1. TUJUAN
2. PENDAHULUAN
2.1 Transistor berada dalam kondisi kerja bila sambungan (junction) basis-emitor
mendapat bias maju dan sambungan basis-kolektor mendapat bias balik. Untuk
transistor NPN, tegangan pada basis (B) harus lebih positif daripada emitor (E)
dan tegangan pada kolektor (C) harus lebih positif daripada basis.
1
2.4 Karakteristik-control-tegangan memperlihatkan hubungan antara arus kolektor dan
tegangan basis-emitor ( V BE ). Pada tegangan kolektor-emitor konstan, ( iC ) = f (
VBE ).
Transkonduktansi gm = Δ iC hFE = Δ iB
Δ VBE Δ VBE
4. DIAGRAM RANGKAIAN
2
Gambar 4.1
Gambar 4.2
5. LANGKAH KERJA
5.1 Buatlah rangkaian seperti digambar 4.2 tanpa memasang V 1 . Lakukan pengukuran
I C sebagai fungsi V CE dengan I B konstan ; 10VA ; 20 VA ; 30 VA. Masukanlah
hasilnya pada tabel 1.
5.2 Gambarlah karakteristik-keluaran transistor tersebut. Bagaimana terjadinya
kenaikan tajam arus kolektor dan bagaimana terjadinya arus kolektor jenuh?
5.3 Dengan rangkaian yang sama seperti langkah 5.1. Lakukan pengukuran I B sebagai
fungsi I C dengan V CE konstan (5V). Masukkan hasilnya pada tabel 2 (kolom I B).
5.4 Gambarlah karakteristik kontrol-arus transistor tersebut. Bagaimanakah hubungan
antara arus basis dan arus kolektornya?
5.5 Hitunglah faktor prnguatan arusnya
5.6 Buatlah gambar rangkaian seperti diagram 4.1 dengan menghubung singkat A 1 dan
memasang V 1. Lakukan pengukuran V BE sebagai fungsi I C dengan V CE konstan
(5V). Masukkan hasilnya pada tabel 2 (kolom V BE).
5.7 Gambarlah karakteristik-kontrol tegangan transistor tersebut. Bagaimana mulai
terjadinya kenaikan arus kolektor yang relatif besar?
5.8 Hitunglah transkonduktansi ( gm ) transistor. (Gunakan karakteristik kontrol
tegangan yang telah didapat).
3
5.9 Gambarlah masukan transistor dengan menggunakan dana dari kedua karakteristik
kontrolnya. Apakah hubungan karakteristik masukan dengan karakteristik kontrol
tegangannya?
5.10 Buatlah rangkaian gambar 4.2.
Hidupkan osiloskop pada operasi X-Y/DC.
Tetapkan tegangan I B = 30 A dan naikkan tegangan sumber ac secara perlahan
sampai maks. 9 V rms .
Lukislah pada kertas grafik karakteristik keluaran yang di dapat dari osiloskop.
Lengkapi dengan skala arus dan tegangannya.
Kerjakan juga untuk I B = 25 A ; 20 A ; 15 A; 10 A ; 5 A ; 0 A.
TABULASI DATA
Tabel 1
I C (mA)
VCE (V)
I B = 10 (mA) I B = 20 (mA) I B = 30 (mA)
0,2
0,5
TABEL 2
4
VCE = 5 V
0,1
0,2
0,5
10
12