Oleh :
C2221115
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Sp., yang ditandai
dengan demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/lesu,
gelisah, nyeri hulu hali, disertai tanda-tanda perdarahan pada kulit berupa bintik
perdarahan (petechiae), lebam (ecchymosis) atau ruam (purpura), kadang-kadang
mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun atau rejatan/shock. DHF atau
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegepti. Penyakit ini dapat
menyerang semua orang dan dapat menyebabkan kematian, terutama pada anak.
(Nursalam,2011).
DHF atau demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang
disertai lekopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diastesis haemoragic
(Suhendro, dkk, 2007).
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit yang di sebabkan oleh virus
dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melaluigigitan nyamuknAedes Aegygeti
(Suriadi & Yuliani, 2007).
2. Anatomi Fisiologi
Berikut adalah anatomi fisiologi yang berhubungan degan penyakit DHF yang
petama adalah sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi adalah sarana untuk menyalurkan
makanan dan oksigen dari traktus disvitus dan dari paru – paru ke sela – sela tubuh.
Selain itu, sistem sirkulasi merupakan sarana untuk membuang sisa – sisa
metabolism dari sel – sel ke ginjal, paru – paru dan kulit yang merupakan tempat
ekskresi sisa – sisa metabolism. Organ – organ sistem sirkulasi mencakup jantung,
pembuluh darah, dan darah.
a. Jantung
Darah adalah jaringan cair dan terdiri atas dua bagian : bagian cair yang
disebut plasma dan bagian padat yang disebut sel darah. Volume darah pada tubuh
yang sehat / organ dewasa terdapat darah kira – kira 1/13 dari berat badan atau
kira – kira % liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap orang tidak sama tergantung
pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah. Tekanan viskositas
atau kekentalan dari pada darah lebih kental dari pada air yaitu mempunyai berat
jenis 1.041 – 1.067 dengan temperatur 380C dan PH 7.37 – 1.45 (Evelyn.P,2002).
3. Etiologi
Dengue Hemoragic Fever (DHF) diketahui disebabkan oleh virus dengue. Virus
dengue merupakan RNA virus dengan nukleokapsid ikosahedral dan dibungkus oleh
lapisan kapsul lipid. Virus ini termasuk kedalam kelompok arbovirus B, famili
Flaviviridae, genus Flavivirus. Flavivirus merupakan virus yang berbentuk sferis,
berdiameter 45-60 nm, mempunyai RNA positif sense yang terselubung, bersifat
termolabil, sensitive terhadap inaktivasi oleh dietil eter dan natrium dioksikolat, stabil
pada suhu 70o C, famili Flaviviridae dan genus Flavavirus.
Selain virus terdapat 2 faktor lain yang berperan pada penularan infeksi virus
dengue yaitu manusia dan vektor perantara. Vektor utama dengue di Indonesia adalah
Aedes aegypti betina, disamping pula Aedes albopictus betina (Hadinegoro SRH, dkk,
2004).
4. Manisfestasi Klinis
Menurut Suriadi & Yuliani (2007), Tanda dan gejala penyakit Demam Berdarah
Dengue masa tunas/inkubasi selama 3-15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,
selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah
sebagai berikut :
b. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik pendarahan atau peteki.
a. Ekstremitas
Atas yaitu terpasang infuse, apa ada kelemahan atau tidak pada ekstremitas atas.
Bawah yaitu ada atau tidaknya gangguna terhadap ekstremitas
bawah seperti kelemahan. Penilaian Kekuatan Otot mempunyai skala ukur yang
umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami kelumpuhan
selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk melihat apakah ada
kemajuan yang diperoleh selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah
terjadi perburukan pada penderita.
b. Genetalia
Terpasang kateter atau tidak, kebersihan genetalia juga dikaji
c. Integument
Turgor kulit baik atau tidak, kulit kering.
2. Diagnosa Keperawatan
Masalah atau diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien DHF antara
lain:
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabelitas
kapiler, pendarahan ,dan muntah.
b. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue ditandai dengan klien
mengeluh demam.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan iritasi
mukosa lambung dan terdesaknya diafragma d.d mual , muntah , dan tidak ada
nafsu makan
d. PK shock hipovoulemik berhubung dengan pendarahan.
3. Intervensi
Diagnosa Keperawatan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Kekurangan Volume Cairan NOC: NIC : Fluid management
Definisi : Penurunan cairan v Fluid balance · Timbang popok/pembalut jika
intravaskuler, interstisial, dan/atau v Hydration diperlukan
intrasellular. Ini mengarah ke v Nutritional Status : Food and Fluid · Pertahankan catatan intake dan output
dehidrasi, kehilangan cairan dengan Intake yang akurat
pengeluaran sodium Kriteria Hasil : · Monitor status hidrasi ( kelembaban
v Mempertahankan urine output membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
Batasan Karakteristik : sesuai dengan usia dan BB, BJ darah ortostatik ), jika diperlukan
- Kelemahan urine normal, HT normal · Monitor hasil lAb yang sesuai dengan
- Haus v Tekanan darah, nadi, suhu tubuh retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas
- Penurunan turgor kulit/lidah dalam batas normal urin )
- Membran mukosa/kulit kering v Tidak ada tanda tanda dehidrasi, · Monitor vital sign
- Peningkatan denyut nadi, penurunan Elastisitas turgor kulit baik, · Monitor masukan makanan / cairan
tekanan darah, penurunan membran mukosa lembab, tidak dan hitung intake kalori harian
volume/tekanan nadi ada rasa haus yang berlebihan · Kolaborasi pemberian cairan IV
- Pengisian vena menurun · Monitor status nutrisi
- Perubahan status mental · Berikan cairan
- Konsentrasi urine meningkat · Berikan diuretik sesuai interuksi
- Temperatur tubuh meningkat · Berikan cairan IV pada suhu ruangan
- Hematokrit meninggi · Dorong masukan oral
- Kehilangan berat badan seketika · Berikan penggantian nesogatrik sesuai
(kecuali pada third spacing) output
Faktor-faktor yang berhubungan: · Dorong keluarga untuk membantu
- Kehilangan volume cairan secara pasien makan
aktif · Tawarkan snack ( jus buah, buah segar
- Kegagalan mekanisme pengaturan )
· Kolaborasi dokter jika tanda cairan
berlebih muncul meburuk
· Atur kemungkinan tranfusi
· Persiapan untuk tranfusi
Muttaqin ,Arif. 2010. Pengkajian Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinik. Jakarta:
Salemba Medika
Nursalam. 2011. Asuhan keperawatan Bayi dan Anak .Jakarta: Salemba Medika
Nurarif & Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Dianosa Medis & Nanda
NIC-NOC. Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction
Judith M. Wilkinson, ( 2012). Prentice Hall Nursing Diagnosis Handbook with NIC
Intervention and NOC Outcomes, Upper Saddle River, New Jersey