ribuan rupiah)
oleh Bendahara Pengeluaran Satker kepada kontraktor yang membangun gedung. KPPN telah
7 melaksanakan kewajiban sebagai Bendaharawan Pemerintah untuk memungut dan menyetorkan pajak
yang ada. Adapun gedung tersebut telah diserahterimakan dan dicatat sebagai aset negara sejak awal
Desember 2017.
KPPN telah menerbitkan SP2D-LS dan membayar belanja modal Peralatan dan Mesin server sebesar
Rp 220.000 (dalam ribuan rupiah) atas pengajuan SPM-LS dari Bendahara Pengeluaran Satker
“Raharja”
8 KPPN telah melaksanakan kewajiban sebagai Bendaharawan Pemerintah untuk memungut dan
menyetorkan pajak yang ada.
Seluruh peralatan tersebut telah diserahterimakan dan dicatat sebagai aset negara sejak awal September
2017.
Informasi untuk penyesuaian berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, Satker “Raharja” mempunyai
9 persediaan di gudang sebesar Rp 15.000 pada tanggal 31 Desember 2017 (Persediaan di awal tahun
telah dipakai habis).
Penyusutan menggunakan garis lurus dengan masa manfaat bangunan 50 tahun dan masa manfaat
10 Peralatan dan Mesin (termasuk kendaraan) 5 tahun dan masa manfaat Jalan, Irigasi dan Jaringan 10 thn.
Amortisasi aset lainnya menggunakan garis lurus dengan masa manfaat 5 tahun
3
LAPORAN REALISASI ANGGARAN (dalam ribuan Rupiah)
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017
ANGGARAN REALISASI
NO. URAIAN (%)
2017 2017
1 PENDAPATAN
2 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya
3 2,400,000
5 BELANJA
6 BELANJA OPERASI
7 Belanja Pegawai 4.700.000
8 Belanja Barang 797.400
Belanja Barang listrik, air PDAM dan telepon serta
9 216.000
internet
10 Belanja Barang ATK dan penggandaan 158.400
11 Belanja Barang Pemeliharaan 26.400
12 Belanja Barang Konsumsi dan Jamuan Tamu 72.000
13 Belanja Perjalanan Dinas 120.000
14 Belanja Jasa 165.000
15 Belanja Sewa 39.600
16 Belanja Bantuan Sosial 12.000
17 Jumlah Belanja Operasi 5.509.400
18 BELANJA MODAL
19 Belanja Peralatan dan Mesin 220.000
20 Belanja Gedung dan Bangunan 660.000
21 Jumlah Belanja Modal 880.000
22 JUMLAH BELANJA 6.389.400
23
24 SURPLUS/DEFISIT LRA 3.989.400)
25
4
LAPORAN OPERASIONAL (dalam ribuan Rupiah)
SATUAN KERJA RAHARJA
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2017
NO. URAIAN 2017
1 KEGIATAN OPERASIONAL
2 PENDAPATAN
3 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
4 JUMLAH PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
5 JUMLAH PENDAPATAN
6 BEBAN
7 BEBAN PEGAWAI
8 BEBAN DAYA JASA
9 BEBAN PERSEDIAAN
10 BEBAN JASA
11 BEBAN PEMELIHARAAN
12 BEBAN PERJALANAN DINAS
13 BEBAN SEWA
14 BEBAN BANTUAN SOSIAL
15 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN DAN MESIN
16 BEBAN PENYUSUTAN GEDUNG DAN BANGUNAN
17 BEBAN PENYUSUTAN JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
18 BEBAN AMORTISASI ASET LAINNYA
19 JUMLAH BEBAN
20 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL
21 KEGIATAN NON OPERASIONAL
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
22
OPERASIONAL
23 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA
24 POS LUAR BIASA
25 SURPLUS/DEFISIT LO
5
SATUAN KERJA RAHARJA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (dalam ribuan Rupiah)
PER 31 DESEMBER 2017
1 EKUITAS AWAL
2 SURPLUS/DEFISIT - LO
7 EKUITAS AKHIR
6
SATUAN KERJA RAHARJA
NERACA (dalam ribuan Rupiah)
PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016
NO. URAIAN 2017 2016
1 ASET
2 Aset Lancar
3 Kas di Bendahara Penerimaan
4 Kas di Bendahara Pengeluaran
5 Piutang Pendapatan (PNBP) 300.000
6 Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
7 Persediaan 60.000
8 Jumlah Aset Lancar 360.000
9 Aset Tetap
10 Tanah 20.000.000
11 Peralatan dan mesin 12.000.000
12 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (7.200.000)
13 Gedung dan Bangunan 20.000.000
14 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (8.000.000)
15 Jalan Irigasi dan Jaringan 1.000.000
16 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan (750.000)
17 Aset Tetap Lainnya 500.000
18 Akumulasi Amortisasi Aset Tetap Lainnya (250.000)
19 Jumlah Aset Tetap 37.300.000
20 JUMLAH ASET 37.660.000
21 KEWAJIBAN
22 Kewajiban Jangka Pendek
23 Belanja Daya dan Jasa yang masih harus dibayar 21.000
24 Utang Belanja
Uang muka dari KPPN
25 Pendapatan/Sewa Diterima Dimuka
26 Jumlah Kewajiban 21.000
27 EKUITAS
28 Ekuitas 37.639.000
29 JUMLAH EKUITAS 37.639.000
30 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 37.660.000