Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Ilmu Gizi ini tepat pada
waktunya, yang berjudul “Kebutuhan Gizi Gangguan Ginjal dan Perkemihan”.
Makalah ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan Kebutuhan Gizi Gangguan
Ginjal dan Perkemihan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan atau
menambah pengetahuan untuk kita semua mengenai Kebutuhan Gizi Gangguan Ginjal dan
Perkemihan. Ucapan terimakasih pun penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
juga Dosen Ilmu Gizi yang telah memberikan Tugas ini kepada Kami.
Demikian kiranya yang dapat di ucapkan oleh kami. kami menyadari bahwa Makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bogor, November 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi system perkemihan..................................................................................3


B. Kebutuhan nutrisi pada penderita gagal ginjal......................................................3
C. Diet pada gangguan system perkemihan...............................................................5

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan..........................................................................................................21
B. Saran....................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA……………..………………………………………….……….22
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem perkemihan merupakan sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh
yang tidak berguna lagi bagi tubuh yang harus dikeluarkan (di eliminasi) dari dalam
tubuh karena dapat menjadi racun. proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi
urine (buang air kecil) dan eliminasi feses (buang air besar). Gangguan saluran kemih
adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal, Uretra, kandung kemih
adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari saluran ini
adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai
urin. 
Ginjal kita berfungsi untuk menyaring darah, mengeluarkan cairan yang lebih,
garam, mineral dan sisa metabolisme yang dimakan atau di minum Pemahaman
tentang penatalaksanaan diet secara umum bagi penderita penyakit ginjal penting
untuk diketahui, tak hanya bagi mereka yang telah menderita gangguan ginjal, namun
baik bagi mereka yang bertekad untuk menurunkan resiko terhadap gangguan ginjal.
Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan homeostatik cairan, elektrolit,
dan bahan-bahan organik dalam tubuh. Hal ini terjadi melalui proses filtrasi,
reabsorpsi, dan sekresi.
Disamping itu, ginjal mempunyai fungsi endokrin penting. Saat organ ginjal
terganggu, ia tak lagi menjalani fungsinya dengan baik. Penyakit ginjal menyebabkan
terjadinya gangguan pembuangan kelebihan zat gizi yang diperoleh dari makanan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Sistem Perkemihan?
2. Apa saja Kebutuhan Nutrisi pada Penderita Gagal Ginjal?
3. Bagaimana Diet Pada Gangguan Sistem Perkemihan?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mahasiswa diharapkan memahami tentang Kebutuhan Gizi Pada Gangguan Ginjal
dan Perkemihan

2. Tujuan Khusus :
a. Mahasiswa diharapkan memahami tentang Sistem Perkemihan
b. Mahasiswa diharapkan memahami tentang Kebutuhan Nutrisi pada Penderita
Gagal Ginjal
c. Mahasiswa diharapkan memahami tentang Diet Pada Gangguan Sistem
Perkemihan
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
Sistem perkemihan atau biasa juga disebut Urinary System adalah suatu
system kerjasama tubuh yang memiliki tujuan utama mempertahankan keseimbangan
internal atau Homeostatis. Fungsi lainnya adalah untuk membuang produk-produk
yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.

Sistem Perkemihan terdiri dari:


1. Dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin
2. Dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)
3. Satu vesika urinaria (VU) tempat urin dikumpulkan
4. Satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
System perkemihan pria meliputi system urinarius, system renalis dan system
genetalia atau organ reproduksi pria yang terdiri dari testis, epididymis, vas deferens,
vesikula seminalis, prostat, dan penis. System perkemihan pada wanita meliputi
system urinarius dan system renalis (Purnomo, 2005; Black & Hawk, 2005).
Adapun gangguan system perkemihan dapat berasal dari system renal atau
urologi. Gangguan renal merupakan kelainan pada fungsi ginjal dan gangguan urologi
kelainan yang mengenai kandung kemih, ureter, uretra dan kelenjar prostat di
samping kelainan struktur ginjal (Macaulay, 1997; Smeltzer dan Bare, 2008).
Gangguan renal misalnya Gangguan Ginjal Akut (GgGA) dan Penyakit Ginjal
Kronis (PGK), sedangkan gangguan pada urologi meliputi gangguan pola berkemih.
Trauma saluran kemih, obstruksi saluran kemih berupa: tumor/kanker prostat,
stricture uretra (Smletzer & Bare, 2008; Sellers, 2006)

B. KEBUTUHAN NUTRISI PADA PENDERITA GAGAL GINJAL


1. Karbohidrat
Anjuran karbohidrat untuk pasien penyakit gagal ginjal harus cukup untuk
menghindari malnutrisi. Malnutrisi adalah salah satu komplikasi potensial pada
kasus penyakit gagal ginjal. Anjuran asupan karbohidrat untuk pasien penyakit
ginjal adalah 35 kkal/kgBB perhari untuk pasien dewasa dan 30-35 kkal/kgBB
perhari untuk pasien usia lanjut
2. Kalori
Penderita penyakit ginjal sebagian besar diderita orang dewasa. Kebutuhan
kalori pada pasien balita baik laki-laki dan perempuan sekitar 2-6 bulan yaitu
110 kkal. Pada pasien laki-laki dewasa membutuhkan sekitar 50 kkal. Sedangkan
pada pasien wanita dewasa membutuhkan sekitar 42 kkal. Makanan yang perlu
dihindari untuk menjaga asupan kalori adalah makanan seperti telur asin dan
terutama makanan cepat saji.
3. Protein
Kebutuhan protein pada gagal ginjal bergantung pada jenis gagal ginjal yang
dialami dan jenis dialisis yang dilakukan. Pada pasien dewasa dengan gagal ginjal
akut yang tidak menerima dialisis, maka kebutuhan proteinnya 0,6-0,8 gr/kgBB
apabila fungsi ginjal sudah menurun dan tidak menerima dialisis. Sedangkan
apabila fungsi ginjal sudah membaik dan terdapat perlakuan dialisis maka
kebutuhan protein adalah 1,2-1,3 gr/kgBB
4. Lemak
Anjuran asupan lemak pada pasien penyakit ginjal yaitu meliputi 20-30%
total asupan kalori harian, atau antara 0,5-1,5 g/kgBB. Untuk metabolisme berat
dianjurkan 0,8-1,5 g/kgBB.
5. Vitamin
Pasien dengan gagal ginjal sangat riskan untuk defisiensi beberapa
mikronutrient. Pasien dengan dialisis dapat kehilangan vitamin larut air seperti
Thamine, asam folat,pyridoxin, dan asam askorbat (vit c). Akan tetapi penderita
gangguan ginjal akan menyebabkan turunnya ekskresi vitamin A dan
menyebabkan Hypervitaminosis A sehinggan konsumsi vit A perlu mendapat
perhatian. Vit E sangat dibutuhkan sebagai antioxidant sehingga mencegah
asidosis pada pasien. konsumsi vit E sebesar 300-800 IU dapat mencegah
oksidasi pada sel.
Rekomendasi intake vitamin pasien hemodialisis :
a. Thiamin : 1,1-1,2mg/hari
b. Riboflavin : 1,1-1,3mg/hari
c. Niacin : 14-16mg/hari
d. Asam Pantotenat : 5mg/hari
e. Piridoksin : 10mg/hari
f. Sianokobalamin : 2.4mg/hari
g. Biotin : 30mg/hari
h. Asam askorbat : 75-90mg/hari
i. Asam folat : 1mg/hari
j. Zink : 15mg/hari
6. Mineral
a. Fosfat
Ginjal yang rusak tidak lagi mampu untuk membuang fosfat dari darah yang
menyebabkan tingginya kadar fosfat dalam darah. Kadar fosfat yang tinggi
dapat menyebabkan tubuh kehilangan kalsium dari tulang. Untuk mengontrol
kadar fosfat dalam darah, penderita seyogyanya mengkonsumsi makanan yang
mengandung kadar fosfat rendah. Kadar fosfat yang tinggi terdapat di
sebagian besar makanan seperti:
1) produk susu seperti susu, keju, pudding, yogurt,dan ice cream
2) kacang kacangan, selai kacang
3) minuman seperti bir, cola maupun jenis soft drink lainnya.
Progresivitas dari insufisiensi ginjal tampak lebih lambat dengan diet yang
mengandung fosfat kurang dari 600 mg/hari. Dengan mengurangi jenis
makanan yang disebutkan diatas cukup untuk membatasi fosfat yang masuk,
dan memungkinkan tercapainya pemasukan diinginkan.

b. Kalsium
Pemasukan kalsium sebanyak 1000 mg/hari diperlukan untuk mencegah atau
menunda kemajuan dari osteodistrofi ginjal. Kalsium biasanya terdapat pada
susu, pemasukan susu biasanya dibatasi hanya 1 gelas sehari untuk
mengurangi pemasukan protein dan fosfat
c. Garam
Hindari konsumsi garam yang berlebihan. Dengan mengurangi konsumsi
garam natrium maka akan mengurangi jumlah kalsium yang dikeluarkan oleh
ginjal, sebaiknya ukuran konsumsinya dibatasi antar 2500-3500 mg/hari.
Terlalu banyak garam yang dikonsumsi mengakibatkan banyaknya kalsium
dalam urin yang akan memicu pembentukan batu ginjal
d. Kalium
Merupakan salah satu mineral yang penting bagi tubuh terutama untuk
membantu otot dan jantung bekerja dengan baik. Kadar kalium dengan kadar
yang cukup tinggi banyak ditemukan pada sebagian besar makanan seperti :
1) Beberapa buah dan sayur : pisang, alpukat, melon, jeruk dan kentang
2) Susu dan yogurt
Terlalu banyak kalium atau rendah kalium akan berbahaya bagi tubuh. Tiap
penderita gagal ginjal mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda.
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan atau di
batasi
Sumber Karbohidrat Nasi, bihun, jantung,
kentang, makaroni, mie,
tepung-tepungan, singkong,
ubi, selai, madu dan permen
Sumber Protein Telur, daging, ikan, ayam, Kacang-kacangan dan hasil
susu olahannya seperti tempe dan
tahu
Sumber Lemak Minyak jagung, minyak Kelapa, santan, minyak
kacang tanah, minyak kelapa kelapa, margarin, mentega
sawit, minyak kedelai, biasa dan lemak hewan
margarin dan mentega
rendah garam
Sumber Vitamin dan Semua sayuran dan buah Sayuran dan buah tinggi
Mineral kecuali pasien dengan kalium pada pasien
hiperkalemia dianjurkan hiperkalemia
mengandung kalium
rendah/sedang

C. DIET PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN


Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu yaitu pada penyakit-penyakit
seperti : Syndroma Nefrotik, Gagal ginjal akut, dan Gagal Ginjal Kronik. Diet pada
penyakit ginjal ditentukan pada pengontrolan asupan energi, protein, cairan, elektrolit
natrium, kalsium dan fosfor.
1. Diet Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik atau Nefrosis adalah kumpulan manifestasi penyakit yang
ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk memelihara keseimbangan nitrogen
sebagai akibat dari meningkatnya permeabilitas membran kapiler glomerolus.
Kehilangan protein melalui urin yang ditandai oleh proteinuria masif (>3,5g
protein/24 jam) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti oedema (retensi
cairan), hipertensi, hiperlipidemia, anorexia dan rasa lemah.

Tujuan diet :
a. Mengganti kehilangan protein terutama albumin
b. Mengurangi edema dan menjaga keseimbangan cairan tubuh
c. Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan trigliserida
d. Mengontrol hipertensi
e. Mengatasi anorexia

Syarat Diet :
a. Energi cukup untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu 35
Kkal/kgBB perhari
b. Protein sedang, yaitu 1,0gr/KgBB atau 0,8gr/KgBB ditambah jumlah protein
yang dikeluarkan melalui urine utamakan penggunaan protein bernilai
biologik tinggi
c. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total. Perbandingan lemak
jenuh ganda adalah 1:1:1
d. Karbohidrat sebagai sisa kebutuhan energi. Utamakan penggunaan karbohidrat
kompleks
e. Natrium dibatasi, yaitu 1-4gr sehari, tergantung berat ringannya edema
f. Kolesterol dibatasi <300mg, begitupula gula murni, bila ada trigliserida darah.
g. Cairan disesuaikan dengan banyaknya cairan yang dikeluarkan melalui urine
ditambah 500 ml pengganti cairan yang dikeluarkan melalui kulit dan
pernafasan.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian:


Karena gejala penyakit bersifat sangat individual, diet disusun secara individual
pula dengan menyatakan banyak protein dan natrium yang dibutuhkan didalam
diet.
Contoh : Diet Sindroma Nefrotik, Energi :1750 Kkal, Protein : 50gr dan Na: 2gr

2. Diet Gagal Ginjal Akut


Gagal ginjal akut terjadi karena menurunnya fungsi ginjal secara mendadak.
Penyakit ini disertai dengan oliguria(urine <500ml/24jm) sampai anuria.
Penyebabnya itu karena kekurangan cairan tubuh akibat diare dan/ muntah,
perdarahan hebat, atau trauma pada ginjal akibat kecelakaan, keracunan obat, dan
luka bakar. Pada gagal ginjal akut terjadi katabolisme protein belebihan
(hiperkatabolisme) yang dipengaruhi oleh :
a. Berat ringannya penyakit
b. Gangguan fungsi ginjal
c. Status gizi pasien
d. Jenis terapi yang diberikan

Tujuan diet :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal
b. Menurunkan kadar ureum darah
c. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat
penyembuhan.

Syarat Diet :
a. Energi cukup untuk mencegah katabolisme yaitu 25-35kkal/kg/BB
b. Protein disesuaikan dengan katabolisme protein yaitu 0,6-1,5gr/kgBB. Pada
katabolik ringan kebutuhan protein 0,6-1gr/KgBB, katabolik sedang
kebutuhan protein 0,8-1,2gr/KgBB, katabolik berat kebutuhan protein 1-
1,5gr/KgBB
c. Lemak sedang, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Antara 0,5-
1,5gr/kgBB untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5gr/kgBB.
d. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi
yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila hipertrigliserida batasi
penggunaan karbohidrat sederhana atau gula murni
e. Natrium dan kalium dibatasi, bila ada anuria
f. Cairan sebagai pengganti cairan keluar melalui muntah, diare dan urine
+500ml.
g. Bila ada kemampuan makan rendah, makanan diberikan dalam formula enteral
atau parenteral. Bila diperlukan tambahkan sumplemen asam folat, vit B6, vit
C, vit A dan vit K.

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian


Jenis diet yang diberikan disesuaikan dnegan keadaan pasien dan berat ringannya
katabolisme protein. Pada katabolik ringan (keracunan obat) dapat diberikan
makanan peroral dalam bentuk lunak. Pada katabolik sedang (infeksi, peritonitis)
serta katabolik berat (luka bakar atau sepsis) diberikan makanan formula enteral
dan/ parenteral. Jenis diet yang diberikan:
a. Diet gagal ginjal akut lunak
b. Diet gagal ginjal akut cair
Apabila pasien makan peroral, semua bahan makanan boleh diberikan; batasi
penggunaan garam apabila ada hipertensi, edema dan asites serta batasi makanan
sayur dan buah tinggi kalium bila hiperkalemia.

3. Diet Gagal Ginjal Kronis


Tujuan Diet :
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan
sisa fungsi ginjal agar tidak memberatkan kerja ginjal
b. Mencegah dan menurunkan kadar ureum yang tinggi
c. Mengatur keseimbangan cairan elektrolit
d. Mencegah atau mengurangi progresitivitas gagal ginjal dengan memperlambat
penurunan GFR

Syarat Diet :
a. Energi cukup yaitu 35kkal/kg/BB
b. Protein rendah yaitu 0,6-1,5gr/kgBB. Sebagian harus bernilai biologis tinggi
c. Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak
tak jenuh ganda
d. Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total dikurang jumlah energi yang
diperoleh dari protein dan lemak.
e. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguri, atau anuria.
Banyak natrium yang diberikan antara 1-3gr
f. Kalium dibatasi (40-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium dalam darah
>5,5mEq) oliguria atau anuria.
g. Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah pengeluaran
cairan melalui keringat dan pernafasan (±500ml).
h. Vitamin cukup, bila perlu diberikan tambahan suplemen asam folat, vit B6, C
dan D.

Jenis Diet :
Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut BB pasien yaitu :
a. Diet protein rendah I : 30gr protein diberikan pada pasien dg BB 50kg
b. Diet protein rendah II : 35gr protein diberikan pada pasien dg BB 60kg
c. Diet protein rendah III : 40gr protein diberikan pada pasien dg BB 65kg
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronis sangat bergantung pada
keadaan dan berat badan perorangan maka jumlah protein yang diberikan dapat
lebih tinggi atau rendah dari standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan
memberikan asam amino esensial murni
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan
oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air
kemih).
Adapun gangguan system perkemihan dapat berasal dari system renal atau
urologi. Gangguan renal merupakan kelainan pada fungsi ginjal dan gangguan urologi
kelainan yang mengenai kandung kemih, ureter, uretra dan kelenjar prostat di
samping kelainan struktur ginjal (Macaulay, 1997; Smeltzer dan Bare, 2008).
Kebutuhan nutrisi pada penderita gagal ginjal meliputi; Karbohidrat, harus cukup
untuk menghindari malnutrisi. Kalori, makanan yang perlu dihindari adalah makanan
seperti telur asin dan terutama makanan cepat saji. Protein, kebutuhan protein pada
gagal ginjal bergantung pada jenis gagal ginjal yang dialami dan jenis dialisis yang
dilakukan. Lemak, anjuran asupan lemak pada pasien penyakit ginjal yaitu meliputi
20-30% total asupan kalori harian, atau antara 0,5-1,5 g/kgBB. Vitamin, pasien
dengan gagal ginjal sangat riskan untuk defisiensi beberapa mikronutrient dan
Mineral yang meliputi Fosfat, Kalsium, Garam, Kalium
Diet khusus diperlukan bila fungsi ginjal terganggu yaitu Diet Sindrom Nefrotik
yaitu kumpulan manifestasi penyakit yang ditandai oleh ketidakmampuan ginjal untuk
memelihara keseimbangan nitrogen sebagai akibat dari meningkatnya permeabilitas
membran kapiler glomerolus, Diet Gagal Ginjal Akut, Diet Gagal Ginjal Kronis

B. SARAN
Diharapkan kepada para pembaca dapat memahami tentang diet pada penderita
gangguan ginjal dan saluran kemih dan menerapkan dalam kehidupan sehari.

DAFTAR PUSTAKA

Naisyifa,Tsalitsa. “Diet Pada Penyakit Ginjal”


https://www.academia.edu/10778842/DIET_PADA_PENYAKIT _GINJAL diakses 10
November 2019 pukul 07.00

Wisti, Tutu.2014. “Diet Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih”


https://id.scribd.com/doc/246315799/Diet-Penyakit-Ginjal-Dan-Saluran-Kemih diakses 10
November 2019 pukul 10.00

Anda mungkin juga menyukai