Anda di halaman 1dari 5

Tempe bongkrek  Tempe ini sering kali menyebabkan keracunan karena terkontaminasi oleh

bakteri Burkholderia galdioli yang menghasilkan racun berupa asam bongkrek dan toxoflavin, serta


memusnahkan jamur Rhizopus karena efek antibiotik dari asam bongkrek.

Bakterinya  bisa pseudomonas coccovenans  jamur Rhizopus

Asam bongkrek  mengganggu

Untuk toxoflavin bisa digunakan sodium tiosulfat di Tk 1 ada

Asam jengkolat  kondisi asam dinetralisir dengan basa yaitu natrium bikarbonat tab 500 mg ada di
tk 1

Pasien tidak sadar jd terapi suportif dahulu  krn udh ga sadar jd terapi suportif kemudian rujuk

Acute kidney injury


Tiwul  dari singkong  ada sianida (tercium bitter almond)

Antidotum  natrium tiosulfat untuk mengikat supaya sianida diubah menjadi tiosianat

Suspek syok anafilaktik krn Hipersensitivitas trhdp penicillin

- Adrenalin
- Cara pengenceran
- Antibiotik pilihan lain: Kotrimoksazol,Eritromisin (makrolid)
- Yg memungkinkan untuk pasien ini apay g pemberian iv

Suspek syok hipovomeik krn diare


Kejang pada anak

Diazepam perektal

Pulang bawa obat: parasetamol, fenobarbital

Masa kerja fenobarbital lebih lama  bisa maintenance

Diazepam mula kerja cepat, masa kerja pendek

Pada kasus ini

- OAINS yg diberi dosis tinggi dengan pasien lansia  harus diberi gastroprotektif
- Bioavailabilitas  per oral 90% rektal 50%
Lewat 6 jam  sudah lewat untuk golden periode untuk reperfusi

Pada pasien geraiatri efek samping akan lebih mudah terjadi

Pemberian perrektal mula kerja lebih cepat dr per oral

Lansia  OAINS efek samping lebih besar krn fungsi ginjal menurun  clearance menurun  ES
lebih tinggi

Lansia  sesuatu di lambung menurun  risiko perdarahan pada gaster

Pasien harusnya dapat PPI untuk menurunkan HCl

Anda mungkin juga menyukai