Anda di halaman 1dari 99

Juni

-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan

yang harus diwajibkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan disebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes, 2009).

Pengelolaan kesehatan diselenggarakan pemerintah melalui pengelolaan

administrasi kesehatan, informasi kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya

kesehatan, pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan masyarakat,

ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta pengaturan hukum

kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dilakukan secara berjenjang di pusat

dan daerah dengan memperhatikan otonomi daerah dan otonomi fungsional di

bidang kesehatan. Pengelolaan kesehatan tersebut dilaksanakan melalui Sistem

Kesehatan Nasional (Depkes, 2009)

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012

tentang Sistem Kesehatan Nasional disebutkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

adalah pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 1


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. SKN

dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan

tanggap terhadap perubaham dengan kemajuan, kesatuan dan ketahanan nasional

berdasarkan standar persyaratan dan perundang-undangan yang berlaku.

Konsep Puskesmas mulai diperkenalkan di Indonesia sejak tahun

1968.Kepanjangan dari Puskesmas adalah Pusat Kesehatan Masyarakat.

Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan

kesehatan yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat

pengembangan pelayanan kesehatan,yang melaksanakan pembinaan dan

pelayanan kesehatan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan.

Puskesmas merupakan salah satu unsur lembaga milik pemerintah dalam

melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang

agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Puskesmas adalah Organisasi Fungsional yang menyelenggarakan upaya

kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan

terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan

menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,

dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya

kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan

untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 2


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Pada saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah

air.Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya Puskesmas di perkuat dengan

Puskesmas Pembantu serta Puskesmas Keliling, kecuali itu untuk daerah yang

jauh dari sarana pelayanan rujukan.Puskesmas di lengkapi dengan fasilitas rawat

inap. Tercatat tahun 2002 jumlah puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.227

unit, Puskesmas Pembantu 21.587 unit, Puskesmas Keliling 5.084 unit (Perahu

716 unit, Ambulance 1.302 unit). Sedangkan puskesmas yang telah di lengkapi

dengan fasilitas rawat inap tercatat sebanyak 1.818 unit, sisanya sebanyak 5.459

unit tidak di lengkapi dengan fasilitas rawat inap..

Pada bulan April 2011 Puskesmas di kota Batam berganti menjadi

UPT(Unit Pelaksana Teknis ), dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas dan

bertanggung jawab kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Batam.

Sebagai calon dokter yang sedang dalam masa pendidikan, diperlukan

pengetahuan dan pengenalan terhadap program kesehatan baik ditingkat provinsi

hingga Puskesmas, yang bertujuan membentuk sikap manager kesehatan dalam

pengelolaan program kesehatan, untuk menjawab tantangan dimasa depan

dibutuhkan Five Stars Doctor, yaitu dokter bukan hanya sebagai Care Provider,

namun juga sebagai Decision Maker, Communicator yang baik, Community

Leader hingga tingkat masyarakat dan Manager.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 3


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui kegiatan Program Kementerian Kesehatan

yang ditindaklanjuti di Dinas Kesehatan Kota Batam serta Puskesmas

yang ada di Kota Batam.

1.2.2 Tujuan Khusus

Untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari

pelaksanaan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan

Masyarakat yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Kota Batam mengenai “Faktor-faktor berhubungan dengan

kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tanjung

Sengkuang Kota Batam”.

1.3 Prosedur dan Langkah Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan

Masyarakat

1.3.1 Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Dinas Kesehatan Kota

Batam

1. Bimbingan, pengarahan dan pemberian materi atau Program

Kesehatan.

2. Mempelajari program-program yang ada di puskesmas kota Batam

serta mencari permasalahan dari program tersebut serta mencari

solusinya.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 4


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

3. Mengarahkan kepaniteraan klinik senior ke puskesmas yang

ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Batam..

1.3.2 Mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di UPT Puskesmas

Tanjung Sengkuang Kota Batam

1. Melapor kepada UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam

dan perkenalan kepada semua petugas kesehatan di UPT

Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam.

2. Mempelajari program-program yang ada di UPT Puskesmas

Tanjung Sengkuang.

3. Mengumpulkan data-data setiap program yang ada di UPT

Puskesmas Tanjung Sengkuang.

4. Memberikan penyuluhan di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Kota Batam.

5. Membuat laporan hasil kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior

selama di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam.

6. Responsi mengenai kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior di UPT

Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan bagi peserta

Kepaniteraan Klinik Senior tentang program-program kesehatan Dinas

Kesehatan Kota Batam, UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota

Batam.dan pelaksanaannya.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 5


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

bersosialisasi dengan masyarakat.

3. Diharapkan dapat menambah wawasan tentang faktor-faktor berhubungan

dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tanjung

Sengkuang Kota Batam”.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 6


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas

2.1.1 Pengertian Puskesmas

Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No. 43 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Masyarakat, Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya.

2.1.2 Tujuan Puskesmas

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :

a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat

b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu

c. Hidup dalam lingkungan yang sehat

d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal baik individu, keluarga dan

kelompok masyarakat

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 7


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

2.1.3 Fungsi Puskesmas

Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas memiliki fungsi yaitu

penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di

wilayah.kerjanya dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat

pertama di wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan fungsinya,

Puskesmas berwenang untuk:

a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan

masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan

b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan

d. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan

menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan

masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain

e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat

f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

g. Memantau pelaksanaaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,

mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan

i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,

termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon

penanggulangan penyakit.(Permenkes RI No 43 Tahun 2019).

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 8


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

2.1.4 Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan oleh

Puskesmas adalah pembangunan kesehatan yang sesuai dengan paradigma

sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat, pemerataan,

teknologi tepat guna dan keterpaduan dan kesinambungan (Permenkes RI

No 43 Tahun 2019).

2.1.5 Misi Puskesmas

Dalam misi pembangunan kesehatan yang harus diselenggarakan

oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya visi pembangunan

kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :

1. Mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam

upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Menggerakkan dan bertanggungjawab terhadap pembangunan

kesehatan diwilayah kerjanya.

3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,

kelompok,dan masyarakat.

4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang dapat diakses dan

terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil

tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan

kepercayaan.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 9


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

5. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan memanfaatkan

teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah

dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

6. Mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan

UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem

Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas (Permenkes

RI No 43Tahun 2019).

2.1.6 Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan

melalui kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.Puskesmas terdiri

atas Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga

kesehatan dan tenaga non kesehatan dihitung berdasarkan analisis beban

kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang

diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik

wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah (Permenkes RI No 43 Tahun

2019) Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana paling sedikit terdiri atas:

a. Dokter atau dokter layanan primer

b. Dokter gigi

c. Perawat

d. Bidan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 10


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

e. Tenaga kesehatan masyarakat

f. Tenaga kesehatan lingkungan

g. Ahli teknologi laboratorium medik

h. Tenaga gizi

i. Tenaga kefarmasian

Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan

ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan

operasional lain di Puskesmas. Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus

bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur

operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan

kepentingan dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan

dan kesehatan dirinya dalam bekerja. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja

di puskesmas harus memiliki surat izin praktik sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan ( Permenkes RI No 43 Tahun 2019).

2.1.7 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas berdasarkan PMK No.43 tahun

2019 meliputi :

1. Berdasarkan prinsip paradigma sehat, puskesmas mendorong seluruh

pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan

mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 11


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

2. Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah, Puskesmas

menggerakan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya.

3. Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat, Puskesmas mendorong

kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat.

4. Berdasarkan prinsip pemerataan, Puskesmas menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di

wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi,

agama, budaya dan kepercayaan.

5. Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna, Puskesmas menyelenggarakan

pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna yang

sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak

berdampak buruk bagi lingkungan.

6. Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan, Puskesmas

mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP

lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang

didukung dengan manajemen puskesmas.

2.1.8 Azas Penyelenggaraan Puskesmas

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di Indonesia,

pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada empat azas

pokok yakni:

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 12


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

1. Azas pertanggung-jawaban wilayah

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus

melaksanakan azas pertanggung-jawaban wilayah. Artinya,

Puskesmas harus bertanggung jawab atas semua masalah kesehatan

yang terjadi di wilayah kerjanya.

Karena adanya azas yang seperti ini, maka program kerja

Puskesmas tidak dilaksanakan secara pasif saja, dalam arti hanya

sekedar menanti kunjungan masyarakat ke Puskesmas, melainkan

harus secara aktif memberikan pelayanan kesehatan sedekat mungkin

dengan masyarakat.

2. Azas peran serta masyarakat

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus

melaksanakan azas peran serta masyarakat. Artinya, berupaya

melibatkan bentuk peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan

banyak masyarakat dalam menyelenggarakan program kerja tersebut.

Di Indonesia dikenal dengan nama Pos Pelayanan Terpadu

(Posyandu).

3. Azas keterpaduan

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus

melaksanakan azas keterpaduan. Artinya, berupaya memadukan

kegiatan tersebut bukan saja dengan program kesehatan lain (lintas

program), tetapi juga dengan program dari sektor lain lintas sektoral.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 13


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

4. Azas rujukan

Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas harus

melaksanakan azas rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani

suatu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana kesehatan yang

lebih mampu. Untuk pelayanan kedokteran jalur rujukannya adalah

Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan masyarakat jalur

rujukannya adalah ”kantor” kesehatan.

2.1.9 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta mempunyai

daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

dan harus diselenggarakan di setiap Puskesmas.Upaya kesehatan

wajib tersebut adalah :

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana

d. Upaya perbaikan gizi masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 14


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan

dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas,

yang dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah

ada yakni:

a. Upaya kesehatan sekolah

b. Upaya perawatan kesehatan masyarakat

c. Upaya kesehatan kerja

d. Upaya kesehatan gigi dan mulut

e. Upaya kesehatan jiwa

f. Upaya kesehatan mata

g. Upaya kesehatan usia lanjut

h. Upaya pembinaan pengobatan

i. Laboratorium sederhana

2.2 Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas

2.2.1 Kedudukan Puskesmas

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya

dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan

Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional

adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 15


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan

perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan

Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan

Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah

adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi

pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga

masyarakat dan swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi,

praktik bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.

Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan

kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah

kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan

berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu,

Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas di

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 16


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan

bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.2.2 Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-

masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di suatu

Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,

sedangkan penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai

acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai

berikut:

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala

Puskesmas dalam pengelolaan:

1) Data dan informasi

2) Perencanaan dan penilaian

3) Keuangan

4) Umum dan kepegawaian

c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:

1) Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap

UKMB

2) Upaya kesehatan perorangan

d. Jaringan Pelayanan Perorangan:

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 17


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

1) Unit Puskesmas Pembantu

2) Unit Puskesmas Keliling

3) Unit Bidan di Desa/Komunitas.

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas

disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit

Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut

dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang

kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan

kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut

dan besarnya peran kepala puskesmas dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan kepala

puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV. Apabila tenaga yang

memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon IV tidak tersedia,

ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan sesuai dengan kriteria

Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan

masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.2.3 Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 18


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi

dengan kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang

diselenggarakan di tingkat Kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup

perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian

serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya

masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor Kecamatan

mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.Dengan demikian, secara teknis dari administratif,

Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.Sebaliknya, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif

dan teknis kepada Puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola

oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama

termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang

diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan

teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan, contohnya seperti

Posyandu, Poskeskel, dll.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 19


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat

dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan

perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan

berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit

(Kabupaten/Kota) dan berbagai Balai Kesehatan Masyarakat (Balai

Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai

Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,

Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat).

Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerja sama

diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan

masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai

Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta

berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerja sama tersebut

diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh

dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang

dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk hasil yang

optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus

dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di

tingkat Kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggarakan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 20


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

pembangunan kesehatan di Kecamatan tersebut mendapat dukungan

dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang

diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat Kecamatan berdampak

positif terhadap kesehatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif

dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan.Dukungan

aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun

Puskesmas yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti

tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan,

serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra dalam

menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 21


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG

KOTA BATAM

3.1 Letak Geografi

Puskesmas Tanjung Sengkuang terletak di Kelurahan Tanjung

Sengkuang Kecamatan Batu Ampar. Luas wilayah kecamatan Batu Ampar

11,3 km2, dengan kelurahan Tg. sengkuang yaitu 3,8 km 2, kelurahan

Kampung Seraya yaitu 1,5 km2, kelurahan Batu Merah yaitu 3,8 km2,

kelurahan Sei Jodoh yaitu 2,2 km2

3.2 Batas Wilayah

Wilayah Kecamatan Batu Ampar secara administrasi berbatasan dengan:

Tabel 3.1 Luas Wilayah Kecamatan Batu Ampar


No Nama Luas Batas Administrasi
Wilayah Wilayah

1. Kecamatan 11.3 Km2 Utara : Selat Malaka


Batu Ampar Selatan : Kecamatan Lubuk Baja
Barat : Laut
Timur : Kecamatan Bengkong

Sumber : Data Kec. Batu Ampar 2019

3.3 Geologi

Wilayah kecamatan Batu Ampar seperti halnya kecamatan lain di

propinsi Kepulauan Riau merupakan bagian dari paparan continental benua

asia, pulau-pulau tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau

penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 22


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Malaysia, pulau Singapura dibagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro

dan Kundur serta pulau Karimun di bagian selatan dengan jenis tanah latosol

dengan warna kuning muda yang mengandung banyak bauksit muda dengan

tingkat kesuburan tanah sedang.

3.4 Iklim

Kecamatan Batu Ampar mempunyai iklim tropis dengan suhu berkisar

antara 20,9 °C – 23,9 °C dan suhu maksimum berkisar antara 31,2 °C – 34,4

°C, sedangkan suhu rata-rata sepanjang tahun 2017 adalah 26,4 °C – 28,6 °C.

3.5 Jumlah Pengurus Rukun Tetangga dan Rukun Warga

Jumlah Pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) dalam

rangka Ketertiban Administrasi Kependudukan di Kecamatan Batu Ampar

adalah bervariasi sesuai dengan luas wilayah kelurahan yang dimiliki serta

kepadatan penduduk yang tinggal di daerah tersebut, adapun perbandingan

jumlah RT/RW antar kelurahan di Kecamatan Batu Ampar adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2 Data Jumlah Pengurus RT/RW Tahun 2019


No Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah
RW RT KK
1. Tg. Sengkuang 21 84 9.799
2. Sungai Jodoh 9 34 8.566
3. Batu Merah 9 30 2.541
4. Kampung Seraya 7 28 13.937
Jumlah 46 176 34.843
Sumber : Data Kec. Batu Ampar 2017

3.6 Penduduk

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 23


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Jumlah penduduk Kecamatan Batu Ampar sebanya 65.335 Jiwa yang

terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak 33.983 jiwa, dan perempuan sebanyak

31.352 jiwa. Berdasarkan Kelurahan dapat digambarkan jumlah penduduk di

Kecamatan Batu Ampar sebagai berikut:

Tabel 3.3Data Jumlah Penduduk Kecamatan Batu Ampar


Tahun 2019
No Kelurahan Jumlah

1 Tg. Sengkuang 28.108


2 Sungai Jodoh 14.574
3 Batu Merah 8.640
4 Kampung Seraya 15.571
Jumlah 66.894
Sumber : Dinkes Kota Batam

3.7 Sosial

3.7.1 Pendidikan

Pada saat ini di wilayah Kecamatan Batu Ampar terdapat 82

sekolah dari berbagai jenjang pendidikan. Berikut tabel jumlah sarana

pendidikan di Kecamatan Batu Ampar

Tabel 3.4
Jumlah Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tg.
Sengkuang Tahun 2017

Jenjang Jumlah
No Sekolah Sekolah

1.
TamanKanak- 31
2.
Kanak/PAUD 4
3.
SD Negeri 9
4.
SD Swasta 2
5.
SMP Negeri 5
6.
SMP Swasta 1
7.
SMU Negeri 3
8
SMU Swasta 1
9
Sekolah Tinggi 1
SLBPKM
Ilmu Kesahatan Masyarakat Swasta
Tanjung Sengkuang 24
Jumlah 57
Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

3.7.2. Kesehatan

UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang mempunyai wilayah

kerja yang tersebar di empat kelurahan antara lain Kelurahan

Tanjung Sengkuang, Kelurahan Batu Merah, Keluarahan Sei Jodoh

dan Kelurahan Kampung Seraya , yang mana dari masing – masing

kelurahan mempunyai Fasilitas/Sarana Pelayanan Kesehatan antara

lain :

Tabel 3.5 Jumlah Sarana Kesehatan Kec.Batu Ampar Tahun 2018


No Kelurahan Rumah Puskes Klinik Puskesmas Posyandu Polindes
Sakit mas Pembantu
Swasta
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Tg Sengkuang - 1 2 - 17 -
2. Sungai Jodoh - - - 1 3 -
3. Batu Merah - - 1 - 4 -
4. Kp Seraya 2 - 1 1 4 1

Jumlah 2 1 4 2 28 1
Sumber Data : Pengelola Data Puskesmas Tg. Sengkuang

3.7.2.1. Posyandu

3.7.2.1.1. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau

lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat,

kegiatan-kegiatan yang di padukan khususnya adalah

program KIA, KB, Gizi, Imunisasi, dan penanggulangan

Diare.

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang pada

dasarnya salah satu wujud peran masyarakat dalam

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 25


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

pembangunan kesehatan, tempat masyaraat dapat

memperoleh pelayanan KB-Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi,

Imunisasi, dan penanggunglangan Diare pada waktu dan

tempat yang sama.

Kegiatan posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan

partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan

dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat,

yang di laksanakan oleh kader-kader kesehatan, yang telah

mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari tim puskesmas

mengenai pelayanan kesehatan dasar.

3.7.2.1.2. Tujuan Posyandu

Tujuan pembentukan posyandu adalah :

1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan

angka kelahiran dalam rangka mempercepat terwujudnya

catur warga.

2. Menjadi kebutuhan pokok dan bagian yang tidak terpisah

dari kegiatan masyarakat.

3.7.2.1.3. Sasaran Penyelenggaraan Posyandu

Sasaran posyandu meliputi :

1. bayi usia kurang dari 1 tahun

2. Anak balita usia 1-5 tahun

3. Ibu hamil, menyusui dan ibu nifas

4. Wanita usia subur

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 26


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

3.7.2.1.4. Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu menurut Panca Krida Posyandu :

1. Kegiatan Ibu dan Anak

2. Keluarga Berencana

3. Imunisasi

4. Peningkatan Gizi

5. Penanggulangan diare

Kegiatan gizi diposyandu merupakan bagian dari UPKG

dalam langkah-langkah kebijaksanaan. Perbaikan gizi

merupakan kegiatan upaya langsung yang meliputi :

1. Pemantauan pertumbuhan anak balita menggunakan

Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan cara penimbangan

yang dilakukan oleh kader.

2. Pemberian makanan tambahan

3. Penykuhan gizi

Prosedur pelayanan posyandu mengikuti system lima

meja atau lima langkah langkah dasar.

SKEMA POLA PELAYANAN POSYANDU

Pendaftaran Balita dan Ibu Hamil

Penimbangan Balita dan Ibu Hamil

Pencatatan Hasil Penimbangan

Penyuluhan Balita dan Ibu Hamil

Pelayanan Kesehatan
Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 27
Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

3.7.2.1.5. Klasifikasi Posyandu


Klasifikasi posyandu terdiri dari :

a. Posyandu pratama (warna merah)

Posyandu tingkat pratama adalah posyandu yang masih

belum mantap, kegiatannya belum rutin tiap bulan dan

kader aktifnya terbatas,

b. Posyandu Madya (warna kuning)

Posyandu ditingkat madya sudah dapat melaksanakan

kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah

kader tugas 5 orang atau lebih, akan tetapi cakupan program

utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah

yaitu kurang dari 50%.

c. Posyandu Purnama (warna hijau)

Posyandu pada tingkat purnama adalah posyandu yang

frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata jumlah

kader tugas lima orang atau lebih, dan cakupan lima

program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih

dari 50%, pada posyandu ini sudah ada program tambahan,

bahkan sudah ada dana sehat tetapi masih sederhana.

d. Posyandu Mandiri (warna biru)

Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan

kesehatan secara teratur, cakupan 5 program utama sudah

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 28


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

bagus, posyandu ini memiliki program tambahan dan dana

sehat telah menjangkau lebih dari 50% KK.

3.7.2.1.6. Kedudukan Posyandu


Menurut lokasinya posyandu dapat berlokasi disetiap desa

atau kelurahan.Bila diperlukan dan memiliki kemampuan,

dapat berlokasi di tiap RW atau dusun.

Kedudukan posyandu adalah :

1. Terhadap pemerintah desa atau kelurahan adalah sebagai

wadah pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang

secara kelembagaan dibina oleh pemerintah desa atau

kelurahan.

2. Terhadap pokja, posyandu adalah sebagai satuan organisasi

yang mendapat binaan aspek administrasi, keuangan dan

program pokja.

3. Terhadap Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) merupakan bentuk fasilitas pelayanan kesehatan

yang dikelola oleh masyarakat. Posyandu adalah sebagai

mitra.

4. Terhadap konsil kesehatan kecamatan, posyandu adalah

sebagai satuan organisasi yang mendapat arahan dan

dukungan sumberdaya dari konsil kesehatan kecamatan.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 29


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

5. Terhadap puskesmas, posyandu adalah sebagai wadah

pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang secara

teknis medis dibina oleh puskesmas.

Tabel 3.6
Data Posyandu Kecamatan Batu Ampar
No Nama Posyandu Strata Kader Tahun Berdiri
Aktif
1 Posyabdu Mawar I MADYA 7 1990
Batu Merah
2 Posyandu Mawar II MADYA 7 2005
Batu Merah
3 Posyandu Mawar XXXII PURNAM 8 2006
Batu Merah A
4 Mawar XXXIII MADYA 7 2006
Batu Merah
5 Posyandu Mawar XXIII PRATAMA 7 2016
Sei. Jodoh
6 Posyandu Mawar XXIV MADYA 7 2016
Sei. Jodoh
7 Posyandu Mawar XXV PURNAM 7 2006
Sei. Jodoh A
8 Posyandu Mawar XIV MADYA 7 1998
Kampung Seraya
9 Posyandu Mawar XV MADYA 7 1988
Kampung Seraya
10 Posyandu Mawar VI MADYA 7 1985
Kampung Seraya
11 Posyandu Mawar XX MADYA 7 2012
Kampung Seraya
12 Posyandu Mawar IV MADYA 7 2000
Tg. Sengkuang
13 Posyandu Mawar V MADYA 7 1997
Tg.Sengkuang
14 Posyandu Mawar VI MADYA 7 2010
Tg. Sengkuang
15 Posyandu Mawar VII MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang
16 Posyandu Mawar VI MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang
17 Posyandu Mawar IX MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 30


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

18 Posyandu Mawar XI MADYA 7 2016


Tg. Sengkuang
19 Posyandu Mawar XII PURNAM 7 2011
Tg. Sengkuang A
20 Posyandu Mawar XIII MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang
21 Posyandu Mawar XVII MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang
22 Posyandu Mawar XVIII MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang
23 Posyandu Mawar XIX MADYA 7 2006
Tg. Sengkuang
24 Posyandu Mawar XXI MADYA 7 2014
Tg. Sengkuang
25 Posyandu Mawar XXX MADYA 7 2000
Tg. Sengkuang
26 Posyandu Mawar XXXI PURNAM 7 2004
Tg. Sengkuang A
27 Posyandu Mawar XXXIV 7 2006
Tg. Sengkuang MADYA

28 Posyandu Mawar XXXV MADYA 7 2008


Tg. Sengkuang
29 Posbindu & Posyandu 7
Lansia
RW 07
Tg. Sengkuang
30 Posbindu & Posyandu 7
Lansia
Daeng
Tg. Sengkuang
31 Posbindu & Posyandu 7
Lansia
Bengkong Bengkel
Kampung Seraya
32 Posbindu & Posyandu 7
Lansia
Batu Merah
33 Posbindu & Posyandu 7
Lansia
Kantor Lurah Jodoh
Sei. Jodoh
34 Posbindu & Posyandu 7
Lansia
RW 21

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 31


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Tg. Sengkuang

Tabel 3.7, Data Jumlah Sarana Rumah Ibadah Se-Kecamatan Batu


Ampar Tahun 2019

No Kelurahan Masjid Mushola Gereja Vihara

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Tg Sengkuang 20 10 1 -
2. Sungai Jodoh 4 4 5 2
3. Batu Merah 3 4 1 -
4. Kp Seraya 4 3 2 -

Kec. Batu Ampar 31 21 9 2

3.8. Visi dan Misi

3.8.1. Visi

” Menjadikan Masyarakat Batu Ampar Hidup Bersih, Sehat,

Mandiri dan Berkeadilan “

3.8.2. Misi

• Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program

Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga dan upaya kesehatan

berbasis masyarakat.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 32


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

• Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna,

merata,bermutu, dan berkeadilan.

• Meningkatkan ketersediaan sumber daya kesehatan yang

berkualitas dalam pelayanan prima.

3.8.3. Tujuan

Tujuan Pembangunan Kota Batam pada tahun 2016-2021 yang

merupakan implementasi dari Misi. Sebagai penjabaran dari Visi

Puskesmas Tanjung Sengkuang Pembangunan kesehatan diarahkan

untuk mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam Rencana

Kegiatan puskesmas yaitu :

Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

optimal dengan cara :

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB)

2. Menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI)

3. Menurunkan prevalensi gizi buruk pada anak balita

4. Melengkapi kebutuhan obat,alat kesehatan dan non medis di

puskesmas, puskesmas pembantu, desa siaga dll serta

terawasinya obat dan makanan

5. Meningkatkan pencapaian imunisasi dan surveylance untuk

pencapaian UCI (Universal Child Immunization)

6. Meningkatkan pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular dan tidak menular

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 33


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

7. Meningkatnya pembinaan posyandu, Posbindu, terlatihnya

Kader Posyandu, dan Guru UKS

8. Meningkatkan pelaksanaan penyebaran informasi kesehatan

pada masyarakat

9. Meningkatnya pelaksanaan promosi kesehatan di kelompok

sekolah SD,SLTP dan SLTA serta masyarakat umum melalui

promosi kesehatan langsung

10. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan kualitas air bersih di

tempat – tempat umum dan pemukiman menuju Standar

Pelayanan Minimum (PSM)

11. Meningkatkan pelayanan Prima semua pasien BPJS dan

Umum

12. Meningkatkan validasi data informasi kesehatan

13. Meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai kebutuhan

masyarakat

14. Meningkatkan manajemen kesehatan.

3.8.4. Strategi

 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan

masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui

kerja sama nasional dan global.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 34


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau,

bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan

pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.

 Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama

untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.

 Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM

kesehatan yang merata dan bermutu.

 Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan

obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat,

kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

makanan.

 Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,

transparan berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan

desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab.

3.9. Kondisi Sarana dan Tenaga Kesehatan

3.9.1. Sarana Fisik

UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Batu Ampar mempunyai 2

( Dua ) Gedung yang terdiri dari :

3.9.1.1. Gedung Rawat Jalan

Gedung rawat jalan yang mulai beroperasional pada tahun

2001, yang terdiri dari beberapa Poli / Ruangan Pelayanan

antara lain :

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 35


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

1. Ruangan Pendaftaran

2. Ruangan Pemeriksaan Anak

3. Ruangan Pemeriksaan KIA /KB

4. Ruangan Pemeriksaan Umum

5. Ruangan Pemeriksaan Usila

6. Ruangan Pelayanan Gigi dan Mulut

7. Ruangan Laboratorium

8. Ruangan Pelayanan TB

9. Ruangan Apotek

10. Ruangan Konseling

11. Ruangan Kepala Puskesmas

12. Ruangan Pertemuan

13. Ruangan Keuangan

14. Ruangan Tata Usaha

15. Ruangan Gudang Obat

16. Ruangan Gudang Barang

17. Ruangan Vaksin

18. Toilet

3.9.1.2. Gedung Rawat Inap

Gedung Rawat Inap dibangun tahun 2015, dan mulai

beroperasional pada mulan Maret 2016 yang terdiri dari 2

lantai antara lain :

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 36


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Lantai bawah ( satu ) terdiri dari beberapa ruangan :

1. Ruangan UGD

2. Ruangan Perawatan Anak

3. Ruangan Perawatan Kebidanan

4. Ruangan Bersalin / VK

5. Gudang

Lantai Atas ( Lantai 2 ) terdiri dari beberapa ruangan :

1. Ruang Perawatan Dewasa

2. Ruangan Jaga Perawat

3. Ruang Dapur

Masing – masing ruangan di lengkapi dengan toilet

3.9.2. Sumber Daya Kesehatan

Jumlah Sumber Daya Kesehatan yang terdapat di UPT

Puskesmas Tanjung Sengkuang kec. Batu Ampar Kota Batam ada

sebanyak 52 orang yang terdiri dari beberapa jenis ketenagaan

antara lain yang terdapat pada tabel dibawah ini

Tabel 3.8 Penyebaran Sumber Daya Kesehatan berdasarkan jenis


ketenagaandi UPT Puskesmas Tg. Sengkuang Batu Ampar Kota
BatamTahun 2019

Pendidikan Jenis Pegawai


No Jenis Jlh Pegawai
Jabatan Aktif

S2 S1/ D3 D SLT PN Kontrak

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 37


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

DI 1 A S THD/P
V TT
1 Ka.UPT 1 1 1 1
2 Kasubag 1 1 1 1
Tu
3 Dr. Umum 6 4 2 6 6
4 Dokter 2 2 2 2
Gigi
5 Bidan 5 9 9 5 14 14
6 Perawat 1 10 8 3 11 11
7 Apoteker 1 1 1 1

8 Asisten 1 1 2 2 2
apoteker
9 Nutrisionis 1 1 1 1
10 Kesling 1 1 1 1
11 Analis 1 1 1 1
12 Administra 2 1 3 3 3
si
13 Satpol 1 3 1 3 4 4
14 Supir 1 1 1 1
15 Petugas 4 4 4 4
kebersihan

Total 1 19 23 10 34 19 53 53

BAB IV

SITUASI DERAJAT KESEHATAN UPT PUSKESMAS TANJUNG

SENGKUANG KOTA BATAM

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 38


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

4.1. Angka Kematian

4.1.1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi (AKB) dan Balita ,adalah kematian sebelum

mencapai tepat umur 1 tahun per 1000 kelahiran hidup. Tahun 2019

jumlah bayi yang meninggal sebanyak 17 orang.

Grafik 4.1Jumlah Kematian Pada BayiUPT Puskesmas Tg. Sengkuang


Tahun 2019
12

11
10

6 Sales

5
4

1
0
Neonatal Bayi Balita

4.1.2. Angka Kematian Ibu (AKI)

Kematin Ibu adalah wanita yang meninggal akibat proses

kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan

dan persalinannya bukan karena kecelakaan. Tahun 2019 tidak ada

angka kematian pada ibu

4.2. Angka Kesakitan

Angka kesakitan penduduk pada suatu wilayah dapat dilihat dari

beberapa hal diantaranya pola penyakit dan penyakit potensial yang

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 39


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

berkembang, baik penyakit menular maupun tidak menular. 10 penyakit

yang terbanyak di Puskesmas Tanjung Sengkuang pada Tahun 2017

yaitu ISPA.

Grafik 4.2 Gambaran 10 Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Tg.


Sengkuang Tahun 2019

10 penyakit terbanyak tahun 2019


ISPA
720 699
HIPERTENSI
733 3762 NASOFARINGITIS AKUT
916 0BESITAS
PULPITIS
1008
DYSPEPSIA
1072
GASTRITIS
3040
1190 NEKROSIS PULPA
1262 FEBRIS (DEMAM)
DIABETES MELITUS

Grafik 4.3 Gambaran 10 Penyakit Terbanyak di UPT Puskesmas Tg.


Sengkuang Sampai Juni Tahun 2020

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 40


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

RHEUMATOID ARTRITIS 256

DIABETES MELITUS 266

PULPITIS 282

GARTRITIS 313

NASOFARINGITIS AKUT 333

FEBRIS (DEMAM) 355

DYSPEPSIA 397

0BESITAS 556

HIPERTENSI 1120

ISPA 1147
0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Selama Tahun 2020

4.3. Kunjungan Pasien

Kunjungan Pasien Puskesmas Tanjung Sengkuang cukup banyak

dikarenakan letak Puskesmas Tanjung Sengkuang yang berada di tengah

Perumahan, dekat dengan Pertokoan dan pasar sehingga masyarakat

mudah menjangkaunyaJumlah Kunjungan di Puskesmas Tanjung

Sengkuang terdiri dari : Kunjungan Rawat jalan, Kunjungan Rawat Inap,

Kunjungan Gangguan Jiwa.

Tabel 4.1 Gambaran Kunjungan Pasien berdasarkan Jenis Kunjungan


Tahun 2019
JUMLAH KUNJUNGAN PUSKESMAS Tg. TOTAL
SENGKUANG KUNJUNGA
Rawat Jalan Rawat Inap Gangguan Jiwa N
L P L P L P
15.62 17.60
1 63 6 8 33.306
1 7

Grafik 4.5
Gambaran Kunjungan Pasien berdasarkan Jenis Kunjungan Tahun 2019

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 41


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

KUNJUNGAN PASIEN BERDASARKAN JENIS KUNJUNGAN


RAWAT JALAN RAWAT INAP GANGGUAN JIWA

35770

20695

15075

42 31 144 43 186 74
L P TOTAL

Adapun Kunjungan Pasien UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang

berdasarkan jenis penyakit di bagi dalam beberapa yang kategori :

4.3.1. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit

yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan

nyamuk aedes agypty dan aedes albopoictus, kedua jenis nyamuk

ini terdapat hampir diseluruh wilayah Indonesia, kecuali ditempat

dengan ketinggian>1000 meter diatas permukaan laut. Faktor

geografis sangat berperan pada kejadian penyakit ini selain faktor

genetik hospes/perantara dengan tendesi agent yang berbeda yang

menyebabkan manifestasi dan tatalaksana penanganan penderita

yang berbeda. Faktor lain yang mempengaruhi penyakit DBD

selain faktor lingkungan dan agen juga perlu diperhatikan faktor

host/manusia, kerentanan dan respon imun serta perilaku

manusianya untuk terserang penyakit DBD.Infeksi virus dengue

telah menjadi masalah kesehatan yang cukup serius pada negara-

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 42


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

negara tropis dan sub tropis, karena dampak yang ditimbulkan

apabila tidak mendapat penanganan segera dapat menyebabkan

kematian. Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Batam

berfluktuasi dari tahun ke tahun.Berikut hasil laporan surveilens

Penyakit DBD yang disajikan diKecamatan Batu Ampar.Melihat

tabel dibawah ini, kejadian penyakit DBD sebanyak 40 orang, dan

kasus meninggal 1 orang.

Grafik 4.6
JUMLAH KASUS DBD PUSKESMAS TG. SENGKUANG
TAHUN 2019
JUMLAH KASUS DBD PUSKESMAS TG. SENGKUANG
TAHUN 2019

23 17
Laki-laki Perempuan

Sumber Program P2 DBD UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Dinas Kesehatan selalu

proaktif memberikan promosi kesehatan tentang PSN

(Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan mengajak masyarakat

melalui kegiatan 3M Plus yakni Menguras, Menutup, Mengubur

dan tindakan lainnya yang dapat dilakukan pemberantasan jentik

untuk mengurangi populasi nyamuk aedes aegypty.

Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit

endemis yang menyerang hampir seluruh wilayah di Indonesia,

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 43


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

begitu juga di Kota Batam. Faktor lain yang mempengaruhi

kejadian DBD selain faktor lingkungan, faktor demografi juga

merupakan faktor determinan antara lain adalah kepadatan

penduduk suatu wilayah, perilaku manusia dan lainnya.

Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan kunci utama

dalam penanggulangan dan pencegahan DBD.Kerjasama Lintas

Sektor dan peran serta masyarakat masih perlu ditingkatkan .Perlu

dipikirkan suatu perda uang mengatur tentang pengawasan jentik

(Jumantik ) yang di kerjakan dengan kerja sama lintas sectoral.

4.3.2. TB Paru

Hampir setiap tahun penyakit TB Paru mengalami

peningkatan, salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian

penyakit TB. Paru adalah tingginya mobilisasi yang memudahkan

penyebaran dan pertambahan penduduk yang meningkatkan,

kepadatan penduduk, serta faktor perilaku masyarakat.Program

penanggulangan Penyakit TB Paru, dimulai dengan penemuan

kasus dengan gejala klinis, kemudian dilakukan pemeriksaan untuk

memastikan diagnosis dan kemudian kasus yang positif seteleh

dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang

lainnya diberikan pengobatan. Berikut gambaran penyakit TB Paru

di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam.

Grafik 4.7
Penemuan TB Kasus Baru BTA Positif Tahun 2019

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 44


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

JUMLAH KASUS TBC PUSKESMAS TG. SENGKUANG


TAHUN 2019

Laki-laki
Perempuan

189

252

Sumber Prog TB UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Grafik 4.8
Keberhasilan Pengobatan TB PKM Tanjung Sengkuang Tahun 2019
176 175
174

172

170

168
Laki-Laki
166 Perempuan
164
164

162

160

158
Keberhasilan pengobatan TB

4.3.3. Diare

Penyakit diare masih menjadi perhatian bagi semua pihak,

karena pengaruh yang timbul jika tidak ditangani dengan cepat

akan berakibat kematian terutama pada balita. Kejadian kasus

diare tak lepas dari pengaruh lingkungan, lingkungan yang sehat

membantu menurunkan angka kesakitan terutama penyakit diare,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Grafik 4.9
Gambaran Jumlah Kunjungan Penderita Diare

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 45


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

UPT Puskesmas Tg. Sengkuang Tahun 2019


JUMLAH PENEMUAN KASUS DIARE PUSKESMAS TG.
SENGKUANG
TAHUN 2019

2000 1825
1800 JUMLAH KASUS DIARE
PUSKESMAS TG. SENGKUANG
1600 TAHUN 2019
1400 1251
1200
1000
800
600
400
200
0
Semua Umur Balita

Sumber Prog Diare UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang


Grafik 4.10
JUMLAH KASUS DIARE YANG DITANGANI
PKM TG. SENGKUANG
JUMLAH KASUS DIARE PUSKESMAS TG. SENGKUANG
TAHUN 2019

700
619
600
JUMLAH KASUS DIARE
500 PUSKESMAS TG. SENGKUANG
TAHUN 2019
400

300
189
200

100

0
Semua Umur Balita

Sumber : Profil Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2019

4.3.4. Imunisasi

Imunisasi adalah pemberian Vaksin (virus yang

dilemahkan) kedalam tubuh seseorang untuk memberikan

kekebalan terhadap penyakit tersebut,imunisasi sangat penting di

berikan mulai dari lahir sampai awal masa kanak-kanak.dimana

manfaat imunisasi dapat terhindar dari penyakit,mencegah anak

cacat dan Mencegah kematian.

Grafik 4.11

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 46


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

IMUNISASI BERDASARKAN JENIS


TAHUN 2019
1400
1239
1196 1194 1189 1202
1200

1000 974
852
800

600 538 Column1

400

200

0
Hepatitis DPT+HB+ Polio Campak Lengkap Campak DPT+HB+ BCG
B Hib Lanjutan Hib2

Sumber :Program Imunisasi UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang


4.3.5. Penyakit Tidak Menular (PTM) Tahun 2017

Seiring dengan meningkatnya Tren penyakit tidak menular di

masyarakat, maka perlu dilakukan upaya Skrining / deteksi dini

PTM bagi Masyarakat yang sehat, memiliki faktor risiko dan yang

sakit.

Kegiatan ini berfungsi untuk mendeteksi dini Penyakit Tidak

Menular dan melakukan konseling baik bagi orang yang masih

sehat, dan yang memiliki Faktor resiko PTM dan Menyandang

PTM.

Telah di buka pula pelayanan Pos pelayanan Terpadu di 6

titik posbindu yaitu di kelurahan Tanjung Sengkuang 3 pos,

kelurahan Kampung Seraya 1 pos, kelurahan Batu merah 1 pos,

dan kelurahan Sei Jodoh 1 pos. Posbindu ini di masyarakat guna

menjaring PTM dan selain itu dengan adanya BPJS melaksanakan

Prolanis bersama-sama diharapkan kegiatan ini dapat menurunkan

angka kesakitan dan komplikasi akibat PTM.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 47


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Dalam Pelaksanaan PosBindu Di lapangan ada beberapa

kegiatan yang dilakukan diantaranya Senam,Deteksi Dini PTM dan

Konseling dan petugas yang termasuk dalam Tim Posbindu ini

yaitu,Apoteker,Analis Labor,Perawat dan Dokter Umum

Berikut beberapa PTM di UPT Puskesmas Tanjung

Sengkuang Kota Batam

Grafik 4.12
JUMLAH PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS
KELAMIN DI PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG
TAHUN 2019
1600 1514

1400

1200

1000
844
800 Baru
Lama
600
498

400
264
200

0
Laki-Laki Perempuan

Sumber : Profil UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2017

Grafik 4.12
PENDERITA DM MENURUT JENIS KELAMIN UPT.
PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG TAHUN 2019

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 48


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

300

250
250
215
200

150 Baru
Lama

100

56
50 38

0
Laki-Laki Perempuan

Grafik 4.13
PENDERITA OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN
UPT. PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG TAHUN
2019
400
368
350

300 289
268
250
250

200 Baru
Lama
150

100

50

0
Laki-Laki Perempuan

Grafik 4.14
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM
DENGAN METODHE IVA DAN KANKER PAYUDARA DI
UPT. PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG TAHUN 2019

9000 8445
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000 725
48 4 6
0
Deteksi dini Pem Leher IVA Positif Curiga Kanker Tumor
IVA dan Serviks Benjolan
SADANIS

4.4. Status Gizi

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 49


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

4.4.1. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

Pemantauan status gizi dilakukan dengan mengolah data cakupan

pemantauan tumbuh kembang balita dari masing-masing posyandu.

Grafik penemuan balita gizi buruk tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

Grafik 4.15
KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN
DI UPT PUSKESMAS TANJUNG SENGKUANG

60
50 48

40 35
30
20 18

10
0
Balita Gizi Kurang Balita Pendek Balita Kurus

Sumber : Prog Gizi UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

BAB V

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 50


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

UPAYA DAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN

5.1. Pelayanan Kesehatan Dasar

Pelayanan kesehatan dasar merupakan bentuk pelayanan kesehatan

yang diberikan kepada masyarakat yang harus tersedia di setiap daerah

dan unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan seperti Puskesmas.

Pelayanan kesehatan dasar yang cepat dan tepat diharapkan sebagian

besar masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat dapat teratasi,

berbagai jenis pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan fasilitas

kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas meliputi :

5.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak sebagai bagian dari

pelayanan dasar bertujuan untuk menekan angka kematian dan

kesakitan ibu dan anak sebagai indikator tingkat kesejahteraan

suatu bangsa. Ada beberapa upaya pelayanan kesehatan ibu dan

anak diantaranya :

a. Pemantauan wilayah setempat program KIA (PWS-KIA) yang

tercakup didalam program tersebut meliputi :

Pelayanan Antenatal K1 dan K4 merupakan pelayanan

kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil oleh tenaga

kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter

umum, perawat dan bidan).Pelayanan tersebut mengacu kepada

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 51


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

pedoman pelayanan antenatal yang dititik beratkan kepada

kegiatan preventif dan promotif dan hasil pelayanan antenatal

dapat dilihat pada cakupan pelayanan antenatal K1 (kunjungan

pertamakali) dan K4 (selama kehamilan minimal 4x

pemeriksaan). Cakupan K1 atau disebut juga akses pelayanan

ibu hamil yang merupakan gambaran ibu hamil melakukan

pemeriksaaan kunjungan pertamakali ke fasilitas pelayanan

kesehatan. Sedangkan Cakupan K4 merupakan gambaran ibu

hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai

standar minimal paling sedikit 4 (empat) kali kunjungan

dengan interval kunjungan pada triwulan pertama dan triwulan

kedua masing-masing satu kali dan dua kali pada triwulan

ketiga kehamilan.Sebagai indikator keberhasilan pelayanan

kesehatan ibu dapat diketahui dari cakupan K-4 di wilayah

Puskesmas Tanjung Sengkuang pada tahun 2019 dapat dilihat

pada gambar berikut ini.

Grafik 5.1
Cakupan K4 Diwilayah
UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang
1400 1393 1391

1380

1360

1340 Total Ibu Hamil K1 K4

1320 1315

1300

1280

1260
Kesehatan Ibu Hamil

Sumber : Unit KIA Puskesmas Tanjung Sengkuang

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 52


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Hasil dari pemantauandilapangan sudah ada partisipasi

fasilitas kesehatan yang ada terutama pihak swasta seperti

Bidan Praktek Swasta (BPS) dan Rumah Bersalin (RB) dalam

pelaporan ke Puskesmas. Hampir sebagian besar BPS/RB di

wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang yang

melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan

kesehatan ibu dan anak.

b. Mengadakan pertemuan evaluasi program Audit Maternal

Perinatal (AMP) setiap tahun yang bertujuan menggalang

kekuatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan

anak melalui pertemuan koordinasi baik pihak pemerintah

maupun swasta. Pertemuan evaluasi program AMP membahas

strategi yang perlu dirancang untuk meningkatkan cakupan

termasuk pencatatan dan pelaporan kesehatan ibu dan anak

sepeti laporan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

dan deteksi dini komplikasi persalinan.

Persalinan yang berisiko terhadap ibu dan anak yang bisa

berakibat pada kematian baik pada ibu maupun pada anak.

Deteksi dini terhadap faktor yang berisiko merupakan upaya

untuk mengantisipasi komplikasi yang timbul. Selain faktor

risiko, kepekaan petugas kesehatan tentang penanganan faktor

risiko juga mempengaruhi angka kematian ibu dan bayi baru

lahir. Pada tiga tahun terakhir untuk meningkatkan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 53


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

pengetahuan dan kompetensi petugas kesehatan khususnya

bidan, telah dilaksanakan pelatihan asuhan persalinan normal

(APN) dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Batam. Pentingnya

persalinan oleh tenaga kesehatan perlu ditingkatkan untuk itu

penyebar luasan informasi selalu digalakkan yang merupakan

kesinambungan dari bidan sebagai tenaga yang kompeten

dalam menolong persalinan normal.

Grafik 5.2
Cakupan Pertolongan Persalinan dengan Tenaga Kesehatan
di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang
Tahun 2019
1400
1250
1200

1000

800

Pertolong Oleh Nakes


600

400

200

0
Kesehatan Ibu Hamil

Sumber : Program KB UPT. Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2017

5.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana

Sejak tahun 2008, Program keluarga berencana berada pada

tupoksi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana,

namun dalam hal memberikan pelayanan keluarga berencana

kepada masyarakat selalu berkoordinasi dengan Puskesmas dan

Dinas Kesehatan Kota Batam.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 54


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Adapu tujuan lain dari Keluarga Berencana adalah untuk

mengatur jarak kehamilan dengan harapan ibu secara fisik dan

mental mampu menjalani proses kehamilan dan persalinan dengan

optimal sehingga dapat melahirkan anak yang sehat.

Tingkat pemanfaatan kontrasepsi oleh Pasangan Usia Subur

(PUS) dapat dilihat dari cakupan peserta KB Aktif, hal ini juga

menunjukan salah satu perilaku masyarakat terhadap kesehatan.

Pada tabel berikut ini menggambarkan pelayanan Keluarga

Berencana tahun 2019.

Grafik 5.3
Cakupan Peserta Kb Aktif, Kb Baru Dan Menurut Kontrasepsi
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tg Sengkuang Tahun 2019
Jenis KB
6000

5047
5000

4000 3636
Jenis KB
3000

2000

1000
574
367
61 163
0
Kondom Suntik Pil AKDR MOP Implan

Sumber : Program KB UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2019

5.1.3. Kesehatan Lansia

Kegiatan- kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah pelayanan

kesehatan usai lanjut antara lain adalah upaya promotif yaitu upaya

menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar mereka tetap berguna

untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 55


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang:

1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.

2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.

3. Meningkatkan kegiatan sosial dimasyarakat.

Grafik 5.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut

Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut


940
933
930

920
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Usia Lanjut
910
904
900

890

880
Lakt-Laki Perempuan

Grafik 5.5 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut yang


Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
900

890 888

880
Cakupan Pelayanan Kesehatan
870 Usia Lanjut yang MENDAPAT
SKRINING KESEHATAN SESUAI
STANDAR
860
850
850

840

830
Lakt-Laki Perempuan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 56


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

5.2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan masyarakat menjadi bagian

dari standar pelayanan minimal kesehatan sebagai upaya percepatan

pembangunan di bidang kesehatan.

Pelayanan kesehatan masyarakt miskin adalah pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh sarana kesehatan dasar kepada masyarakat

miskin, pada tahun 2017 sudah tidak ada pelayanan SKTM karena di

harapkan semua Masyarakat sudah mempunyai Kartu BPJS tanpa

terkecuali. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari pelayanan

kesehatan dasar pada pasien miskin dan pelayanan kesehatan rujukan

pada pasien miskin.

5.2.1. Pelayanan Kesehatan Rujukan

Pelayanan Kesehatan rujukan di berikan pada Peserta BPJS dan

Umum pada kasus-kasus tertentu ada beberapa masalah penyakit

yang tidak bisa dituntaskan pada pelayanan kesehatan dasar dengan

keterbatasan saran dan prasarana, sehingga memerlukan pelayanan

kesehatan rujukan pada level yang lebih tinggi yaitu Rumah Sakit.

5.3. Perbaikan Gizi Masyarakat

Program gizi masyarakat dilakukan secara komperehensif melalui

upaya promotif dalam bentuk penyuluhan gizi, pembinaan dan pelatihan

petugas maupun kader posyandu, upaya preventif dengan pemberian

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 57


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

paket pertolongan gizi seperti pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi,

pemberian tablet Fe pada ibu hamil, pemantauan pertumbuhan serta PMT

pemulihan.Pemberian kapsul vitamin A pada bayi 6 – 11 bulan dan balita

12 – 59 bulan dilakukan di posyandu oleh kader pada bulan Februari dan

Agustus ,dan setiap ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A yang selama

2 hari berturut-turut.

5.3.1. Cakupan Pemberian Vit.A

Dibawah ini dapat dilihat jumlah cakupan pemberian Vitamin A

pada Wilayah UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2019

Grafik 5.6
Jumlah Cakupan Bayi yang mendapatkan pemberian Vitamin A
di wlayah Kerja UPT Puskesmas Tg. Sengkuang Tahun 2019
1200 1135

1000

800

600

400

200

0
Vitamin A

Sumber : Unit Gizi UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 58


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Grafik 5.6
8000

7000 6722

6000 5586

5000

4000
Vit A

3000

2000
1136
1000

0
Bayi Anak Balita Balita

Sumber : Unit Gizi UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

5.3.2. Bayi Dengan ASI Ekslusif

Supaya tercapainya cakupan pemberian ASI Eksklusif ini

melalui upaya promotif, bahwa pada saat ini digalakan program

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) baik di posyandu maupun disarana

pelayanan swasta lainnya, seperti di bidan praktek peorangan, rumah

sakit, rumah bersalin ataua sarana yang melayani kesehatan ibu dan

anak agar tercipta anak yang cerdas baik kualitas maupun kuantitas

Grafik 5.7
Jumlah Capaian Pemberian ASI Ekslusif
DiWilayah Kerja Puskesmas Tg. Sengkuang tahun 2019
1400
1253
1200

1000

800
Bayi Usia Kurang <6 Bulan
600 581 Asi Eksklusif

400

200

0
Bayi

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 59


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

5.4. Pelayanan Imunisasi

Imunisasi sebagai salah satu upaya preventif untuk mencegah

penyakit dengan pemberian kekebalan tubuh. Secara bertahap program

imunisasi telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi

akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Indikator

keberhasilan program imunisasi dapat dilihat dari cakupan

desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI), dengan penilaian

dikelurahan pencapaian imunisasi dasar (BCG, DPT Hb/HB3, Polio 4

dan campak).

Sesuai dengan tujuan imunisasi, untuk menurunkan angka kesakitan

pada penyakit tertentu perlu selain pencapaian target yang telah

ditetapkan, perlu didukung supply vaksin yang dibutuhkan, pengawasan

dan pengiriman vaksin dengan menggunakan cold chain sehingga

berhasil guna dengan optimal serta pencatatan dan laporan dari pihak

swasta yang masih perlu menjadi perhatian, sehingga PWS dapat menjadi

sumber informasi yang akurat.

Sasaran program imunisasi lainnya adalah anak sekolah dengan

kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah BIAS dengan pemberian

imunisasi campak. Di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Sengkuang telah

dilaksanakan kegiatan BIAS dengan sasaran Sekolah Dasar (SD).

Upaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak juga dilakukan

imunisasi pada wanita usia subur dan ibu hamil melalui vaksinasi

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 60


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Tetanus Toxoid (TT). Salah satu cara mencegah penyakit tetanus pada

bayi baru lahir adalah dengan memberikan imunisasi TT kepada ibu

selama kehamilan 2 (dua) kali suntikan yaitu TT1 dan TT 2. Pada WUS

imunisasi dilakukan sampai 5 kali.

5.5. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

Beberapa kegiatan yang menjadi bagian dari usaha kesehatan

sekolah adalah penjaringan kesehatan bagi anak kelas 1 SD dan

setingkat, yang bertujuan untuk menjaring anak-anak yang mempunyai

masalah kesehatan, baik kesehatan secara umum, personal hygiene dan

kesehatan gigi mulut melalui pemeriksaan kesehatan dan melakukan

promosi kesehatan. Adapun cakupan penjaringan dan pelayanan

kesehatan gigi dan mulut dapat dilihat pada grafik berikut ini;

Grafik 5.7
Hasil Penjaringan Kesehatan SD di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2019
600

500

400 PELAYANAN KESEHATAN GIGI


DAN MULUT TUMPATAN GIGI
TETAP
PELAYANAN KESEHATAN GIGI
300 DAN MULUT PENCABUTAN GIGI
TETAP
PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT RASIO TUMPATAN/
200 PENCABUTAN

100

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 61


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

5.6. Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

5.6.1. Posyandu

Data Tingkat Kemandirian Posyandu Kecamatan Batu Ampar

Tahun 2017

Tabel 5.1 Jumlah Posyandu di UPT Puskesmas Tanjung


Sengkuang Tahun 2019

No Tingkat Kemandirian Jumla Persen

. Posyandu h (%)

1 PRATAMA 0 0 %

2 MADYA 22 78.6 %

3 PURNAMA 6 21.4 %

4 MANDIRI 0 0 %

TOTAL 28 100 %

5.6.2. Desa Siaga

Desa siaga adalah desa/kelurahan yang selalu siaga terhadap

masalah kesehatan baik secara fisik maupun sumber daya

manusianya.

Beberapa kriteria desa siaga aktif adalah :

1. Adanya forum komunikasi Desa Siaga

2. Adanya kader desa siaga/kader pemberdayaan masyarakat

3. Pelayanan kesehatan dasar

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 62


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

4. Adanya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

5. Adanya sumber dana operasional desa siaga

6. Adanya keikutsertaan organisasi masyarakat dalam kegiatan

desasiaga

7. Adanya dukungan untuk hidup sehat dalam bentuk tertulis dari

lurah

8. Adanya pembinaan rumah tangga ber Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat

Tabel 5.2 Desa Siaga UPT Tanjung Sengkuang Tahun 2019


N0 KELURAHAN JUMLAH JUMLAH DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF
DESA/KEL
URAHAN PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
1 Kec. Batuampar 4 3 1 0 0

Tabel 5.3 Jumlah Kader


N0 KELURAHAN JUMLAH JUMLAH
DESA/KEL
URAHAN KADER TOMA TOGA
1 Kec. Batuampar 4 16 0 0

5.7. Cakupan Pelayanan

UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kecamatan Batu Ampar Kota

Batam memberikan pelayanan kepada masyarakat dari berbagai jenis

kepesertaaan , baik Umum, BPJS, Jamkesmas, maupun Askes , yang

mana dari masing –masing kepesertaan tersebut merupakan

kepesertaan BPJS baik itu PBI maupun Non PBI.

5.7.1. Pelayanan Kesehatan Lansia

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 63


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Grafik 5.8
Gambaran Pelayanan Posyandu Lansia
UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Tahun 2019
Januari Februari Maret April Mei Juni
Juli Agustus September Oktober November Desember

1443 1436

1194
1129

925 964 932 964 938

761
680 669

Kunjungan Lansia

Grafik 5.9 Penyakit-Penyakit Pada Lansia di UPT Puskesmas Tanjung


Sengkuang Kota Batam Tahu 2019

IMT DM HIPERTENSI HIPERKOLESTROL HIPEURISEMIA


G.GINJAL G.PENGLIHATAN G.PENDENGARAN LAIN-LAIN

2283

1786
1578 1605
1380

1105

708
503 534
292
194 157
44 91 53 99 99 99

Laki-Laki Perempuan

5.7.2. Pelayanan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)


Grafik 5.9

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 64


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Pekerja Sakit Yang Dilayani


817
733
684 706 699
680 719

562 561 559

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5.7.3. Pelayanan Tindakan Poli Gigi

Grafik 5.10
JUMLAH KUNJUNGAN 10 PENYAKIT TERBANYAK POLI GIGI PUSKESMAS
TANJUNG SENGKUANG
TAHUN 2019
800
735 Nerkosis Pulpa
700 658 Pulpitis
600 576 555 Periapikal
Gangguan Pertumbuhan
500
Ginggivitis
400 Karies Email
300 Stomatitis
Karier Denti
200 150 146 138 Periodonitis Akut
101 86
100 Impaksi 65

Sumber : Poli Gigi Puskesmas Tanjung Sengkuang

5.7.4. Pelayanan Laboratorium


Grafik 5.11
Jumlah Kunjungan Laboratorium Tahun 2019
120

185

DARAH RUTIN
BTA SPUTUM
189
850 GOLONGAN DARAH
IMS / VCT
PLANOTEST
URINE RUTIN
MALARIA

268

306

Sumber : Unit Laboratorium Puskesmas Tanjung Sengkuang

5.8. Program Kesling

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 65


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Pada bagian ini akan digambarkan kondisi lingkungan di wilayah


Kecamatan Batu Ampar secara fisik, antara lain rumah sehat, pemeriksaan
tempat-tempat umum. Pemeriksaan Tempat umum pada tahun ini di
fokuskan kepada sarana air minum, fasilitas sanitasi (Jamban) yang baik,
desa STBM, tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan, dan
tempat pengelolan makanan yang berada di wilayah kerja puskesmas yaitu
sebagai berikut :

Grafik 5.12
Sarana Air Minum di Kecamatan Batu Ampar Tahun 2019

9
Lain-lain

Sarana Air Minum


JUMLAH SARANA AIR
MINUM MEMENUHI
SYARAT 29
0

JUMLAH SARANA AIR


MINUM DGN RESIKO
RENDAH+ SEDANG

0
5
10
15
20
25
30

Sumber : Unit Kesling Puskesmas Tanjung Sengkuang

Grafik 5.13

KK

FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT)

0 5000 10000
15000 20000
25000 30000

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 66


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Grafik 5.14
Tempat Pengelolahan Makanan yang Memenuhi Syarat di Kecamatan Batu
Ampar Tahun 2019

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Grafik 5.15
Tempat-tempat Umum yang Memenuhi Syarat Kesehatan di Kecamatan
Batu Ampar tahun 2019
30

25
25

20 SD
SMP
SMA
15
Puskesmas
Rumah Sakit
10 9 Fasilitas Ibadah
Pasar
6
5 4
3
1 1
0
TTU Yang Layak

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 67


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

BAB VI

LAPORAN KEGIATAN

6.1. Laporan Kegiatan Selama di UPT Tanjung Sengkuang

Kegiatan selama di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang terdiri dari

poli, posyandu, dan promkes. Dimana kegiatan poli terdiri dari poli

umum, IGD dan Apotek dimana jika tidak ada kegiatan di luar

puskesmas seperti posyandu dan penyuluhan kesehatan, kegiatan harian

dilakukan di setiap poli tersebut dan nanti nya akan di bagi sesuai poli

tersebut.

Berikut kegiatan selama di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang :

1. Laporan kegiatan perkenalan dan penerimaan mahasiswa koas di UPT


Puskesmas Tanjung Sengkuang
Tanggal : 9 Juni 2020
Tempat : Ruang Kepala UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam
Waktu : 07.30- 8.30.
Pelaksanaan:
 Pengenalan dengan Pembimbing koas di UPT Puskesmas Tanjung
Sengkuang Kota Batam
 Pengenalan tentang UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota
Batam
 Pengenalan dengan pegawai-pegawai yang berada di UPT
Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam
Dihadiri : Kepala Subbag TU UPT Puskesnas Tanjung Sengkuang,
Pembimbing dr. Yoga Sumbara
Dokumentasi :

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 68


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Gambar 6.1 Foto bersama Ka TU Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota


Batam

2. Laporan kegiatan poli di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam

Tanggal : Setiap tidak ada kegiatan di luar Puskesmas

Tempat : UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Waktu : 08.30-14.30 WIB

Tindakan : Poli Umum


 Membantu memanggil pasien
 Memeriksa/Screening tekanan darah, tinggi badan, dan berat
badan
 Membantu dokter dalam menganamnesis dan menulis resep
sesuai dengan diagnosis yang di tetapkan
 Mencatat hasil pemeriksaan pasien
 Memberikan KIE kepada pasien sesuai dengan hasil
diagnosis pasien
Instalasi Gawat Darurat
 Membantu dokter dan perawat dalam penangan-penangan di
IGD
Apotek

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 69


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

 Belajar membaca resep


 Mengambil dan menulis obat sesuai dosis dan fungsi obat
 Belajar menulis resep
 Belajar mengenai jenis-jenis obat yang tersedia dan fungsi-
fungsi dari obat-obatan tersebut
 Membantu apoteker dalam mendata dan mencatat obat-
obatan yang masuk dan keluar
Dokumentasi :

Gambar 6.2 Kegiatan di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 70


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

3. Laporan kegiatan kunjungan ke kantor Kelurahan Batu Merah


Tanggal : 11 Juni 2020
Tempat : Kantor kelurahan Batu Merah
Waktu : 10.00-11.00 WIB
Pelaksanaan: Meminta izin untuk melakukan penelitian karena wilayah
Kelurahan Batu Merah termasuk daerah wilayah kerja UPT
Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam
Dihadiri : Kepala UPT Puskesnas Tanjung Sengkuang, sekretaris lurah
Batu Merah dan dokter pembimbing
Dokumentasi :

Gambar 6.3 Pertemuan dengan Seklur Kelurahan Batu Merah

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 71


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

4. Laporan kegiatan kunjungan kemasyarakat sekaligus survei pendahuluan


mengenai Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tanjung
Sengkuang
Tanggal : 11 Juni 2020
Tempat : Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar
Waktu : 11.00 – 13.00 wib
Pelaksanaan:
Dihadiri : Bapak sekertaris lurah, ibu kepala UPT puskesmas Tanjung
Sengkuang dan dokter pembimbing
Tindakan :
 Melakukan pertemuan dengan Sekretaris Lurah di Kantor
Kelurahan
 Melakukan survei pendahuluan mengenani kejadian
hipertensi di sekitar wilayah kantor lurah
Dokumentasi :

Gambar 6.4 Survei Pendahuluan mengenai kejadian hipertensi di


Kelurahan Batu Merah

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 72


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

5. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 01 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar I, Batu Merah
Waktu : 09.00 – 11.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar
Dihadiri : Ibu Purnama, ibu Sari dan ibu kader Posyandu Mawar I
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Belajar mengenai materi imunisasi bersama bidan pendamping
Dokumentasi :

Gambar 6.5 Kegiatan di Posyandu Mawar I

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 73


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

6. Laporan kegiatan posyandu lansia


Tanggal : 2 Juli 2020
Tempat : Posyandu Usila Daeng, Tanjung Sengkuang
Waktu : 09.00-12.00
Pelaksanaan : Melakukan program kesehatan lansia di daerah sekitar
Posyandu Usila Daeng
Dihadiri : dr. Elsa, Ibu fitdahlena, Apt Al-Rosyid, Ibu kader posyandu dan
peserta kegiatan posyandu lansia
Tindakan :
 Melakukan pengukuran kadar asam urat, glukosa dan kolestrol
 Menyediakan obat yang di tulis di resep untuk nantinya di bagikan
kepada peserta posyandu
 Membantu menganamnesis pasien bersama dokter yang bertugas
 Mendata hasil pemeriksaan pasien di buku kohort UPT Puskesmas
Tanjung Sengkuang
Dokumentasi :

Gambar 6.6 Kegiatan di Posyandu Lansia Daeng

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 74


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

7. Laporan kegiatan penyuluhan mengenai hipertensi


Tanggal : 2 Juli 2020
Tempat : Posyandu Usila Daeng, Tanjung Sengkuang
Pelaksanaan : dr.elsa, buk fitdahlena, apt al-rosyidi, ibu kader posyandu
dan peserta kegiatan posyandu lansia
Dokumentasi :

Gambar 6.7 Kegiatan Penyuluhan tentang hipertensi di Posyandu Lansia


Daeng

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 75


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

8. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 06 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar XVII, Angkatan Laut
Waktu : 10.00 – 12.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar
Dihadiri : Bidan Marta, bidan Nadia dan ibu kader Posyandu Mawar XVII
Tindakan :
 Belajar mengenai materi imunisasi bersama bidan pendamping
 Memberi obat penurun demam “Paracetamol Syrup” untuk anak-
anak yang di imunisasi
 Membantu ibu kader posyandu dalam mendata dan memanggil
peserta imunisasi
Dokumentasi :

Gambar 6.8 Kegiatan Posyandu Balita Mawar XVII

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 76


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

9. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 09 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar XII, Tanjung Sengkuang
Waktu : 09.00 – 11.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar
Dihadiri : Ibu Sri Wagati, ibu Sari dan ibu kader Posyandu Mawar XII
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
Dokumentasi :

Gambar 6.9 Kegiatan Posyandu Balita Mawar XII

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 77


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

10. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 13 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar V, SD Melcem
Waktu : 09.00 – 11.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar
Dihadiri : Ibu Purnama, ibu Ari Suyanti dan ibu kader Posyandu Mawar V
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Membantu kegiatan Imunisasi
 Memberikan vaksin Polio melalui oral 2 tetes
Dokumentasi :

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 78


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Gambar 6.10 Kegiatan Posyandu Balita Mawar V

11. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 15 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar VIII, Samyong
Waktu : 09.00 – 11.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 79


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Dihadiri : Ibu Sari, ibu Ermi seri dan ibu kader Posyandu Mawar
VIII
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Membantu kegiatan Imunisasi
Dokumentasi :

Gambar 6.11 Kegiatan Posyandu Balita Mawar VIII

12. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 15 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar XVI, Depan RSBK
Waktu : 09.00 – 11.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 80


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Dihadiri : IbuYuri Yanti, ibu Eka Pasaribu dan ibu kader Posyandu Mawar
XVI
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Membantu kegiatan Imunisasi
Dokumentasi :

Gambar 6.12 Kegiatan Posyandu Balita Mawar XVI

13. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 14 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar XXXI, Sengkuang Raya
Waktu : 09.00 – 11.00 wib
Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 81


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Dihadiri : Ibu Sari, ibu Purnama dan ibu kader Posyandu Mawar
XXXI
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Membantu kegiatan Imunisasi
Dokumentasi :

Gambar 6.13 Kegiatan Posyandu Balita Mawar XXXI

14. Laporan kegiatan posyandu lansia


Tanggal : 16 Juli 2020
Tempat : Posyandu Usila Batu Merah
Waktu : 09.00-12.00
Pelaksanaan : Melakukan program kesehatan lansia di daerah sekitar

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 82


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Posyandu Usila Batu Merah


Dihadiri : dr. Indra, Ibu fitdahlena, Ibu Siti, Ibu kader posyandu dan
peserta kegiatan posyandu lansia
Tindakan :
 Melakukan pengukuran kadar asam urat, glukosa dan kolestrol
 Menyediakan obat yang di tulis di resep untuk nantinya di bagikan
kepada peserta posyandu
 Membantu menganamnesis pasien bersama dokter yang bertugas
 Mendata hasil pemeriksaan pasien di buku kohort UPT Puskesmas
Tanjung Sengkuang
Dokumentasi :

Gambar 6.14 Kegiatan Posyandu Lansia Batu Merah

15. Laporan kegiatan penyuluhan mengenai Diabetes Melitus


Tanggal : 16 Juli 2020
Tempat : Posyandu Usila Batu Merah
Waktu : 09.00 – 12.00 wib

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 83


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Pelaksanaan : dr. Indra, Ibu fitdahlena, Ibu Siti, Ibu kader posyandu dan
peserta kegiatan posyandu lansia
Dokumentasi :

Gambar 6.15 Kegiatan penyuluhan Diabetes Melitus

16. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 17 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar VI, Sei Tering
Waktu : 09.00 – 11.00 wib

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 84


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah


sekitar
Dihadiri : Ibu Sri Wigati, ibu Ari Suyanti dan ibu kader Posyandu
Mawar VI
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Membantu kegiatan Imunisasi
Dokumentasi :

Gambar 6.16 Kegiatan Posyandu Balita Mawar VI

17. Laporan kegiatan posyandu balita


Tanggal : 14 Juli 2020
Tempat : Posyandu Mawar XXV, Jodoh

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 85


Juni
-Juli
FAKULTAS KEDOKTERAN 202
UNIVERSITAS BATAM 0

Waktu : 09.00 – 11.00 wib


Pelaksanaan : Melakukan program imunisasi untuk anak dan balita daerah
sekitar
Dihadiri : Ibu Sari, ibu Purnama dan ibu kader Posyandu Mawar
XXV
Tindakan :
 Mengukur tinggi badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Menimbang berat badan anak yang akan dilakukan imunisasi
 Membantu kegiatan Imunisasi
 Memerikan Imunisasi Polio melalui Oral sebanyak 2 tetes
Dokumentasi :

Gambar 6.17 Kegiatan Posyandu Balita Mawar XXV

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 86


BAB VII

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

7.1 Permasalahan dan Pemecahan Masalah

Kegiatan Kepanitraan Klinik Senior dilaksanakan pada 08 Juni – 18 Juli

2020 di UPT Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam. Berdasarkan

pengamatan dan data yang diperoleh di Puskesmas, ada beberapa penyakit

terbanyak yang ditemukan salah satunya adalah hipertensi.

7.1.1 Permasalahan Mengenai Hipertensi

Permasalahan mengenai hipertensi di UPT Puskesmas Tanjung

Sengkuang antara lain :

1. Kurangnya pengetahuan dan informasi masyarakat mengenai faktor

risiko, gejala, pengobatan, pencegahan serta komplikasi dari

hipertensi.

2. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menghindari

dan mengurangi faktor risiko penyebab hipertensi.

3. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya hipertensi.

7.1.2 Pemecahan Masalah

Hipertensi merupakan suatu masalah yang perlu ditindaklanjuti

secara cepat dan tepat. Beberapa pemecahan masalah yang dilakukan

antara lain :

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 87


1. Bekerjasama dengan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Tanjung

Sengkuang untuk memberikan informasi oleh dokter dan peserta

Kepanitraan Klinik Senior kepada masyarakat mengenai hipertensi.

2. Bekerjasama dengan dengan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas

Tanjung Sengkuang untuk melakukan penyuluhan dan pembinaan

kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya hipertensi.

3. Bekerjasama dengan dengan tenaga kesehatan di UPT Puskesmas

Tanjung Sengkuang untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat

tentang bahaya hipertensi apabila tidak dikontrol.

7.2 Hipertensi

7.2.1 Definisi Hipertensi

Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi

adalah penyakit kronik akibat desakan darah yang berlebihan dan

hampir tidak konstan pada arteri. Tekanan dihasilkan oleh kekuatan

jantung ketika memompa darah. Hipertensi berkaitan dengan

meningkatnya tekanan pada arterial sistemik, baik diastolik maupun

sistolik, atau kedua-duanya secara terus-menerus (Sutanto, 2010).

7.2.2 Epidemiologi

Hasil analisis The Third National Health and Nutrition

Examination Survey (NHANES III) data hipertensi dapat di bagi

menjadi dua kategori yaitu 26% pada populasi muda (umur < 50

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 88


tahun),terutama pada lelaki (63%) yang biasanya didapatkan lebih

banyak IDH dibanding ISH. 74% pada populasi tua (umur > 50 tahun),

utamanya pada wanita (58%) yang biasanya didapatkan lebih banyak

ISH dibanding IDH.

7.2.3 Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi menurut The Seventh Report of Joint

National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and the

Treatment of High Blood Pressure.

Tabel 7.1. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC-7

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)


Optimal 115 atau kurang 75 atau kurang
Normal Kurang dari 120 Kurang dari 80
Prehipertensi 120 – 139 80 – 89

Hipertensi tahap I 140 – 159 90 – 99


Hipertensi tahap II Lebih dari 160 Lebih dari 100
Sumber: JNC-7 (2007)

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan,

yaitu (Herbert Benson, dkk, 2012).:

a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui

Penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar

95 % kasus. Banyak faktor yang mempengaruhinya seperti

genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem

renin- angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan

Ca intraselular, dan faktor-faktor yang meningkatkan risiko,

seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 89


b. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5%

kasus. Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan

estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskular renal,

hiperaldosteronisme primer, dan sindrom cushing,

feokromositoma, koartasio aorta, hipertensi yang berhubungan

dengan kehamilan, dan lain – lain.

7.2.4 Patofisiologi

Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan

tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi,

yang berusaha untuk mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam

jangka panjang reflek kardiovaskular melalui sistem saraf termasuk

sistem kontrol yang bereaksi segera. Kestabilan tekanan darah jangka

panjang dipertahankan oleh sistem yang mengatur jumlah cairan

tubuh yang melibatkan berbagai organ terutama ginjal (Dewi, 2010).

a. Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah

Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang

ditandai dengan penebalan dan hilangnya elastisitas arteri.

Aterosklerosis merupakan proses multifaktorial. Terjadi inflamasi

pada dinding pembuluh darah dan terbentuk deposit substansi

lemak, kolesterol, produk sampah seluler, kalsium dan berbagai

substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah. Pertumbuhan ini

disebut plak. Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika intima

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 90


akan memperkecil lumen pembuluh darah, obstruksi luminal,

kelainan aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada organ

atau bagian tubuh tertentu. Sel endotel pembuluh darah juga

memiliki peran penting dalam pengontrolan pembuluh darah

jantung dengan cara memproduksi sejumlah vasoaktif lokal yaitu

molekul oksida nitrit dan peptida endotelium. Disfungsi

endotelium banyak terjadi pada kasus hipertensi primer

(Sherwood, 2014).

b. Sistem Renin-Angiotensin

Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya

angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I -converting

enzyme (ACE). Angiotensin II inilah yang memiliki peranan

kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.

(Sherwood, 2014).

1) Meningkatkan sekresi Anti-Diuretic Hormone (ADH) dan

rasa haus. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin

yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga

menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. Untuk

mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan

ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian

intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada

akhirnya akan meningkatkan tekanan darah.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 91


2) Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Untuk

mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan

mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara

mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi

NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan

volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan

meningkatkan volume dan tekanan darah.

c. Sistem Saraf Simpatis

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi

pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak.

Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang

berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna

medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls

yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia

simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan

asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion

ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin

mengakibatkan konstriksi pembuluh darah (Sherwood, 2014).

7.2.5 Diagnosis

Penegakan diagnosis hipertensi dapat dilakukan menggunakan

anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium dan pemeriksaan

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 92


penunjang. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan pengukuran tekanan

darah pada penderita dalam keadaan nyaman dan relaks. Pengukuran

dilakukan dua kali atau lebih dengan jarak dua menit, kemudian

diperiksa ulang dengan kontrolatera (Yogiantoro M, 2014).

Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang penderita

hipertensi terdiri dari tes darah rutin, glukosa darah (sebaiknya puasa),

kolesterol total serum, kolesterol LDL dan HDL serum, trigliserida

serum (puasa), asam urat serum, kreatinin serum, kalium serum,

hemoglobin dan hematokrit, urinalisis dan elektrokardiogram.

Pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan ekokardiogram, USG karotis

dan femoral, foto rontgen, dan fundus kopi (Yogiantoro M, 2014).

7.2.6 Penatalaksanaan

a. Non – farmakologis

Strategi pola hidup sehat merupakan tatalaksana tahap awal, yang

harus dijalani setidaknya selama 4 –6 bulan. Bila setelah jangka waktu

tersebut, tidak didapatkan penurunan tekanan darah yang diharapkan

atau didapatkan faktor risiko kardiovaskular yang lain, maka sangat

dianjurkan untuk memulai terapi farmakologi (Karimah, 2019).

b. Farmakologis

Pengobatan antihipertensi dengan terapi farmakologis dimulai

saat seseorang dengan hipertensi tingkat 1 tanpa faktor risiko, belum

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 93


mencapai target TD yang diinginkan dengan pendekatan

nonfarmakologi (Mayniingrum, 2017).

Penelitian besar membuktikan bahwa obat - obat antihipertensi

utama berasal dari golongan : diuretik, ACE inhibitor , antagonis

kalsium, angiotensin receptor blocker (ARB) dan beta blocker (BB).

Semua golongan obat antihipertensi di atas direkomendasikan sebagai

pengobatan awal hipertensi dan terbukti secara signifikan menurunkan

TD.

7.2.7 Komplikasi

1) Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak,

atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang

terkena tekanan darah. Stroke dapat terjadi pada hipertensi

kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami

hipertrofi dan menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah

yang dipendarahinya berkurang. Arteri-arteri otak yang

mengalami arterosklerosis dapat melemah sehingga

meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma (suatu

dilatasi dinding arteri, akibat kongenital atau perkembangan

yang lemah pada dinding pembuluh).

2) Dapat terjadi infrak miokardium apabila arteri koroner yang

aterosklerotik tidak menyuplai cukup oksigen ke miokardium

atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah

melalui pembuluh tersebut.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 94


3) Dapat terjadi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat

tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal, glomelurus. Dengan

rusaknya glomelurus, darah akan mengalir ke unit-unit

fungsional ginjal, nefron akan terganggu dan dapat berlanjut

menjadi hipoksik dan kematian. Dengan rusaknya membrane

glomelurus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan

osmotic koloid plasma berkurang, menyebabkan edema.

4) Ensefalopati (kerusakan otak) dapat terjadi terutama pada

hipertensi maligna. Tekanan yang sangat tinggi pada kelainan

ini menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong

cairan ke dalam ruang interstisium di seluruh susunan saraf

pusat (Elizabeth Corwin, 2009).

7.2.8 Faktor – Faktor Penyebab Hipertensi

Menurut Riza (2018) secara umum penyebab hipertensi tidak

diketahui. Akan tetapi terdapat beberapa faktor risiko yang dapat

menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskuler, salah satunya

hipertensi. faktor risiko tersebut antara lain :

1. Umur dan Jenis Kelamin

Penyakit tekanan darah tinggi lebih lazim di derita pria

dewasa muda dan paruh baya daripada wanita di kelompok usia

yang sama.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 95


2. Riwayat Keluarga

Hipertensi berisiko tinggi terjadi pada individu yang

mempunyai riwayat keluarga.1 Jika salah satu dari orangtua

memeliki hipertensi, maka sepanjang hidup memiliki risiko

terkena hipertensi sebsesar 25%. Jika kedua orangtua memiliki

hipertensi, maka kemungkinan memiliki hipertensi sebesar 60%

(Karimah, 2019).

3. Obesitas

Obesitas adalah keadaan dimana terjadi penimbunan lemak

berlebih didalam jaringan tubuh. Jaringan lemak tidak aktif akan

menyebabkan beban kerja jantung meningkat. Pada kebanyakan

kajian, kelebihan berat badan berkaitan dengan 2-6 kali kenaikan

risiko hipertensi. Cara untuk mengetahui obesitas yaitu dengan

menggunakan Indeks Massa Tubuh.

4. Merokok

Rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya bagi

kesehatan tubuh, diantaranya yaitu tar, nikotin, dan karbon

monoksida. Zat kimia tersebut yang masuk kedalam aliran darah

dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan

mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi (Nurkhalida,

2014).

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 96


5. Konsumsi Kopi

Kafein di dalam tubuh manusia bekerja dengan cara memicu

produksi hormon adrenalin yang berasal dari reseptor adinosa di

dalam sel saraf yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah,

pengaruh dari konsumsi kafein dapat dirasakan dalam waktu 5-30

menit dan bertahan hingga 12 jam. Efeknya akan berlanjut dalam

darah selama sekitar 12 jam (Indriyani, 2010).

6. Pola Makan

Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang

buruk. Gizi yang tidak baik adalah faktor risiko PTM, seperti

penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah,

hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker adalah penyebab

utama kematian di Indonesia. Lebih separuh dari semua kematian

di Indonesia merupakan akibat PTM. (Depkes, 2008).

7. Aktivitas Fisik/ Kebiasaan Olahraga

Olahraga dihubungkan dengan pengelolaan tekanan darah.

Olahraga yang teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang

akan menurunkan tekanan darah. Kurang olahraga akan

meningkatkan kemungkinan obesitas dan asupan garam dalam

tubuh. Kurang olahraga memiliki risiko 30-50% lebih besar

mengalami hipertensi (Artiyaningrum 2015). Olahraga yang

teratur yaitu rata-rata selama 30 menit per hari. Dan akan lebih

baik apabila dilakukan rutin setiap hari (Artiyaningrum 2015).

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 97


BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

banyak masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung

Sengkuang yang menderita hipertensi. Masalah terkait hipertensi pada

masyarakat ini ialah kurangnya pengetahuan dan kesadaran

masyarakat terhadap pentingnya mengonrtrol tekanan darah untuk

mencegah terjadinya hipertensi.

Beberapa tindakan untuk mengontrol maupun mencegah hipertensi

yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pola hidup sehat

seperti mengontrol pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat,

tidak merokok, membatasi konsumsi kopi, serta melakukan aktivitas

fisik.

8.2 Saran

1. Bagi Petugas Kesehatan

Tetap menjalankan program kesehatan untuk memberikan edukasi

serta pengobatan kepada masyarakat wilayah kerja UPT

Puskesmas Tanjung Sengkuang Kota Batam.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 98


2. Bagi Masyarakat

a. Diharapkan dapat berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan

guna mengetahui pencegahan serta pengobatan penyakit

agar tercipta hidup sehat.

b. Diharapkan dapat melakukan pola hidup sehat guna

mencegah faktor risiko masalah kesehatan.

Ilmu Kesahatan Masyarakat PKM Tanjung Sengkuang 99

Anda mungkin juga menyukai