Paradigma adalah seperangkat kepercayaan dasar (metafisik) yang bermuara pada tujuan kahir
atau keyakinan utama. Pada dasarnya paradigma mewakili pandangan tentang dunia yang
mendefinisikan sifat dasar dunia, alamiah, keberadaan individu di alam, hubungan dengan dunia
yang diamati dan bagian-bagiannya Guba dan Lincoln (1984;107) Selain itu, dalam paradigma
penelitian mengacu pada tiga elemen penting; yakni epistomologi, ontologi dan metodologi. Ada
bebrapa pertanyaan utama dalam paradigm keilmuan, yaitu:
1. Ontologis; apakah hakikat alam dan sifat dasar kenyataan. Lalu apa yang dapat diketahui
manusia tentang kenyataan?
2. Epistemologis; berkenaan dengan hubungan antara yang mengetahui (knower) dan yang
diketahui (know) dan bagaimanakan sesuatu itu dapat diketahui manusia?
3. Metodologis; berkenaan dengan masalah bagaimanakah peneliti dapat mengetahui
sesuatu melalui penemuan dan kegiatan penelitian? Bagaimana sesuatu yang diperoleh
dapat dipercaya sebagai kebenaran? Bagaimana kenyataan yang dipahami menjadi
pengetahuan yang objektif atau kenyataan sebagai kebenaran yang terpercaya?
Paradigma dalam penelitian dibagi dalam beberapa kategori, mengacu pada konteks
perkembangannya dari tahun ke tahun. Berikut bagan dari berbagai macam paradigma penelitian
(Salim dan Sahrum, 2012)
Referensi
Salim dan Sahrum. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (Haidir (ed.); 5th ed.). Ciptapustaka
Media.