Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik


observasional dengan menggunakan pendekatan secara cross sectional yaitu
mempelajari korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (sekali
waktu) dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medik (RM) pasien.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di ruangan Rekam Medik RSU Anutapura Palu dan
di laksanakan pada bulan Juli – Agustus 2017.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

A. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita penderita ISPA yang
dirawat di ruang rawat inap RSU Anutapura Palu pada bulan oktober - desember
2016.

B. Sampel
Balita penderita ISPA yang dirawat di ruang rawat inap selama bulan
oktober – desember 2016 di RSU Anutapura Palu yang memenuhi kriteria, yaitu :
1. Kriteria Inklusi
a. Balita penderita ISPA yang dirawat di ruang rawat inap RSU Anutapura
Palu dengan rekam medis yang lengkap
b. Balita penderita ISPA tanpa penyakit penyerta
2. Kriteria Eksklusi
Balita yang berusia kurang dari 12 bulan yang dirawat di ruang rawat inap
di RSU Anutapura Palu

21
22

3.4 Variabel Penelitian

A. Variabel Dependen (Variabel terikat)


Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Lusiana et al, 2015). Pada penelitian ini,
variabel dependen yang dimaksud adalah Kejadian ISPA.

B. Variabel Independen (Variabel bebas)


Variabel independen merupakan varibel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Lusiana et al, 2015). Pada
penelitian ini, variabel independen yang dimaksud adalah Status Gizi.

3.5 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Skala Alat ukur Hasil Ukur


1 Kejadian Frekuensi terjadinya Ordinal Data 1. Pneumonia
ISPA penyakit ISPA yang sekunder berat
terjadi pada bulan / Rekam 2. Pneumonia
oktober – desember medis 3. Bukan
2016, yang ditandai pneumonia
dengan salah satu
atau lebih gejala
batuk, pilek, disertai
demam yang
diperoleh dari
pemeriksaan petugas
kesehatan (Erliani,
2012)
2 Status Keadaan tubuh yang Ordinal Antropo 1. Gizi lebih :
> 2 SD
Gizi diakibatkan oleh metri
2. Gizi normal :
23

keseimbangan antara BB/U >-2 - 2 SD


3. Gizi kurang :
asupan zat gizi
-3 - < -2 SD
dengan kebutuhan 4. Gizi buruk :
< -3 SD
yang diukur
(WHO,2007)

3.6 Instrumen Penelitian

Alat dan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


1. Riwayat pasien atau rekam medis anak untuk mengetahui riwayat status gizi
serta ISPA.
2. Indeks standar baku antropometri Kemenkes.
3. Formulir sampel penelitian.

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pencatatan dan
pelaporan di RSU Anutapura Palu dalam bentuk rekam medis.

3.8 Analisa Data

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan program SPSS .


1) Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan proporsi penderita
ISPA berdasarkan umur , jenis kelamin, berat badan dan status gizi pada anak
balita. Data tersebut ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi proporsi.
2) Analisis bivariat
Pada Analisis bivariat ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
status gizi dengan kejadian ISPA pada balita di Ruang Rawat Inap Anak RSU
Anutapura Palu tahun 2016. Analisis data ini menggunakan analisis koefisiensi
kontingensi untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas ”status gizi” dan
variabel terikat “ISPA”.

Anda mungkin juga menyukai