Anda di halaman 1dari 3

Isolasi Oleoresin Dari Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Burmanii)

Menggunakan Metode Maserasi

ABSTRAK
Kata kunci

PENDAHULUAN

METODE PENELITIAN

HASIL
1. Analisis Sifat Fisik Filtrat Oleoresin Kayu Manis
Oleoresin kulit kayu manis didapat melalui proses ekstraksi dengan metode maserasi. Ekstraksi
maserasi kayu manis ini mengahasilkan residu dan filtrat. Filtrat dari kulit kayu manis yang telah
dievaporasi dianalisis sifat fisiknya dengan mengamati wujud, bau dan warna dari hasil ektraksi
maserasi tersebut. Pada tabel 1, dapat dilihat bahwa wujud, bau dan warna yang dihasilkan dari
ekstraksi oleoresin menggunakan etanol 95% dengan pendiaman dan tanpa pendiaman dan dari
ekstraksi menggunakan etanol 70% dengan pendiaman dan tanpa pendiaman memiliki
kesamaan. Akan tetapi untuk ekstraksi menggunakan etanol 50% berbeda sedikit terkait wujud
dan warnanya.

Tabel 1. Hasil Analisis Sifat Fisik Oleoresin Kayu Manis


Variabel Deskripsi filtrat
Konsentrasi
No
pelarut Pendiaman Wujud Bau Warna Massa
Etanol (%)
Tanpa Filtrat berbentuk khas kayu coklat
10 gram
pendiaman pasta manis kemerahan
1 95
Filtrat berbentuk khas kayu coklat
24 jam 7 gram
pasta manis kemerahan
2 70 Tanpa Filtrat berbentuk khas kayu coklat 11 gram
pendiaman pasta manis kemerahan
Filtrat berbentuk khas kayu coklat
24 jam 8 gram
pasta manis kemerahan
- gram
Tanpa Filtrat berbentuk khas seperti (belum
coklat cerah
pendiaman cairan sedikit kenta minyak dilakukan
penimbangan)
Tidak terbentuk
filtrate, campuran
3 50
antara serbuk kayu
berbau
manis dengan
24 jam ethanol dan coklat 0 gram
ethanol membentuk
kayu manis
koloid sehingga
tidak dapat
diperas/disaring

2. Kadar Oleoresin Kayu Manis


Oleoresin kayu manis yang didapatkan setelah evaporasi tersebut dihitung massanya dengan
membandingkan oleoresin kayu manis yang didapat terhadap berat sampel awal yang digunakan.
Pada tabel 2 terlihat bahwa rendemen oleoresin kulit kayu manis dengan perlakuan ekstraksi
oleoresin menggunakan etanol 70% dengan pendiaman dan tanpa pendiaman lebih besar hasinya
dari ekstraksi menggunakan etanol 95% dengan pendiaman dan tanpa pendiaman dan dari hasil
pendiaman dan tanpa pendiaman keduanya sama-sama memiliki selisih 1. Untuk oleoresin yang
menggunakan etanol 50% belum dilakukan penimbangan.

Tabel 2. Hasil dan Rendemen Oleoresin kayu manis


Variabel Hasil
Konsentrasi
No
pelarut Etanol Pendiaman Massa (gram) Rendemen (%)
(%)
Tanpa pendiaman 10 25
1 95
24 jam 7 17,5
Tanpa pendiaman 11 27,5
2 70
24 jam 8 20
(belum dilakukan
Tanpa pendiaman -
3 50 penimbangan)
24 jam 0 -

Berikut dokumentasi terkait hasil ekstraksi maserasi kulit kayu manis.


Konsentrasi Dokumentasi
No
Etanol (%) Tanpa pendiaman Pendiaman 24 jam

1 95

2 70

3 50

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

DAFTRA PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai