Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah tugas terstruktur mata kuliah Kesehatan Masyarakat yang
berjudul “Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu Perkawinan yang Sehat serta Keluarga
Sehat” ini dapat di selesaikan. Tidak luput pula, kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Emy Yulianti,S.Kep,.M.Kes selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Kesehatan
Masyarakat yang telah mengarahkan dan memberi bimbingan kepada kami untuk
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah memberikan bantuan berupa bahan materi selama
penyusunan dalam menyelesaikan tugas terstruktur ini. Kami menyadari bahwa tugas
terstruktur yang kami selesaikan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi isi
materi, penulisan serta pemilihan kata yang digunakan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
memperbaiki pembuatan tugas terstruktur selanjutnya. Dan semoga makalah yang
kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi teman-teman dan para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Tujuan Makalah.....................................................................................................
C. Rumusan Masalah.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Makalah
Mampu memberikan pemeliharaan kesehatan calon ibu , perkawinan yang sehat
serta keluarga yang sehat bagi kesehatan masyarakat.
C. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang pemeliharaan kesehatan ibu
2. Menjelaskan Perkawinan yang sehat
3. Menjelaskan tentang keluarga sehat
BAB II
PEMBAHASAN
b) Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa suatu perkawinan adalah sah, bilamana
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya, kepercayaannya itu, dan
disamping itu tiap-tiap perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
c) Asas monogami. Asas ini ada kekecualian, apabila dikehendaki oleh yang
bersangkutan, karena hukum dan agama mengizinkan seorang suami dapat beristeri
lebih dari seorang namun demikian, perkawinan seorang suami dengan lebih dari
seorang isteri, meskipun hal itu dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan,
hanya dapat dilakukan apabila di penuhi berbagai persyaratan tertentu dan diputuskan
oleh pengadilan.
d) Prinsip calon suami isteri harus telah masak jiwa dan raganyauntuk dapat
mewujudkan melangsungkan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian
dan mendapat keturunan yang sehat.
e) Karena tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia, kekal dan
sejahtera, maka undang-undang ini menganut prinsip mempersukar terjadinya
perceraian.
f) Hak dan kedudukan suami dan isteri adalah seimbang dengan hak dan kedudukan
baik dalam rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat, sehingga dengan
demikian segala sesuatunya dalam keluarga dapat dirundingkan dan diputuskan oleh
suami isteri. Dalam Kompilasi Hukum Islam buku I hukum perkawinan mengartikan
bahwa perkawinan adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau miitsaaqa
ghalidan untuk menaati perintah allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.
1. Definisi keluarga
Menurut Reisner (1980), Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang
terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek. Logan’s (1979) mengatakan
Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen
yangsaling berinteraksi satu sama lain. Sedangkan menurut Gillis (1983), Keluarga a
dalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki
tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing mempunyai arti
sebagaimana unit individu. Selanjutnya ada Duvall yang menyatakan bahwa
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan,
adopsi,
kelahiranyang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang um
um, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap
anggota.
Bailon dan Maglaya mengatakan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang
atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, atau
adopsi, hidup dalam satu rumah tangga, saling berinteraksi satu sama lainnya dalam
perannya dan menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. Terakhir
menurut Johnson’s (1992), Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan
yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional
dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. Jadi keluarga
adalah kelompok sosial yang terdiri dari ayah, ibu dan anak atau sanak saudara lainnya
yang dihubungkan oleh ikatan darah atau perkawinan dan saling berinteraksi satu
sama lain.
2.Definisi sehat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehat adalah keadaan seluruh badan serta
bagian-bagiannya bebas dari sakit. Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992, sehat adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomis. Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health
Organization (WHO), sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan
hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat diatas dapat
disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari
suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan aktivitas secara optimal.
3. Keluarga Sehat
1. konsep sehat dan tidak sehat
Sehat adalah keadaan seseorang yang tidak sakit badan dan jiwa, cukup makanan
bergizi,hidup dilingkungan serta perilaku dan interaksi sesuai dengan etika dan hukum.
Apabila keluarga memenuhi keempat unsur dalam konsep tersebut, dapat dikatakan bahwa
keluarga itu adalah “ keluarga sehat “. Dalam arti yang sempurna atau lengkap ( family in
complete healt). Jika salah satu unsur saja tidak terpengaruhi, dapat berpengaruh terhadap
kehidupan keluarga secara keseluruhan dengan sebutan tertentu.
Akibatnya akan muncul konsep-konsep alternative yang mengandung pernyataan dalam arti
tidak sehat dari sehat segi tertentu, seperti berikut:
a. sering tidak sehat badan disebut keluarga sakit-sakitan (sickly family).
b. tidak mampu membeli makanan bergizi disebut keluarga miskin ( poor family)
c. tinggal dilingkungan kotor dan bau disebut keluarga kumuh (vile family)
d. tinggal dilingkungan kotor dan becek disebut keluarga jorokj (dirty family)
e. sering melakukan kejahatan dan keonaran disebut keluarga brengsek ( bad family)
f. dan istilah-istilah sejenisnya.
3. Makanan bergizi
Seorang anggota keluarga yang sehat badan dan sehat jiwa adalah orang yang
mengonsumsi makanan bergizi (nuntritious food) dalam ukuran yang cukup (normal).
Makanan bergizi artinya gizi (nutrient) makanan tersebut sudah ditentukan ukuran jumlah dan
jenis kecukupannya menurut ilmu gizi (nutrition). Jenis makanan yang cukup itu biasanya
disebut empat schat lima sempurna. Makanan empat sehat terdiri dari nasi/roti, sayur, lauk,
buah, dan susu. Makanan empat sehat lima sempura merupakan dambaan semua keluarga,
namun tingkatan pendapatan dan jumlah anggota keluarga itulah yang mempengaruhinya.
4. Lingkungan bersih
Di samping badan dan jiwa yang seh serta cukup makanan bergizi, seharusnya orang
tersebut juga tinggal dan hidup di lingkungan yang bersih (clean environment) dan berpakaian
bersih. Lingkungan adalah tempat hidup yang berada di dratan, lautan atau udara. Bersih
adalah keadaan tidak tercemar oleh kotoran manusia, hewan, sampah, limbah buangan, polusi
gas, curahan minyak, suara bising, atau kimianalitas, yang merusak atau merugikan kehidupan
manusia menjadi sumber penyakit. Konsep bersih yang dirumuskan ini biasa diebut bersih
fisik (phisicall cleanliness) karena bentuk penghasilan. Tersedianya lapangan kerja yang
memadai dan merata berarti akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi guna memperkuat
daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat perlu diimbangi dengan tersedianya barang
kebutuhan bebas dengan harga layak. Oleh karena itu, pemerintah perlu secara serius
merealisasikan pembangunan berkelanjutan, memberantas korupsi secara gencar dan terus-
menerus, serta menegakkan hukum secara konsekuen dan konsisten.
6. Fokus Pemahaman
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat dicatat 2 konsep
sehat dalam arti hakiki atau "sesunngguhnya" dan sehat dalam arti "hidup sempurana". Sehat
"sehat badan dan jiwa sehat dalam arti ini menentukan kelanjutan hidup karena hanya orang
sehat badan dan jiwa yang mampu mencari nafkah untuk hidup dan kelanjutan generasinya.
Orang yang sakit badan dan jiwa tidak mampu mancari nafkah sendiri. Sehat dalam arti "hidup
sempurna ". meliputi sehat badan dan jiwa, cukup makanan bergizi, hidup dilingkungan
bersih, interaksi dalam keluarga / masyarakat teratur, selaras dan serasi. Sehat dalam arti ini
adalah sehat yang paling didambakan oleh keluarga modern. Agar dapat diwujudkan kondisi
sehat dalam arti hidup sempurna, perlu perbaikan taraf hidup keluarga atau masyarakat dengan
cara meningkatkan penghasilan dengan cara apa saja asal halal, sschingga mampu memenuhi
kebutuhan secara wajar. Untuk itu, kepala keluarga perlu meningkatkan kemampuan diri
dalam mencari nafkah, misalnya banyak berkomunikasi mengikuti jejak pengalaman orang
yang berhasil dalam usaha, meningkatkan pengetahuan keterampilan, meningkatkan keinginan
menabung, menghindari hidup boros, menghindari gengsi berlebihan, berkemauan untuk
maju, dan bekerja keras. Peningkatan kemampuan kerja produktif merupakan upaya
perjuangan memperbaiki nasib.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dokumentasi sangat diperlukan pada setiap manajemen kesehatan masyarakat
karena merupakan salah satu bentuk laporan pertanggung jawaban bidan terhadap
tindakan yang telah diberikan kepada klien dan dapat dijadikan bukti apabila terjadi
gugatan dari klien dan keluarga
B. SARAN
Diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
melakukan Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu Perkawinan yang Sehat serta
Keluarga Sehat, secara baik dan benar kepada klien. Dalam menghadapi pasien
harus lebih menguasai teori, praktik dan program-program yang tersedia bagi setiap
asuhan yang diberikan, sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan memenuhi
standar yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Lastuty Abu Bakar. Revitalisasi Hukum Adat Sebagai Sumber Hukum dalam
Membangun Sistem Hukum Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum Vol. 13 No. 2 Mei
2013. Hlm 7